Chereads / Peace Hunter / Chapter 477 - Chapter 477 : Leirion vs Nexus

Chapter 477 - Chapter 477 : Leirion vs Nexus

'Demon Sovereign Commanders'?!," ucap Nexus yang terkejut setelah mendengar perkataan nona Leirion.

Setelah itu, tangkai-tangkai bunga berwarna hitam yang ada di sekeliling Nexus pun langsung meliuk-liuk dan bergerak dengan cepat ke arah Nexus untuk menyerangnya. Nexus yang melihat itu pun bersiap untuk menghadapi serbuan tangkai-tangkai bunga itu. Nexus mulai menghindari serangan beberapa tangkai bunga yang sudah berada di dekatnya. Nexus menghindari tangkai-tangkai bunga itu sambil menebas tangkai-tangkai bunga yang sudah dihindarinya. Tangkai-tangkai bunga itu pun dapat dengan mudah dipotong oleh pedang Nexus yang sudah dilapisi oleh sihir cahaya.

Ketika Nexus sedang menghindari tangkai-tangkai bunga itu sambil menebasnya, dari depannya muncul tangkai-tangkai bunga dalam jumlah banyak yang sedang bergerak ke arahnya. Melihat itu, Nexus langsung mengarahkan senapan kecil yang ada di tangan kirinya ke arah tangkai-tangkai bunga yang ada di depannya. Nexus pun menembakkan sebuah peluru dari senapannya itu ke arah tangkai-tangkai bunga itu. Peluru yang ditembakkan oleh Nexus lalu mengenai salah satu dari tangkai-tangkai bunga itu. Setelah itu, peluru yang mengenai salah satu dari tangkai-tangkai bunga itu pun langsung mengeluarkan ledakan cahaya yang cukup besar. Tangkai-tangkai bunga yang berada di dekat tangkai bunga yang terkena peluru itu pun ikut terkena ledakan cahaya itu. Tangkai-tangkai bunga yang terkena ledakan itu pun langsung hancur.

Tetapi meski tangkai-tangkai bunga dalam jumlah yang banyak itu telah hancur akibat ledakan cahaya, serangan dari tangkai-tangkai bunga itu tidak berhenti sampai disitu saja. Setelah itu, dari arah belakang Nexus, juga muncul tangkai-tangkai bunga dalam jumlah banyak yang sedang bergerak ke arahnya. Nexus menyadari hal itu, dia pun langsung berbalik dan kemudian dia melancarkan sebuah tebasan ke arah tangkai-tangkai bunga itu.

~Great Light Slash~

Nexus melancarkan sebuah tebasan cahaya berukuran besar ke arah tangkai-tangkai bunga itu. Tebasan cahaya itu melesat dengan sangat cepat ke arah tangkai-tangkai bunga itu. Tebasan itu pun dapat dengan mudah memotong tangkai-tangkai bunga itu. Tebasan itu tidak hanya memotong tangkai-tangkai bunga yang berada di dekat Nexus saja, tetapi terus memotong tangkai bunga yang berada di jalur lintasannya. Tidak hanya tangkai-tangkai bunga saja yang dipotong oleh tebasan itu, pepohonan, bebatuan atau objek lainnya yang berada di jalur lintasan tebasan itu juga ikut terpotong. Tebasan cahaya itu terus melesat hingga ke luar hutan tempat Nexus dan nona Leirion berada. Setelah tebasan cahaya itu telah berada di luar hutan, tebasan cahaya itu pun mulai mengecil lalu secara perlahan mulai menghilang.

Pandangan di hadapan Nexus pun menjadi jelas karena baik itu tangkai-tangkai bunga, pepohonan atau objek lainnya yang ada di hadapannya itu telah terpotong oleh tebasan cahaya yang dia lancarkan. Dia pun bahkan bisa melihat sampai ke bagian luar hutan yang berada sangat jauh di depannya. Namun, baru beberapa detik dia bisa melihat hingga ke luar hutan, pandangannya ke luar hutan pun kini kembali tertutup karena tangkai-tangkai bunga berwarna hitam yang sebelumnya telah terpotong oleh tebasan cahaya yang dilancarkan Nexus kini mulai pulih dan tumbuh kembali. Tangkai-tangkai bunga itu menumbuhkan batangnya kembali dari bagian yang telah terpotong. Tangkai-tangkai bunga yang telah tumbuh kembali itu pun lalu meliuk-liuk dan bergerak kembali ke arah Nexus untuk menyerangnya. Nexus pun bersiap kembali untuk menghadapi tangkai-tangkai bunga itu.

