Chereads / Wandering Creature / Chapter 4 - Harapan

Chapter 4 - Harapan

"Sudah berapa lama aku terkurung," ucap seorang gadis dengan menatap kosong dinding-dinding yang kotor "Huh...apakah itu penting...aku hanya ingin...."

"Keluar dari tempat yang busuk ini." keluh seorang gadis manusia setengah kelinci.

"Ah...tidak...sa...kit" gumam gadis disebelahnya dengan wajah tanpa emosi.

"Huh! longgar, sudah berapa banyak barang ini dipakai." kata seorang pelanggan.

"Hehehe, jika tuan ingin yang lebih segar, tuan bisa menambah 1 koin emas." ucap seorang germo.

"Huh! biarkan aku melihatnya!" pelanggan itu pergi lalu meludahi gadis yang telah ternoda itu.

Gadis kelinci itu menghampirinya....

Tubuhnya sangat berantakan, dengan lebam yang hampir memenuhinya; manusia setengah kucing berwajah datar tanpa emosi, parasnya menyerupai manusia, memiliki rambut dan kulit seputih salju.

"Suatu hari...pasti kita akan keluar, kita harus bertahan" ucap gadis kelinci itu.

Gadis kucing, "Kau terus mengucapkan omong kosong...tidakkah kau melihat bangkai-bangkai mereka berserakan seperti kotoran!!! TIDAK BERARTI SAMA SEKALI!!!"

Gadis kucing, "Jangan mengucapkan omong kosong itu lagi!!!"

Gadis kucing, "Haha! ini aneh sekali, aku marah bukannya mereka meniduri atau menyiksaku, tapi karena sebuah omong kosong! haha-hahahahahaha!"

Gadis kelinci, "Jika hidup...jika tidak ada harapan!!! itu tandanya kau sudah menyerah!"

Gadis kelinci, "Gigit lidahmu sendiri jika itu yang kau inginkan!!! MEMBUSUKLAH!!!"

Gadis kucing, "Hah! aku akan membunuhmu lebih dulu sebelum aku mati!!!"

Para penjaga yang terusik dengan perkelahian mereka memasuki sel, lalu mengikat mereka berdua.

Penjaga, "Diam! atau kalian tidak diberi makan"

Kemudian, para penjaga pergi untuk melanjutkan patroli.

Gadis kucing, "Lihat dirimu, kau benar-benar memuakkan"

Gadis kelinci, "..."

"Aku tidak menginginkan lebih dari apapun di dunia ini, asalkan aku bisa keluar dari neraka ini, maafkan aku telah mengucapkan omong kosong" ucap gadis kelinci dengan intonasi yang berat.

Gadis kucing, "Mari kita percaya"

Gadis kelinci, "Apa?"

Gadis kucing, "Kubilang mari kita percaya! pada omong kosongmu itu" gadis itu tersenyum setelah sekian lama membeku.

Mereka berdua tertawa....

Ditengah malam, gadis kucing itu terkena demam tinggi; tubuhnya menggigil terbaring pada sebuah lantai dingin beralaskan kotoran mereka sendiri, sedikit, hanya sedikit lebih baik karena gadis kelinci memeluknya bagaikan selimut lembut yang menghangatkan jiwa.

Ketika melihat para penjaga yang sedang berpatroli, lantas gadis kelinci itu meminta pertolongan.

"Hei! berikan aku obat! cepat! Temanku! Tolong!" gadis kelinci itu membuka pakaiannya yang compang-camping memperlihatkan tubuhnya yang telan*jang.

Namun kedua penjaga itu tidak mengacuhkannya, seperti melihat barang rongsokan atau sapi tua yang bau kotoran.

"Hiks...hei!...Hiks...Kumohon...apa yang kalian mau...hiks...temanku" terisak-isak suara gadis kelinci itu.

Dalam dinginnya alam semesta, dia bersumpah dari kedalaman hatinya untuk mengutuk kerajaan ini dan mereka; para tirani yang berbuat sesuka hati. Harapannya semakin membesar seperti tumor yang menggerogoti tubuhnya. Dia adalah manifestasi dari api paling panas di kedalaman neraka. Air matanya berubah menjadi darah! darah pembalasan!!!

"Flowing Space" ucap Elanos.

Planet hijau yang lebih besar dari bumi, menarik perhatiannya.

