Pertarungan antara Duke Remy dan komandan Oliver pun berlangsung. Komandan Oliver terus melesat dengan cepat ke arah Duke Remy untuk bisa menyerang Duke Remy dari dekat, sementara Duke Remy terus mengendalikan batang-batang pohon yang berada di sekitar tempat itu untuk mengganggu komandan Oliver yang ingin mendekatinya sekaligus untuk menyerang komandan Oliver. Tetapi batang-batang pohon itu tidak cukup membantu untuk mengganggu ataupun menyerang komandan Oliver karena komandan Oliver dapat dengan mudah memotong batang-batang pohon itu.
~Lightning Sword Art : Consecutive Lightning Speed Slash~
Komandan Oliver melesat dengan sangat cepat sambil memotong batang-batang pohon yang melesat ke arahnya. Komandan Oliver terus melesat sambil memotong batang-batang pohon untuk menuju ke arah Duke Remy yang terlihat sedang berdiri tanpa melakukan apapun. Tidak lama kemudian, komandan Oliver kini telah berada dalam jarak yang dekat dengan Duke Remy. Komandan Oliver pun langsung bersiap untuk menebas Duke Remy.
Tetapi saat komandan Oliver bersiap untuk menebas Duke Remy, muncul beberapa batang pohon dari lantai yang berada di antara mereka berdua. Batang-batang pohon yang baru muncul itu pun langsung bersiap menyerang komandan Oliver. Namun komandan Oliver dengan cepat langsung bereaksi dengan munculnya batang-batang pohon itu dan langsung memotong mereka dengan pedangnya.
"Menyingkirlah!," ucap komandan Oliver.
Batang-batang pohon itu pun berhasil dipotong oleh komandan Oliver. Karena batang-batang pohon itu telah dipotong, tidak ada lagi yang akan mengganggu komandan Oliver. Komandan Oliver lalu kembali bersiap untuk melancarkan serangan kepada Duke Remy.
~Lightning Sword Art : Great Lightning Thrust~
Komandan Oliver melancarkan serangan tusukan ke arah Duke Remy. Serangan itu pun mengenai Duke Remy dengan telak tepat di bagian tengah dadanya. Duke Remy pun langsung terhempas ke belakang dengan sangat cepat hingga menghantam dinding yang berada di belakangnya. Dinding itu pun langsung hancur setelah dihantam oleh Duke Remy. Debu asap pun langsung memenuhi sekitar tempat Duke Remy yang menghantam dinding.
Setelah itu, komandan Oliver terlihat sedang melihat ke arah tempat Duke Remy menghantam dinding. Ketika komandan Oliver sedang melihat tempat itu, tiba-tiba batang-batang pohon yang ada di sekelilingnya kembali bergerak lagi dan langsung menyerangnya. Komandan Oliver yang menyadari hal itu kemudian langsung mengarahkan dan menyentuh ujung pedangnya ke lantai.
~Lightning Magic : Lightning Spreads~
Setelah itu, sebuah sihir seperti sihir listrik keluar dari pedangnya itu dan menyebar ke seluruh lantai yang ada di sekitarnya. Sihir listrik itu tidak hanya menyebar ke lantai, tetapi juga ke dinding bahkan hingga langit-langit yang berada di sekitar komandan Oliver. Batang-batang pohon yang muncul dari lantai, dinding dan langit-langit pun juga terkena sihir listrik yang menyebar itu. Setelah terkena sihir listrik itu, batang-batang pohon itu langsung berhenti bergerak untuk menyerang komandan Oliver. Tidak lama kemudian, asap hitam pun keluar dari batang-batang pohon yang terkena sihir listrik itu. Batang-batang pohon itu terlihat seperti sedang terbakar dengan munculnya asap hitam itu. Lalu, setelah munculnya asap hitam itu, batang pohon itu pun secara perlahan mulai berubah menjadi serpihan abu. Serpihan abu dari batang-batang pohon itu pun kini berserakan di lantai tempat itu.
Setelah memastikan kalau batang-batang pohon yang berada di tempat itu sudah berubah menjadi abu, komandan Oliver mengangkat pedangnya kembali yang sebelumnya menyentuh lantai di bawahnya. Kemudian komandan Oliver melihat ke tempat Duke Remy yang menghantam dinding. Terlihat debu asap masih menyelimuti tempat itu.