Nexus lalu kembali menyerang tangkai-tangkai bunga itu. Tidak hanya tangkai-tangkai bunga yang telah tumbuh kembali yang ada di depannya itu, melainkan tangkai-tangkai bunga dari segala arah yang terus berusaha untuk menyerangnya. Nexus menembaki tangkai-tangkai bunga itu dengan senapan kecilnya hingga berlubang dan hancur. Nexus pun juga memotong tangkai-tangkai bunga itu dengan pedang miliknya. Tetapi berapa kali pun Nexus menghancurkan atau memotong tangkai-tangkai bunga itu, tangkai-tangkai bunga itu akan langsung pulih dan tumbuh kembali beberapa saat kemudian.

"Entah sudah berapa kali aku menghancurkan atau memotong tangkai-tangkai bunga ini, tetapi tangkai-tangkai bunga ini akan langsung tumbuh kembali. Jika terus begini, ini tidak akan ada habisnya. Satu-satunya cara untuk menghentikan ini adalah dengan mengalahkan nona iblis itu," pikir Nexus.

Setelah Nexus memikirkan itu, tiba-tiba Nexus merasakan ada seseorang yang sedang melesat dengan cepat di belakangnya. Nexus pun dengan cepat langsung berbalik. Ketika Nexus sudah berbalik, Nexus melihat nona Leirion yang kini sudah berada di hadapannya. Nona Leirion yang sudah berada di hadapan Nexus sedang bersiap untuk menusuk Nexus dengan tangan kanannya yang sudah dialiri oleh sihir kegelapan. Nexus yang melihat nona Leirion sedang bersiap untuk menyerangnya pun dengan cepat langsung menggunakan pedangnya untuk bertahan. Lalu, serangan tusukan yang dilancarkan oleh nona Leirion pun mengenai bagian samping pedang Nexus yang digunakan untuk bertahan. Setelah itu, Nexus pun langsung terpental sangat jauh ke belakangnya setelah menahan serangan tusukan yang dilakukan oleh nona Leirion. Beberapa objek yang berada di jalur lintasan Nexus yang terpental seperti pepohonan atau bahkan tangkai-tangkai bunga pun langsung hancur setelah dihantam oleh tubuh Nexus yang terpental. Nexus terpental hingga ke bagian pinggiran hutan yang dekat dengan area luar hutan. Nexus pun berhenti terpental setelah dia menghantam pohon berukuran cukup besar yang ada di area itu. Nexus lalu duduk bersandar di pohon yang dihantamnya itu. Wajahnya terlihat sangat terkejut.

"Apa-apaan kekuatannya itu? Meski aku berhasil menahan serangannya itu, aku tetap terpental hingga sejauh ini," pikir Nexus.

Nexus terkejut karena dia tidak menyangka kalau akan terpental hingga sejauh ini. Lalu, meskipun Nexus terlihat masih terkejut, tangkai-tangkai bunga yang ada di sekitarnya tidak membiarkan dia untuk diam dan terkejut. Tangkai-tangkai bunga itu pun kembali menyerang Nexus yang sedang duduk bersandar. Nexus yang melihat tangkai-tangkai bunga itu kembali menyerangnya pun langsung bangun dan menyerang tangkai-tangkai bunga itu.

"Sial, tangkai-tangkai bunga ini lagi," ucap Nexus.

Nexus terus menyerang tangkai-tangkai bunga itu dengan senapan kecil dan pedang miliknya. Lalu, ketika Nexus sedang fokus menyerang tangkai-tangkai bunga itu, nona Leirion tiba-tiba sudah berada di dekat Nexus sambil bersiap untuk menyerang Nexus dengan serangan tusukan yang sama seperti sebelumnya. Nexus pun terkejut ketika dia mengetahui kalau nona Leirion sudah berada di dekatnya.

