Sementara itu, disaat yang sama, di kota San Angela.
Terlihat ada sebuah tumpukan mayat dari orang-orang yang telah berubah menjadi iblis yang menggunung di pusat kota San Angela. Kondisi para mayat yang menumpuk itu terlihat sudah mengalami pembekuan di beberapa anggota tubuh mereka. Lalu, di atas tumpukan mayat itu, terlihat ada seseorang yang sedang duduk. Seseorang yang sedang duduk di atas tumpukan mayat itu adalah komandan Asier. Komandan Asier terlihat telah mendapatkan beberapa luka di tubuhnya.
"Akhirnya selesai juga. Aku tidak menyangka kalau orang-orang dari negeri Kaminari yang telah berubah menjadi iblis cukup kuat juga. Mereka bahkan dapat melukaiku hingga seperti ini," ucap komandan Asier sambil melihat dan memperhatikan luka di seluruh tubuhnya.
Setelah itu, komandan Asier langsung turun dari tumpukan mayat itu dan berjalan untuk melihat keadaan di sekitarnya. Di sekitar komandan Asier, terlihat juga ada beberapa mayat dari orang-orang yang telah berubah menjadi iblis yang tergeletak di jalanan kota San Angela. Setelah cukup lama berjalan untuk melihat keadaan di sekitarnya, komandan Asier lalu menghentikan langkahnya begitu melihat ada beberapa prajurit 'Frost Wolf' yang ada di depannya. Beberapa prajurit itu sedang berlari untuk menghampiri komandan Asier. Terlihat ada wakil komandan Sara juga di antara beberapa prajurit itu.
"Komandan!!!,"
"Anda baik-baik saja, komandan ?," ucap para prajurit itu.
"Tenang saja, aku baik-baik saja," ucap komandan Asier.
"Dengan luka seperti itu, mana mungkin kamu baik-baik saja, komandan," ucap wakil komandan Sara.
"Kamu pun juga begitu, Sara. Kalian semua juga," ucap komandan Asier.
Tidak hanya komandan Asier saja yang terluka, wakil komandan Sara dan para prajurit yang menghampiri komandan Asier pun juga terlihat mengalami luka. Luka di tubuh mereka itu hanya berupa luka goresan dan sedikit luka tusukan saja. Meski tidak cukup parah, tetapi luka pada tubuh mereka itu cukup banyak.
"Kalian semua, lebih baik kalian segera pergi ke cabang gereja Sancta Lux yang ada di kota San Angela. Beberapa luka di tubuh kalian pasti berasal dari sihir kegelapan yang dilancarkan oleh orang-orang yang telah berubah menjadi iblis itu. Luka itu tidak akan bisa disembuhkan selain dari potion yang dimiliki oleh gereja Sancta Lux. Jadi lebih baik kalian segera pergi kesana agar kalian bisa segera disembuhkan," lanjut komandan Asier.
"Kamu sendiri juga harus pergi ke gereja Sancta Lux, komandan," ucap wakil komandan Sara.
"Luka yang ada pada tubuhku tidak separah luka pada tubuh kalian," ucap komandan Asier.
"Meski begitu, kamu juga harus segera disembuhkan. Jika kamu mau kami segera menyembuhkan luka kami dengan pergi ke gereja Sancta Lux, maka kamu juga harus pergi bersama kami," ucap wakil komandan Sara.
"Itu benar,"
"Sesuai yang dibilang oleh wakil komandan, anda juga harus pergi bersama kami, komandan," ucap para prajurit Frost Wolf.
Para prajurit itu terus mendesak komandan Asier untuk ikut bersama mereka ke gereja Sancta Lux untuk disembuhkan.
"Baiklah, aku akan ikut bersama kalian," ucap komandan Asier.
Wakil komandan Sara dan para prajurit itu pun merasa lega karena komandan Asier mau ikut bersama mereka untuk disembuhkan karena mereka khawatir dengan luka-luka yang ada pada tubuh komandan Asier.
"Tetapi sebelum itu, bagaimana keadaan di sekitar kota ini ? Apakah semua orang yang terlibat dalam penyerangan di kota ini baik itu orang-orang biasa atau orang-orang yang telah berubah menjadi iblis telah berhasil dikalahkan ?," tanya komandan Asier.