"Storage"

Total penyimpanan: 9,99%

Untuk sebuah tiket dimensi kelas c, batas penyimpanan tidak boleh melebihi 10% jika lebih dari itu maka akan diteleportasikan secara paksa.

Dan untuk batas waktu, tidak boleh melebihi 1 juta tahun, kini sisa waktunya adalah 150 ribu tahun.

"Satu persen lagi dan aku akan pulang" ucapnya.

"Dea dan makhluk cerdas lain tidak memberiku jawaban yang memuaskan"

"Makhluk yang berwarna abu-abu setinggi 20-meter dengan badan tipis dan kepala sebesar gajah, bilang padaku, cinta adalah melompat-lompat, melompat adalah reproduksi bagi spesies mereka karena tubuh mereka yang mengental seperti jelly, bagian-bagian yang terjatuh dari tanah akan menjadi kehidupan lalu mereka menggandakan diri hingga tumbuh memanjang, mereka makhluk unik yang suka melompat sampai akhir hayat," ucapnya "Tapi aku tetap tidak mengerti."

"Ini adalah penjelajahan terakhirku, aku akan memeriksa planet itu." ucapnya lalu menggunakan skillnya.

"Flowing Space"

Pada sebuah bar di siang hari, terdapat sekumpulan petualang dengan berbagai keahlian. Mereka meminum bir menari dengan bebas dan tertawa....

Beberapa hanya duduk dengan mata siaga seperti menunggu untuk diusik.

Pada saat memasuki tempat itu, ada seorang petualang yang menyuruhku untuk bergabung.

Dua orang pria dan satu wanita, mereka bertiga spesies manusia setengah serigala.

"Hei sobat! kemarilah" ucap seorang petualang pria yang setengah mabuk, dia mengenakan sarung tangan hitam dan terdapat sebuah pedang yang disarungkan pada pinggannya.

Elanos menghampirinya lalu duduk di sebelahnya.

"Hei minum ini" kata seorang petualang berbadan besar, pria dengan perawakan kekar, sebuah perisai bersandar pada kursi di sebelah kakinya.

Elanos meneguknya tanpa jeda.

Bersiul seorang wanita petualang, sambil tersenyum menggodanya, bibirnya merah, dengan pakaian terbuka buah dadanya yang kencang menyembul dengan jelas, busur dan anak panah berada di sebelah kakinya.

Wanita petualang, "Dari mana asalmu, pria tampan?" godanya.

Elanos, "Dari utara"

Petualang besar, "Kau datang dari kerajaan Bertolt? tidakkah disana banyak monster?"

"Wow! berani sekali" ucap seorang petualang yang pertama mengajaknya.

"Aku dapat mengatasinya" ucap elanos.

Sela, "Perkenalkan namaku Sela, seorang archer"

Don, "Aku don, tanker terkuat hahaha!"

Rudolf, "Aku rudolf, warior yang akan melindungi sela dari sergapan belakang"

Sela tersipu malu....

Sela, "Hmppp"

Elanos, "Aku Elanos"

Rudolf, "Elanos? belum pernah dengar"

Sela, "Nama yang unik"

Don, "Hm!"

Rudolf, "Apa tujuanmu datang kemari?"

Elanos, "Aku mencari cinta"

Mereka tertawa terbahak-bahak, "Hahaha... cinta katanya! Datang jauh-jauh hanya untuk itu hahaha! Gila hahahaha!"

Rudolf, "Hei sobat, aku tahu apa yang kau maksud"

Elanos, "Benarkah?"

Rudolf, "Dengar, beberapa langkah dari arah selatan kau akan melihat sebuah bangunan yang di depannya ada seorang budak yang dipamerkan dalam sebuah kandang, jika kau beruntung kau dapat menemukan yang masih segar sebelum para bangsawan membelinya"

Rudolf, "Disitu kau akan menemukan cinta!"

Elanos, "Akan aku coba"

Sela bersiul, "Kembalilah kesini jika kau sudah selesai, aku akan memberimu C-I-N-T-A"

Rudolf, "Hei! Tidak-tidak! kita sudah resmi berpacaran"

Sela, "Kenapa? kau juga sering 'kesana'"

Rudolf, "Aku cuma melihat-lihat"

Disela perdebatan sepasang kekasih, Elanos berdiri dari kursinya....

Rudolf, "Hei sobat, semoga beruntung"

Don, "Semoga beruntung!"