"Apa?! Kenapa dia sudah ada disini?!," pikir Nexus.

Setelah itu, nona Leirion pun menyerang Nexus dengan serangan tusukan menggunakan tangan kanannya. Serangan itu diarahkan tepat ke kepala Nexus. Nexus yang melihat itu pun langsung menghindar dengan bergerak ke samping. Dia pun berhasil menghindarinya tetapi dia tidak berhasil untuk menghindari serangan tusukan itu dengan sempurna karena serangan tusukan itu berhasil mengenai pipi kanan Nexus meskipun serangan itu gagal mengenai kepala Nexus dengan telak. Pipi kanan Nexus pun langsung mengeluarkan darah yang cukup banyak setelah terkena serangan itu. Serangan yang dilancarkan oleh nona Leirion ternyata mengenai pipi kanan Nexus dengan cukup telak sehingga lukanya pun cukup dalam dah mengakibatkan keluarnya darah dalam jumlah yang cukup banyak. Bahkan serangan itu tidak hanya melukai pipi kanannya saja, telinga kanannya pun juga terluka hingga robek karena ikut terkena serangan tusukan yang dilancarkan oleh nona Leirion.

Setelah itu, Nexus pun langsung menjaga jarak dengan nona Leirion. Setelah menjaga jarak, Nexus lalu memegang pipi kanan dan telinga kanannya untuk memeriksanya. Nexus pun lalu melihat ke tangannya setelah memegang pipi kanan dan telinga kanannya. Alangkah terkejutnya dia setelah melihat tangan kanannya sudah dilumuri oleh darah yang keluar dari pipi kanan dan telinga kanannya itu.

"Apa-apaan serangan tusukannya itu? Padahal dia hanya menusuk dengan menggunakan tangan, tetapi serangan tusukannya itu lebih tajam dari sebuah pedang. Selain itu.....," pikir Nexus.

Setelah melihat ke tangannya, Nexus lalu melihat ke pohon berukuran besar yang berada di hadapan nona Leirion. Pohon itu merupakan pohon tempat Nexus bersandar sebelumnya. Nexus kembali terkejut ketika melihat ke arah pohon itu karena di pohon itu terlihat ada sebuah lubang yang cukup besar. Lubang itu diakibatkan oleh serangan tusukan yang dilancarkan oleh nona Leirion. Meski serangan tusukan yang dilancarkan oleh nona Leirion tidak mengenai pohon itu secara langsung, tetapi dampak serangan tusukan itu sangat kuat hingga bisa melubangi pohon itu tanpa menyentuhnya.

"...Bagaimana bisa dia melubangi pohon besar itu tanpa menyentuhnya?!," pikir Nexus.

Setelah melihat ke arah pohon itu, Nexus lalu melihat kembali ke arah nona Leirion yang masih terdiam setelah sebelumnya menyerang Nexus.

"Serangan tusukan yang memiliki ketajaman melebihi pedang sekaligus memiliki power yang sangat kuat. Kecepatannya yang luar biasa. Lalu juga kemampuan sihir yang bisa menciptakan tangkai-tangkai bunga ini hingga memenuhi seluruh hutan ini. Jadi ini kemampuan dari salah satu komandan pasukan iblis, 'Demon Sovereign Commanders'?,"

"Meski kemampuan-kemampuan yang dia tunjukkan itu sudah luar biasa, tetapi aku yakin kemampuannya itu bukan hanya itu saja. Sial, aku tidak menyangka kalau ternyata dia adalah seorang monster," pikir Nexus.

Sementara itu, nona Leirion yang sebelumnya terdiam setelah menyerang Nexus, kini mulai menoleh kembali ke arah Nexus. Setelah menoleh ke arah Nexus, nona Leirion lalu mengatakan sesuatu.

"Kamu mungkin berhasil menghindari seranganku meskipun seranganku itu tetap sedikit mengenaimu. Meski begitu, ini bukan saatnya bagimu untuk lengah," ucap nona Leirion.