"Untuk orang-orang yang terlibat dalam penyerangan di kota ini, semuanya telah berhasil dikalahkan, komandan. Baik orang-orang biasa atapun orang-orang yang telah berubah menjadi iblis, mereka semua telah berhasil dikalahkan. Aku sebelumnya sudah menghubungi tim-tim lain yang bertugas di sisi-sisi lain kota ini dan mereka bilang kalau semua orang yang terlibat dalam penyerangan di kota ini telah berhasil dikalahkan. Beberapa dari mereka terutama orang-orang biasa ada yang sudah ditangkap hidup-hidup oleh tim yang lain dan sisanya telah tewas. Tetapi, tidak hanya orang-orang yang terlibat dalam penyerangan di kota ini saja yang telah tewas, beberapa prajurit kita juga ada yang telah tewas akibat melawan mereka yang menyerang kota ini," ucap wakil komandan Sara.
"Dengan penyerangan sebesar ini, mustahil tidak ada korban di pihak kita. Bilang kepada tim-tim lain yang anggotanya telah tewas untuk mengurusi dan merawat jasad anggota mereka yang telah tewas dengan baik. Karena mereka yang telah gugur dalam bertugas nantinya akan dimakamkan dengan hormat. Mereka juga pastinya akan diberi penghargaan oleh Yang Mulia Ratu,"
"Untuk jasad orang-orang yang telah menyerang kota ini, terserah mereka mau merawat jasad itu dengan buruk atau dengan baik. Aku tidak peduli dengan mereka yang telah menyerang kota ini. Ah tetapi, orang-orang dari negeri Kaminari yang telah berubah menjadi iblis, tolong rawat jasad mereka dengan baik. Aku yakin kalau mereka dipaksa untuk berubah menjadi iblis. Kamu bisa mengenali orang-orang dari negeri Kaminari dengan ciri khas pakaian yang mereka kenakan," ucap komandan Asier.
"Baik, komandan. Aku tahu ciri khas dari orang-orang negeri Kaminari. Nanti aku akan menyampaikannya kepada tim-tim yang lain," ucap wakil komandan Sara.
"Lalu bagaimana dengan keadaan para warga kota ini ?," tanya komandan Asier.
"Para warga kota ini telah dievakuasi sekaligus dilindungi oleh tim yang bertugas untuk melindungi mereka. Tetapi, sama seperti para prajurit kita, beberapa warga kota ini ada yang terluka dan juga tewas akibat diserang oleh orang-orang yang menyerang kota ini," ucap wakil komandan Sara.
"Begitu ya. Ini adalah kesalahan kita karena tidak bisa melindungi mereka semua. Sebagai komandan, aku akan bertanggung jawab apabila ada kesalahan yang dilimpahkan kepada pasukan ini dari pihak kerajaan," ucap komandan Asier.
Wajah komandan Asier terlihat sedikit sedih ketika dia mengatakan itu.
"Komandan.....," ucap wakil komandan Sara sambil melihat ke arah komandan Asier.
Setelah itu, komandan Asier kembali berbicara dengan wakil komandan Sara.
"Selain itu, bagaimana dengan para prajurit yang diutus ke seluruh wilayah San Angela untuk menghadapi orang-orang yang melakukan penyerangan ini ? Apa mereka sudah mengalahkan orang-orang yang melakukan penyerangan ?," tanya komandan Asier.
"Tidak lama setelah aku mengalahkan orang-orang yang melakukan penyerangan di tempatku berada sebelumnya, aku mendapatkan beberapa panggilan dari tim yang bertugas di luar kota Angela. Semua tim telah memberitahu kalau mereka telah mengalahkan semua orang yang melakukan penyerangan di tempat masing-masing mereka bertugas," ucap wakil komandan Sara.
"Begitu ya. Kalau begitu, bisa dibilang kalau penyerangan yang terjadi di seluruh wilayah San Angela telah berhasil diatasi," ucap komandan Asier.
"Benar, komandan," ucap wakil komandan Sara.
"Kalau begitu, aku harus melaporkan tentang hal ini kepada komandan Oliver dan Yang Mulia Ratu. Aku akan menghubungi mereka sambil berjalan, jadi ayo kita terus jalan menuju gereja Sancta Lux," ucap komandan Asier.
"Baik, komandan," ucap wakil komandan Sara dan para prajurit Frost Wolf.
-
Di pusat kota San Minerva.
Terlihat di sekitar pusat kota San Minerva saat ini telah dibanjiri oleh cairan yang berwarna perak. Terlihat pula ada sekitar puluhan orang yang sedang mengambang di cairan yang membanjiri sekitar pusat kota itu.
Sementara itu di salah satu atap bangunan yang ada di pusat kota, terlihat komandan Keira yang sedang duduk di atap bangunan itu sambil melihat ke jalanan pusat kota yang dibanjiri oleh cairan berwarna perak itu. Cairan berwarna perak itu berasal dari sihir perak miliknya. Komandan Keira saat ini tengah melihat ke jalan itu sambil memegangi pedang besar miliknya dengan tangan kanannya. Komandan Keira terlihat memiliki cukup banyak luka di tubuhnya. Sepertinya luka di tubuhnya itu berasal dari pertarungannya ketika melawan orang-orang yang menyerang kota San Minerva.
