Bersamaan dengan Akademi yang baru dibuka kembali, beberapa murid yang belum datang kemarin pun kini telah berdatangan di akademi. Para murid yang baru berdatangan itu pun langsung pergi menuju asrama tempat mereka tinggal untuk menaruh barang-barang yang mereka bawa.
Sementara itu, meskipun akademi telah dibuka kembali, hari ini sampai menjelang hari kenaikan bagi murid tahun pertama sampai tahun ketiga dan hari kelulusan bagi murid tahun empat merupakan hari bebas bagi para murid. Itu dikarenakan menurut peraturan akademi, pelajaran di akademi mau itu pelajaran teori atau praktik telah selesai sebelum turnamen akademi berlangsung. Jadi, setelah turnamen akademi diadakan, sudah tidak ada lagi pelajaran bagi murid akademi. Para murid hanya tinggal menunggu hari kenaikan atau hari kelulusan saja. Pertandingan harian pun juga demikian. Pertandingan harian sudah ditiadakan setelah turnamen akademi selesai diadakan. Jadi para murid yang ada di akademi sekarang sedang menikmati hari bebas mereka seperti berjalan-jalan di sekitar akademi, bermain atau latihan di tempat latihan yang dimiliki oleh Akademi.
Meski para murid sedang menikmati bebas mereka, sebagian murid nampak tidak merasa senang. Mereka masih kepikiran dan terbayang-bayang dengan insiden penyerangan yang terjadi di akademi dan seluruh kerajaan San Fulgen beberapa hari yang lalu. Mereka masih sulit untuk melupakan tentang insiden itu. Apalagi insiden penyerangan yang terjadi di Akademi telah menimbulkan korban jiwa. Beberapa tamu yang datang untuk menonton pertandingan turnamen akademi, beberapa staf dan pengajar akademi, serta beberapa murid akademi telah menjadi korban dalam insiden penyerangan itu. Beberapa murid yang menjadi korban itu tentunya memiliki hubungan dengan beberapa murid yang selamat dalam insiden itu. Beberapa murid yang selamat itu tentunya sulit untuk melupakan insiden itu karena insiden itu telah merenggut murid yang menjadi teman atau kenalan mereka di akademi.
Selain insiden penyerangan di akademi, insiden penyerangan yang terjadi di kerajaan San Fulgen juga menimbulkan korban jiwa. Bahkan jumlah korban jiwanya sangatlah banyak, mencapai hampir 24.000 orang jika berdasarkan surat kabar yang diterbitkan oleh Diganta. Mereka yang telah tewas itu mungkin ada yang memiliki hubungan dengan para murid akademi. Entah mereka adalah orang tua, tetangga, atau saudara dari para murid akademi. Jika benar begitu, wajar kalau sebagian murid masih kepikiran dan terbayang-bayang dengan insiden penyerangan itu. Memang hampir semua murid telah datang kembali ke akademi, tetapi mungkin ada beberapa murid yang tidak kembali ke akademi karena mereka masih terbayang-bayang dengan insiden penyerangan itu.
Nona Karina selaku kepala akademi sudah memikirkan tentang hal ini. Dia tahu kalau sebagian murid pasti masih kepikiran dan terbayang-bayang dengan insiden penyerangan itu. Karena itu, dia meminta kepada staf dan pengajar akademi yang lain untuk memberikan konsultasi untuk menenangkan sebagian murid itu. Tidak hanya staf dan pengajar akademi saja, para prajurit yang berjaga di akademi juga ikut memberikan konsultasi ke sebagian murid itu. Bahkan nona Karina sendiri juga ikut memberikan konsultasi ke sebagian murid itu. Meski tidak sepenuhnya menghilangkan insiden itu dalam bayang-bayang sebagian murid itu, tetapi setidaknya dapat membantu menghilangkan sedikit.
-
Sementara itu, menjelang siang hari, di ruangan Elevrad.