Setelah nona Leirion mengatakan itu, tangkai-tangkai bunga yang berada di sekeliling Nexus kembali bergerak ke arah Nexus untuk menyerang. Meskipun Nexus sebelumnya sempat diam karena memikirkan tentang nona Leirion, tetapi dia menyadari kalau tangkai-tangkai bunga yang ada di sekelilingnya sedang bergerak ke arahnya. Dia pun langsung bersiap untuk melawan tangkai-tangkai bunga itu meskipun dia dalam keadaan yang terluka. Nexus lalu bersiap untuk melakukan sebuah tebasan ke arah tangkai-tangkai bunga itu. Sebelum melakukan tebasan, pedang yang dipegang Nexus tiba-tiba bertambah panjang. Entah memang pedangnya yang memang bertambah panjang atau sihir cahaya miliknya yang membuat pedang itu menjadi panjang karena sebelum dan sesudah pedang itu menjadi panjang, pedang itu masih diselimuti oleh sihir cahaya yang membuat bentuk asli dari pedang itu tidak terlihat. Setelah pedang miliknya itu menjadi panjang, Nexus pun lalu melancarkan sebuah tebasan.

~Light Magic : Full Moonlight Slash~

Nexus melancarkan tebasan dengan berputar 360 derajat. Tangkai-tangkai bunga yang ada di sekeliling Nexus baik itu yang di depan, kanan, belakang, dan kirinya pun terkena tebasan dan terbelah menjadi dua. Jangkauan tebasan yang dilancarkan oleh Nexus pun cukup jauh karena tangkai-tangkai bunga yang berada beberapa meter di belakang tangkai-tangkai bunga yang pertama kali terkena tebasan itu juga ikut terkena tebasan itu dan terbelah menjadi dua. Tangkai-tangkai bunga yang berada di dekat Nexus pun kini berhasil dikalahkan.

Namun, tidak lama kemudian, tangkai-tangkai bunga yang sebelumnya berhasil ditebas oleh Nexus lagi-lagi mulai pulih dan tumbuh kembali.

"Sial, ini benar-benar tidak ada habisnya," pikir Nexus.

Setelah itu, Nexus bersiap untuk menyerang tangkai-tangkai bunga itu kembali. Namun ketika Nexus sedang bersiap untuk menyerang tangkai-tangkai bunga itu, nona Leirion tiba-tiba sudah berada di dekat Nexus.

"Jangan lupa kalau yang ikut menyerangmu bukan hanya tangkai-tangkai bunga itu saja," ucap nona Leirion.

Nexus pun terkejut kembali setelah mendengar suara nona Leirion yang sudah berada di dekatnya. Setelah itu, nona Leirion kembali melancarkan serangan tusukan dengan menggunakan tangan kanannya. Kali ini serangan tusukan itu diarahkan ke perut Nexus. Nexus yang melihat itu pun berusaha untuk menghindari serangan itu dengan bergerak ke samping. Nexus pun berhasil menghindari serangan itu, tetapi lagi-lagi dia tidak bisa menghindari serangan itu dengan sempurna karena serangan itu berhasil mengenai pinggang bagian kirinya. Pinggang bagian kirinya pun terluka cukup parah setelah terkena serangan tusukan nona Leirion. Darah pun mengalir keluar dari pinggang kiri Nexus yang terluka itu.

"Serangannya benar-benar cepat. Aku selalu tidak bisa menghindari serangan itu dengan sempurna," pikir Nexus.

Setelah itu, Nexus pun berusaha untuk menjaga jarak dengan nona Leirion. Tetapi nona Leirion yang masih berada di dekat Nexus tidak membiarkan Nexus untuk menjaga jarak begitu saja. Ketika Nexus bersiap untuk pergi, nona Leirion tiba-tiba langsung menendang perut Nexus. Nexus pun langsung terpental setelah ditendang oleh nona Leirion. Nexus terpental hingga menghantam sebuah batu yang cukup besar yang berada di jalur lintasannya yang sedang terpental.

*BRUKKK

Terdengar suara benturan yang cukup keras setelah Nexus menghantam batu itu. Batu itu terlihat mengalami keretakan yang cukup banyak setelah dihantam oleh Nexus. Sementara Nexus terlihat sedang duduk bersandar di batu yang baru saja dihantamnya itu. Ketika Nexus sedang duduk bersandar, darah terlihat mulai mengalir keluar dari mulutnya itu. Selain itu, Nexus juga terlihat sudah terengah-engah.

