ayo masuk". Ucap Rendi
"Terimakasih pak".
"Em aku ingin mengajak mu ke restoran xxx".
"Waduh pak restoran disana mahal mahal".
"Tak apa apa,aku yang akan mentlaktirmu"
"Hehe terimakasih pak"
"Sama sama, oh iya Tasya jadi waktu pagi apa maksud chat mu". Tanya Rendi pada Tasya.
"Chat yang mana maksud bapa".
"Itu kamu kenapa perhatian pada ku".
"Maaf pak,karna aku mengkhawatirkan mu".
"Hemm begitu kah".
"Iya,sebenar nya aku menyukai bapa"
"Apa? Kami serius".
"Iya pak maaf saya sudah lancang".
"Tidak apa apa, saya senang".
"Kenapa bapa senang".
"Saya ingin mencari wanita yang bisa memberi saya keturunan".
"Bukannya bapa sudah menikah".
"Ya tapi saya menginginkan anak, bagaimana perasaan mu jika kamu jadi saya".
"Ya pak saya mengerti,semoga bapa bisa mendapatkan wanita yang bisa memenuhi ke inginan bapa".
"Apa kau mau jika menjadi istriku".
"A apa maksud bapa".
"Apakah kau mau menjadi istriku". Tasya seketika gugup ia tak menyangka akan secepat itu mendapatkan hati bos nya.
"Te tentu saja aku mau pak,karna sudah sejak lama aku mencintai pak Rendi".
"Benarkah?"
"Ya pak". Lalu Rendi menggenggam tangan Tasya.
"Emm maaf aku tak sengaja". Ucap Rendi langsung melepaskan tangan Tasya .
"Tak apa apa pak". Ucap Tasya "yes akhirnya pak Rendi akan menjadi milik ku, ternyata sangat gampang mendapatkan hati pak Rendi". Ucap Tasya dalam hatinya.
"Sudah sampai, ayo turun".
"Baik pak" mereka berdua memasuki restoran yang di tuju.
"Ini makanan nya mahal mahal pak".
"Sudah jangan lihat harganya,sekarang pesan saja kamu mau yang mana".
"Terimakasih pak, aku pesan ini saja". Lalu pegawainya langsung mencatat pesanan mereka berdua.