cerita ini hanya fiktif belaka
"Terserah kakak dehh.." Dia tersenyum dan kemudian melepas seragam dan roknya. Kali ini benar benar terlepas dari tubuhnya yg kini hanya meyisakan bra dan celana dalamnya. Tubuh gue panas dingin melihat pemandangan ini, meskipun ini bukan pertama kalinya gue ngelihat cewek telanjang.
"Kamu udah pernah liat cewek bug*l blom..?" tanyanya penuh makna.
"Sebenernya udah kakk.." mendengar jawaban gue, dia pun langsung menggerutu.
"Liat adek sepupuku mandi hihi..dia masih TK."
"Ihh..dasar..kukira tadi benerann.." ujarnya salah tingkah, sambil meninju pelan lengan gue. Gue pun ragu. Takutnya ntar ada pacarnya yg tiba tiba muncul dan menghajar gue. Maklum gue tadi habis memergoki kakak kelas gue yg lagi mesum sama pacarnya.
"Mmm..nanti pacar kakak gimanaa..?" tanyaku perlahan. Dan dia hanya tertawa.
"Pacar? Hahaha..ga punya kali dek..aku lagi singel nih.." jawabnya sambil mengerlingkan matanya. Gue pun langsung menyergap bibirnya. Dia sepertinya terkejut melihatku begitu agresif dan penuh nafsu. Namun akhirnya dia meladeni ciuman gue di bibirnya. Dia mulai merespon segala yg gue lakukan di bibirnya. Saat akan memasukkan lidah gue ke dalam mulutnya, dia melepaskan ciuman gue dan agak mendorong tubuh gue.
"Rel..aku..belum pernah gituann.." katanya sambil malu malu sambil menunjukkan lidahnya.
"Oh, maaf kak..yaudah deh nggak usah dimasukin.." Lalu kami pun melanjutkan aktivitas kami. Kali ini tangan gue mulai aktif meremas buah dadanya yg pas di tangan gue. Cukup kenyal juga menurut gue. Ukurannya mungkin sekitar 34B, cukup lah buat standar anak SMA hahaha.. Dia pun mulai mengeluarkan desahan desahan tertahan, karena kami masih dalam keadaan berciuman. Bosan dengan dadanya, gue pun memberanikan diri untuk meraba bagian bawahnya. Ternyata tidak ada rambutnya, sehingga terpampang dengan jelas vaginanya yg masih mulus tidak pernah dijamah oleh cowok cowok.
"Kakak udah pernah gituann?" Dia pun melepaskan ciuman gue. Dia pun mulai memegang pe*is gue, pelan pelan mulai mengoc*knya. Gue yg udah ga tahan langsung memegang pahanya dan membukanya, sehingga terpampanglah vag*nanya yg masih rapat.
"Huhh..siapa sih yg ganggu kita..udah kebelet banget ini padahal.." ujarnya.
"Udah lanjutin aja, dek."
"Jangan kak..dijawab dulu itu teleponnya. Ntar kalo nggak kakak jawab, mereka mungkin malah jadi curiga." Sergah gue, yg juga takut kalo aktivitas kita ketahuan oleh orang lain. Lalu ia menghela nafas dan dengan malas ia bangkit dan meraih ponselnya.
"Elo dimana sih? Ini, bisa bantu gue nggak? Soalnya si Adit sama Robby gatau ada dimana. Penting banget ini.." kata seseorang di telepon.
"Iya iya dehh..dah ya bye." Dan dia mematikan ponselnya.
"Yaudah deh gapapa kak.." jawabku. Padahal gue ngerasa kentang banget. Udah nafsu banget gue. Gue langsung mikir buat coli habis ini di kamar mandi.
"Jangan marah yaa.." katanya sambil tersenyum dan mencium pipi gue. Ia pun segera mengenakan seragamnya dan keluar melewati pintu samping.
"KAKK!!" Dia tertawa.
"Setelah kamu liat badanku dan mau gituan sama aku, kamu masih belum tau namaku?" jawabnya.
"Maaf kak. Abisnya.."