"Haaaaahhhh, melelahkan," ucap komandan Keira sambil menghela nafasnya.
Setelah komandan Keira mengatakan itu, tiba-tiba muncul beberapa orang di belakangnya. Orang-orang itu merupakan prajurit 'Silver Peacock' karena mereka memakai seragam prajurit yang memiliki lambang burung merak.
"Ada perlu apa ?," tanya komandan Keira tanpa menoleh ke belakang.
"Kami ingin melaporkan kalau semua orang yang terlibat dalam penyerangan di kota ini baik orang-orang biasa maupun orang-orang yang telah berubah menjadi iblis telah kami kalahkan semuanya," ucap salah satu dari prajurit itu.
"Kerja bagus. Bagaimana dengan keadaan warga kota ini ?," tanya komandan Keira.
"Mereka semua saat ini telah aman karena dilindungi oleh beberapa tim kita yang bertugas untuk melindungi mereka. Tetapi ada sebagian dari penduduk kota ini yang terluka karena diserang oleh orang-orang yang menyerang kota ini. Selain itu, ada juga beberapa penduduk yang telah tewas akibat penyerangan ini karena kami terlambat dalam melindungi mereka yang sedang diserang. Tidak hanya para penduduk, beberapa prajurit kita pun juga ada yang telah tewas," ucap prajurit itu.
"Begitu ya," ucap komandan Keira.
Setelah komandan Keira mengatakan itu, komandan Keira lalu mengarahkan tangan kanannya ke bawah tepatnya ke jalanan yang saat ini sedang dibanjiri oleh cairan berwarna perak. Tidak lama setelah dia mengarahkan tangan kanannya itu ke bawah, cairan berwarna perak yang membanjiri jalanan di pusat kota San Minerva secara perlahan mulai surut. Tidak lama kemudian, cairan berwarna perak yang sebelumnya membanjiri jalanan itu pun telah menghilang sepenuhnya. Setelah cairan berwarna perak itu menghilang, komandan Keira yang sebelumnya sedang duduk, kini mulai berdiri.
"Bilang kepada tim-tim yang menangani penduduk dan prajurit kita yang telah tewas untuk merawat jasad mereka dengan baik karena kita akan memakamkan mereka secara layak," ucap komandan Keira.
"Baik, komandan," ucap prajurit itu.
"Lalu bagaimana dengan kabar tim yang ditugaskan ke desa, kota atau tempat lain yang ada di wilayah San Minerva ? Apa mereka sudah mengalahkan para penyerang yang menyerang tempat mereka ditugaskan ?," tanya komandan Keira.
"Beberapa dari mereka sudah melaporkan kalau mereka telah mengalahkan semua penyerang yang menyerang tempat mereka bertugas. Tetapi sisanya masih belum melaporkan, termasuk dengan wakil komandan Beldiq," ucap prajurit itu.
"Kalau tidak salah, Beldiq pergi ke kota Durbin yang berada tidak jauh di sebelah utara dari kota San Minerva," ucap komandan Keira.
"Benar, komandan. Wakil komandan Beldiq pergi kesana," ucap prajurit itu.
"Kalau begitu, aku akan segera pergi kesana. Mungkin ada sesuatu yang terjadi dengan Beldiq disana karena tumben sekali belum ada laporan darinya," ucap komandan Keira.
-
Sementara itu, di pinggiran kota San Lucia.
Terlihat ada banyak orang-orang yang telah tewas yang terdiri dari orang-orang biasa dan orang-orang yang telah berubah menjadi iblis. Orang-orang yang telah tewas itu kini sedang berserakan di jalanan pinggiran kota San Lucia. Kondisi jasad orang-orang yang telah tewas itu sangat memprihatinkan. Ada beberapa dari mereka yang telah kehilangan anggota tubuh mereka seperti kepala, kaki, tangan dan lainnya. Ada juga dari mereka yang tubuhnya telah terbelah menjadi beberapa bagian. Dan ada juga dari mereka yang badannya telah berlubang hingga menembus ke belakang tubuh mereka.
Di tengah banyaknya jasad yang berserakan itu, ada seseorang yang sedang duduk bersandar di salah satu bangunan yang ada di pinggiran kota San Lucia. Orang itu bersandar sambil memegangi lengan kanannya yang telah terputus. Orang yang bersandar itu merupakan komandan Allister.
"Sial, bagaimana ini bisa terjadi kepadaku ?!," ucap komandan Allister sambil memegangi lengan kanannya yang telah terputus.
-Bersambung