Chereads / Peace Hunter / Chapter 348 - Chapter 348 : Dark Magic & Fire Magic

Chapter 348 - Chapter 348 : Dark Magic & Fire Magic

Di depan gedung lobi akademi.

Aku saat ini sedang bertarung dengan Raja Albert yang sudah berubah menjadi iblis. Aku dan Raja Albert saling menyerang dalam jarak dekat dengan menggunakan pedang milik kami masing-masing. Aku berhasil melukai Raja Albert beberapa kali disaat kami saling menyerang, sedangkan Raja Albert tidak dapat melukaiku karena aku dengan sigap selalu menahan dan menghindari serangannya. Aku harus berhati-hati dengan serangan dari pedang Raja Albert karena pedangnya itu saat ini tengah dialiri oleh ~Dark Magic~. Aku merasa itu akan cukup berbahaya bagiku apabila aku terkena serangan pedang itu meskipun aku bisa menyembuhkan diriku apabila terkena serangan yang sudah dialiri oleh ~Dark Magic~ itu.

Setelah cukup lama saling beradu serangan dalam jarak dekat, aku kemudian melancarkan serangan yang cukup kuat ke arah Raja Albert.

~Glacier Strike~.

Aku melancarkan serangan itu dengan cepat ke arah Raja Albert, namun Raja Albert juga dengan cepat dapat menahannya dengan pedangnya. Meski begitu, Raja Albert langsung terhempas setelah seranganku mengenai pedangnya yang digunakan untuk menahan seranganku. Raja Albert terhempas cukup jauh beberapa meter ke belakang ke arah jalan menuju gerbang akademi. Ketika melihat Raja Albert yang terhempas ke arah gerbang akademi, aku pun bisa melihat sebuah angin tornado yang sangat besar yang berada di dekat gerbang akademi. Sebenarnya aku saat awal bertarung dengan Raja Albert sudah melihat angin tornado itu, tetapi aku tidak fokus untuk melihatnya karena sedang fokus bertarung dengan Raja Albert. Dan kali ini, aku baru bisa fokus untuk melihatnya.

"Angin tornado itu....sepertinya tercipta dari sihir para iblis yang ada di dekat gerbang akademi. Aku merasakan sedikit aura yang familiar di sekitar angin tornado itu. Dan juga, aku merasakan aura nona Karina dan nona Violetta di dalam angin tornado itu. Sepertinya mereka terjebak di dalam angin tornado itu, aku harus menyelematkan mereka," ucapku.

Setelah itu, aku bersiap untuk melancarkan serangan jarak jauh untuk menebas dan menghancurkan angin tornado itu. Tetapi sebelum aku sempat melancarkan serangan jarak jauh, tiba-tiba ada banyak iblis yang melesat dan berusaha menyerangku dari jarak dekat. Aku pun menyadari hal itu dan aku langsung mengganti seranganku yang awalnya ditujukan untuk menghancurkan angin tornado itu menjadi serangan yang ditujukan untuk membunuh para iblis itu.

~Secret Sword Art : Full Moon Slash~

Aku melancarkan sebuah tebasan yang berbentuk lingkaran penuh. Para iblis yang berada di sekitarku pun langsung terkena seranganku dengan telak. Beberapa anggota tubuh mereka seperti kepala, badan, tangan dan yang lainnya pun langsung terpotong setelah terkena seranganku. Para iblis itu pun langsung tumbang dan tidak bergerak lagi setelah terkena seranganku.

Setelah para iblis itu tumbang, aku langsung kembali bersiap untuk melancarkan serangan ke arah angin tornado itu. Tetapi saat aku sedang bersiap untuk melancarkan serangan, Raja Albert dengan cepat melesat ke arahku dan langsung menyerangku dengan pedangnya. Tetapi aku berhasil menahan serangan pedangnya itu dengan pedangku. Setelah itu, kami kembali melakukan adu serangan dalam jarak dekat dalam beberapa menit. Setelah melakukan adu serangan dalam jarak dekat, kami berdua pun langsung mundur beberapa langkah ke belakang. Setelah itu, aku melihat Raja Albert sedang bersiap untuk melakukan sesuatu.