"Haaaah....Haaaah.....Haaaahh, aku benar-benar dibuat babak belur oleh nona iblis itu. Aku harus segera meminum potion yang dibuat oleh Melgus untuk memulihkan luka-lukaku, sama seperti yang aku gunakan ketika melawan iblis yang sebelumnya," ucap Nexus.

Setelah itu, Nexus mulai mengambil sesuatu dari saku pakaiannya. Tetapi ketika Nexus sedang mengambil sesuatu itu, tangkai-tangkai bunga yang berada di dekatnya langsung bergerak ke arahnya untuk menyerangnya.

"Tangkai-tangkai bunga ini benar-benar mengganggu. Mereka sama sekali tidak memberikan waktu bagiku untuk beristirahat," pikir Nexus.

Nexus pun tidak jadi mengambil sesuatu dari pakaiannya itu karena tangkai-tangkai bunga itu sedang bergerak ke arahnya. Dia memilih untuk kembali menyerang tangkai-tangkai bunga yang bergerak ke arahnya. Tidak lama kemudian, tangkai-tangkai bunga itu pun berhasil diatasi oleh Nexus. Tetapi setelah itu, tangkai-tangkai bunga itu lagi-lagi mulai pulih dan tumbuh kembali.

"Tangkai-tangkai bunga ini benar-benar merepotkan. Sepertinya aku harus mengalahkan nona iblis itu untuk menghentikan tangkai-tangkai bunga ini. Tetapi bagaimana caraku mengalahkannya?," pikir Nexus.

Nexus pun terdiam untuk memikirkan sesuatu sambil terus menyerang tangkai-tangkai bunga yang bergerak ke arahnya. Tidak lama kemudian, dia tiba-tiba mendapatkan ide untuk mengalahkan nona Leirion.

"Ketika aku sedang fokus menyerang tangkai-tangkai bunga ini, nona iblis itu selalu tiba-tiba menyerangku. Saat ini dia memang belum menyerang, tetapi aku yakin tidak lama lagi dia akan kembali menyerangku. Aku akan mengalahkannya di saat dia kembali menyerangku," pikir Nexus.

Setelah memikirkan itu, Nexus terus menyerang tangkai-tangkai bunga yang bergerak ke arahnya. Lalu beberapa saat kemudian, sesuai dengan pemikiran Nexus, nona Leirion tiba-tiba sudah ada di dekat Nexus untuk menyerang Nexus kembali dengan serangan tusukan dari tangan kanannya. Nexus pun menyadari kalau nona Leirion sudah berada di dekatnya.

"Ini dia," pikir Nexus.

Setelah itu, Nexus mengarahkan serangan tusukannya tepat ke kepala Nexus. Nexus yang menyadari itu pun langsung menghindar dengan memiringkan kepalanya. Meski berhasil menghindari serangan itu, namun Nexus lagi-lagi tidak bisa menghindari serangan itu dengan sempurna karena serangan itu berhasil melukai pipi kiri dan telinga kirinya dengan cukup parah. Darah pun langsung mengalir keluar dari pipi dan telinga kirinya itu. Meski begitu, Nexus tidak terlihat panik karena semua ini sudah sesuai dengan pemikirannya.

"Lagi-lagi aku tidak berhasil menghindari serangannya dengan sempurna. Tetapi itu tidak penting, yang penting aku mendapatkan kesempatan ini," pikir Nexus.

Setelah itu, Nexus yang baru saja menghindari serangan tusukan nona Leirion, tiba-tiba langsung menancapkan pedang miliknya ke tanah yang ada di bawahnya.

"Kamu lengah, nona iblis. Dengan ini, aku akan benar-benar mengalahkanmu," ucap Nexus.

