Ratu Kayana terus mengarahkan pedang-pedang kayu yang melayang mengelilinginya ke arah Duke Remy yang sedang menempel di dinding dan tidak bisa bergerak karena pengaruh sihir gravitasi milik Ratu Kayana. Satu per satu pedang kayu yang mengarah ke Duke Remy itu mulai menusuk tubuhnya. Lalu tidak lama kemudian, pedang-pedang kayu itu pun sudah menusuk seluruh bagian tubuh Duke Remy. Hanya sebagian kecil dari semua pedang-pedang kayu yang menusuk tubuh Duke Remy, mungkin hanya sekitar 30% dari total pedang kayu yang mengarah ke Duke Remy. Sisa 70% nya mengarah dan menusuk dinding serta batang-batang pohon yang berada di dekat Duke Remy. Meski hanya 30% dari total pedang kayu yang menusuk tubuh Duke Remy, itu sudah cukup untuk membunuh Duke Remy, setidaknya itu yang dipikirkan oleh Ratu Kayana.
Setelah tubuhnya ditusuk oleh pedang-pedang kayu itu, Duke Remy terlihat masih menempel di dinding dan tidak bergerak sama sekali. Melihat Duke Remy yang terlihat tidak bergerak, Ratu Kayana lalu membatalkan pengaruh sihir gravitasi yang sedang menekan Duke Remy dan benda-benda di sekitarnya. Setelah Ratu Kayana membatalkan sihir gravitasi itu, beberapa batang pohon dan pedang kayu terlihat langsung jatuh ke lantai. Pedang-pedang kayu itu bisa jatuh ke lantai karena mereka tidak menusuk dinding yang ada di dekat Duke Remy dengan kuat, jadi ketika Ratu Kayana membatalkan sihir gravitasinya, pedang-pedang itu langsung jatuh dan tidak menempel di dinding lagi.
Sementara itu, Duke Remy terlihat masih menempel di dinding dengan banyak pedang kayu yang menusuk tubuhnya. Sepertinya pedang-pedang kayu itu menusuk tubuh Duke Remy sampai menembus tubuhnya dan menusuk dinding yang ada di belakang tubuhnya sehingga membuat tubuhnya masih menempel di dinding meskipun Ratu Kayana sudah membatalkan sihir gravitasi miliknya.
Ratu Kayana kemudian melihat ke arah tubuh Duke Remy yang sedang menempel di dinding. Tidak lama kemudian, Ratu Kayana lalu berbalik dan berjalan membelakangi Duke Remy. Ratu Kayana berjalan sambil melihat dan memperhatikan sekelilingnya. Batang-batang pohon berwarna hitam yang muncul di langit-langit, dinding dan lantai di tempat itu terlihat sudah tidak bergerak lagi karena mereka hanya berdiri tegak tanpa meliuk-liuk seperti batang pohon pada umumnya. Setelah itu, Ratu Kayana melihat ke depan dan terus berjalan ke arah pintu keluar gedung tengah akademi yang ada di depannya.
Tetapi, saat Ratu Kayana sedang berjalan, tiba-tiba ada 3 buah batang pohon berwarna hitam yang muncul dari bawah lantai tempatnya berpijak. Batang-batang pohon itu muncul dengan sangat cepat dan langsung berusaha untuk menyerang Ratu Kayana. Ratu Kayana awalnya terkejut dengan kemunculan 3 batang pohon itu, namun dia langsung bereaksi dengan cepat dan menghindari 3 batang pohon yang mau menyerangnya itu. Ratu Kayana pun berhasil menghindari serangan batang pohon itu, tetapi Ratu Kayana tidak menghindari serangan itu dengan sempurna karena ada sebuah batang pohon yang berhasil menggores pinggang kanannya ketika Ratu Kayana sedang menghindar. Ratu Kayana pun terluka karena serangan itu.
Setelah itu, Ratu Kayana melihat ke arah Duke Remy yang masih menempel di dinding dengan tubuh yang telah tertusuk banyak pohon kayu.
"Lebih baik anda hentikan saja sandiwara anda ini, tuan Remy. Aku tahu kalau anda masih hidup," ucap Ratu Kayana.
Setelah Ratu Kayana mengatakan itu, Duke Remy pun langsung menanggapinya.
"Anda hebat juga bisa menghindari serangan tiba-tiba yang saya lancarkan, Yang Mulia Ratu. Padahal saya sudah membuat situasi dimana saya terlihat sudah tewas untuk membuat anda lengah, tetapi anda tetap bisa menghindari serangan tiba-tiba yang saya lancarkan. Yah, tetapi setidaknya serangan tiba-tiba yang saya lancarkan itu berhasil melukai tubuh anda setelah sebelumnya serangan yang saya lancarkan tidak bisa melukai tubuh anda sama sekali," ucap Duke Remy.
