Chereads / Peace Hunter / Chapter 463 - Chapter 463 : Sebuah Pilihan

Chapter 463 - Chapter 463 : Sebuah Pilihan

"A-apa katamu?!?!," ucap High Priest Theodor.

High Priest Theodor terlihat sangat terkejut setelah mendengar perkataan Rid. Tidak hanya High Priest Theodor saja, Ratu Kayana, Duke Louis dan yang lainnya juga terlihat sangat terkejut. Bahkan nona Laviena juga terlihat terkejut setelah mendengar perkataan Rid.

"High Priest yang melakukan itu sudah terbunuh?!," ucap nona Laviena.

"Rid telah membunuh High Priest Julian?!," ucap Duke Louis.

Sementara itu, di halaman depan kediaman Duke Louis, tempat Rid dan yang lainnya berada.

Setelah mengatakan itu kepada High Priest Theodor lewat kristal komunikasi, aku lalu melihat dan memperhatikan sekitar tempatku berada. Para prajurit Duke San Lucia yang berada di sekitarku terlihat bertambah banyak daripada sebelumnya. Mereka yang sebelumnya berjaga atau berada di tempat lain sepertinya memutuskan untuk datang ke tempat ini setelah melihat adanya kerumunan beberapa orang di tempat ini. Aku juga melihat senior Nadine yang kini sedang berdiri di samping Irene, padahal sebelumnya dia sedang berada di tempat lain.

"Rid sedang berbicara dengan siapa, Irene?," tanya senior Nadine.

"Orang yang sedang diajak berbicara oleh Rid lewat kristal komunikasi sebelumnya bilang kalau dia merupakan seorang High Priest gereja Sancta Lux ibukota San Estella. Namanya adalah Theodor," ucap Irene.

Senior Nadine terlihat sedikit terkejut setelah mendengar perkataan Irene.

"High Priest gereja Sancta Lux ibukota San Estella?! Itu berarti dia merupakan Priest yang memiliki posisi tertinggi di kerajaan ini," ucap senior Nadine.

"Iya, bisa dibilang orang itu merupakan pemimpinnya High Priest Julian," ucap Irene.

"Dan sekarang Rid sedang berbicara dengan High Priest itu dengan santainya," ucap senior Nadine sambil melihat ke arah Rid.

Sementara itu, nona Elsie terlihat sedang terkejut setelah mendengar Rid yang berbicara dengan High Priest Theodor.

"Aku tidak menyangka kalau dia dapat dengan santainya memberitahu tuan High Priest Theodor kalau dia lah yang telah membunuh tuan High Priest Julian," ucap nona Elsie.

-

Kembali ke ruangan tempat Ratu Kayana dan yang lainnya berada.

Semua orang yang berada di ruangan itu masih terkejut dengan perkataan Rid sebelumnya. Sementara itu, High Priest Theodor yang sebelumnya sangat terkejut kini mulai berbicara kembali dengan Rid lewat kristal komunikasi.

"Kau bilang kalau kau telah membunuh tuan Julian?! Jangan bercanda!!," ucap High Priest Theodor.

Setelah mendengar perkataan High Priest Theodor, Rid yang berada dibalik kristal komunikasi itu pun langsung menanggapi perkataannya.

"Saya tidak bercanda. Jika anda tidak percaya, anda bisa datang kesini, ke kediaman Duke Louis. Setelah anda datang kesini, anda bisa melihat sendiri jasad dari High Priest Julian beserta dengan jasad beberapa Priest yang ikut dalam penyerangan di kediaman Duke Louis," ucap Rid.

High Priest Theodor dan semua orang yang ada di ruangan itu pun kembali terkejut.

"Kau....., jadi selama ini kau memang berada di kediaman tuan Louis. Bisa-bisanya kau memberitahu lokasi keberadaanmu sendiri disaat kami bersusah payah untuk mencari tahu lokasi keberadaanmu,"

"Setelah ini, aku pasti akan mengutus para bawahanku untuk datang kesana dan memeriksanya. Jika benar kau telah membunuh tuan Julian, maka kau harus diberi hukuman. Kau seharusnya tahu resiko yang akan kau dapatkan apabila macam-macam dengan gereja Sancta Lux, apalagi kau sampai membunuh seorang High Priest dari gereja Sancta Lux. Jadi bersiaplah, Rid Archie," ucap High Priest Theodor.

