"18 Tahun Kemudian"
Kehidupan Collison cukup damai dan tentram selam 18 tahun terakhir dan itu membuat ayahnya menjadi bingung dikarenakan ayahnya berharap anaknya bisa merubah keadaan desa, sang ayah pun sudah terlanjur membuka kata-kata didepan warga bahwa anaknya akan menjadi seseorang yang hebat dan akan mengubah keadaan desa tersebut. Tapi setelah 18 tahun berlalu tidak ada kejadian yang membuat anaknya tersebut memiliki tanda-tanda akan merubah keadaan desa, Hal ini membuat sang ayah sedikit kecewa terhadap anaknya.
Setelah mengetahui sang anak hanyalah manusia biasa yang hanya akan membuat dirinya malu sang ayah pun akhirnya hanya bisa bermabuk-mabukan dan bermain dengan wanita lain yang membuat hubungan antara istrinya mulai renggang dan berujung pada perceraian. Hal ini membuat Collison semakin terpuruk dan menjadikan Collison anak yang pendiam dan menjadi pemurung.
"Apakah ini kehidupan normal seseorang yang harus dilalui saat mereka sudah dewasa?".
Kehidupan Collison diperparah karena sambaran petir tidak terjadi saat malam hari tapi disaat siang pun mulai terjadi meski dijam-jam tertentu dan sambaran itupun terjadi secara acak. Lama kelamaan petir mulai menyambar selama 24jam penuh dan Collison semakin dibuat trauma dikarenakan suara dari gemuruh terjadi selama 24jam dan sudah terjadi selama 4hari ini membuat mental Collison semakin tidak baik dan membuat Collison berpikiran untuk mengakhiri hidupnya.
"Hidupku kacau, Hidupku sudah tidak berguna lagi. Ditambah dunia ini yang semakin hancur dan membuatku muak. Lalu aku harus apa?".
Diwaktu ini Collison ingin mengakhiri hidupnya dibawah gemuruh petir yang menyambar. Orang-orang yang melihat Collison keluar saat gemuruh terjadi berteriak memanggi Collison untuk segera masuk kerumah, para warga pun bingung apa yang dilakukan oleh Collison berjalan perlahan ditengah gemuruh petir yang sangat dasyat ini.
Setelah Collison berjalan sejauh 150meter dari rumahnya tiba-tiba sambaran petir mengenai dirinya dan membuat dirinya seketika tidak sadarkan diri, dan hal aneh pun terjadi dimana fenomenal yang selalu terjadi yakni petir yang bergemuruh setiap hari dan sudah melewati 140 tahun ini tiba-tiba berhenti dan membuat semua warga berani keluar dari rumahnya. Para warga pun langsung menghampiri Collison yang sedang terbaring tidak sadarkan diri, mereka pun melihat kondisi Collison apakah ia masih hidup atau tidak. Setelah para warga melihat kondisi Collison ternyata dia sudah tiada dan ini membuat semua warga senang dan sedih di waktu bersamaan, karena disatu sisi fenomenal petir ini sudah tidak terjadi lagi dan disatu sisi para warga sedih atas pengorbanan Collison yang terjadi karena tidak disengaja dan membuat fenomenal petir ini telah berhenti.
Pemakaman pun dimulai kesokan harinya oleh para warga, jasad Collison yang sudah tidak bernyawa itupun disaksikan banyak warga bahkan ibu Collison tidak dapat menahan kesedihannya dan berakhir menyusul anaknya diakhirat.
"Kehidupan ini telah berakhir?, mungkin saja selama ini aku hanya bermimpi dan diriku didunia ini memang tidak ada".
Setelah kematian Collison dan ibunya sang ayah pun hanya bisa melakukan hal biasa yang ia lakukan sehari-hari dan seperti tidak merasa kehilangaan orang yang ia cinta, lebih parahnya lagi sang ayah melakukan hal diluar batas seperti membunuh orang tidak bersalah, mencuri, dan melakukan hal jahat lainnya.
"Sepertinya dia sudah mulai gila?".
Sang ayahpun dibawa oleh para warga untuk masuk penjara karena sudah dianggap gila dan meresahkan para warga yang tinggal disana. Setelah 2 hari kematian Collison para warga pun sedikit demi sedikit mulai melupakan sosok orang yang telah mengorbankan dirinya demi menghilangkan fenomenal yang mengerikan tersebut dan sudah menganggap Collison hanyalah anak yang ditakdirkan mati dan menyelamatkan desa dari bencana yang sudah berlangsung Selama satu abad tersebut.
Pada hari ke-5 tiba-tiba sebuah cahaya dari depan makam Collison terlihat sangalah terang, lalu cahaya tersebut seperti membacakan sebuah mantra yang seolah-olah cahaya tersebut sedang mendoakan Collison dan sesuatu hal pun terjadi, makam Collison mengeluarkan cahaya dan redup kembali. Para warga yang sedang berjaga pada malam hari itupun melihat kejadian itu lalu mendekat kearah cahaya tadi bersinar.
Setelah para warga mendekati cahaya tersebut ternyata cahaya itu telah redup dan hanya meninggalkan makam Collison yang sudah rusak seperti ada yang habis menggali makam tersebut, para warga pun kebingungan dengan apa yang terjadi dengan makam Collison yang sudah rusak seperti dibongkar oleh seseorang.
"Apakah kalian tau siapa yang sudah merusak makam itu?".
Collison yang tersadar berada ditengah hutan pun merasa sedikit terkejut dengan apa yang terjadi dengan dirinya yang dia pikir dirinya sudah mati, tapi ternyata Collison bangun ditengah hutan Lamburhood hutan yang cukup sunyi didesanya, Collison yang kebingungan pun terus berteriak meski ia tau bahwa itu sia-sia saja karena keheningan dan kesunyian tempat ini membuat semua suara tidak akan terdengar diluar hutan.
"terkecuali jika orang itu bersama didalam hutan tersebut".
Para warga yang berada didesa masih kebingungan dengan apa yang terjadi, ada yang bilang bahwa ada warga yang tidak suka dengan Collison, ada juga yang berbicara bahwa jasad Collison diambil untuk dijadikan ramuan penyihir dan lain-lainnya. Warga yang ikut mencari jasad Collison yang sudah 1 hari menghilang masih bertanya-tanya apa yang sedang terjadi lagi didesa mereka dan bagaimana hanya dengan satu cahaya bisa membuat lobang yang cukup besar untuk mengambil jasad seseorang.
"Saya pikir ini adalah perbuatan kaum penyihir yang masih ingin berusaha mengambil ahli dunia ini. Kata sesorang".
Dari sini kehidupan Collison mulai berubah yang membuat perkataan sang ayah mulai terwujud dan menjadi kenyataan, dan membuat Collison membawa perubahan bagi desanya.
"Jangan pernah meragukan kekuatan sihir ini yang akan membuatmu menyesalinya, tapi percayakan semua pada sihir maka kamu akan mendapatkan apa yang kamu mau" "Bard Mivire"