Chereads / Peace Hunter / Chapter 378 - Chapter 378 : Dilema Rid

Chapter 378 - Chapter 378 : Dilema Rid

Aku saat ini masih bertarung dengan komandan Dayne dan senior Vyn.

~Mana Strike~

Aku menendang senior Vyn yang baru saja menghampiriku untuk menyerangku. Aku menendangnya dengan menggunakan Mana yang melapisi kaki kananku. Senior Vyn pun langsung terhempas setelah terkena tendanganku. Senior Vyn terhempas hingga menghantam pohon yang ada di belakang. Setelah menghantam pohon itu, senior Vyn pun langsung bangkit kembali. Terlihat ada retakan yang cukup besar pada armor yang dikenakan oleh senior Vyn. Retakan itu berada pada bagian perut armor yang baru saja terkena tendanganku.

"Seperti yang aku duga, jika aku meningkatkan Mana ku ketika menyerang mereka berdua, serangan yang aku lancarkan akan berpengaruh pada armor mereka," pikirku.

Sebelumnya aku berencana untuk menggunakan ~Light Magic~ agar bisa secepatnya mengalahkan mereka. Tetapi setelah aku pikir-pikir kembali, sepertinya menggunakan ~Light Magic~ di tempat ini bukanlah keputusan yang tepat. Nona Violetta yang saat ini sedang bertarung dengan Duchess Arnett di salah satu jalan penghubung memang belum kembali, tetapi aku harus tetap mewaspadai orang lain yang kemungkinan juga akan datang ke tempat ini. Di tempatku berada saat ini, ada 3 jalan penghubung yang menghubungkan ke tempat lain yang ada di labirin ini. Selain itu ada 1 jalan juga yang sebelumnya aku, Charles dan Chloe lalui sebelum datang ke tempat ini. Ada kemungkinan ada orang lain yang akan datang ke tempat ini melalui salah satu jalan itu. Jika orang lain itu datang disaat aku sedang menggunakan ~Light Magic~, itu akan sangat gawat bagiku. Makanya sampai saat ini aku belum menggunakan ~Light Magic~ meskipun aku sedang terburu-buru.

"Jika aku menggunakan ~Light Magic~, itu akan sangat mencolok karena setiap serangan sihir ini akan mengeluarkan cahaya yang sangat terang. Jika aku menggunakan sihir ini dan disaat yang sama ada orang yang akan datang ke tempat ini dengan melewati salah satu jalan penghubung itu, mereka akan dapat melihat cahaya yang berasal dari ~Light Magic~ dari jalan itu tanpa harus tiba di tempat ini terlebih dahulu. Aku ingin menggunakan sihir ini tetapi di satu sisi aku tidak ingin ketahuan saat aku menggunakan ~Light Magic~ karena dulu kakek pernah bilang untuk jangan menunjukkan sihir ini di depan umum. Benar-benar dilema," pikirku.

Setelah aku memikirkan itu, komandan Dayne langsung menghampiriku dan menyerangku dengan pedangnya yang saat ini telah dialiri oleh sihir angin yang bercampur dengan sihir kegelapan. Jadi pedang itu kali ini diselimuti oleh aura sihir berwarna hitam yang berhembus seperti angin. Meskipun komandan Dayne menyerangku dengan pedang yang diselimuti dengan sihir angin dan sihir kegelapan, aku dapat dengan mudah menahan serangan itu dengan pedangku. Pedang kami pun saling beradu. Lalu saat pedang kami saling beradu, aku mengangkat kaki kananku dan langsung menendang komandan Dayne dengan kuat.

~Mana Strike~

Aku menendang komandan Dayne sama seperti aku menendang senior Vyn sebelumnya, yaitu dengan menggunakan Mana yang melapisi kakiku. Komandan Dayne pun langsung terhempas hingga menghantam dinding yang berada cukup jauh di belakangnya. Setelah aku menghempaskan komandan Dayne, sebuah pedang yang memanjang tiba-tiba melesat dengan cepat ke arahku. Pedang yang memanjang itu diselimuti oleh api yang berwarna hitam. Aku pun dengan cepat langsung menghindari pedang yang memanjang yang melesat ke arahku itu. Setelah menghindari pedang yang memanjang itu, aku lalu melihat ke arah datangnya pedang itu. Ternyata yang menyerangku dengan menggunakan pedang yang memanjang itu adalah senior Vyn.

