Beberapa saat yang lalu, di ruangan tempat Ratu Kayana dan yang lainnya berada.
"Bagaimana jika saya tidak mau bergabung dengan keduanya?," tanya Rid.
High Priest Theodor terlihat terkejut setelah mendengar jawaban Rid atas pertanyaannya sebelumnya. Ratu Kayana, Duke Louis, Duchess Arlet yang lainnya pun juga terkejut setelah mendengar perkataan Rid. Mereka terkejut karena mereka tidak menyangka kalau Rid juga menolak untuk bergabung dengan Holy Knights. Wajar jika Rid menolak untuk bergabung dengan gereja Sancta Lux karena mungkin pekerjaan sebagai Priest tidak sesuai dengan keahlian Rid. Rid memang bisa menggunakan sihir penyembuhan dan sihir penyembuhannya lebih hebat dari kebanyakan Priest gereja Sancta Lux. Tetapi Rid juga ahli dalam bertarung baik itu dengan menggunakan senjata ataupun sihir. Jadi menurut mereka, dengan keahlian bertarung Rid, mungkin dia cocok untuk menjadi prajurit. Tetapi mereka tidak menyangka kalau Rid akan menolak untuk bergabung dengan Holy Knights yang merupakan pasukan prajurit terkuat di benua Utara selain para prajurit yang dimiliki oleh ras Malaikat.
"Sebelumnya aku memang tidak memberitahukan lokasi Rid agar komandan Holy Knights itu tidak bisa bertemu dan merekrut Rid. Jika komandan Holy Knights itu sendiri yang merekrut Rid secara langsung, ada kemungkinan kalau Rid akan bergabung dengan Holy Knights, entah secara paksa atau secara sukarela atas keinginannya sendiri. Karena aku pikir menjadi prajurit seperti Holy Knights lebih cocok untuk Rid daripada menjadi Priest gereja Sancta Lux, jadi aku pikir dia akan menerima tawaran untuk bergabung dengan Holy Knights. Tetapi aku tidak menyangka kalau Rid akan menolaknya secara terang-terangan, bahkan sampai didengar oleh komandan Holy Knights itu sendiri," pikir Ratu Kayana.
Sementara itu, High Priest Theodor terlihat masih terdiam setelah mendengar perkataan Rid. Tidak lama kemudian, dia pun mulai berbicara kembali.
"Lebih baik kamu tidak menolaknya, Rid Archie. Mungkin kamu tidak tahu kalau saat ini, Yang Mulia Ratu, tuan Louis, nona Arlet dan juga komandan Asier yang merupakan kakak dari putri Irene sedang tidak bisa bergerak karena diikat oleh tali-tali yang diciptakan oleh komandan Holy Knights yang bersamaku ini. Orang-orang selain mereka pun saat ini juga sedang dikurung di dalam sebuah gelembung besar yang diciptakan oleh komandan Holy Knights ini. Intinya saat ini mereka semua tidak bisa melakukan apa-apa. Sedangkan kami bisa melakukan apa saja kepada mereka yang tidak bisa melakukan apa-apa,"
"Kamu tahu maksudku kan, Rid Archie? Pokoknya aku sarankan kamu untuk tidak menolaknya jika kamu tidak mau ada sesuatu yang terjadi kepada mereka," ucap High Priest Theodor sambil melihat ke arah Ratu Kayana, Duke Louis, Duchess Arlet dan komandan Asier yang sedang terikat.
Setelah mengatakan itu, kristal komunikasi yang dipegang oleh High Priest Theodor pun berhenti mengeluarkan suara. Itu berarti Rid sedang terdiam setelah mendengar perkataan High Priest Theodor. Lalu, meskipun Rid sedang terdiam dan belum berbicara lagi, High Priest Theodor kembali melanjutkan perkataannya.