"Saya tahu tentang resiko tersebut, tetapi saya tidak punya pilihan lain. Itu karena High Priest Julian berniat untuk membunuh Irene," ucap Rid.

Duke Louis, Duchess Arlet dan komandan Asier terlihat terkejut setelah mendengar perkataan Rid.

"Setelah penyerangan yang dilakukan oleh High Priest Julian telah berakhir, saya mendapatkan informasi dari Irene kalau awalnya High Priest Julian berniat untuk menculiknya. Namun, ketika saya sampai di lokasi penyerangan itu setelah sebelumnya saya sedang berada di tempat lain, saya melihat High Priest Julian sedang berusaha untuk membunuh Irene. Sepertinya dia berubah pikiran di tengah jalan dari yang awalnya ingin menculik Irene beralih jadi ingin membunuh Irene,"

"Lalu, ketika melihat High Priest Julian yang ingin membunuh Irene, apa anda pikir saya akan diam saja? Saat ini Irene merupakan pacar saya, jadi saya tidak akan memaafkan orang yang berusaha untuk membunuh Irene. Maka dari itu, saya memutuskan untuk membunuh High Priest Julian," ucap Rid.

"Sungguh alasan yang konyol," ucap High Priest Theodor.

"Anda bilang kalau ini adalah alasan yang konyol? Jika anda mempunyai orang yang berharga lalu ada orang yang ingin melakukan sesuatu kepada orang yang berharga bagi anda, apa anda hanya akan diam saja?," tanya Rid.

High Priest Theodor hanya diam saja setelah mendengar pertanyaan Rid.

"Irene merupakan orang yang berharga bagi saya, begitupun juga dengan orang-orang yang tinggal di kediaman Duke Louis. Ketika saya tinggal disana, mereka selalu memperlakukan saya dengan baik. Hal itu juga menjadi alasan lain kenapa saya memutuskan untuk membunuh High Priest Julian. Itu karena dia lah yang memimpin penyerangan di kediaman Duke Louis. Karena penyerangan itu, beberapa prajurit milik Duke Louis pun tewas,"

"Saya tidak akan memaafkan orang-orang yang telah melakukan sesuatu kepada orang yang berharga bagi saya. Hal itu juga berlaku nanti. Apabila nanti anda memerintahkan para bawahan anda untuk datang ke kediaman Duke Louis lagi dan melakukan penyerangan, maka saya akan membunuh mereka semua. Begitupun juga anda yang memberikan perintah kepada mereka," ucap Rid.

High Priest Theodor terlihat marah setelah mendengar perkataan Rid.

"Kau....., beraninya kau berbicara begitu kepadaku!!," ucap High Priest Theodor.

Sementara itu, setelah High Priest Theodor mengatakan itu, Duke Louis tiba-tiba berbicara dengan nada yang keras.

"Rid, ini aku. Bagaimana keadaan di kediamanku? Apa Irene dalam keadaan baik-baik saja?," tanya Duke Louis.

Duke Louis mengatakan itu dengan kondisi tubuh yang masih terikat oleh tali-tali yang diciptakan oleh nona Laviena.

-

Kembali ke halaman depan kediaman Duke Louis.

Aku pun terkejut setelah mendengar suara Duke Louis dari kristal komunikasi yang ku pegang. Tidak hanya aku saja, Irene, Leandra, Lily dan semua orang yang ada di sekitarku pun juga terkejut.

"Suara itu, bukannya itu suara tuan Duke?,"

"Itu benar, itu suara tuan Duke,"

"Kenapa suara tuan Duke tiba-tiba muncul dari kristal komunikasi itu? Bukannya seharusnya Rid Archie sedang berkomunikasi dengan High Priest Theodor?," ucap para prajurit itu.

Sementara itu, setelah mendengar suara Duke Louis, aku pun kembali berbicara melalui kristal komunikasi.

"Paman Louis, kenapa paman bisa muncul di kristal komunikasi ini? Apa paman sedang bersama dengan High Priest Theodor?," tanyaku.

"Iya, itu benar. Aku-," ucap Duke Louis.