Aku saat ini sedang berada di ruangan Elevrad bersama dengan anggota Elevrad yang lain untuk berdiskusi. Tidak ada nona Karina di ruangan Elevrad saat ini, hanya kami saja yang merupakan anggota Elevrad yang ada di ruangan ini.
Lalu ketika kami sedang berdiskusi, tiba-tiba muncul cahaya yang cukup terang dari saku pakaianku. Cahaya yang tiba-tiba muncul itu berasal dari kristal komunikasi yang ada di saku pakaianku, jadi aku langsung mengambil kristal komunikasi itu. Setelah mengambil kristal komunikasi itu, aku lalu mulai berbicara dengan orang yang sedang menghubungiku lewat kristal komunikasi itu.
"Halo?," ucapku.
"Rid, ini aku," ucap orang yang menghubungi lewat kristal komunikasi.
Dari suaranya itu, ternyata yang menghubungiku adalah nona Karina.
"Nona Karina? Ada apa, nona?," tanyaku.
"Kamu saat ini sedang bersama dengan para anggota Elevrad yang lain, kan?," tanya nona Karina.
"Iya, nona. Ada apa memangnya?," tanyaku.
"Kebetulan sekali. Aku minta tolong kepadamu dan para anggota Elevrad lainnya untuk memberitahukan kepada seluruh murid akademi untuk datang ke depan gedung lobi akademi karena ada yang ingin aku bicarakan dan sampaikan ke seluruh murid akademi," ucap nona Karina.
"Baiklah, nona," ucapku.
"Aku berikan waktu 1 jam bagi kalian untuk memberitahukan informasi itu ke seluruh murid dan membuat mereka semua berkumpul di depan gedung lobi akademi," ucap nona Karina.
"Baik, nona," ucapku.
"Ya sudah, itu saja yang ingin aku sampaikan. Aku tunggu 1 jam lagi, Rid," ucap nona Karina.
Setelah itu, panggilan nona Karina lewat kristal komunikasi pun berakhir. Ketika panggilan itu berakhir, Charles pun langsung menanyaiku karena dia penasaran dengan apa yang aku bicarakan dengan nona Karina. Tidak hanya Charles saja, tetapi anggota Elevrad yang lain juga terlihat penasaran.
"Apa yang kamu bicarakan dengan nona Karina, Rid?," tanya Charles.
"Nona Karina minta tolong kepada kita untuk memberitahukan kepada seluruh murid akademi untuk berkumpul di gedung lobi akademi. Alasannya karena beliau bilang kalau beliau ingin mengatakan Sesuatu kepada seluruh murid akademi," ucapku.
"Apa yang ingin nona Karina bicarakan kepada seluruh murid akademi?," tanya Charles.
"Entahlah, nona Karina tidak memberitahuku," ucapku.
Setelah itu, aku pun langsung berdiri dari tempat duduk yang sebelumnya aku duduki.
"Sekarang, ayo kita beritahukan tentang informasi itu kepada seluruh murid akademi. Nona Karina hanya memberikan waktu 1 jam kepada kita untuk memberitahukan informasi itu ke seluruh murid dan membuat mereka semua berkumpul di depan gedung lobi akademi," ucapku.
"Baik, ketua," ucap anggota Elevrad yang lain.
Setelah itu, kami semua pun langsung pergi meninggalkan ruangan Elevrad untuk pergi memberitahukan tentang informasi itu ke seluruh murid akademi.
-
1 jam kemudian, di depan gedung lobi akademi.
Seluruh murid pun telah berkumpul di depan gedung lobi akademi. Kami yang merupakan anggota Elevrad juga ikut berkumpul di depan gedung lobi akademi karena kami juga merupakan murid akademi. Tidak hanya para murid saja, staf dan pengajar akademi serta para prajurit yang berjaga di akademi juga ikut berkumpul di depan gedung lobi akademi.
Setelah semuanya telah berkumpul, nona Karina yang telah lebih dulu tiba di depan gedung lobi akademi pun kemudian mulai berbicara.
