Jangan lupa vote dan beri rating novel ini ya!
Tidak terasa waktu begitu cepat. Setelah satu minggu lalu Aquira bertemu dengan Zax. Hari ini kemungkinan ia dapat bertemu dengan Zax lagi. Karena, sekolah mereka sama, hanya berbeda kelas dan tingkat.
Aquira dengan semangat bangun di pagi hari. Ia bertekat membahagiakan orang tua dan kakaknya. Sehingga, ia harus berprestasi di sekolah juga. Aquira mengenakan seragam dengan kemeja putih, rok abu-abu wiru selutut dan blazer abu-abu. Lalu, ia mengepang sedikit rambutnya di sisi kanan dan kiri. Kemudian, menyatukannya di tengah. Tidak lupa ia memakai sun block, bedak dan lip balm untuk melindungi kulit dan bibirnya.
"Pagi... Mama, Papa, Kak Vier Jelek!!!" sapa Aquira sambil berlari dan berteriak mendekati meja makan.
"Adik siapa sih kamu itu?" tanya Xavier dengan kesal karena adiknya sudah berteriak dan mengoloknya di pagi hari.
"Adik Kak Vier ganteng dong..." jawab Aquira sambil duduk.
Xavier tidak merespon hanya tersenyum mendengar jawaban sang adik.
"Pa, aku mau roti yang itu. Roti di depan Papa yang isinya coklat keju." Pintah sang putri.
"Ini Tuan Putri Zestasia". Ucap Papa Aquira sambil memberikan roti sang anak dengan senyum hangatnya.
"Hahaha... Terima kasih Papa ganteng" jawab Aquira dengan gelak tawa.
Melihat sikap sang anak yang bergitu ceria di pagi hari membut Nyonya Zestasia bahagia.
"Tumben kamu pagi-pagi udah ceria banget?" tanya sang mama sambil mengoles roti tawarnya.
"Iya dong. Hari pertama masuk sekolah baru Ma. Jadi harus semangat." Jawab Aquira dengan wajah menghadap sang Mama dan ekspresi semangat.
"Oh... iya nanti kamu berangkat bareng Kak Vier ya? Papa ada meeting pagi ini. Jadi enggak sempet ngater. Maaf ya sanyang... " ucap Tuan Zestasia dengan memperhatikan Aquira.
"Ok Pa. Tapi uang sakuku double ya Pa." jawab Aquira jail sambil mengambil jusnya.
"Uang saku mu urusan Mama. Jadi Papa enggak bisa ikut campur. hahaha" jawab Tuan Zestasia dengan canda.
***
Sebuah Mobil BMW M3 Sedan berhenti di depan Kingston International High School. Kemudian keluarlah seorang gadis.
"Wah... imut banget dia." Seorang berkata lirih sambil menoleh ke arah Aquira
"Murid kelas sepuluh nih pasti. Belum pernah lihat soalnya." Salah satu siswa melirik dan berkata kepada teman-teman di sampingnya.
"Cantik, gemesin juga." Ungkapan dengan senyuman yang ditunjukkan siswa seumuran Aquira.
"Ajak kenalan ah..." Ucapan beberapa siswi yang melihat Aquira berjalan.
Mendengar ucapan-ucapan semacam itu, hati Aquira begitu bahagia. Dulu, waktu dia jadi murid baru bukan pujian yang diterima tapi kritik dan hinaan. Sungguh nikmat apa yang engkau dustakan batin Aquira.
Kritik dan hinaan diperolehnya karena make up dan style yang berlebihan. Seperti wanita yang baru bisa dandan tak tau tren.
Belum sempat menikmati pujian-pujian tersebut untuk waktu lama. Perhatian semua orang teralihkan pada sebuah mobil Bugatti La Voiture Noire. Memang benar hampir semua pelajar di sini dapat dikatakan anak dari orang kaya. Sehingga, mereka setidaknya tau barang-barang mewah. Salah satunya mobil termahal di dunia untuk saat ini yaitu Bugatti La Voiture Noire. Perhatian mereka tertuju pada pintu mobil untuk mengetahui siapa orang yang memiliki mobil tersebut.
Sekolah ini tidak hanya untuk siswanya belajar. Akan tetapi, memiliki tujuan lain yaitu untuk membangun circle pertemanan, relasi ataupun sekedar mengenal anak-anak para orang penting.
Dari mobil Bugatti tersebut turunlah, kaki jenjang dengan celana abu-abu panjang dan sepatu abu-abu. Setelahnya tampak seorang lelaki berambut hitam pekat dengan kemeja putih dan dasi abu-abu hitam membawa tas punggung hitamnya.
"Wah... ganteng." Ungkap sekelompok siswi baru yang memperhatikan Zax tanpa berkedip.
"Siapa nama cowok itu guys?" Respon sekelompok siswi lain yang mengagumi Zax.
"Pangeranku!" Ucap teman sekelas dan termasuk anggota fans Zax dengan suara keras tapi tidak berani mendekati Zax.
"Oh... Si Zax? Enggak kaget deh aku." Ungkap salah satu kakak tingkat dengan ketidak terkejutannya karena mengetahui background Zax.
"Pangeranku ganti mobil"Ungkap kakak tingkat fans Zax dengan senyum bahagia.
"Cih... caper." Ucap Aquira lirih setelah mendengar ungkapan kagum para siswa dan siswi.
*****
Silakan tinggalkan jejak. Biar aku tau kalau novelku memang sudah benar-benar dibaca dan kalian suka dengan karyaku