Pagi hari yang menyinari dua insan yang sedang tidur nyenyak.
"Nisa bangun". Pagi ini Rendi bangun lebih dulu
"Emmh mas badan ku lemas sekali". Rendi tersenyum ia mengingat waktu semalam ia telah menggempur Nisa habis habisan.
"Apa kau mau lagi".
"Tidak mas,tolong badan ku sakit semua mas".
"Mana yang sakit sini biar aku pijitin". Tanya Rendi
"Selangkangan ku sakit sekali mas, tak usah di pijit aku hanya butuh waktu tidur lagi mas".
"Ya sudah kamu tidur lagi aja".
"Maafkan aku hari ini ga masak mas".
"Tidak apa apa,hari ini aku libur ke kantor dan aku akan mengunjungi rumah ibu. Apa kau mau ikut".
"Em tidak mas, aku ga enak badan kayanya. Maaf ya mas aku ga bisa ikut".
"Ya udah kalau gitu ga apa apa,mas mau mandi sekarang".
"Ya mas".ucap Nisa
"Aauhh sakit sekali,mas Rendi benar benar melakukan nya dengan brutal. Bagaimana aku bisa bangun badan ku lemas semua".
Rendi sudah selesai mandi lalu ia mengambil bajunya sendiri dilemari,biasanya Nisa yang menyiapkan keperluan suaminya,namun hari ini mira benar benar lemas untuk bangun pun ia merasa tak berdaya.
"Sayang kau masih sakit". Ucap Rendi
"Ya mas rasanya pinggul ku mau copot".
"Apa kau mau mandi sekarang? Biar aku gendong kamu ke kamar mandi".
"Tak usah mas nanti aja, bukannya mas mau ke rumah ibu".
"Iya sebentar lagi aku berangkat, ayo mandi dulu". Rendi menyiapkan air hangat lalu menggendong Nisa ke kamar mandi".
"Terimakasih mas"
"Sama sama,aku akan menunggumu di luar kalau sudah beres kau panggil saja aku"
"Ya mas".
Nisa perlahan membuka bajunya lalu membasahi badan nya.
"Astaga ini apa,kenapa banya sekali". Nisa terkejut dengan tanda merah ada di tubuhnya.
"Mas Rendi keterlaluan sekali,bagaimana menutupinya. Aku pasti malu sekali sama bi Asri".
Toktoktok
"Nisa apa kau sudah beres".
"Sudah mas". Lalu Rendi masuk kembali ke kamar mandi dan ia langsung menggendongnya.
"Aku bisa sendiri mas"
"Diam saja kau hanya perlu menuruti ku".
"Mas kenapa badanku merah semua".
"Mana aku tahu". Ucap Rendi pura pura tidak tahu