Chereads / I'm About Your's / Chapter 19 - Chapter 19 I'm About Your's

Chapter 19 - Chapter 19 I'm About Your's

Sorenya, Shou terlihat duduk di salah satu bangku di kafe sambil memainkan ponselnya sedang mengirim pesan bersama Naya yang terus bertanya dari Shou sakit hingga sekarang.

Lalu Shou melihat sekitar. "(Ahjussi belum datang hari ini kah?)" pikirnya dan di saat itu juga, ia bermata besar karena melihat seorang wanita datang dengan penampilan seperti gangster, dengan tato mawar merah di lehernya dan ada dua orang pria penjaga mengikutinya dengan gagah.

Di saat itu juga, Shou melihat salah satu pria itu adalah seorang supir yang memanggilnya cupcake waktu itu. (Chapter 10)

"(Itu!!)" Shou terkejut. "(Lebih baik aku tidak memperhatikan nya,)" ia memalingkan wajah dan menatap ke ponselnya.

Tapi pria itu tak sengaja menatapnya dan langsung memberitahu secara pelan pada wanita tadi.

Lalu wanita itu melepas kaca mata hitamnya dengan senyum kecilnya.

Di saat Shou fokus mengetik pesan. Tiba tiba saja ia merasakan cahaya di tutupi oleh sesuatu di depan nya. Lalu ia melirik menengadah dengan tidak nyaman dan rupanya benar, wanita tadi sudah ada di depan nya, berdiri sangat dekat memegang meja di depan nya.

Dua pria tadi pun juga menatap Shou dari belakang wanita itu yang tersenyum santai pada Shou.

"Uh.... Aku?" tatap Shou.

"Yes, kamu," balas wanita itu. Lalu ia duduk di hadapan nya.

"Um... Maafkan aku, tapi aku tidak pernah melihat Anda sebelumnya," tatap Shou.

"Geunwo Beom, kau tahu dia?" tatap wanita itu dengan duduk santai.

"Pardon?"

"Pria itu... Dia bicara bahwa kau memiliki hubungan dengan pria bernama Geunwo Beom," kata wanita itu menunjuk pria supir itu yang menjadi agak berkeringat tak berani menatap Shou.

"(Um.... Apa aku terbawa dalam masalah besar?)" Shou menjadi terdiam dan ia agak takut.

"Omong omong aku perlu menghubungi Geunwo Beom, tetapi orang ini tidak pernah menjawab panggilan ku. Dan dari apa yang aku dengar ini, dia telah tertarik dengan seorang gadis kecil," tatap wanita itu. Seketika Shou terdiam menatapnya.

"Aku sangat ingin tahu tentang hubungan apa itu? Aku akan mendapatkan jawaban nya dari mu jika itu tidak masalah, benar kan?" tatap kembali wanita itu.

Tapi Shou terdiam. "(Aku.... Aku benar benar tak tahu kenapa dia bertanya soal Ahjussi.... Kenapa aku seperti sedang di provokasi tapi nada bicaranya santai dan bertanya.... Mari lihat apa yang membuatnya membahas Ahjussi,)" lirik pelan Shou. Seketika ia melihat bunga mawar tato itu. "(Apa jangan jangan.... Memang benar.... Gangster?!!) Uh.... Aku... Aku tidak... Tahu... Aku hanya.... Hanya... (Suaraku... Aku terlalu takut untuk ini,)" Shou berhenti bicara.

"Ah, rupanya gadis kecil yang belum belajar bicara dengan lancar yah," kata wanita itu.

Seketika pria pengawal satunya itu memegang kepala Shou dan membantingnya ke meja membuat Shou terkejut melihat ke samping. Ia masih tertekan di kepalanya.

"Woa..... Itu pasti sakit ya kan," Wanita itu menatap santai dan ia melirik ke pria supir di sampingnya yang hanya bisa terdiam berkeringat.

"(I.... Ini sakit,)" Shou menjadi gemetar memegang kepalanya masih menempel di meja.

"Baiklah, karena sulit bicara dengan mu, aku akan pergi," Wanita itu berdiri dan berjalan pergi di ikuti dua penjaga nya.

Di saat itu juga, ada pelayan datang dengan panik mendekat ke Shou. "Apa anda baik baik saja?!" tatap nya, tapi Shou tidak mengangkat kepalanya.

"Nona!" Pelayan itu menatap khawatir. Lalu Shou perlahan mengangkat kepalanya dan pandangan nya menatap ke meja itu, ada darah di sana. Perlahan darah mengalir di kepala nya. Darahnya keluar dari kening nya.

