Saat Saat terakhir pengiriman jiwa , Yan Yue dan Qiao Haoming membuat kloning masing masing diri untuk memastikan pertumbuhan Qiao Nian . Hanya saja kekuatan mereka yang sudah melemah untuk membuat segel memungkinkan kloning hanya dapat bertahan beberapa tahun di dunia itu .
Setelah menceritakan kisah itu , baik Qiao Zenyang dan Qiao Minjue sangat terkejut dengan cerita nya itu . Karna bahkan mereka tidak tau jika ada peristiwa seperti itu yang terjadi di Qiao Mansion .
Kemudian Qiao Haoming juga menceritakan bagaimana cara memecahkan segel tersebut kemudian juga dia memberikan sebuah liontin yang merupakan kunci dari segel , Setelah memberitahukan mereka semua yang dirahasiakan nya Qiao Haoming kembali pergi untuk mencari keberadaan istri nya .
Butuh waktu berbulan bulan bagi Qiao Zenyang dan Qiao Minjue untuk memecahkan kunci segel dan menyatukan jiwa yang terpisah .
Setelah mencerna semuanya baik-baik , Qiao Nian menarik nafas dalam dalam dan tidak tau harus merespon bagaimana perasaan yang di rasakan nya sekarang . Kecewa , senang , sedih , marah , dia benar-benar bingung sekarang .
Pelayan yang ada di samping nya panik melihat nona nya hanya menatap langit-langit kamar dengan linglung dan tidak mengucap kan sepatah katapun sejak membuka mata nya .
Drap
Drap
Drap
Suara langkah kaki yang datang tiba-tiba memecahkan keheningan di dalam ruangan itu , Diiringi dengan terbuka nya pintu beberapa orang bergegas masuk ke dalam kamar Qiao Nian .
" Nian nian , bagaiman perasaaan mu sekarang ? " seru kakek nya Qiao Zenyang saat melihat Qiao Nian yang hanya diam.
" Ayo , apa yang kalian tunggu cepat periksa keadaan nya sekarang ! " sambung paman nya Qiao Minjue pada tabib yang ikut dengan mereka .
Qiao Nian yang melihat tabib itu mendekat, kemudian mengangkat tangan nya sedikit memberi isyarat untuk berhenti . Dan perlahan bangkit dari tempat tidur dengan bantuan pelayan yang selalu menjaganya .
Qiao Nian yang merupakan seorang aktor di kehidupan sebelum nya dengan cepat menyesuaikan suasana hatinya , Dan kembali ke penampilan normal nya yang selalu lembut .
Baginya sekarang , sebelum dia menemukan orang tuanya dan mendapat jawaban dari pertanyaan di hati nya . Hidup yang di jalannya sekarang tidak lebih dari sebuah drama .
Dia sudah puluhan kali memainkan drama kostum fantasi seperti ini , mungkin bedanya sekarang kekuatan yang ada di dunia ini nyata dan rasa sakit yang ditimbulkan juga nyata . Jadi dia harus bermain dengan hati-hati dan menghindari beberpa masalah yang tidak perlu .
Setelah bangun dari tempat tidur Qiao Nian menatap beberapa orang yang masuk tadi , di antara orang-orang ini dua orang yang paling mencolok adalah kakek serta paman dalam ingatan nya .
" Kakek ,, tidak apa-apa sekarang bisakah aku kembali ke kediaman ku sendiri " tanya Qiao Nian , karena seingat nya tempat yang dia tinggali sekarang bukanlah paviliun tempat dia tinggal melainkan Aula Leluhur keluarga Qiao.
" Ah ya Nian nian , tidak papa jika kau ingin kembali sekarang " jawab kakek nya setelah tertegun beberapa detik .
" Ya benar , kau bisa kembali jika ingin kembali . " sambung paman nya juga
" Kalau begitu aku akan kembali ke paviliun ku sendiri , jika kakek dan paman ada sesuatu Nian nian akan ada di paviliun . " seru Qiao Nian lagi .
Melangkah keluar dari aula leluhur dan berjalan menuju paviliun nya sendiri sesuai dengan ingatan nya , Sepanjang jalan menuju paviliun berbagai pelayan dan penjaga yang melihat nya lewat selalu menundukkan kepala dan menyapa .
" Nona tertua "
" Selamat pagi Nona "
" Nona berjalan perlahan "
Qiao Nian hanya tersenyum sesekali mengangguk dengan sapaan mereka .
Di belakang , Setelah kepergian Qiao Nian paman dan kakek nya menatap bagian belakang kepergian nya dengan linglung.
Qiao Nian yang dulu adalah anak yang lembut dan selalu tersenyum lembut kepada siapapun , walaupun sekarang tidak ada yang berubah tapi ketidakpedulian di mata nya tidak dapat di abaikan sama sekali . Seolah baginya di dunia ini tidak ada yang dapat menarik perhatiannya .
Sama hal nya dengan sang ayah Qiao Minjue juga dapat merasakan hal yang sama .
Sedangkan Qiao Nian yang sudah tiba di paviliun nya , mengamati sekeliling paviliun dengan cermat . Pemandangan di depan nya terlihat asing namun terasa sangat familiar, hamparan bunga berwarna warni yang indah serta pohon persik yang hampir memenuhi halaman paviliun sungguh pemandangan yang sangat indah sepanjang mata memandang .
Saat sedang mengamati pemandangan indah itu , Qiao Nian dikejutkan oleh seorang anak yang tiba-tiba memeluk kaki nya dan menangis dengan penuh keluhan.
" Huaa ,, kakak kemana saja , Lie'r merindukan kakak ! hiks , hiks " keluh bocah itu
" Kakak mereka bilang jika kakak tidak menginginkan Lie'r lagi , dan akan meninggal kan Lie'r sendiri ! " sambung nya lagi
Qiao Nian yang melihat kebawah kaki nya hanya untuk melihat bola bulu lembut yang menggantung di kaki nya .
Mata bulat berair penuh keluhan , pipi cubby yang lembut sedikit kemerahan dan mantel bulu besar yang membungkus anak itu membuat nya semakin terlihat lucu .
" Anak beruang salju " batin Qiao Nian saat pertama kali melihat bocah yang mungkin berusia 4 atau 5 tahun .
" Nona kedua , ayo berdiri dulu ! " seru pelayan yang datang bersama bocah itu .
" Tidak mau , Lie'r ingin bersama kakak . " tegas bocah itu .
" Tapi nona , nona tertua masih harus memulihkan diri dan beristirahat " seru pelayan itu lagi , Mendengar perkataan pelayan itu bocah itu melepaskan pelukan nya dan bertanya dengan khawatir.
" Kakak apa kakak sakit , kenapa tidak mengatakan nya dari tadi dan masih berdiri disini , ayo cepat masuk " katanya sambil menarik tangan Qiao Nian untuk memasuki paviliun.
Qiao Nian yang melihat kelakuan bocah itu hanya menghela nafas dan dalam hati berkata " sepertinya aku masih harus menyesuaikan diri " .