Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

MENIKAH DENGAN ANAK SUAMIKU

Friska_Yuni
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.7k
Views
Synopsis
Rey, seorang pria angkuh yang tidak suka bermain dengan wanita manapun, dia hanya fokus untuk bekerja. Dia seorang CEO ternama, di Perusahaan 'Sinopec Grup' berada tepat di Indonesia. Seorang pria yang masih terikat dengan kekasihnya pada lima tahun yang silam, padahal dia sendiri telah memiliki kekasih yang baru. Bagaimana Rey bisa mengatasi cinta di masa lalunya?
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1 (HAMPIR SAJA)

Kerlap-kerlip mengisi seluruh ruangan itu. Club yang baru saja buka seminggu sudah mencapai pelanggan melebihi target. Ruangan yang hanya diisi dengan lampu kecil berwarna-warni mengisi ruangan itu. Keadaan gelap.

 

Seorang gadis cantik yang bernama, Aulia itu, berusaha mengumpulkan kesadarannya. Dalam keadaan mabuk dia meraba-raba sekelilingnya. 

Terasa panas bagian tubuhnya, membuatnya lebih cepat berjalan melewati kerumunan orang-orang yang sedang asik bergoyang sambil melambaikan tangan di atas. Dengan bunyi alunan lagu yang memekak di telinga. 

"Tolong aku, aku sudah tak tahan, uh," ucap gadis bernama Aulia itu.

 

Aulia Aurorencia, gadis polos yang terjebak di Club itu. Sahabatnya, yang bernama Rina, sengaja membawanya kesana agar mereka bisa bersenang-senang. 

 

Ternyata, karena Rina yang tengah asik bergoyang di kerumunan itu, membuat Aulia merasa risih. Dia haus. Dia melihat seluruh ruangan itu ternyata banyak sekali pengunjungnya. Sangat sulit untuk mendapatkan air. 

Seorang pria menyodorkan segelas air padanya. "Kamu pasti haus ya wanita cantik?" tanya pria itu. Pria yang berbadan besar dan mata yang melebar seketika saat melihat penampilan Aulia. Dari senyumnya yang terlihat nakal itu, mulai mendekati Aulia. Karena merasa takut Aulia pun menghindar. Tapi ternyata, tangan Pria itu lebih dulu menggapai tangan Aulia, menarik kepangkuannya.

 

 

"Mau kemana gadis cantik? Mari dulu kita habiskan malam ini bersama, haha," tawa pria itu mengerikan. 

Keringat sudah membasahi seluruh pakaian yang dikenakan Aulia. Memperlihatkan buah dada yang ranum segar. Agak menonjol ke atas akibat paksaan dari pria itu untuk duduk di pangkuannya. Mulai mengelus bagian bawah Aulia. 

"Kamu cepat sekali basah, sayang," seringai diwajahnya menandakan nafsunya sudah tinggi.

"Lepaskan aku! Aku ingin pulang, jauhkan tangan kotormu itu dariku! atau aku..."  Pria itu menutup mulut Aulia dengan telapak tangannya berisi saputangan, yang sudah dia oleskan bius.

Aulia pingsan. Dia dibopong pria ini menuju kamar yang sudah disediakan Club itu. 

Mulai membuka satu persatu pakaian yang dikenakan Aulia, karena baju yang dipakainya sempit, pria itu membuka secara paksa. Baju Aulia robek. Kini hanya bra-nya yang tersisa. Dengan cepat tangan besar itu meremas payudara Aulia yang masih dalam pengaruh obat tidur.

Tiba-tiba dari luar ruangan, seseorang berusaha mendobrak pintu itu. 

Barrrr...

Pintu itu terbuka.

 

Seorang pria tampan datang menghampiri pria berbadan besar itu, menghempaskan tubuhnya langsung dari atas Aulia yang dari tadi dia tindih.

"Pria tidak tau diri! Berani sekali kau menyentuh gadis yang dalam keadaan tidak sadar! Dimanakah otak kesadaranmu itu, ha?!"

 

Pria itu meringis kesakitan. Badannya yang gemuk mengenai meja yang sedikit runcing, membuat punggungnya berdarah. "Siapa kau? Kenapa kau mengganggu malam istimewaku ini"

Cuihh!

Pria itu membuang ludahnya saat pria itu mengatakan bahwa itu malam istimewanya. "Malam istimewa?!"

Pria itu menatap jijik pria yang memiliki badan besar ini. Masih sempat dia memikirkan malam ini malam istimewanya, meskipun malam ini adalah malam terakhir baginya.

 

"Jangan pernah mengganggu gadis manapun, kau paham?!" hardiknya. Tatapan pria itu berubah menjadi tatapan  sengit. Amarahnya kian meledak setelah mendengar perkataan yang keluar dari mulut pria itu.