"Apakah yang anda bisa lakukan hanyalah menyerang dengan mengendalikan batang-batang pohon itu saja, tuan Remy ? Jika memang begitu, maka menghadapi anda bukanlah masalah yang besar, tuan Remy. Batang-batang pohon yang muncul itu memang merepotkan, tetapi itu bukan masalah besar buat saya. Saya yakin Yang Mulia Ratu juga bisa mengatasi batang-batang pohon itu sendiri, apalagi jika beliau menggunakan sihir gravitasinya. Tetapi sepertinya beliau menahan diri dan tidak menggunakan seluruh sihir gravitasinya karena beliau menyadari kalau masih ada beberapa orang di gedung ini. Sihir gravitasinya miliknya mungkin akan berdampak pada orang-orang di gedung ini apabila beliau tidak menahan diri. Karena itu, beliau kewalahan dengan batang-batang pohon itu dan disaat beliau kewalahan, anda langsung menyerang beliau. Anda menyerang beliau disaat beliau sedang fokus menghadapi batang-batang pohon yang anda kendalikan. Anda benar-benar licik, tuan Remy," ucap komandan Oliver.
Setelah komandan Oliver mengatakan itu, debu asap yang menyelimuti tempat Duke Remy yang menghantam dinding pun secara perlahan mulai menghilang. Setelah debu asap itu menghilang, terlihat Duke Remy yang sudah berdiri kembali setelah sebelumnya menghantam dinding. Tubuh Duke Remy terlihat tidak terluka sedikitpun. Armor kayu berwarna hitam yang menyelimuti tubuhnya pun juga tidak mengalami kerusakan sedikitpun. Satu-satunya kerusakan pada armor kayu itu terdapat di bagian pipi kanan. Bagian pipi kanan armor itu rusak dan tergores karena sebelumnya terkena tombak yang dilempar oleh komandan Oliver.
"Licik ya ? Yah, yang anda katakan memang benar. Saya menyerang Yang Mulia Ratu dengan cara yang licik, karena itu Yang Mulia Ratu jadi terluka parah karena terkena serangan yang saya lancarkan itu. Tetapi, kalaupun saya tidak menyerang Yang Mulia Ratu dengan cara yang licik, saya yakin kalau saya tetap dapat melukai atau bahkan membunuh Yang Mulia Ratu," ucap Duke Remy.
"Apa menurut anda saya akan percaya dengan perkataan anda yang sejak tadi hanya mengandalkan batang-batang pohon yang muncul untuk menyerang ?," tanya komandan Oliver.
"Yah, sudah saya duga kalau anda tidak mempercayainya, tuan Oliver. Baiklah, untuk membuktikan tentang itu, saya akan membuktikannya kepada anda terlebih dahulu. Saya akan mengalahkan anda tanpa perlu mengendalikan batang-batang pohon seperti sebelumnya. Jadi anda bisa fokus untuk menghindari atau menahan serangan yang saya lancarkan tanpa harus berfokus pada batang-batang pohon yang muncul," ucap Duke Remy.
Setelah itu, Duke Remy terlihat sedang bersiap untuk menyerang komandan Oliver. Duke Remy terlihat sedang bersiap untuk melancarkan serangan tusukan dengan menggunakan tangan kanannya kepada komandan Oliver. Komandan Oliver yang melihat Duke Remy sedang bersiap untuk menyerang pun langsung bersiaga. Setelah itu, Duke Remy lalu menyerang komandan Oliver dengan memanjangkan tangan kanannya ke arah komandan Oliver. Duke Remy memanjangkan tangannya dengan sangat cepat tepat ke arah kepala komandan Oliver. Komandan Oliver terlihat terkejut ketika melihat Duke Remy menyerang dengan memanjangkan tangannya. Komandan Oliver lalu dengan cepat langsung memiringkan kepalanya untuk menghindari serangan tangan kanan Duke Remy. Komandan Oliver pun berhasil menghindari serangan itu, tetapi dia tidak menghindari serangan itu dengan sempurna karena serangan itu berhasil menggores pipi kanannya dengan cukup dalam.
"Apa-apaan serangan ini ?! Serangan ini cepat sekali," pikir komandan Oliver.
Pipi kanan komandan Oliver yang tergores oleh serangan tangan kanan Duke Remy pun mulai mengeluarkan darah dalam jumlah yang cukup banyak. Setelah memanjangkan tangan kanannya, kini Duke Remy memanjangkan tangan kirinya untuk menyerang komandan Oliver. Tangan kiri Duke Remy memanjang dan melesat dengan cepat ke bagian dada komandan Oliver. Komandan Oliver yang melihat itu langsung menghindari serangan itu dengan menggerakkan tubuhnya. Serangan itu pun berhasil dihindari oleh komandan Oliver, tetapi komandan Oliver lagi-lagi tidak menghindari serangan itu dengan sempurna karena serangan itu berhasil menggores dadanya ketika komandan Oliver sedang menghindar.