"Selamat siang, semuanya. Hari ini merupakan hari pembukaan akademi kembali setelah sebelumnya akademi ditutup sementara akibat penyerangan yang terjadi di akademi ini dan juga di seluruh kerajaan San Fulgen. Tentu kalian semua belum bisa melupakan tentang insiden penyerangan itu karena penyerangan itu baru saja terjadi beberapa hari yang lalu. Karena penyerangan itu, banyak orang yang telah menjadi korban. Di akademi sendiri, setidaknya ada lebih dari seratus orang yang menjadi korban. Orang-orang itu terdiri dari beberapa tamu yang datang untuk menonton pertandingan akademi, beberapa murid akademi, beberapa prajurit yang berjaga serta beberapa staf dan pengajar akademi,"
"Untuk mengenang mereka yang telah tiada karena insiden penyerangan itu, marilah kita sejenak mengheningkan cipta untuk mereka semua," ucap nona Karina.
Setelah itu, nona Karina pun mulai menunduk untuk mengheningkan cipta. Tidak hanya nona Karina saja, semua orang yang ada di depan gedung lobi akademi pun juga mulai menunduk untuk mengheningkan cipta. Suasana di gedung lobi akademi itu pun kini menjadi sunyi karena semua orang sedang fokus mengheningkan cipta. Di tengah kesunyian itu, aku mendengar beberapa orang yang sedang menangis. Mereka yang menangis itu sepertinya sedang mengenang tentang orang-orang terdekat mereka yang menjadi korban dalam insiden penyerangan itu.
Beberapa menit kemudian, mengheningkan cipta pun selesai. Setelah itu, nona Karina lalu mengatakan sesuatu kepada seluruh murid yang ada di hadapannya.
"Aku tahu banyak dari kalian yang sulit untuk melupakan tentang insiden penyerangan itu. Apalagi jika kalian kehilangan orang-orang yang kalian kenal dalam insiden penyerangan itu, maka akan semakin sulit untuk melupakannya. Beberapa dari kalian mungkin sedang menyalahkan diri kalian sendiri karena kalian tidak mampu menyelamatkan orang-orang yang kalian kenal dalam insiden penyerangan itu. Kalian tidak perlu melakukan itu, kalian tidak perlu menyalahkan diri kalian sendiri. Jika kalian ingin menyalahkan seseorang, salahkan saja aku. Orang-orang yang menjadi korban dalam insiden penyerangan di akademi ini merupakan kesalahanku. Aku sebagai kepala akademi tidak mampu untuk melindungi mereka semua. Ini semua adalah salahku, karena itu aku ingin meminta maaf kepada kalian semua," ucap nona Karina.
Setelah itu, nona Karina langsung membungkuk kepada seluruh murid yang ada di hadapannya. Seluruh murid pun langsung terkejut setelah melihat nona Karina yang tiba-tiba membungkuk. Beberapa murid pun mencoba meminta nona Karina untuk berhenti membungkuk.
"Berhenti membungkuk, nona,"
"Itu benar, anda tidak salah apa-apa,"
"Anda tidak salah, nona. Meskipun anda merupakan kepala akademi, mustahil bagi anda untuk melindungi semua orang yang ada di akademi. Kami mewajari hal itu,"
"Itu benar, nona," ucap para murid itu.
Meski para murid itu menyuruh meminta nona Karina untuk berhenti membungkuk, nona Karina masih terus membungkuk.
"Tidak, ini tetap kesalahanku sebagai kepala akademi. Mereka yang menjadi korban dalam insiden penyerangan di akademi ini tetap merupakan kesalahanku. Meski begitu,...," ucap nona Karina.
Setelah itu, nona Karina pun berhenti membungkuk dan kembali berdiri tegap kembali.