Elanos, "Terimakasih"

Perdebatan mereka masih berlangsung, pesta masih meriah, bau alkohol memenuhi seluruh ruangan, teriakan, cacian, tawa kegembiraan berkumpul di tempat itu.

Elanos berjalan menuju tempat yang dimaksud Rudolf....

Tempat itu dijaga oleh 4 orang bersenjata, mereka membawa pedang dengan mata siaga.

Elanos melihat lebih dekat ke tempat itu, tempat itu cukup luas sekitar 500 m2 dengan halaman yang luas, memamerkan para budak yang mereka jual, kaki dan tangan mereka dirantai pada sebuah kandang yang terbuat dari besi, leher mereka diikat seperti hewan peliharaan.

Setelah berada di depan tempat itu, ada seorang pria berpakaian rapih menghampirinya, pria itu pendek berbadan gemuk dengan kumis yang menjuntai, berjalan dengan senyuman....

"Halo tuan, apa yang anda cari?" kata pria itu.

Elanos, "Aku ingin menemukan cinta"

Pria pendek, "Hoho! anda datang ke tempat yang tepat!"

"Mari ikut saya" imbuhnya sambil melangkah.

Pintu masuknya mengarah ke bawah, dengan tangga sepanjang 10 meter, dari pintu keluarnya saja udara yang berhembus dari dalam tercium busuk, dan saat berada di dalam baunya tambah busuk, (*note ini bukan umpatan).

Bagian dalamnya terdapat puluhan ruangan dengan pagar besi, dihuni oleh 'barang' dagangan.

Dengan tubuh kurus dan banyak luka, menatap kosong pada apa yang mereka sebut 'rumah'.

"Jadi tuan, tipe apa yang kau suka? kucing? kelinci? anjing? burung? jangan khawatir, kami hampir memiliki semuanya," kata pria pendek itu "Khusus untuk anda, kami punya Elf di lantai bawah, diskon untuk pria tampan 10 koin emas saja...." ucapnya dengan intonasi rendah.

AAAAAAAHHH!!! Tiba-tiba seorang penjaga berteriak kesakitan dengan tubuh berlumuran darah.

"Apa yang terjadi?" ucap pria pendek itu dengan wajah panik.

Penjaga yang kesakitan, "Lac*r sial ini! mengigit telingaku sampai putus!"

Manusia setengah kelinci, "CUHH!" meludah darah dan potongan telinga.

"SIAL! SIAL SIAL SIAL SIAL!!!!" bentak seorang penjaga yang kesakitan.

"LAC*R SIAL INI!!!" penjaga itu memasuki ruangan dengan menenteng balok, ia memukuli gadis kelinci dengan balok kayu....

Akh! BAK! BUGH!! BAKK!! BUGGHH!!!

AKKHHHHH!!!

"Cukup!" kata pria pendek itu "Apa kau ingin membunuhnya? apa kau bisa menggantinya?" ucapnya menuju ke ruangan itu.

"Maaf tuan... hoshh... hoshh...." ucap penjaga dengan nafas yang terengah-engah.

"Pergilah!" tegas pria pendek itu.

Pria pendek, "Maaf tuan, kami menunjukanmu sesuatu yang tidak menyenangkan"

Elanos, "Tidak apa"

Pria pendek, "Langsung saja ke intinya, anda punya berapa koin? saya akan memilihkan yang pas sesuai selera anda, khusus hari ini."

Elanos, "Tidak punya"

Pria pendek, "Maaf?"

Elanos, "Saya bilang, saya tidak punya koin apapun"

Pria pendek, "Jadi maksud anda, anda datang kemari dengan tidak membawa koin? dengan segala keramahan saya hanya untuk melayani KOTORAN! SEPERTI ANDA!!!"

Pria pendek, "Penjaga!! tangkap pria kampung itu, hajar dia!!!"

Para penjaga berkumpul, menarik pedangnya!

Salah seorang penjaga menebasnya dari belakang.

TINGG!!! senjata itu patah lalu terpental

Makhluk seperti Elanos, memiliki skill pasif 'Mithril Body' tidak ada senjata apapun di alam semesta yang dapat menembusnya, pedang itu tidak berarti apa-apa.

Para penjaga yang kebingungan menyerangnya secara bersamaan, namun tidak ada yang berhasil.

Elanos menangkap mereka dengan tentakelnya, meremukkan kepalanya sampai berkeping-keping hingga darah mencurat kemana-mana.

