Chereads / That Time One Class Summoned In The Another World / Chapter 1 - Arc I : Panggilan Pahlawan

That Time One Class Summoned In The Another World

Zoel_Zack
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 13.1k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Arc I : Panggilan Pahlawan

Sebagai bentuk dukungan kawan-kawan buat Light Novel That Time One Class Summoned in the Another World ini. Penulis berharap, tanpa paksaan, cukup melakukan dua hal ini.

1. Sempatkan pencet tombol LIKE sebelum membaca.

2. Sempatkan tinggalkan KOMENTAR setelah membaca, terserah mau komen kayak apa, ketik satu huruf "A" saja termasuk komentar kok(。•̀ᴗ-)✧

_________________________________________

Cahaya memudar dengan cepat saat kegelapan mulai menelannya. Wajah Kiriga Shin terpaku melihat gadis berambut pirang ketakutan saat ia menatap cahaya yang hilang di atasnya.

Shin melepaskan tangan kirinya dengan putus asa ke cahaya, sambil merangkul gadis itu masuk ke dalam dekapannya. Gadis itu merasa bagian bawahnya tegang saat mereka jatuh dengan bebas melalui kegelapan.

Jurang dimana mereka sudah terjatuh begitu dalam, sehingga rasanya seakan terjatuh ke lubang neraka. Dan cahaya yang dia lihat adalah portal bagi dunia orang hidup. Karena seseorang yang ia ikuti, gadis menjatuhkan air mata besar-besaran saat dia mulai menjelajahi dungeon.

Lubang itu sangat dalam sehingga mereka terus terjatuh setelah tusukan kecil cahaya itu menyusut sia-sia. Seluruh hidupnya melintas di depan matanya, tanpa suara sama sekali kecuali angin yang menderu-deru jatuh menuju kedalaman jurang di bawahnya. Tidak ada satupun yang dapat menolong mereka, satu-satunya harapan adalah hidup atau mati.

Sebelum benar-benar menyentuh dasar labirin, setidaknya ia ingin meminta maaf kepada sahabatnya karena ia tidak mampu menepati janjinya. Namun kesempatan itu telah hilang ketika Kiriga Shin mulai menyerah dan berpikir bahwa ini mungkin saja sebuah takdir.

Mari kita kembali sejenak dan menceritakan bagaimana seorang lelaki muda Jepang menemukan dirinya berada di dunia yang terlalu kejam dan tidak berperasaan untuk kata "fantasi" menjadi deskripsi yang akurat. Bagaimana pun, kejadian mengerikan dan tidak adil yang dia alami, dan masih dialami, sedikitpun kehilangan harapan dan impian indah yang mereka bayangkan saat mereka mendengar kata itu.