"Iya iya..gak usah cemberut gitu..nama gue Brenda. Udah ya gue buru buru nih." Lalu ia berlari meninggalkan gue. Gue pun ikut keluar dari gudang dan duduk di bangku yg ada di bawah pohon di depan gudang. Gue baru sadar kalo gue dan kak Brenda udah pake
"aku-kamu". Njir, hari ini gue ketemu sama banyak cewek cakep. Sekolah ini bener bener melebihi ekspektasi gue. Semoga gue bisa menikmati masa SMA gue disini. Overall, hari ini berlangsung sangat menyenangkan. Acara yg disajikan oleh para OSIS sangat membantu siswa baru dalam menemukan teman baru dan lingkungan baru. Dan bagi gue, gue juga mendapatkan beebrapa "pelayanan" tambahan dengan para kakak kelas gue wkwk. Saat ucapan penutupan, gue melihat kak Caca dan kak Brenda berada dalam deretan para anggota OSIS. Mereka benar benar cantik. Terutama bagian yg berada di dalam seragamnya itu.
"Yakali, lu juga kagak cover gue, ya jelas gue mati lah.." Roy berusaha membela dirinya. Kita saling menyalahkan sepanjang sore itu. Sore yg cukup tenang karena di luar turun hujan rintik rintik. Apalagi ditambah dengan secangkir Good Day hangat (bukan endorse ya btw) menambah kenikmatan kami dalam bermain game. Kami memang baru saling mengenal beberapa hari yang lalu, tapi rasanya sudah seperti sahabat lama.
Kosan kami tergolong kosan yg cukup rame sebenarnya, tetapi karena ada beberapa penghuninya yg sudah kuliah jadinya kesannya sepi. Akan gue perkenalkan anggota anggota kosan kami. Di lantai bawah, yaitu kosan cowok, ada 6 kamar. Penghuninya adalah gue, Roy, Andi, Farhan, Asep, dan 1 kamar sisanya masih kosong. Gue dan Roy adalah siswa SMA * di kota ini. Kalo Andi dan Farhan, juga murid SMA, tapi berbeda sekolah dengan kami. Mereka sudah kelas 2. Sedangkan Asep, ia adalah seorang mahasiswa semester 3 di sebuah PTN di kota ini.
Walaupun kita baru berkenalan selama beberapa hari, tapi sudah saling terbuka satu sama lain sehingga membuat kami betah berada di kosan ini. Beralih ke kosan cewek, di lantai atas. Berbeda dengan kosan cowok di bawah, yang memiliki "taman" di depan kamar kosan, di kosan cewek "hanya" terdapat balkon yg dapat digunakan untuk melihat pemandangan di sekitar kompleks kosan kami. Dan tentunya juga lebih bersih dari kosan cowok. Di lantai atas terdapat 7 kamar.
Penghuninya adalah Dea, Rara, Angel, Aulia, dan Sarah. Sisa kamar masih tak berpenghuni. Dea, Rara, dan Angel satu sekolah dengan kami. Bedanya, Angel kelas 2 sedangkan Dea dan Rara kelas 1 seperti kami. Aulia dan Sarah adalah mahasiswi di PTN yg sama dengan Asep. Bedanya adalah, mereka mahasiswi fakultas hukum, sedangkan Asep adalah mahasiswa teknik. Tak kalah dengan para cowok, cewek cewek ini juga sudah saling mengenal dan sering ngerumpi bareng di salah satu kamar para cewek itu. Terkadang, mereka juga ikutan para cowok di bawah untuk kumpul bareng di halaman depan. Terkadang sambil barbeque-an, terkadang hanya ditemani dengan sekaleng soda. Yang penting adalah kumpul kumpulnya. Sejauh ini, yang kuketahui, dari mereka tidak ada yg memiliki pacar. Atau mungkin lebih tepatnya sedang tidak punya. Karena tidak mungkin cewek cewek seperti mereka ngejomblo terlalu lama. Hahaha.
"Hei, udahan yuk. Mata gue capek banget nih..gue juga udah laper.
Cari makan yuk." Ajak gue.
"Alah, kalahan aja masih sempat ngeles..yaudah deh bentar gue mau mandi dulu. Elo juga siap siap sono. Ajak yg lain juga kalo mau." Jawab Roy.
Gue lalu menuju kamar gue, lalu hanya mencuci muka dan berganti pakaian. Tak lama kemudian gue menghampiri kamar para cowok cowok itu. Dan hanya mendapati kak Asep yg sedang berada di depan kamarnya. Lalu gue menuju ke lantai atas, dan gue ketok pintu kamar satu persatu. Dan yg keluar hanya Dea, kak Saras dan kak Aulia. Mereka gue ajak cari makan, dan untungnya mereka mau.
"Lho, Angel sama Rara mana de..?" tanya gue sambil celingukan di depan kamar Dea.
"Oh, yaudah deh..yuk pergi." Hari itu, gue merasa Dea terlihat berbeda dari biasanya.
Bersambung.....