Chereads / Cinta Anak Sekolah SMA / Chapter 4 - Bab 3

Chapter 4 - Bab 3

Cerita hanyalah fiktif belaka

Kepala kami semakin mendekat hingga hanya beberapa centi. Gue bisa merasakan hembusan nafasnya yg hangat dan cukup teratur, meskipun gue tau kalo tangannya sedikit gemetar.

"Kak, kalau nggak mau, gakp—" Dia mendorong gue lalu menghampiri cowoknya. "Sayang, aku nggak mau..aku ga pernah ciuman sama cowok yg bukan pacar aku." Katanya sambil bersembunyi di balik badan pacarnya. Si cowok langsung berbalik dan memegang pundak ceweknya.

"Ca, aku tau kok apa yg pernah kamu lakuin sama si Robby." Si cewek langsung terbelalak mendengar perkataan dari cowoknya. Dia tidak mengira kalo cowoknya sudah mengetahui hal itu.

"T-tapi..aku waktu i-itu nggak sengaja.." "Terserah kamu mau bilang apa..udah lewat juga kejadiannya, aku bisa apa..sekarang, kamu harus coba c*um dia kayak apa yg kamu sama Robby lakuin dulu." Si cewek masih terlihat shock mendengar perkataan cowoknya. Dia masih ragu apakah dia bisa mencium cowok yg bahkan gak dia kenal. Dan dia juga bingung, bagaimana pacarnya bisa tau tentang apa yg ia dan Robby lakukan, meskipun itu adalah sebuah kecelakaan.

"Udah buruan..atau nanti aku malah marah lhoo.." ancam si cowok. Akhirnya si cewek menurut, dan mulai mendekati gue. Gue pun menatapnya dan berusaha memejamkan mata gue. Sepersekian detik kemudian, gue merasakan kecupan lembut dari bib*r kakak kelas gue. Bibir gue mendapatkan perlakuan lembut dari bibirnya. L*dahnya berusaha untuk menyusup ke dalam mulut gue. Namun gue tahan karena gue takut dimarahi oleh cowoknya, entah pacarnya atau bukan. Sepertinya dia mengerti dan menarik lidahnya kembali. Kami pun berpelukan mesra. Gue meraba rambutnya yg halus. Dia pun memeluk pinggangku .

"Udah udah. Stop. Ga tahan gue." Tiba tiba si cowok menyuruh kami untuk berhenti. "Elo sepertinya udah jago banget beginian. Udah sering ya sama pacar lu?" tanyanya tajam. "Hah? Brarti tadi gue ngambil ciuman pertama elo dong?" kata kak Caca sambil tersipu malu. Mukanya sedikit memerah.

"Yah..bisa dibilang gitu kak.." kata gue berbohong. Njrit gue udah bohong sama cewek secantik ini. Hal yang paling gue usahain untuk gak gue lakuin.

"Udah udah. Gue malah jadi cemburu. Sini buku lo. Gue tandatangani. Inget, jangan cerita ke siapa siapa. Awas ya.." ancam kak Bagas. Gue pun hanya mengangguk.

"Eh bentar, boleh gue pinjem buku lo? Gue mau lihat udah ada berapa tandatangan yg lo dapet." Kata kak Caca tiba tiba. Dia lalu melihat buku gue, dan sepertinya menulis sesuatu.

"Nih. Buruan sana cari lagi." Katanya sambil mengedipkan matanya, yang sepertinya tidak dilihat oleh cowoknya karena sedang membuka ponselnya. Gue langsung bergegas meninggalkan mereka untuk segera mencari para kakak kelas. Sungguh beruntungnya gue mendapatkan ciuman di hari pertama gue sekolah di kota ini. Lalu gue teringat sesuatu, dan segera membuka buku gue. Gue menemukan beberapa kumpulan angka di sudut kiri atas buku gue, beserta nama seseorang. Gue pun tersenyum lebar. Gue bergegas ke lantai atas, ke kumpulan siswa yg sedang meminta tandatangan.

Disana ada beberapa anggota OSIS yg memberikan tantangan kepada para juniornya. Saat giliran gue dan beberapa siswa lain, kita disuruh untuk melakukan dance. Untungnya para kakak kelas itu ramah, sehingga mereka dapat menangkap kelucuan dan keluguan kami saat melakukan dance. Di akhir dance kami, buku kami sudah tersemat tanda tangan dari mereka.