"....ke depannya aku berjanji kalau hal ini tidak akan terulang lagi. Aku dan Yang Mulia Ratu telah setuju untuk kembali meningkatkan keamanan akademi. Jadi ke depannya, akan ada lebih banyak prajurit yang berjaga dan berpatroli di akademi. Dengan begini, diharapkan apabila ada penyerangan yang terjadi di akademi, penyerangan itu dapat lebih mudah diatasi dan dampak kerusakannya pun juga tidak akan parah. Selain itu, jika ada penyerangan yang terjadi lagi, aku berjanji kalau aku akan melindungi kalian semua. Aku tidak akan membiarkan ada satupun korban lagi. Jika terjadi korban lagi, maka aku akan langzung mengundurkan diri dari posisiku sebagai kepala akademi," ucap nona Karina.
Seluruh murid pun terkejut setelah mendengar perkataan nona Karina. Tidak hanya para murid saja, para staf dan pengajar akademi serta para prajurit yang berjaga di akademi juga terkejut setelah mendengar perkataan nona Karina itu. Namun, meskipun mereka terkejut, tidak ada dari mereka yang berani untuk menanggapi perkataan nona Karina itu. Mereka semua hanya terdiam saja sambil terkejut.
Setelah itu, nona Karina pun terus melanjutkan perkataannya. Perkataan selanjutnya hanya perkataan sambutan sebagai kepala akademi tentang dibukanya akademi kembali.
Lalu, 10 menit kemudian, nona Karina pun mengakhiri perkataannya dan orang-orang yang berkumpul di depan gedung lobi akademi pun langsung membubarkan diri.
-
Sore harinya, di tempat latihan tahun keempat.
Aku saat ini sedang berlatih bersama dengan teman-temanku yang lain. Saat ini, aku sedang memegang pedang di tangan kananku sambil melihat Charles, Noa dan Kotaro yang sedang tergeletak di hadapanku.
"Sial," ucap Noa yang masih tergeletak.
"Seperti yang diduga, melawanmu itu sangatlah sulit, Rid. Seperti yang diharapkan dari orang yang telah mengalahkan tuan Remy," ucap Charles yang juga masih tergeletak.
"Jadi bagaimana? Apa kalian masih mau lanjut?," tanyaku.
Setelah aku mengatakan itu, Noa, Charles dan Kotaro pun kembali berdiri.
"Tentu saja," ucap Noa, Charles dan Kotaro.
Sementara itu, di tempat latihan yang sama, Irene saat ini terlihat sedang melawan Chloe. Sementara Leandra, Lily dan Julie terlihat sudah tergeletak di dekat tempat Irene yang sedang melawan Chloe.
"Nona Irene benar-benar kuat ya, Lea," ucap Lily yang masih tergeletak.
"Kamu benar, Lily," ucap Leandra yang juga masih tergeletak.
Saat ini, Chloe terus menyerang Irene dengan menggunakan kedua belati yang terbuat dari api. Meski begitu, Irene dapat dengan mudah menahan dan menghindari serangan kedua belati milik Chloe. Chloe terus berusaha menyerang Irene, sementara Irene terus menahan dan menghindari serangan Chloe. Lalu, beberapa saat kemudian, ketika Chloe sedang menyerang Irene, Irene melihat adanya celah dipertahanan Chloe. Kemudian, Irene pun langsung menyerang Chloe dengan menggunakan rapiernya.
-
Hari pun terus berganti sampai akhirnya hari berganti ke hari terakhir sebelum hari kenaikan dan hari kelulusan. Pada malam terakhir sebelum hari kenaikan dan hari kelulusan, aku mengumpulkan semua anggota Elevrad yang lain di ruangan Elevrad. Alasannya karena ada yang ingin aku bicarakan dengan anggota Elevrad yang lain.
"Terima kasih karena kalian semua sudah mau berkumpul di ruangan ini. Kalian semua tentunya tahu kalau besok merupakan hari kenaikan bagi murid tahun pertama sampai tahun ketiga dan juga hari kelulusan bagi murid tahun keempat seperti kami. Jadi pertemuan malam ini merupakan pertemuan terakhir sebelum hari kelulusan kami," ucapku.
Anggota Elevrad yang lain terlihat hanya diam saja setelah aku mengatakan itu. Beberapa dari mereka terlihat memasang ekspresi yang sedih.