 

Pria itu menyuruh sekretaris pribadinya untuk menghubungi seseorang. Sepuluh menit berlalu, akhirnya datang beberapa pria suruhan sekretaris itu lalu membawa pria itu ke tempat asalnya. Ketempat yang sangat mengerikan. Sarang buaya peliharaan pria itu. Setiap orang yang membangkang, akan dibuang kesitu.

 

"Jangan bawa aku, jangan bawa aku, tolong... tolong..." Pria itu berteriak, berharap seseorang dapat menolongnya. Tapi tidak ada yang berani.

 

Pria itu menyuruh sekretarisnya untuk menangani gadis yang masih dalam keadaan tidak sadar itu. Dia pun berlalu pergi lebih dulu. Sedangkan sekretaris itu menyuruh sisa anak buah yang lainnya membawa gadis itu masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil, pria itu sudah berada disana. Sikapnya yang tadi bersikap kasar dan menantang adalah salah satu kepribadiannya yang buruk. Dia duduk di jok kanan belakang.

 

Sampai kapan gadis ini akan sadar? gumamnya dalam hati. Memerhatikan seluruh pakaian yang dikenakan gadis itu sudah hancur.

Tanpa disadarinya, mata pria itu tertuju pada buah dada gadis itu. Sangat indah.

Baru ini dia merasakan getaran dalam tubuhnya. Banyak gadis di luar sana yang mendekatinya, sedikitpun dia tidak tertarik. 

Tangan pria itu dengan enggan menelusuri bra yang masih melekat pada gadis itu. Nafsunya meningkat. Kenapa Dia merasakan sekujur tubuhnya panas. Padahal selama ini dia pasti bisa mengatasinya. 

Karena sudah tidak tahan, dia melumat bibir gadis itu. Tanpa perlawanan dari pemiliknya, dia semakin liar. 

Keringat dinginnya sudah membasahi pakaiannya. Tidak mampu menahan gerah dalam tubuhnya itu, tubuhnya seperti terbakar, dia membukanya dan terlihatlah badan kekar yang berotot. 

 

Sangat tampan. Dibandingkan dengan pria mana pun dia tidak akan tersaingi. Wajah yang tampan itu merupakan cerminan dirinya dengan ayahnya, serta memiliki ibu yang cantik mengahasilkan anak yang sangat ganteng. Sempurna.

"Tidak. Aku tidak boleh menyentuh gadis ini. Bagaimana kalau nanti dia masih perawan atau..." setengah kesadaran pria itu muncul. Tetapi setengah kesadarannya yang lain menyuruh untuk menyetubuhi gadis itu.

"Bibirnya sangat manis," ucapnya sambil melenguh kenikmatan. 

Sekretarisnya dari tadi sudah memperhatikan apa yang sudah dilakukan Tuan nya itu. Tidak mungkin dia melarang. Apapun yang menjadi keputusan Tuan nya dia harus tutup mulut, tidak usah ikut campur.

Pria itu menelan salivanya, karena perlahan dia membuka bra milik gadis itu. Kemudian ditahankannya. Menyuruh sekretarisnya cepat melajukan mobil agar sampai di rumah. 

Untuk menahan nafsunya itu, dia pun mencium berulang kali gadis itu sampai bibir gadis itu merah dan bengkak.

Sesampainya, pria itu langsung membopong gadis itu ke Apartemen miliknya. Menapaki anak tangga menuju kamar pribadi miliknya. Nafsunya sudah tidak tertahankan.

Di dalam mobil, Sekretaris itu bingung dengan tingkah Tuan nya barusan. Tidak biasanya dia seperti itu. Lalu dia menoleh ke belakang, mencari minuman yang sudah dicampurnya tadi dengan obat perangsang. 

Itu dia lakukan, karena sekretaris yang bernama Dion itu sudah terbiasa memakainya. Dia memakainya karena semua gadis yang dia tiduri bergantian mengeluh bahwa pria itu tidak kuat dalam ranjang.

"Tuan Rey pasti meminumnya," 

Merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan, dia memukul kepalanya sendiri dengan ponsel yang ada ditangannya. Merutuki kebodohannya.

*** 

Wanita paruh baya tertidur karena sedang menunggu seseorang dimeja makan. Seseorang yang ditungguinya itu sangat penting dan tak sadar Dia pun tertidur pulas. Tak lama kemudian Dia terbangun dan melihat jam sudah tengah malam. 

Dia adalah ibu dari pria yang membawa gadis tadi. 'Nyonya Ans'.

"Kenapa Rey belum pulang?" 

Dia pergi ke luar, melihat apakah Anaknya itu sudah pulang atau belum. Lalu dia pergi lagi ke kamar anaknya tidak ada disana. Dimana dia sekarang?