Menangkap kakinya dan membantingnya dari atas ke bawah sampai tulangnya patah

KRAK! KREKK!! KRETEKKK!!!

Seirama dengan tentakel runcing yang menusuk lurus ke perut mereka

Sementara pria pendek itu mencoba untuk melarikan diri, namun Elanos tidak membiarkan musuhnya lolos.

"Chain" ucapnya menggunakan skill.

Rantai bercahaya putih melesat lurus dengan cepat, saat ia mengulurkan tangan dan mengeluarkan skillnya, mengikat pria pendek yang hendak melarikan diri itu.

Dia menarik pria itu dengan rantai yang membelenggu tubuhnya hingga mendekatinya.

Saat hendak membunuhnya....

Gadis kelinci, "Tunggu! kumohon tunggu tuan...."

Elanos, "Apa"

Gadis kelinci, "Biarkan aku yang membunuhnya"

Pria pendek, "Ha...tidak!...lepaskan aku tuan, aku akan memberimu apapun yang kau inginkan! APAPUN!!!"

Pria pendek, "Kumohon jangan bunuh aku tuan...."

Elanos, "Aku tidak akan melepaskan musuhku"

Pria pendek, "Kau ingin cinta? kau ingin cinta bukan...ha-haha!"

Pria pendek, "Aku bisa memberikanmu, siapapun dan kapanpun!!!"

Elanos, "Katakan"

Pria pendek, "Hehe...bisa kau melepaskan diriku dulu" ucapnya dengan senyuman kaku.

Gadis kelinci, "Tidak!!!"

Pria pendek, "Diam!!! diam kau lac*r sialan!"

Pria pendek, "Hehehe... maaf tuan berteriak didepanmu"

Gadis kelinci, "Tuan, aku akan memberimu cinta! cinta yang selama ini kau cari"

Gadis kelinci, "Para orang-orang busuk itu memperlakukan kami dengan keji! temanku mati dan tidak ada yang peduli! kumohon tuan biarkan aku membunuh baji*gan itu"

Pria pendek, "Tapi tuan, aku dapat memberimu banyak cinta!"

Elanos, "Diam! kalian berdua" bentaknya "Aku akan memberi kalian kesempatan"

Mereka menyimak....

Elanos, "Cinta yang aku cari bukanlah hubungan badan yang seperti kalian salahpahami; melainkan nilai stabil yang terkandung di dalamnya"

Elanos, "Jika reproduksi yang kalian maksud adalah cinta, lalu kenapa kalian membuat sumpah pernikahan, bukankah itu bertentangan dengan cinta?"

Elanos, "Kenapa kalian tidak berhubungan badan dengan setiap wanita yang kalian temui jika itu cinta"

Elanos, "Kenapa ada cinta sesama jenis"

Elanos, "Kenapa ada yang tidak memiliki cinta?"

Elanos, "Apa yang kalian tahu tentang cinta?"

Elanos, "Bukankah itu cuma obsesi belaka?"

Elanos, "Kenapa kalian membedakannya hanya dengan sebuah kata?"

Pria pendek, "Tuan, saya akan menjelask...."

Gadis kelinci, "Tuan!!! Tuanku! dengan anda mencari cinta, itulah bentuk cinta anda! cinta anda pada kehidupan!"

Gadis kelinci, "Karena jika anda tidak mencarinya, anda akan kehilangannya!"

Gadis kelinci, "Dan jika anda sudah menemukannya!! ANDA HARUS MENGGENGGAMNYA!!!" teriaknya...

Gadis kelinci menghela nafasnya, "Fuuuuu... tidak perduli apapun yang terjadi pada hidup ini; jika anda tetap memikirkannya... anda... hiks... sudah memilikinya... hiks...."

Elanos terdiam membisu....

Itu bukanlah jawaban yang dipaksakan dari seorang budak, bukan kerena pengalaman traumatik atas kehidupan yang dia jalani atau tipu daya moral yang menyamarkan diri.

Mungkin, cinta tidak pernah ditemukan, karena dari semua jawaban yang aku temui bersifat 'subjektif'.

Namun, apa hal yang membuat semua jawaban yang telah aku kumpulkan bersifat objektif? cinta itu sendiri mengenai perasaan, kehidupan unik dari setiap individu; yang artinya, individu bebas memilih cinta.