"Astaga, anda berdarah.... Cepat tutupi!" Pelayan itu menutupi luka Shou dengan tisu. Sepertinya benturan itu tadi memang keras untuk nya.

"(Aku sangat lemah.... Entah aku yang lemah atau malah tubuhku sendiri. Aku terjebak dalam tubuh yang tidak nyaman ini, setiap kali terluka pasti akan berdarah... Aku benar benar kecewa tentang itu....)" pikir Shou. Lalu ia ingat ketika melihat tubuh Tuan Beom yang banyak luka goresan pisau itu.

"(Ahjussi . . . Kau pasti memiliki tubuh yang kuat....)" Shou memegang lukanya dan berdiri membuat pelayan itu menatapnya.

"Nona, apa anda butuh sesuatu?"

"Aku.... Aku butuh salep dan plester," kata dia.

Tak lama kemudian, Shou berhasil menutup lukanya dengan plester, ia menatap dirinya di kaca. "(Aku tidak ingin Ahjussi mengetahui ini...)"

Shou agak menutup luka itu dengan poninya dan agak tidak nampak percaya diri.

"(Aku tidak bisa langsung mengatakan dan bertanya siapa perempuan itu dan kenapa dia mengatakan Ahjussi tidak mengangkat ponselnya.... Apa selama ini... Waktu yang di pakai Ahjussi untukku, itu berarti dia menolak panggilan dari wanita itu?)" pikir Shou dengan kecewa. Lalu ia berjalan keluar dan di sana ia melihat Tuan Beom duduk di salah satu bangku membelakangi nya.

"(Ah, Ahjussi sudah datang,)" ia langsung tersenyum senang dan mendekat. "Ahjussi," panggilnya.

Dengan hanya tatapan, Tuan Beom menoleh padanya dan di saat itu juga, Shou melihat rambut depan Tuan Beom turun. Ia tak memakai krim rambut yang membuat rambutnya ke belakang. "(Wah dia tampak berbeda.) Ah, Ahjussi maafkan aku.... Aku yang mengajak kemari tapi malah terlambat... Aku benar benar minta maaf," tatap Shou dengan menatap manis.

Tapi Tuan Beom hanya melirik nya diam, lalu memegang tangan Shou yang masih berdiri di samping nya. "Shou . . . Ada apa dengan kepalamu?" tatap nya dengan datar.

"(. . . Mata milik Ahjussi, benar benar sangat teliti...) Um... Aku hanya, tadi terlalu tidak seimbang dan jatuh saat bersiap di apartemen ku hehe," Shou membalas dengan berbohong.

"Benar begitu? Dimana kau jatuh?" tatap Tuan Beom sambil memutar telapak tangan Shou dan melihatnya dengan satu tangannya.

"Uh um..... Di kamar mandi, ini benar benar tidak apa apa.... Anda tidak perlu mencemaskan ku," kata Shou.

Tapi Tuan Beom malah terdiam serius dengan wajah nya itu.

"Ah... Bagaimana jika kita langsung pesan saja, aku sudah memilihkan menu yang bagus," kata Shou yang duduk di hadapan Tuan Beom. Tapi siapa sangka, Tuan Beom malah mengeluarkan ponselnya dan mulai mengetik pesan dari seseorang.

Suasana terdiam. "Um.... Ahjussi? Ahju--

"Yeah, kau benar, pesan makanan," sela Tuan Beom sambil menyimpan kembali ponselnya.

Tapi wajah Shou menjadi agak kecewa. "(Setelah kejadian itu tadi, tentu saja aku benar benar sangat malu untuk semua orang yang telah melihatku... Mereka melihatku di tindas seperti itu di depan umum, tapi yang paling membuat ku lega adalah Ahjussi tidak tahu soal itu, jika dia sampai tahu, mungkin aku akan di bawa masalah oleh wanita itu.... Kencan yang seharusnya baik, tidak akan menjadi kekhawatiran, selagi Ahjussi tidak bertanya dalam soal keningku maka kencan ini akan tetap baik,)" pikir Shou.

Malamnya, Shou terlihat ada di taman menunggu sambil duduk mengayunkan kakinya. "(Aku senang kencan ini berakhir pada malam hari dan dari sini Ahjussi terlihat menerima kencan ini, tapi tetap saja... Dia agak aneh... Apa dia tak pernah melakukan kencan sebelumnya, hanya menganggap ini semua dan menerima ajakan ku saja,)" Shou tersenyum sendiri melihat langit.

Lalu suara langkah kaki besar muncul membuat Shou menoleh. Rupanya Tuan Beom.