Tetapi sebelum Duke Louis menyelesaikan perkataannya itu, perkataannya langsung dipotong oleh High Priest Theodor.

"Diam, tuan Louis!! Saat ini aku yang sedang berbicara dengan Rid Archie, anda tidak usah ikut berbicara!," ucap High Priest Theodor.

Setelah itu, aku tidak mendengar suara Duke Louis lagi.

"Rid Archie, sepertinya kau penasaran kenapa suara tuan Louis tiba-tiba muncul. Tepat seperti perkataanmu sebelumnya, saat ini aku sedang bersama dengan tuan Louis. Tidak hanya dengan tuan Louis, tetapi aku juga bersama dengan nona Arlet, Yang Mulia Ratu, para Duke dan Duchess serta para komandan prajurit kerajaan San Fulgen," ucap High Priest Theodor.

Aku sedikit terkejut setelah mendengar perkataan High Priest Theodor. Sementara orang-orang yang berada di sekitarku kembali heboh karena mereka pun juga terkejut setelah mendengar perkataan High Priest Theodor.

"Bagaimana anda bisa bersama dengan mereka semua?," tanyaku.

"Setelah prosesi pemakaman para bangsawan telah selesai, mereka semua memutuskan untuk berdiskusi tentang insiden penyerangan yang terjadi di kerajaan ini 2 tahun yang lalu di salah satu ruangan yang ada di White Palace. Ketika mereka sedang berdiskusi, kami dengan seenaknya masuk ke ruangan tempat mereka berdiskusi dan sekarang kami telah mengambil alih ruangan tempat mereka berdiskusi sepenuhnya yaitu ruangan tempat kami berada saat ini," ucap High Priest Theodor.

"Kami? Itu berarti anda tidak sendiri ketika anda masuk seenaknya ke ruangan tempat diskusi mereka," ucapku.

"Iya, itu benar. Aku masuk ke ruangan ini bersama dengan salah satu komandan Holy Knights yang berasal dari Holy Kingdom. Komandan Holy Knights itu membawa 2 orang Holy Knights dan juga 1 orang Hold Priest untuk masuk ke ruangan ini," ucap High Priest Theodor.

Semua orang yang ada di sekitarku pun langsung terkejut setelah mendengar perkataan High Priest Theodor.

"S-salah satu komandan Holy Knights ada di White Palace?! Apalagi komandan itu saat ini sedang berada di ruangan yang sama dengan tuan Duke, Yang Mulia Ratu dan yang lainnya?!,"

"Apa yang dilakukan komandan Holy Knights itu di White Palace?!,"

"Tidak hanya itu saja, ada 2 orang Holy Knights dan 1 orang Holy Priest yang datang bersama komandan Holy Knights itu. Kenapa mereka yang seharusnya ada di Holy Kingdom bisa berada di White Palace?!

"Apa mereka datang ke White Palace karena mereka mendengar tentang kita yang melawan orang-orang gereja Sancta Lux di tempat ini? Tetapi hal itu baru terjadi beberapa saat yang lalu, mustahil kalo Holy Kingdom bisa langsung mengetahuinya dan mengirim salah satu komandan Holy Knights kesini,"

"Atau mungkin gereja Sancta Lux meminta komandan Holy Knights itu datang untuk merekrut Rid Archie karena gereja Sancta Lux telah menarik minat Rid Archie sejak berakhirnya insiden penyerangan yang terjadi 2 hari yang lalu," ucap para prajurit itu.

Orang-orang yang berada di sekitarku masih heboh dan terkejut setelah mendengar perkataan High Priest Theodor. Sementara aku, meskipun sempat sedikit terkejut, namun kini aku sudah tenang kembali.

"Komandan Holy Knights..," ucapku.

"Sepertinya orang-orang di sekitarmu sedang heboh setelah mendengar perkataanku tentang adanya salah satu komandan Holy Knights di ruangan ini. Mereka pun jadi berasumsi macam-macam tetapi asumsi mereka itu salah. Komandan Holy Knights ini datang kesini untuk mendiskusikan tentang insiden penyerangan yang terjadi di kerajaan ini karena insiden penyerangan itu melibatkan iblis. Holy Kingdom mengetahui tentang insiden penyerangan di kerajaan ini, maka dari itu Holy Kingdom mengutus salah satu komandan Holy Knights untuk datang ke kerajaan ini dan mendapatkan informasi tentang penyerangan itu secara detail," ucap High Priest Theodor.