~Light Magic : Holy Sword Punishment - Thorn of Holy Sword~

Setelah Nexus menancapkan pedang miliknya ke tanah, pedang bercahaya dalam jumlah banyak tiba-tiba muncul dari bawah tanah di sekitar Nexus berada. Pedang-pedang itu langsung menusuk apapun yang berada di sekitar Nexus seperti pepohonan, tangkai-tangkai bunga yang terus menyerangnya, dan tentu saja nona Leirion yang saat ini masih berada di dekat Nexus. Nona Leirion tertusuk oleh pedang-pedang bercahaya yang muncul dari bawah tanah itu hampir di seluruh bagian tubuhnya. Bahkan kepalanya pun juga tertusuk oleh sebuah pedang bercahaya yang muncul dari tanah itu. Wajah nona Leirion terlihat terkejut. Nona Leirion kini sudah tidak bergerak lagi setelah pedang-pedang bercahaya itu menusuk tubuhnya.

Lalu, tidak lama setelah Nexus menggunakan sihirnya itu, Nexus lalu mencabut pedangnya kembali dari tanah. Setelah itu, Nexus lalu menoleh ke arah nona Leirion yang masih tidak bergerak dengan pedang-pedang bercahaya yang masih menusuk tubuhnya. Nexus pun lalu langsung menebas leher nona Leirion dengan pedang miliknya dan membuat kepala nona Leirion langsung terpisah dari tubuhnya. Kepala nona Leirion pun melayang di udara dan tidak lama kemudian langsung terjatuh tepat di sebelah tubuhnya.

Tepat setelah Nexus memotong kepala nona Leirion, tangkai-tangkai bunga yang ada di seluruh hutan itu pun langsung berhenti bergerak. Tangkai-tangkai bunga itu hanya diam di tempat mereka muncul dan tidak bergerak kembali ke arah Nexus. Dengan diamnya tangkai-tangkai bunga itu, Nexus meyakini kalau dia sudah benar-benar mengalahkan nona Leirion dan dia pun kini sudah bisa bersantai. Nexus yang melihat dan menyadari hal itu pun langsung duduk di tanah yang ada di bawahnya. Nexus kini sedang duduk sambil melihat ke arah tubuh nona Leirion yang masih berdiri tegak sambil ditusuk oleh pedang-pedang bercahaya yang muncul dari bawah tanah.

"Aku akui kalau kamu sangat kuat, tidak mengherankan karena kamu merupakan salah satu komandan pasukan iblis. Tetapi kelengahanmu membawa petaka bagi dirimu. Kamu yang sangat kuat pun berhasil aku bunuh karena kamu lengah. Aku tidak menyangka kalau orang kuat sepertimu bisa lengah,"

"Aku akan membawa tubuhmu untuk diserahkan kepada tuan Raven. Darah dan tubuh dari salah satu komandan iblis pasti akan meningkatkan kekuatan organisasi kami menjadi sangat pesat. Tetapi untuk sekarang aku akan beristirahat dulu, aku sangat lelah setelah menghadapimu barusan. Aku juga harus menyembuhkan lukaku terlebih dahulu. Luka yang aku terima karena seranganmu itu benar-benar cukup parah," ucap Nexus.

Setelah itu, Nexus mulai mengambil sesuatu lagi dari saku pakaiannya. Ketika dia sedang mengambil sesuatu itu, beberapa kelopak bunga berwarna hitam tiba-tiba beterbangan di sekitar Nexus. Beberapa kelopak bunga itu pun menarik perhatian Nexus yang sedang mengambil sesuatu dari saku pakaiannya.

"Kelopak bunga berwarna hitam?," tanya Nexus.

Awalnya kelopak-kelopak bunga yang beterbangan itu berjumlah sedikit. Namun lama-kelamaan jumlah kelopak-kelopak bunga itu bertambah banyak. Nexus pun terkejut melihat kelopak bunga itu yang bertambah banyak. Karena kelopak-kelopak bunga itu, Nexus pun gagal mengambil sesuatu dari saku pakaiannya itu karena dia terkejut ketika melihat kelopak bunga yang beterbangan itu.

"Apa-apaan ini?! Darimana kelopak bunga ini berasal?," tanya Nexus.

Saat Nexus terkejut melihat kelopak-kelopak bunga berwarna hitam sedang beterbangan di sekitarnya, tanpa sengaja dia melihat ke arah tubuh nona Leirion. Dia pun sangat terkejut ketika melihat ke arah tubuh nona Leirion. Itu karena tubuh nona Leirion dan juga kepalanya yang sudah terpisah dari tubuhnya tiba-tiba berubah secara perlahan menjadi kelopak bunga berwarna hitam.