"Ahjussi, apa sudah selesai merokok?"

"Hm," balas Tuan Beom dengan singkat dan duduk di sampingnya.

"Um, Ahjussi," panggil Shou.

"Kenapa?"

"Apa ada sesuatu yang ingin di tanyakan Ahjussi tentang ku? Semuanya tak apa," tatap Shou dengan lembut.

"Semuanya tak apa?"

"Ya, semuanya tak apa.... Hari ini Ahjussi tampak tidak menikmati kencan ini, jadi kupikir kita bisa mengobrol soal yang ingin anda tahu tentang ku... (Meskipun aku sudah tahu, Ahjussi tahu banyak soal aku, tapi aku ingin mengobrol dengan nya,)" tambah Shou.

Lalu Tuan Beom terdiam dan menyilakan rambut Shou dan menatap bekas penutup luka di kening Shou itu membuat Shou menatapnya. "Aku ingin tahu, apa yang sebenarnya terjadi pada kepalamu."

". . . (Pertanyaan itu lagi... Apa dia tidak percaya apa yang aku katakan tadi?) Aku sudah bilang pada Ahjussi kan, um... Aku terbentur sendiri dan itu tidak apa apa."

"Dimana kau terbentur?"

"Di kamar mandi."

"Jika di kamar mandi, kau tidak mungkin bisa datang begini, kaki tangan mu akan ikut sakit jika kau memang terjatuh... Kau bukan gadis 4 tahun, apa kebohongan mu dapat aku percayai di umurmu?" tatap Tuan Beom.

Di saat itu juga, Shou terdiam meremas baju nya sendiri.

"Katakan padaku, siapa yang melakukan ini" kata Tuan Beom, seketika tatapan nya benar benar sangat serius.

"Um.... Aku tidak bermaksud memberitahumu tapi aku benar benar sangat takut," balas Shou sambil menatap ke bawah dengan tidak nyaman.

"Baiklah, sepertinya aku sudah tahu siapa itu," kata Tuan Beom seketika Shou terkejut. Dia benar benar cepat menebak.

"Ahjussi, aku mohon jangan!!" tatap nya dengan panik. "Maksudku... Ini jelas tidak apa apa, aku hanya takut dengan semua ini..." tambah Shou.

Lalu Tuan Beom terdiam dan menjadi menghela napas panjang. "Kudengar tempat ini akan lebih bagus jika kita berjalan, haruskah kita mulai berjalan?" tatap nya.

"(Akhirnya topiknya terganti.) . . . Ya, aku ingin," Shou membalas dengan senang.

Lalu mereka berjalan bersama di taman itu pada malam hari.

"(Ini benar benar indah.) Sangat bagus, bagaimana Ahjussi bisa tahu tempat ini yang aku suka?" tatap Shou sambil melihat pemandangan taman itu.

"Ada banyak orang sepertimu yang suka."

"Oh begitu haha, oh ya, aku benar benar belum tahu banyak soal Ahjussi, bahkan jika di pikir pikir Ahjussi malah lebih banyak tahu tentang ku, bagaimana jika Ahjussi ceritakan tentang Ahjussi sendiri," tatap Shou.

". . . Apa yang ingin kau tahu?"

"Um... Mungkin pekerjaan, di tempat mana anda bekerja, kakak atau adik, calon pasangan?"

". . . Calon pasangan....?" tuan Beom terdiam, tapi ia lalu membuang wajahnya. "Lain kali."

"Hah apa?!" Shou menjadi terkejut Tuan Beom tak mau bercerita.

"Ini seperti tidak ada yang bagus untuk aku ceritakan," tambah Tuan Beom seketika Shou terdiam.

Tapi di saat itu juga ada yang menyapa. "Oh..... Shou~!!" panggilnya membuat Shou dan Tuan Beom menoleh.

Rupanya Naya dan seorang lelaki, ia menggandeng laki laki itu seperti pasangan nya. Sepertinya lelaki itu memang pacar Naya dan kebetulan mereka juga berjalan jalan di sekitar taman hingga akhirnya menemukan Shou.

"Shou, aku senang bertemu dengan mu," Naya mendekat dengan senang, tapi ia menengadah melihat Tuan Beom di samping Shou. Seketika Naya terdiam gemetar. "Ah.... A.... Aku paham hehe, Shou bisa bicara sebentar... (Woooahh.... Pria ini besar juga,)" Naya langsung menarik Shou meninggalkan Tuan Beom bersama laki laki tadi yang terdiam Tak Bisa apa apa selain di lirik Tuan Beom.