Puisiku memang kasar, terkadang banyak innuendo atau sinisme di dalamnya.
Kadang juga memakai bahasa baku, dan juga bahasa sehari-hari.
Untuk dia dan mereka yang merasa paling dipentingkan,
Untuk dia dan mereka yang menilai orang lain bodoh dan tak sebanding dengan otaknya.
Untuk dia dan mereka yng tentunya sangar pintar, cerdas, dan pandai.
Untuk gerombolan yang tak jelas antara manusia, syaitan, atau binatang.
Untuk mereka yang merasa benar dalam menjatuhkan seseorang pada momen yang direncanakan.