~San Fulgen Art Fire Technique : Blazing Flame Sword~

Setelah itu, pedang yang dipegang oleh Raja Albert tiba-tiba diselimuti oleh api yang berkobar. Lalu, karena sebelumnya pedang yang dipegang oleh Raja Albert telah diselimuti oleh ~Dark Magic~, ~Dark Magic~ dan api yang berkobar itu pun saling menyatu dan membuat pedang itu sekarang menjadi diselimuti oleh api berwarna hitam yang berkobar.

"Perpaduan sihir kegelapan dan sihir api ya," ucapku saat melihat ke arah Raja Albert.

Aku tidak terkejut saat melihat hal itu karena aku sudah tahu kalau ~Dark Magic~ bisa digabung dengan sihir elemen lainnya. Tidak hanya ~Dark Magic~ saja, ~Light Magic~ pun juga bisa digabung dengan sihir elemen lainnya.

Lalu, setelah Raja Albert sudah menyelimuti pedangnya dengan api berwarna hitam yang berkobar, beliau langsung mengayunkan pedang itu ke arahku. Sebuah tebasan api berwarna hitam pun mengarah kepadaku setelah beliau mengayunkan pedangnya itu. Melihat tebasan itu melesat ke arahku, aku langsung bersiap untuk menahan serangan itu. Aku tidak bisa menghindari serangan itu karena serangan itu bisa jadi malah mengenai gedung lobi akademi yang berada di belakangku dan langsung membakarnya. Karena itu, aku harus menahan serangan itu dan menghilangkannya.

~Secret Sword Art : Flame Slayer Slash~

Aku pun langsung menebas tebasan api berwarna hitam yang mengarah kepadaku itu. Aku berhasil menebas tebasan itu dan membuat tebasan itu terbelah menjadi dua. Setelah terbelah, tebasan itu pun langsung menghilang secara perlahan.

"Tidak peduli mau itu api biasa, api berwarna hitam atau api berwarna apapun, selama itu adalah api, aku bisa menebasnya dengan teknik ini," pikirku.

Setelah itu, Raja Albert terus melancarkan serangan jarak jauh dari pedang yang diselimuti api berwarna hitam itu, sementara aku terus menahan serangan-serangan itu dengan teknik milikku. Aku secara perlahan mulai mendekati Raja Albert sambil terus menahan serangan-serangan itu. Setelah berada cukup dekat dengan Raja Albert, aku langsung melesat dengan cepat ke arahnya dan melancarkan sebuah tebasan.

~Flame Sword Art : Great Flame Slash~

Raja Albert terkena serangan yang kulancarkan itu dengan telak sehingga membuat tubuhnya terbakar. Selain itu, beliau pun juga terhempas terbawa oleh tebasan api yang ku lancarkan. Raja Albert terhempas ke arah kanan gedung lobi akademi. Raja Albert terhempas sangat jauh sampai menghantam dinding pembatas yang berada dekat dengan gedung tempat tinggal staf dan pengajar akademi.

*BUMMMMMM

Setelah Raja Albert menghantam dinding pembatas itu, terdengar suara ledakan yang sangat keras disertai dengan kobaran api yang muncul dan membara hebat di tempat itu. Meskipun kobaran api itu membara dengan hebat di tempat itu, untungnya kobaran api itu tidak sampai meluas dan membakar tempat di sekitarnya. Setelah menghempaskan Raja Albert, aku pun melihat ke arah tempat itu.

"Karena para iblis sudah menyerang akademi ini dan menghancurkan beberapa bangunan serta beberapa objek di akademi ini, sepertinya tidak akan ada masalah apabila aku menghancurkan salah satu sisi dinding dengan seranganku tadi. Selain itu, untungnya aku sebelumnya sudah memerintahkan Charles dan Chloe untuk membantu di tempat lain. Jika mereka pergi ke tempat ini, aku tidak tahu apa yang akan terjadi kepada mereka setelah melihat ayah mereka telah berubah menjadi iblis. Dan juga, aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan kepadaku ketika mereka melihatku sedang menyerang ayah mereka," ucapku.

