Chereads / The Highest / Chapter 6 - Chapter VI "Battle Phase"

Chapter 6 - Chapter VI "Battle Phase"

Di kota St.Vincencia, Collison dan Sir.Tow beranjak pergi untuk memberitahu para warga yang ada di kota St.Martin untuk pindah ketempat yang lebih aman meski mereka berdua tau jarak yang ditempuh oleh mereka cukup jauh dari pegunungan hingga ke kota yang dibawah.

Beberapa orang yang berada di kota St.Martin mulai sedikit ragu dengan perlindungan kota yang cukup terbuka untuk diserang musuh, karena penjaga yang menjaga kota tersebut hanya berjumlah 20 orang saja dan juga tempat dari kota ini hanya berjarak 6 Km dari tembok yang artinya ini sama saja tempat yang tidak cukup aman untuk disebut sebagai tempat perlindungan yang kokoh.

Beberapa warga juga mulai pindah ke tempat yang agak jauh dari kota St.Martin dan pergi ke beberapa kota atau desa yang sekiranya cukup aman untuk mereka semua bersembunyi.

Perang sudah tak bisa dihindarkan lagi pasukan Raja Hassan IV mulai menyerang benteng menggunakan Trebuchet dan mengarahkan 1500 pasukan untuk menyerang terlebih dahulu kedalam benteng pertahanan.

Meskipun dengan perencanaan yang matang ternyata benteng pertahanan tetap hancur dengan serangan Trebuchet, serangan itu membuat sebuah lubang yang cukup besar untuk para pasukan Raja Hassan IV masuk dengan mudah kedalam kota. Desa Grace yang ada dibalik benteng langsung diambil alih oleh pasukan Raja Hassan IV untuk dijadikan tempat berlindung dan bertahan lalu dilanjut mengambil alih kota Folegandros dan Bibury karna itu desa yang paling dekat dengan desa Grace.

Raja Charles II yang mengetahui beberapa desa dan kota mulai diambil alih oleh pasukan Raja Hassan IV mulai kebingungan dengan apa yang harus dilakukan, sang penasehat raja Bernard The Advisor berbicara agar serangan dilakukan dengan dua arah agar pasukan musuh bisa dipukul mundur untuk sementara. Ide itupun akhirnya dilakukan oleh Raja Charles II agar bisa membuat rencana yang cukup matang agar kerajaan ini bisa bertahan.

Hanya tersisa 850 pasukan Raja Charles II yang tersisa yang akhirnya bertahan di kota St.Martin, pada akhirnya para warga yang bersembunyi di kota St.Martin tau bahwa kota ini bukanlah sebuah tempat perlindungan melainkan pertahanan terakhir dari benteng Kerajaan Northringten. Warga yang telah ditipu Raja mereka akhirnya pergi tanpa memedulikan akankah kerjaan ini bisa bertahan atau tidak, mereka yang sudah kecewa dan tidak ada tempat perlindungan yang dijanjikan pun pergi ke desa atau kota lainnya yang bisa membuat mereka aman dari serangan pasukan Raja Hassan IV yang sudah mendekat ke kota St.Martin.

"Kami sudah kecewa dengan pemerintahan Raja Charles II, Kami semua hanya diberi harapan dan janji bukan dengan keselamatan kami".

Dan saat para pasukan Raja Hassan IV sudah memasuki kota St.Martin mereka bingung dengan keadaan kota yang sudah sepi dan seperti ditinggalkan oleh warganya, pasukan Raja Hassan IV mengetahui pertahanan terakhir dari Kerajaan Northringten dari mata-mata yang sudah dikirim dari

1 tahun yang lalu tapi para pasukan pun bingung kenapa tidak ada orang atau pun pasukan yang menjaga kota ini. Dan pada akhirnya kota St.Martin kota terbesar ke-2 dari Kerajaan Northringten akhirnya jatuh ketangan pasukan Raja Hassan IV yang membuat keadaan semakin memburuk karna kota yang sangat penting itu harus jatuh ketangan musuh.

"Akhir dari segalanya telah terjadi, kami sudah tidak punya strategi dan pasukan lagi untuk menahan pasukan musuh lebih lama lagi…".