"Apa-apaan itu? Tubuhnya berubah menjadi kelopak bunga?," tanya Nexus yang terkejut.

Kelopak-kelopak bunga itu pun lalu beterbangan bersama dengan kelopak-kelopak bunga yang lain yang sudah beterbangan di sekitar Nexus. Nexus pun masih terkejut ketika melihat tubuh nona Leirion tiba-tiba berubah menjadi kelopak bunga. Lalu, ketika Nexus masih terkejut karena hal itu, tangkai-tangkai bunga di seluruh hutan itu yang sebelumnya diam, kini mulai bergerak lagi. Mereka pun langsung bergerak ke arah Nexus untuk menyerangnya.

Nexus pun kembali terkejut ketika melihat tangkai-tangkai bunga itu mulai bergerak kembali. Tetapi dia tidak punya waktu untuk terkejut begitu lama karena dia harus menghadapi tangkai-tangkai bunga itu lagi. Nexus pun kembali menyerang tangkai-tangkai bunga itu dengan senapan kecil dan pedang miliknya.

"Apa-apaan ini?! Kenapa tangkai-tangkai bunga itu bergerak kembali?!," tanya Nexus sambil terus menyerang tangkai-tangkai bunga itu.

Tetapi entah sudah berapa banyak Nexus menyerang tangkai-tangkai bunga itu, tangkai-tangkai bunga itu kembali pulih dan menyerangnya lagi.

"Jika tangkai-tangkai bunga ini bergerak kembali, apa itu berarti-," ucap Nexus.

Ketika Nexus sedang mengatakan itu, sebuah tangkai bunga tiba-tiba melesat dengan sangat cepat ke arahnya yang membuat Nexus menghentikan perkataannya itu. Tangkai bunga itu melesat tepat ke arah dada Nexus, tetapi Nexus langsung berusaha menghindari tangkai bunga itu dengan bergerak ke samping. Nexus pun berhasil menghindari tangkai bunga itu dan membuat tangkai bunga itu tidak mengenai dadanya. Tetapi, Nexus tidak berhasil menghindari serangan tangkai bunga itu dengan sempurna sehingga tangkai bunga itu berhasil menusuk pergelangan tangan kanannya. Nexus pun terkejut ketika tangkai bunga itu berhasil menusuk pergelangan tangan kanannya.

"Sial," ucap Nexus.

Setelah Nexus tertusuk oleh tangkai bunga itu, tiba-tiba terdengar suara dari nona Leirion.

"Kamu bilang kalau aku telah lengah, tetapi lihat sekarang siapa yang telah lengah," ucap nona Leirion.

Nexus yang mendengar suara nona Leirion pun langsung menoleh dan melihat ke arah asal tersebut. Suara tersebut berasal dari sisi kanannya dan ketika Nexus sudah menoleh ke sisi kanannya, dia melihat nona Leirion yang berada cukup jauh di depannya sambil mengarahkan tangan kanannya ke arah Nexus. Dari telapak tangan kanan nona Leirion, terlihat ada sebuah tangkai bunga yang keluar. Tangkai bunga yang keluar dari telapak tangan nona Leirion itu adalah tangkai bunga yang telah menusuk pergelangan tangan kanan Nexus.

Nexus pun terlihat terkejut ketika melihat nona Leirion yang berada cukup jauh di depannya. Dia terkejut karena dia tidak menyangka kalau nona Leirion masih hidup. Bahkan nona Leirion yang ada di depannya itu terlihat masih baik-baik saja.

Lalu ketika Nexus terkejut saat melihat nona Leirion, pergelangan tangan Nexus yang telah ditusuk oleh tangkai bunga yang berasal dari telapak tangan nona Leirion tiba-tiba mulai mengering. Tidak hanya pergelangan tangannya saja tetapi mulai dari jari tangan hingga lengan atasnya itu mulai mengering dan hanya tersisa tulang dan kulit saja.

-Bersambung

Related Books

Popular novel hashtag