"Ih..udah besar aja adikmu. Sini sama kakak sayang.." "Ssllrrrpp.." Suara suara itu berasal dari bilik toilet paling pojok. Karena penasaran, gue masuk ke bilik toilet sebelahnya dan mencoba mengintip dari celah antar bilik toilet itu. Dan benar saja, ada sepasang kekasih yg sedang saling petting. Si cewek sedang melakukan blowjob kepada si cowok. Perlahan pusaka milikku terbangun dari tidurnya. Saat mencoba untuk mendekat, tiba tiba tutup toilet yg gue gunakan untuk pijakan pecah. Waduh!

"WOYY, SIAPA ITUUU??!!!"

Gue yg ketakutan langsung lari keluar kamar mandi dan menuju suatu kelas di dekat situ. Gue bersembunyi di bawah bangku paling belakang. Gue berdoa dan berharap cemas semoga cowok tadi tidak menuju kemari. Setelah beberapa saat gue tunggu namun tidak ada tanda tanda cowok tadi menuju kemari, gue keluar dari tempat persembunyian. Gue pun mengatur napas gue sejenak, sambil memandang ke luar jendela. Tiba tiba gue mendapati seorang anggota OSIS menuju ke gudang di belakang gedung utama sekolah ini.

Cewek itu sempat melihat keadaan sekelilingnya, sebelum masuk ke dalam gudang. Karena penasaran, gue pun memutuskan menuju ke gudang tersebut. Saat gue sudah berada di dalam, gue mendengar suara rintihan pelan. Apalagi yg terjadi disini?? Dia terlihat sangat menikmati video yg ada di layar ponselnya. Tangannya mulai aktif meremas dadanya lembut. Ia lalu duduk di atas meja di sudut ruangan itu dan ponselnya ia sandarkan di dinding, lalu tangan satunya meraba kaitan bra nya dan melepasnya. Tak lupa ia melepaskan celana dalamnya. Dan terpampanglah gundukan surga duniawi yang ditumbuhi rambut yg cukup lebat khas anak SMA. Karena sudah berada di dalam lautan birahi, cewek itu tidak sadar bahwa ada seorang cowok di belakang rak peralatan yg sedang mengamati dirinya. Cewek itu semakin nafsu. Hal itu dibuktikan dengan suara desahan yg keluar dari mulutnya. Semakin lama semakin keras ia meracau. Gue yg sudah ikut larut dalam nafsu, tanpa sadar bergerak menuju cewek itu. Tapi, tanpa sengaja gue menjatuhkan kotak peralatan di samping gue. Cewek itu langsung meloncat dari meja dan spontan merapikan baju seragam dan roknya. Ia lalu bergegas menuju ke arahku, yg anehnya gue tetap berdiri disitu, tak bisa menggerakkan tubuh gue untuk bersembunyi. Dia terdiam, memikirkan perkataanku. Dia berjalan mengitari gue, sambil tangannya memegang dagunya.

"Elo siswa baru ya? Kok kayaknya gue belum pernah liat elo di sekolah ini."

"Iya kak. Kan tadi udah aku ceritain. Aku kesini mau minta tanda tangan dari kakak." Kata gue sambil menunjukkan sebuah buku yg berisi tanda tangan dari para anggota OSIS.

"Hmm..oke deh. Tapi janji ya jangan bilang ke siapa siapa tentang ini.." katanya sambil menatap gue. Ada raut ketakutan yg sangat tampak di wajahnya.

"Iya kak..janji deh.." balas gue sambil tersenyum dan mengangkat jari kelingking gue. Dia tertawa. Lalu ia mengambil buku gue dan menandatanganinya.

"Nih. Btw elo ganteng juga. Nama lo siapa?"

"Farrel kak.." "Elo masuk di kelas mana?"

"Kelas 1 lah. Ya kali langsung ke kelas 3." Ujar gue sambil berusaha mencairkan suasana yg sebelumnya terasa sangat tegang.

"Gue tau kalikk.." balasnya sambil tersenyum.

"Eh, elo tadi liat semuanya ya?" tanyanya lagi.

"Semuanya?" Dia menunduk sambil sesekali ngelirik ke arah gue.

"Maksud gue..elo..udah..liat..tubuh gue..??" Ga Cuma lihat kak, gue udah n*fsu banget tadi.

"Eh..nggak semua kok kak..tadi Cuma lihat sebentar.." lagi lagi gue berbohong.

"Beneran Cuma sebentarr?" tanyanya sambil melirik gue dan memasang muka innocence.

"Gimana tubuh gue menurut lo? Bagus kagak?"

"B-bagus kok kak.."

"Benerann??" Wajahnya terlihat senang. Lalu dia bertanya lagi,

"Mau lihat lagi nggakk?" DUUARR! Mimpi apa gue semalam. Hari ini gue bisa melihat 2 cewek cantik yg lagi h*rny dan gue bisa "menikmatinya."

Bersambung....