Di suatu tempat, tanpa kegaduhan, surga bagi spesies kontemplatif.
Elanos menciptakan tempat itu, untuk berdiam diri, kadangkala menciptakan sesuatu untuk hiburan dalam keabadiannya.
Sekaligus kutukan oleh entitas yang kesepian.
Membawa suka dan duka.
Memberikan ketidaktahuan untuk menumbuhkan gairah pengetahuan dan misteri.
Kemudian dia mengingat masa lalunya sebagai makhluk hidup, sebelum menjadi entitas transenden.
Hari dimana dia kehilangan seluruh tentakelnya....
"Kau itu apa?" ucap Elanos sambil menengadah pada pohon induk yang tinggi itu, dia mencabut sampai putus tentakel yang ada pada tubuhnya.
Tinggi para makhluk itu dua kali lipatnya gunung Everest 18 ribu meter.
Tinggi pohon induk adalah 10.000 kilo meter, dengan akar yang riuh.
Pohon induk mengambil tentakel yang dilemparnya dengan akar yang dapat bergerak lalu kemudian memasukannya pada sesuatu yang berada di puncak, itu berwarna merah seperti mustika.
Pohon induk, berbicara melalui telepati, namun dia tidak merespon.
Elanos kembali mencabut tentakelnya untuk kedua kalinya, "Apa tujuan mu?"
Dia tetap diam....
"Siapa diri mu?"
"Dari mana asalmu?"
Belasan pertanyaan dan tentakel yang telah terbuang, Elanos tidak mendapatkan jawaban.
Hingga Elanos membentak, "Kau omong kosong, kau bilang akan mengabulkan semua permintaan!" tegasnya.
Pohon induk, "Tapi bukan pertanyaan lancang seperti yang kau lakukan."
Elanos, "Beri aku imbalan, atas apa yang kuberikan kepadamu."
Dia memberinya tiket dimensi kelas c.
Elanos, "Kenapa kau memberiku ini? apa itu keinginan ku."
Pohon induk, "Karena kupikir semuanya menginginkan itu, lalu apa mau mu?"
Elanos, "Jawaban atas pertanyaan ku."
Pohon induk, "Maka aku tidak memberi mu apapun."
Elanos, "Kalau begitu kembalikan!"
Pohon induk, "Sudah terlambat, ambil saja ini dan enyahlah!"
Setelah mengingat itu Elanos menyadari sesuatu....
Para saudaranya atau makhluk yang berada di dimensi itu, adalah ternak yang dikembangkan sebagai predator antar dimensi.
Yang terus memberi makan pohon induk, yang sekarat itu, entah karena apa.
Apa lagi sebutan yang pantas selain ternak, untuk makhluk yang terkurung dalam sangkar yang disuruh bekerja lalu kemudian dagingnya diambil.
Elanos mengingat dea....
Merasa penasaran dengan keadaannya, dia menggunakan otoritasnya, "Wandering Eyes."
Mata yang dapat melihat ke segala penjuru yang dapat menemukan objek spesifik apapun di alam semesta.
Dea bekerja sebagai perawat di suatu rumah sakit, dia terlihat sedang berbicara dengan pasien.
Dea, "Bapak semangat ya, percaya pada mukjizat Tuhan! semoga dengan cerita yang saya berikan bisa membantu meringankan pikiran bapak."
Pasien, "Terimakasih nak telah menemani bapak, bapak percaya dengan ceritamu, semoga kita selalu dalam lindunganNya."
Dea, "Amin."
Elanos mengawasi....
Elanos, "Haruskah aku bilang..."
Elanos, "Sebaiknya tidak."
Dan dia teringat Lina...
Lina duduk sendirian di dalam kamar.
Elanos, "Kenapa ruangannya gelap...dan kenapa dia di pasung?"
Elanos, "Aku akan memeriksanya."
"Identified."
Nama: Lina
Usia: 20 Tahun
Status: Mantan pemilik toko bunga, mental illnes, trauma pada hidup
Keahlian: Semua keahlian luput (memasak, menjahit, menghias halaman, dll)
Atribut: Disorientasi, Dissociative Identity Disorder, Bipolar
Psikis: Saat ini sedang terusik dengan kakinya yang bentol (.........................)
Kondisi: Seorang budak yang telah bebas namun masih menganggap dirinya sebagai budak, menyerang beberapa orang, menyakiti diri sendiri, dan kemudian sekarang dikurung oleh tetangganya karena perilaku agresif.
Perbedaan antara Elanos dengan nya hanyalah satu, penerimaan.
Setiap pikiran memiliki emosi, namun terkadang ada pikiran yang jauh lebih kuat dari emosi, dan pikiran Elanos adalah khusus, pikiran yang tercipta untuk menjadi Theos.
Pikiran yang mampu mengendalikan dunia, karena dunia tercipta oleh pikiran.
Lina, tidak mampu menerima kenyataan karena dikalahkan oleh emosi.
Oleh sebab itulah, dia kehilangan pikiran.
Elanos, "Bosan, juga bagian dari pikiran, pikiran yang diusik oleh emosi, ketika pikiran memperoleh sesuatu yang baru ada kepuasan dari emosi, kepuasan inilah yang menjadi candu untuk memperoleh hal baru."
Elanos, "Pikiran tidak pernah bosan, namun suatu makhluk berpikir sambil merasa, saat tidak merasa tidak ada yang dipikirkan nya, karena itulah aku spesial aku mampu berpikir tanpa terpengaruh rasa."
Tapi kenapa aku memikirkan mereka...
Apakah ada rasa...
Aku tidak memiliki organ tubuh untuk menampung rasa, aku hanyalah pikiran tubuhku sudah tidak ada.
Tapi kenapa aku memikirkan mereka...
Cahaya misterius berbicara, "Lancang... kau telah lancang."
Jangan kau hidupkan sesuatu yang hina itu!
Sebagai esensi alam semesta, kau telah melakukan hal yang tercela.
Elanos, "Aku tidak melakukan apa-apa."
Jangan kau pikir bisa bersembunyi dariku, karena aku mengetahuinya.
Kau telah mengecewakan ku.
Kau tidak pantas berada disini lagi!
Karena kau menumbuhkan rasa! aku melihatnya! itu telah tumbuh di dalam dirimu!!!
Elanos, "Aku merasa? apakah aku merasa? benarkah?"
Kau tidak sadar?
Apa yang kau lakukan sebelum memasuki jurang tanpa dasar?
Elanos, "Aku ingat bertemu dengan beberapa makhluk, diantaranya manusia dan manusia setengah kelinci."
Lalu?
Elanos, "Aku menanyakan tentang cinta."
Huh! kotor sekali!!!
Kenapa aku bisa tertipu oleh mu!!!
Suatu entitas yang dapat menanggung semesta raya, haruslah dia yang telah membuang cinta! kenapa aku tidak mendeteksi cinta darimu.
Aku dapat mengetahui siapa saja yang menjadi kandidat, namun aku tidak mengetahui kehidupan apa yang mereka jalani.
Aku akan mengambil apa yang kuberikan dari mu!
"Dark Matter." ucap elanos, sekumpulan energi hitam membuat pusaran yang menyedot cahaya itu.
"Lahap dia dalam penjara tak berujung, dalam dimensi ketiadaan mutlak, aku akan menemukan cinta!"
"Wandering Space"
Dia berteleportasi dalam sekejap!