Setelah itu, aku menggenggam pedang yang memanjang itu yang kini masih berada di dekatku. Api berwarna hitam yang menyelimuti pedang itu pun langsung membakar tanganku. Tanganku pun juga terluka karena menggenggam pedang yang tajam itu tetapi aku tidak memperdulikan hal itu. Setelah menggenggam pedang itu, aku lalu menarik pedang itu dengan sangat kuat. Senior Vyn yang masih memegang pedang yang memanjang itu pun langsung terbawa dan melesat ke arahku setelah aku menarik pedang itu. Ketika senior Vyn sedang melesat ke arahku, aku lalu bersiap untuk menebas senior Vyn dengan menggunakan pedangku. Tidak lupa juga aku meningkatkan Mana yang menyelimuti pedangku agar kali ini aku dapat menembus armor yang dikenakannya itu dan mengalahkannya. Setelah senior Vyn sudah berada dalam jarak yang dekat denganku, aku pun langsung menyerangnya.

"Serangan yang aku lancarkan ini berbeda daripada yang sebelumnya, senior. Kali ini seranganku ini pasti akan dapat mengalahkanmu," ucapku.

~Secret Sword Art - Dragon Slayer Technique : Dragon Slayer Slash~

Aku langsung mengayunkan pedangku ke arah leher senior Vyn yang sedang melesat ke arahku. Namun ketika pedangku hampir mengenai lehernya, tiba-tiba dari bawah tempatku berpijak muncul pilar besi tajam yang berukuran cukup besar. Pilar besi yang tiba-tiba muncul itu hendak ingin menusuk perutku. Aku pun dengan cepat langsung menghindari pilar besi itu dengan berpindah ke tempat yang aman. Karena aku berpindah tempat untuk menghindari pilar besi itu, pedang yang aku ayunkan ke leher senior Vyn pun jadi berpindah arah ke badannya. Setelah berhasil berpindah tempat untuk menghindari pilar besi itu, aku lalu melihat ke arah senior Vyn yang kini telah berdiri tegak kembali setelah sebelumnya terbawa dan melesat ke arahku akibat aku yang menarik pedangnya. Terlihat ada goresan yang sangat besar pada bagian depan armor yang dikenakannya itu. Goresan yang sangat besar itu diakibatkan oleh serangan yang aku lancarkan barusan. Lalu, pada goresan itu juga terlihat ada cukup banyak darah yang keluar. Dengan darah yang keluar itu sudah cukup membuktikan kalau tebasan yang aku lancarkan barusan tidak hanya berhasil menggores armornya, tetapi juga berhasil menembus armornya dan melukai tubuhnya.

"Jika serangan yang aku lancarkan tadi mengenai senior Vyn, sudah pasti leher senior Vyn akan langsung terpotong dan senior Vyn pun akan langsung tewas. Seperti yang aku duga kalau aku masih bisa mengalahkan mereka dengan meningkatkan Mana yang aku gunakan setiap aku menyerang mereka. Menggunakan ~Light Magic~ sangatlah beresiko karena sihir itu sangat mencolok," pikirku.

Setelah itu, aku menyembuhkan tanganku yang terluka dan terbakar akibat menggenggam pedang milik senior Vyn.

~Full Healing~

Luka pada tanganku pun langsung menghilang. Kemudian aku terus melihat ke arah senior Vyn yang saat ini juga sedang melihat ke arahku. Tidak hanya senior Vyn saja, aku juga melihat ke arah komandan Dayne yang berada tidak jauh di samping senior Vyn. Terlihat ada retakan pada armor yang dikenakan oleh komandan Dayne setelah aku menendangnya sebelumnya.

"Meningkatkan Mana yang digunakan untuk menyerang mereka memanglah berpengaruh, tetapi sepertinya aku masih membutuhkan ~Light Magic~ untuk mengalahkan mereka. Apa tidak ada cara untuk membuat sihir itu tidak mencolok agar aku bisa menggunakannya ?," pikirku.