"Hmmm jadi begitu," ucapku.

"Namun kau jangan senang dulu, Rid Archie. Meskipun komandan Holy Knights ini datang ke kerajaan ini untuk mendapatkan informasi penyerangan itu, tetapi datangnya komandan Holy Knights ini seolah menjadi berkah bagiku. Aku bisa meminta bantuan kepada komandan Holy Knights untuk membantu mendapatkanmu. Komandan Holy Knights ini pun setuju, apalagi beliau juga tertarik kepadamu setelah membaca surat kabar yang memberitakanmu,"

"Awalnya hanya gereja Sancta Lux yang ingin merekrut dan mendapatkanmu, tetapi kini Holy Knights pun juga ingin mendapatkanmu karena komandan Holy Knights bilang kalau beliau ingin merekrutmu," ucap High Priest Theodor.

Orang-orang yang ada di sekitarku pun kembali terkejut setelah mendengar perkataan High Priest Theodor.

"Komandan Holy Knights itu tertarik kepada Rid Archie?!,"

"Komandan itu bahkan ingin Rid Archie bergabung dengan Holy Knights?!," ucap para prajurit itu.

"Yang benar saja?! Sebelumnya gereja Sancta Lux, dan sekarang Holy Knights pun juga ingin merekrut Rid?!," ucap nona Elsie yang terkejut.

Sementara aku hanya terdiam setelah mendengar perkataan High Priest Theodor. Disaat aku sedang terdiam, High Priest Theodor pun melanjutkan perkataannya.

"Sekarang kamu harus memilih Rid Archie. Kamu mau bergabung ke gereja Sancta Lux dan menjadi Priest atau kamu mau bergabung ke Holy Knights dan menjadi prajurit?," tanya High Priest Theodor.

Setelah mendengar pertanyaan High Priest Theodor, aku tanpa basa-basi langsung menjawabnya.

"Bagaimana jika aku tidak mau bergabung dengan keduanya?," tanyaku.

Orang-orang di sekitarku pun kembali terkejut setelah mendengar perkataanku.

"Apa?! Rid Archie ingin menolak keduanya?!,"

"Sebelumnya dia menolak untuk bergabung gereja Sancta Lux dan sekarang dia juga menolak untuk bergabung dengan Holy Priest?!," ucap para prajurit itu.

Setelah aku mengatakan itu, kristal komunikasi yang aku pegang tidak bersuara dalam beberapa saat. Namun tidak lama kemudian, kristal komunikasi itu pun kembali bersuara lagi.

"Lebih baik kamu tidak menolaknya, Rid Archie. Mungkin kamu tidak tahu kalau saat ini, Yang Mulia Ratu, tuan Louis, nona Arlet dan juga komandan Asier yang merupakan kakak dari putri Irene sedang tidak bisa bergerak karena diikat oleh tali-tali yang diciptakan oleh komandan Holy Knights yang bersamaku ini. Orang-orang selain mereka pun saat ini juga sedang dikurung di dalam sebuah gelembung besar yang diciptakan oleh komandan Holy Knights ini. Intinya saat ini mereka semua tidak bisa melakukan apa-apa. Sedangkan kami bisa melakukan apa saja kepada mereka yang tidak bisa melakukan apa-apa,"

"Kamu tahu maksudku kan, Rid Archie? Pokoknya aku sarankan kamu untuk tidak menolaknya jika kamu tidak mau ada sesuatu yang terjadi kepada mereka," ucap High Priest Theodor.

Aku pun terdiam setelah mendengar perkataan High Priest Theodor.

Sementara itu, disaat orang-orang di sekitar Rid sedang fokus melihat ke arah Rid yang sedang berkomunikasi dengan High Priest Theodor lewat kristal komunikasi, orang-orang itu menyadari kalau ada sesuatu hal yang tiba-tiba berubah di sekitar tempat mereka. Hal yang tiba-tiba berubah di sekitar mereka itu adalah tekanan udara yang tiba-tiba berubah menjadi berat.

-Bersambung