"Aku mengucapkan terima kasih atas kerja keras kalian semua ini. Kalian sudah banyak membantu pekerjaan di Elevrad ini. Memang sangat disayangkan kalau pekerjaan terakhir yang kita lakukan sebagai Elevrad yaitu turnamen dan festival akademi malah berakhir gagal karena adanya insiden penyerangan tetapi aku tetap berterima kasih atas kerja keras kalian. Aku bangga karena sudah diberi kesempatan untuk memimpin kalian dan bekerja sama dengan kalian," ucapku.
Setelah aku mengatakan itu, beberapa anggota Elevrad terlihat mulai menitikkan air mata.
"Kali ini, aku dan anggota Elevrad tahun keempat harus mengucapkan salam perpisahan kepada kalian yang merupakan junior kami karena esok hari kami akan lulus dari akademi dan meninggalkan akademi. Meskipun ini adalah perpisahan, namun kalian tidak perlu bersedih. Kita hanya berpisah dan tidak bertemu lagi di akademi saja. Suatu hari nanti kita pasti akan bertemu kembali selagi kita masih berada di wilayah kerajaan San Fulgen," lanjutku.
Meskipun aku mengatakan kepada mereka untuk tidak perlu bersedih, tetapi aku melihat mereka masih bersedih dan bahkan menangis. Bahkan tangisan dari beberapa orang yang menangis itu terdengar dengan jelas.
"Mungkin kebersamaan kita sebagai anggota Elevrad sangatlah singkat. Meski begitu, aku tetap senang karena bisa bersama-sama menjalankan kegiatan Elevrad ini bersama kalian," ucapku.
Setelah aku mengatakan itu, beberapa anggota Elevrad masih menangis dan sisanya hanya menundukkan kepala mereka sambil menampilkan ekspresi sedih. Aku sebenarnya memiliki sesuatu yang ingin aku katakan lagi, tetapi aku memilih untuk menunggu mereka selesai menangis terlebih dahulu.
-
Beberapa menit kemudian, mereka yang sebelumnya menangis pun kini telah tenang.
"Sepertinya kalian semua sudah tenang. Kalau begitu aku akan lanjutkan lagi karena ada sesuatu yang ingin aku katakan lagi," ucapku.
Setelah itu, aku lalu menoleh ke arah Elaina.
"Elaina, berdirilah," ucapku.
Elaina sedikit terkejut karena aku tiba-tiba memintanya untuk berdiri. Meski terkejut, dia langsung menuruti permintaanku.
"Baik, ketua," ucap Elaina.
Elaina pun kini telah berdiri.
"Karena aku sebagai ketua Elevrad saat ini akan lulus esok hari, maka aku akan menunjuk ketua Elevrad yang baru. Mulai saat ini, Elaina Stabile akan aku tunjuk sebagai ketua Elevrad yang baru untuk menggantikanku," ucapku.
Setelah aku mengatakan itu, para anggota Elevrad yang lain pun langsung bertepuk tangan.
"Mulai saat ini, Elaina lah yang akan menjadi ketua yang memimpin kalian di Elevrad. Untuk posisi wakil ketua, sekretaris dan bendahara Elevrad selanjutnya, sebagai ketua, kamu memiliki kewenangan untuk memilih sendiri orang yang akan mengisi posisi itu, Elaina," ucapku.
"Baik, ketua," ucap Elaina.
"Aku saat ini sudah bukan ketua Elevrad lagi, Elaina," ucapku.
"Ah benar juga. Maaf, senior," ucap Elaina.
Anggota Elevrad yang lain pun tertawa.
"Mulai saat ini, kalianlah yang akan mengurus Elevrad. Aku mempercayakan kepengurusan Elevrad ini kepada kalian," ucapku.
"Baik, senior," ucap Elaina dan anggota Elevrad merupakan murid tahun pertama sampai tahun ketiga.
"Bagus. Itu saja yang ingin aku katakan kepada kalian. Apa ada dari kalian yang ingin mengatakan atau menyampaikan sesuatu?," tanyaku.