Setelah melihat dan memperhatikan penampilan mereka, aku lalu melihat ke pedang yang dipegang oleh mereka berdua. Pedang milik senior Vyn yang sebelumnya memanjang terlihat masih diselimuti oleh api berwarna hitam, sedangkan pedang komandan Dayne masih diselimuti oleh angin yang juga berwarna hitam.

"~Dark Magic~ bisa menyatu dengan sihir elemen yang lain, begitupun juga dengan ~Light Magic~. Penyatuan ~Dark Magic~ dengan elemen lain akan membuat elemen yang lain itu mempunyai warna berwarna hitam pekat. Sementara untuk penyatuan ~Light Magic~ dengan elemen yang lain akan membuat elemen yang lain itu mempunyai warna berwarna putih atau emas yang bercahaya terang. Jadi jika aku menyatukan ~Light Magic~ dengan sihir elemen yang lain, sihir itu akan tetap mencolok karena tetap akan mengeluarkan cahaya terang,"

"Tetapi itu berlaku jika perpaduannya menggunakan 50% untuk ~Dark Magic~ atau ~Light Magic~ dan 50% untuk sihir elemen yang lain. Jika aku menggabungkan ~Light Magic~ dengan sihir elemen lain dengan persentase 10% untuk ~Light Magic~ dan 90% untuk sihir elemen lain, mungkin sihir itu tidak akan berubah warna menjadi putih atau emas karena penampilannya akan mengikuti penampilan sihir elemen lain yang persentasenya lebih besar. Sihir itu pun juga tidak akan mengeluarkan cahaya terang jadi tidak akan mencolok. Di sisi lain, meskipun persentase ~Light Magic~ nya sedikit, sihir gabungan itu akan tetap memiliki kekuatan ~Light Magic~ yang seharusnya berpengaruh pada armor yang dikenakan oleh mereka,"

"Kelemahan ~Dark Magic~ adalah ~Light Magic~ sedangkan kelemahan ~Light Magic~ adalah ~Dark Magic~. Kedua sihir itu saling melemahkan satu sama lain tergantung dengan kekuatan sihir siapa yang lebih kuat. Jika kekuatan sihir ~Light Magic~ku lebih kuat dari armor yang terbuat dari perpaduan sihir besi dan ~Dark Magic~ milik mereka, maka ~Light Magic~ku akan mampu untuk menembus dan menghancurkan armor milik mereka. Sepertinya aku harus mencoba cara ini untuk mengalahkan mereka dan disaat yang sama aku tidak perlu khawatir akan kemungkinan adanya orang yang datang ke tempat ini," pikirku.

-

Sementara itu, di lantai 1 gedung tengah.

Terlihat ada beberapa prajurit dan beberapa murid yang telah terbaring dengan kondisi tubuh yang bersimbah darah di tempat itu. Duke Remy yang berada di bagian tengah tempat itu terlihat sedang melihat dan memperhatikan mereka semua yang sudah tumbang.

"Aku tidak menyangka kalau kalian akan menyerangku untuk menyelamatkan Ratu kalian. Tetapi yang kalian lakukan itu sia-sia saja karena kalian semua tidak akan bisa mengalahkanku. Kalian pun juga tidak bisa menyelamatkan Ratu kalian. Sekarang lebih baik kalian diam saja dan tunggulah kematian kalian dengan tenang. Dengan banyak darah yang keluar dari tubuh kalian, hanya tinggal menunggu waktu saja sampai kalian mati. Itulah akibatnya jika kalian menggangguku," ucap Duke Remy.

Setelah itu, Duke Remy berbalik dan berjalan secara perlahan ke depannya. Setelah beberapa langkah berjalan, Duke Remy pun menghentikan langkahnya.

"Karena pengganggu itu sudah dibereskan, mari kita selesaikan urusan di antara kita berdua, Yang Mulia Ratu," ucap Duke Remy.

Di hadapan Duke Remy, terlihat Ratu Kayana yang sedang terbaring di lantai tempat itu. Tidak diketahui apakah Ratu Kayana masih sadar atau sudah tidak sadarkan diri. Namun yang pasti, Ratu Kayana saat ini sedang terbaring dengan kondisi tubuh yang sudah dipenuhi oleh banyak luka.

-Bersambung