"Bagaimana, Rid Archie? Jika kamu bersedia untuk bergabung dengan gereja Sancta Lux atau Holy Knights, aku akan membantumu untuk menghilangkan hukumanmu karena telah membunuh tuan Julian. Aku juga akan membantu untuk menghilangkan hukuman untuk orang-orang di kediaman tuan Louis yang telah melakukan penyerangan ke orang-orang gereja Sancta Lux. Aku juga tidak akan mengirim para bawahanku untuk datang ke kediaman tuan Louis dan melakukan penyerangan. Selain itu jika kamu bersedia bergabung, aku akan langsung meminta komandan Holy Knights yang bersamaku untuk melepaskan orang-orang di ruangan ini yang terpengaruh oleh sihir beliau,"
"Jadi bagaimana, Rid Archie? Segera pilih lah kemana kamu mau bergabung," ucap High Priest Theodor.
Setelah High Priest Theodor selesai berbicara, Duke Louis dan Duchess Arlet tiba-tiba mulai berbicara.
"Jangan dengarkan High Priest Theodor, Rid. Kamu bebas untuk menolaknya, kamu tidak perlu mengkhawatirkan kami," ucap Duke Louis.
"Itu benar, kamu tidak perlu terpaksa memilih hanya karena kamu tidak mau terjadi apa-apa kepada kami," ucap Duchess Arlet.
Setelah mendengar Duke Louis dan Duchess Arlet yang tiba-tiba berbicara, High Priest Theodor langsung membentak mereka berdua.
"Diam kalian berdua!!, Kalian tidak usah ikut campur!, Jika kalian berbicara seenaknya lagi, saya akan melukai atau bahkan membunuh kalian. Dengan kondisi kalian yang sedang terikat, apa kalian pikir saya tidak bisa melakukannya? Saya ini merupakan High Priest gereja Sancta Lux, saya berhak melakukan apapun. Tidak ada orang yang bisa menghentikan saya di kerajaan ini karena jika orang-orang di kerajaan ini mencoba menghentikan saya, itu sama saja mereka berniat untuk berurusan dengan gereja Sancta Lux," ucap High Priest Theodor.
Nona Laviena terlihat hanya diam saja sambil terus melihat ke arah High Priest Theodor.
"Jika anda ingin membunuh kami berdua, lakukan saja sekarang. Atau mungkin anda hanya menggertak saja soal membunuh kami?," tanya Duke Louis.
"Sepertinya anda baru bisa bersikap sombong seperti ini karena ada komandan Holy Knights yang bersama anda. Jika tidak ada komandan Holy Knights, maka anda tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan meskipun anda bilang kalau anda bisa melakukan apapun karena anda seorang High Priest, anda tidak bisa melakukan apa-apa tanpa komandan Holy Knights yang bersama anda. Benar-benar memalukan," ucap Duchess Arlet.
Setelah mendengar perkataan Duke Louis dan Duchess Arlet, High Priest Theodor pun langsung marah.
"Kalian berdua!!!!, Beraninya kalian berdua mengatakan itu kepada saya?!?!. Baiklah, jika kalian memang ingin mati, maka saya akan mengabulkan permintaan kalian," ucap High Priest Theodor.
High Priest Theodor lalu mengarahkan tongkat yang dipegangnya ke arah Duke Louis dan Duchess Arlet. Tongkat yang dipegang oleh High Priest Theodor terlihat seperti tongkat biasa, bukan seperti tongkat sihir.
Beberapa orang yang melihat High Priest Theodor sedang mengarahkan tongkat miliknya ke arah Duke Louis dan Duchess Arlet pun mulai panik.
"Berhenti, High Priest Theodor!," ucap Ratu Kayana.
"High Priest Theodor, jika anda berani membunuh kedua orang tua saya, anda yang akan saya bunuh selanjutnya!. Saya tidak peduli apapun resiko yang akan saya hadapi apabila membunuh anda," ucap komandan Asier sambil menatap tajam ke arah High Priest Theodor.
"Dengan kondisi anda yang masih terikat seperti itu, apa anda yakin kalau anda bisa membunuh saya?," tanya High Priest Theodor kepada komandan Asier.
Komandan Asier pun terdiam tetapi dia terus melihat dan menatap High Priest Theodor dengan ekspresi marah.
"Nah sekarang, cepat pilihlah, Rid Archie. Jika kamu tidak segera memilih, maka aku akan membu-," ucap High Priest Theodor.