Anggota Elevrad yang lain pun terdiam sambil menggelengkan kepala.
"Tidak ada ya. Kalau begitu, aku akan mengakhiri pertemuan kita kali ini. Pertemuan kali ini telah resmi berakhir," ucapku.
Pertemuan terakhir antara anggota Elevrad sebelum hari kenaikan dan hari kelulusan pun telah berakhir. Meski begitu, kami tidak langsung meninggalkan ruangan itu karena kami semua masih saling berbincang di ruangan itu.
"Senior Rid, begitu kamu lulus dari akademi, apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu akan mendaftar menjadi prajurit kerajaan San Fulgen?," tanya salah satu anggota Elevrad junior.
"Mana mungkin orang seperti senior Rid menjadi prajurit dengan mendaftar. Pasti pihak kerajaan San Fulgen lah yang akan merekrut senior Rid secara langsung untuk menjadi prajurit," ucap anggota Elevrad junior yang lainnya.
"Itu benar. Tidak hanya pihak kerajaan San Fulgen saja, pihak keempat Duke pun pastinya juga akan langsung merekrut senior Rid untuk menjadi prajuritnya. Dengan kemampuan senior Rid, bukan tidak mungkin kalau dia akan langsung direkrut untuk menjadi kapten atau bahkan komandan prajurit," ucap anggota Elevrad junior yang lainnya lagi.
"Itu benar," ucap anggota Elevrad yang lainnya.
Disaat mereka sedang mengatakan itu, anggota Elevrad yang lainnya hanya terdiam sambil melihatku. Sepertinya mereka penasaran dengan jawabanku. Elaina pun juga terlihat penasaran dengan jawaban yang akan aku berikan. Lalu tidak lama setelah itu, aku pun mulai menjawab pertanyaan dari orang yang sebelumnya menanyakan.
"Kalian terlalu berlebihan. Mana mungkin aku direkrut langsung untuk menjadi komandan prajurit. Lalu untuk pertanyaan sebelumnya tentang apa yang akan aku lakukan setelah lulus dari akademi, aku memutuskan untuk mewujudkan cita-cita atau impianku," ucapku.
Anggota Elevrad yang lain pun terlihat bingung setelah mendengar perkataanku, kecuali Irene.
"Mewujudkan impianmu? Memangnya impianmu apa, senior Rid?," tanya salah satu anggota Elevrad junior.
"Yang jelas bukan menjadi prajurit atau komandan prajurit kerajaan ini maupun keempat Duke," ucapku.
Setelah mendenger perkataanku, mereka semua kecuali Irene pun langsung terkejut.
"Bukan menjadi prajurit atau komandan prajurit?,"
"Lalu sebenarnya impianmu itu apa, senior Rid?," tanya anggota Elevrad yang lainnya.
"Maaf, aku tidak bisa memberitahunya. Jika aku memberitahunya kepada kalian, kalian pasti akan sangat terkejut. Yang jelas, untuk mewujudkan impianku itu, aku harus pergi mengelilingi dunia ini. Aku harus mendatangi banyak kerajaan atau negara yang ada di dunia ini. Jadi, aku tidak akan tinggal menetap di kerajaan ini," ucapku.
Para anggota Elevrad yang lain pun terlihat terkejut setelah mendengar perkataanku. Hanya Irene saja yang tidak terkejut karena Irene tentu sudah tahu tentang impianku.
"M-mengelilingi dunia ini? Itu berarti kamu akan langsung pergi meninggalkan kerajaan ini setelah lulus nanti?," tanya Elaina.
"Tidak, karena aku harus melakukan persiapan terlebih dahulu. Setelah persiapannya selesai, baru aku akan pergi meninggalkan kerajaan ini," ucapku sambil sedikit tersenyum.
-
Lalu keesokan harinya, hari kenaikan untuk murid tahun pertama sampai tahun ketiga dan hari kelulusan untuk murid tahun keempat pun telah tiba.
-Bersambung