Setelah itu, aku kembali menoleh ke arah gerbang akademi untuk bersiap menghancurkan angin tornado yang ada di tempat itu..

"Aku sejak tadi ingin sekali menolong nona Karina dan nona Violetta, tetapi selalu ada saja yang menghalangiku. Sekarang waktunya untuk menolong mereka berdua karena sudah tidak ada yang menghalangi," ucapku.

~Secret Sword Art : Wind Slayer Slash~

Aku melancarkan serangan jarak jauh ke arah angin tornado itu. Serangan itu melesat dengan cepat ke arah angin tornado itu dan serangan itu pun langsung menebas angin tornado itu menjadi dua. Setelah angin tornado itu terbelah menjadi dua, angin tornado itu mulai kehilangan kekuatannya dan secara perlahan mulai menghilang.

Sementara itu, Duchess Claret dan Duchess Harriet yang berada tidak jauh dari angin tornado itu menyadari kalau ada seseorang yang sudah menyerang dan menghancurkan angin tornado itu. Mereka berdua pun langsung melesat dengan cepat ke arah orang yang menyerang angin tornado itu yaitu Rid.

Aku yang baru saja melancarkan serangan itu menyadari kalau ada 2 sosok iblis yang sedang melesat ke arahku. Aku mengenal wajah 2 sosok iblis itu, 2 sosok iblis itu adalah Duchess Harriet dan Duchess Claret. Duchess Harriet dan Duchess Claret melesat dengan cepat ke arahku dan bersiap untuk menyerangku. Tetapi aku hanya diam saja karena aku menyadari ada dua orang lain yang juga melesat ke arahku. Tepatnya bukan ke arahku, tetapi 2 orang itu melesat untuk mengejar Duchess Harriet dan Duchess Claret. Ketika Duchess Claret dan Duchess Harriet sudah berada dalam jarak yang dekat denganku dan hampir menyerangku, dua orang itu langsung menyerang Duchess Claret dan Duchess Harriet dengan pedang milik mereka masing-masing.

~Flower Sword Art : Chaenomeles Thorn Thrust~

~Plant Sword Art : Bridelia Retusa Thorn Thrust~

Duchess Claret dan Duchess Harriet yang sedang fokus untuk menyerangku pun tidak menyadari kalau ada yang sedang menyerang mereka. Mereka berdua pun terkena serangan itu dengan telak dan membuat masing-masing dari mereka terhempas ke arah yang berbeda. Duchess Claret terhempas ke arah kananku, sementara Duchess Harriet terhempas ke arah kiriku. Setelah Duchess Claret dan Duchess Harriet terhempas, dua orang yang menyerang Duchess Claret dan Duchess Harriet kini sudah berada di sampingku sambil memegang pedang milik mereka masing-masing. Dua orang yang sedang berada di sampingku itu adalah nona Karina dan nona Violetta yang baru saja aku selamatkan dari angin tornado yang menjebak mereka berdua.

"Terima kasih karena telah menyelamatkanku, nona Karina, nona Violetta," ucapku.

"Kamu tidak perlu berterima kasih, Rid. Walaupun kami berdua tidak menyerang mereka, kamu pasti dapat dengan mudah mengatasi mereka. Daripada itu, justru kamilah yang berterima kasih, Rid. Terima kasih karena telah menyelamatkan kami berdua dari angin tornado itu," ucap nona Karina.

"Iya, itu benar. Terima kasih, Rid," ucap nona Violetta.

"Sama-sama, nona," ucapku.

Setelah itu, kami bertiga melihat ke arah gerbang akademi karena kami merasakan ada sesuatu di gerbang akademi. Dan benar saja, di gerbang akademi saat ini ada banyak iblis yang sedang berjalan masuk ke dalam wilayah akademi.

"Sepertinya kita tidak diberi waktu untuk istirahat sedikitpun," ucap nona Violetta.

"Tidak ada waktu untuk istirahat sampai kita mengalahkan semua iblis yang menyerang akademi ini, Violetta. Ayo kita kalahkan mereka semua," ucap nona Karina.

-Bersambung