Tetapi sebelum High Priest Theodor menyelesaikan perkataannya, sebuah suara tiba-tiba muncul kembali dari kristal komunikasi yang dipegang High Priest Theodor. Suara yang tiba-tiba muncul itu pun langsung memotong perkataan High Priest Theodor.
"Hei...," ucap suara dari kristal komunikasi itu.
Suara dari kristal komunikasi itu merupakan suara Rid. Tetapi nada suara Rid terdengar berbeda dari yang sebelumnya.
Setelah mendengar suara Rid, High Priest Theodor pun terdiam dan terkejut. Karena itu, dia tidak melanjutkan perkataannya yang sebelumnya.
"...Apa anda berusaha untuk mengancam saya?," tanya Rid.
Setelah mendengar perkataan Rid, High Priest Theodor terlihat seperti ketakutan. Tidak hanya High Priest Theodor saja, semua orang yang mendengar suara Rid pun juga terlihat ketakutan. Tetapi ketakutan yang mereka rasakan merupakan ketakutan sesaat. Mereka seperti merasa merinding setelah mendengar suara Rid.
"Apa ini? Aku yakin kalau ini suara Rid tetapi kenapa aku merasa merinding setelah mendengar suara Rid?," pikir Ratu Kayana.
"Suara Rid nampak berbeda dari yang biasanya," pikir nona Karina.
Sementara itu, nona Laviena yang juga mendengar suara Rid barusan, kini sedang menatap tajam ke arah kristal komunikasi yang dipegang oleh High Priest Theodor. High Priest Theodor masih terdiam dengan ekspresi yang terlihat ketakutan sambil terus memegang kristal komunikasi itu. Disaat High Priest Theodor masih terdiam, Rid kembali melanjutkan perkataannya.
"Saya akan tekankan ini, saya tidak akan pernah mau bergabung dengan gereja Sancta Lux ataupun dengan Holy Knights. Jadi lebih baik anda berhenti mengancam saya dan berhenti berusaha melakukan sesuatu kepada semua orang yang ada di ruangan itu. Jika anda berani melakukan itu, sekarang juga saya akan langsung pergi ke White Palace untuk membunuh anda," ucap Rid.
High Priest Theodor terlihat semakin ketakutan saat mendengar perkataan Rid.
"Saya tidak peduli meskipun anda bersama dengan salah satu komandan Holy Knights, saya akan tetap membunuh anda. Jika komandan Holy Knights itu berusaha untuk menghalangi dan menghentikan saya, maka saya akan menyingkirkannya terlebih dahulu. Hanya karena dia merupakan seorang komandan Holy Knights, apa anda pikir saya akan takut kepadanya?," tanya Rid.
-
Sementara itu, di halaman depan kediaman Duke Louis, tempat Rid berada.
Terlihat sebagian besar orang yang ada di sekitar Rid sudah tergeletak tidak sadarkan diri. Beberapa orang sisanya masih sadarkan diri tetapi mereka terlihat sedang memegang leher mereka masing-masing. Alasan mereka memegang leher mereka karena saat ini mereka sedang kesulitan untuk bernafas akibat tekanan udara yang tiba-tiba menjadi sangat berat.
"Tekanan ini sama seperti yang aku rasakan sebelumnya saat aku masih berada di wilayah itu bersama Rid sebelum datang kesini," pikir nona Elsie.
"Tekanan udara ini sama seperti yang aku rasakan sebelumnya. Jadi Rid yang telah mengeluarkan tekanan udara sebesar ini?!," pikir senior Nadine sambil melihat ke arah Rid.
Sementara itu, Irene terlihat juga sedang melihat ke arah Rid sambil memegangi lehernya.
"Rid....," ucap Irene.
Tekanan udara yang berat itu tidak hanya dirasakan di sekitar Rid saja, melainkan juga dirasakan di seluruh halaman depan kediaman Duke Louis. Terlihat sebagian orang yang ada di halaman itu pun telah tumbang. Bahkan tekanan udara itu juga dirasakan di depan gerbang kediaman Duke Louis dan juga hingga ke dalam kediaman Duke Louis yang menyebabkan sebagian besar orang di tempat itu pun juga tergeletak tidak sadarkan diri
-Bersambung