Kemudian, batang-batang pohon berwarna hitam yang ada di dekat Duke Remy yang sebelumnya sudah hancur karena terkena serangan Ratu Kayana mulai memulihkan diri. Setelah batang-batang pohon itu selesai memulihkan diri, batang-batang pohon itu lalu bergerak ke arah Duke Remy. Batang-batang itu kemudian mulai mencabut pedang-pedang kayu yang menusuk tubuh Duke Remy. Saat pedang-pedang kayu itu sedang dicabut oleh batang-batang pohon itu, terlihat kalau sebenarnya pedang-pedang kayu itu tidak menusuk Duke Remy dengan sangat dalam. Pedang-pedang kayu itu hanya menusuk Duke Remy, tepatnya batang pohon berwarna hitam yang menyelimuti seluruh tubuh Duke Remy sedalam 1 atau 2 sentimeter. Karena tusukan pedang-pedang kayu itu sangatlah dangkal, tusukan pedang-pedang kayu itu tidak dapat melukai atau bahkan mengenai kulit Duke Remy yang diselimuti oleh batang pohon berwarna hitam itu.
Beberapa detik kemudian, batang-batang pohon yang berada di sekitar Duke Remy telah selesai mencabut semua pedang-pedang kayu yang menusuk tubuh Duke Remy. Setelah pedang kayu itu telah selesai dicabut, Duke Remy yang sebelumnya sedang menempel di dinding, kemudian langsung turun ke lantai. Saat Duke Remy sudah turun dan berpijak di lantai, terlihat batang-batang pohon yang ada di punggungnya sedang memanjang dan menembus dinding tempat dia menempel sebelumnya. Batang-batang pohon itulah yang membuat Duke Remy bisa terus menempel di dinding, bukan karena pedang-pedang kayu yang menusuk tubuhnya. Batang-batang pohon yang memanjang dan menembus dinding itu pun kini mulai keluar dari dinding yang ditembusnya itu dan memendek kembali seperti posisi semula.
"Saya sedikit terkejut ketika melihat anda menggunakan pedang-pedang kayu yang sebelumnya saya gunakan untuk menyerang anda. Memang pedang-pedang kayu itu lumayan kuat dan tidak mudah hancur karena terbuat dari pohon dengan kayu yang kuat, tetapi pedang-pedang itu tidak cukup kuat untuk merusak armor kayu pohon yang sedang saya gunakan ini. Sekarang, saya akan mengembalikan pedang-pedang ini kepada anda lagi," ucap Duke Remy.
Setelah itu, batang-batang pohon yang sedang memegang pedang-pedang kayu yang sebelumnya menusuk tubuh Duke Remy dengan cepat langsung melemparkan pedang-pedang kayu itu ke arah Ratu Kayana. Ratu Kayana yang melihat itu dengan cepat langsung menghentakkan tongkat sihir miliknya ke lantai. Kemudian, pedang-pedang kayu yang mengarah ke Ratu Kayana itu langsung terjatuh menghantam lantai dengan keras begitu berada dalam jarak yang dekat dengan Ratu Kayana. Semua pedang kayu itu tidak dapat melukai dan mengenai Ratu Kayana karena mereka semua langsung menghantam lantai begitu mendekati Ratu Kayana. Semua pedang kayu itu pun kini sudah berserakan di lantai. Kondisi pedang-pedang kayu itu kini mengalami kerusakan yang lebih besar daripada sebelumnya karena telah menghantam lantai sebanyak 2 kali.
Duke Remy terlihat biasa saja ketika melihat pedang-pedang kayu yang dilemparkan oleh batang-batang pohon yang ada di sekitarnya itu tidak dapat melukai Ratu Kayana.
"Hmmmm sepertinya kekuatan ini masih kurang. Dengan kekuatan ini, saya mungkin bisa membunuh tuan Louis dan nona Arlet meskipun tidak mudah. Tetapi untuk membunuh anda sepertinya akan sangat sulit karena anda itu berada pada level yang sangat berbeda. Kelihatannya saya harus menambah kekuatan lagi," ucap Duke Remy.
Setelah itu, Duke Remy menusuk dadanya yang tertutupi oleh armor kayu berwarna hitam. Duke Remy menusuk dadanya itu bukan untuk melakukan melukai dirinya sendiri, melainkan untuk mengambil sesuatu. Karena setelah menusuk dadanya itu, terlihat ada sesuatu yang baru saja diambil dan kini sedang dipegang oleh Duke Remy. Sesuatu yang kini sedang dipegang oleh Duke Remy itu adalah sebuah alat suntik yang di dalamnya terdapat cairan berwarna merah yang terisi penuh. Ratu Kayana terlihat sedikit terkejut ketika melihat Duke Remy sedang memegang alat suntik itu.
"Alat suntik itu, jangan-jangan...," ucap Ratu Kayana.
-Bersambung