Kedua tangan Duke Remy kini terus memanjang dan meliuk-liuk untuk menyerang komandan Oliver. Komandan Oliver secara terus menerus menghindari serangan dari kedua tangan Duke Remy yang memanjang ke arahnya itu. Tetapi serangan kedua tangan yang memanjang itu sangat cepat dan membuat komandan Oliver tidak dapat menghindari serangan itu dengan sempurna. Luka goresan yang ada pada tubuh komandan Oliver akibat serangan kedua tangan Duke Remy pun kini sudah mulai bertambah banyak.
"Tuan Oliver, anda mendapatkan julukan sebagai orang tercepat di kerajaan San Fulgen. Tetapi, ketika saya melihat pergerakan anda, saya merasa kalau kecepatan pergerakan anda tidak sesuai dengan julukan anda. Entah karena anda belum serius atau anda memang tidak secepat yang orang-orang kira. Bahkan menurut saya, serangan yang saya lancarkan kepada anda saat ini lebih cepat daripada pergerakan anda. Anda sendiri juga pastinya juga terkejut dengan kecepatan serangan saya ini. Tubuh anda yang sudah memiliki banyak luka goresan sudah menjadi bukti kalau serangan yang saya lancarkan lebih cepat daripada pergerakan anda ketika menghindari serangan daya," ucap Duke Remy sambil terus menyerang komandan Oliver dengan kedua tangannya yang memanjang.
"Saya akui kalau serangan yang anda lancarkan ini lebih cepat dari pergerakan saya, tetapi bukan berarti seluruh pergerakan anda akan lebih cepat dari saya karena sebelumnya anda berhasil terkena serangan yang saya lancarkan dengan telak tanpa bisa menghindarinya," ucap komandan Oliver sambil terus menghindari serangan yang dilancarkan oleh Duke Remy.
~Lightning Magic : Lightning Movement~
Setelah itu, komandan Oliver melesat dengan sangat cepat ke arah Duke Remy sambil terus menghindari serangan dari kedua tangan Duke Remy yang terus mengarah kepadanya. Lalu, setelah berada dalam jarak yang dekat dengan Duke Remy, komandan Oliver langsung melancarkan sebuah serangan ke Duke Remy.
~Lightning Sword Art : Lightning Speed Slash~
Serangan itu mengarah dengan cepat ke arah Duke Remy. Tetapi Duke Remy bergerak dengan lebih cepat dan berhasil menghindari serangan itu. Komandan Oliver pun terkejut setelah melihat Duke Remy berhasil menghindari serangannya.
"Apa ?!," ucap komandan Oliver.
Setelah menghindari serangan komandan Oliver, Duke Remy lalu melesat dengan sangat cepat ke arah komandan Oliver.
"Sebelumnya saya memang tidak menghindari serangan anda karena suatu alasan, tetapi kini saya bisa menghindari serangan anda dengan mudah," ucap Duke Remy yang sedang melesat ke arah komandan Oliver.
Duke Remy lalu langsung menendang komandan Oliver setelah berhasil mendekati komandan Oliver. Komandan Oliver yang tidak sempat bereaksi dengan kecepatan Duke Remy pun terkena tendangan Duke Remy dengan telak tepat di kepalanya. Komandan Oliver pun langsung terhempas dengan cepat hingga menghantam dinding yang berada cukup jauh di belakangnya. Debu asap pun langsung menyelimuti tempat komandan Oliver yang menghantam dinding.
Kemudian, setelah berhasil menghempaskan komandan Oliver, Duke Remy memanjangkan tangan kirinya ke arah kirinya. Cukup jauh di sebelah kiri Duke Remy, terlihat ada tombak berwarna hitam yang sebelumnya dibuat oleh Duke Remy dan digunakan oleh komandan Oliver untuk menyerang Duke Remy sebelumnya. Duke Remy memanjangkan tangan kirinya untuk mengambil tombak berwarna hitam yang tergeletak di lantai itu. Setelah berhasil mengambil tombak itu, Duke Remy lalu memendekkan tangan kirinya kembali. Setelah itu, Duke Remy melihat ke tempat komandan Oliver yang menghantam dinding sambil memegang tombak yang baru saja dia ambil.
"Sayang sekali, tuan Oliver. Sayangnya bukan hanya serangan yang saya lancarkan saja yang lebih cepat dari pergerakan anda, tetapi seluruh pergerakan saya pun juga lebih cepat dari pergerakan anda. Sepertinya julukan anda sebagai orang tercepat di kerajaan ini akan segera berakhir, tuan Oliver. Karena julukan itu akan menjadi milik saya setelah saya mengalahkan anda," ucap Duke Remy.
-Bersambung