Chereads / Peace Hunter / Chapter 305 - Chapter 305 : Insiden Penyerangan Penjara San Sabaneta

Chapter 305 - Chapter 305 : Insiden Penyerangan Penjara San Sabaneta

1 jam kemudian.

Raja Albert, Duchess Claret dan Duchess Harriet pun keluar dari gedung penjara San Sabaneta sambil membawa Florian dan komandan prajurit Duke San Minerva yaitu komandan Marshall yang sudah tidak sadarkan diri. Sementara itu, bagian luar dari gedung penjara San Sabaneta terlihat mengalami kerusakan yang cukup parah di beberapa bagian. Lalu para prajurit kerajaan yang bertugas menjaga bagian luar gedung penjara San Sabaneta pun juga sedang terbaring dengan kondisi yang mengenaskan. Ada dari mereka yang anggota tubuhnya telah terpotong dan hancur. Lalu ada juga dari mereka yang mempunyai lubang besar di badan mereka, dari lubang besar itu terus keluar darah milik mereka. Lalu sisanya, meskipun anggota tubuh mereka tidak terpotong atau hancur, mereka terbaring dengan kondisi yang bersimbah darah. Belum diketahui apakah mereka yang terbaring bersimbah darah masih hidup atau tidak. Belum diketahui juga bagaimana keadaan bangunan atau orang-orang yang berada di dalam gedung penjara San Sabaneta. Mungkin keadaannya lebih parah dari keadaan di luar gedung penjara San Sabaneta. Namun, yang jelas, baik keadaan di luar gedung ataupun keadaan di dalam gedung yang belum diketahui, semua itu adalah hasil dari perbuatan Raja Albert, Duchess Harriet dan Duchess Claret.

"Tugas kita sudah selesai, ayo kita bawa dua orang ini ke tempat tuan," ucap Raja Albert.

"Iya," ucap Duchess Claret dan Duchess Harriet.

Mereka bertiga saling berbicara dengan suara dan nada yang datar. Ketika mereka hendak pergi sambil membawa Florian dan komandan Marshall, tiba-tiba ada seseorang yang melesat dengan cepat ke arah mereka. Setelah berhasil mendekati mereka, orang itu pun langsung menyerang mereka.

~Lightning Sword Art : Great Lightning Slash~

Orang itu pun menyerang mereka dengan sebuah tebasan pedang, namun Raja Albert dengan cepat langsung merespon serangan orang itu dan menahannya dengan pedang miliknya.

*BUMMMMM

Suara benturan yang hebat pun terdengar akibat pedang mereka yang saling berbenturan. Debu asap pun muncul di sekitar tempat mereka. Di dalam debu asap itu, Raja Albert dan orang yang menyerangnya itu terlihat masih beradu pedang.

"Saya tidak menyangka kalau kalian bertiga bisa muncul disini, padahal saat ini kalian bertiga sedang menjadi buronan di kerajaan ini," ucap orang yang menyerang mereka.

Orang yang menyerang mereka itu adalah komandan Oliver. Sementara itu, Raja Albert terlihat hanya diam saja tanpa merespon perkataan komandan Oliver. Setelah beberapa saat beradu pedang, mereka berdua lalu mundur beberapa langkah ke belakang.

"Saya mendapatkan kabar kalau penjara San Sabaneta sedang diserang oleh beberapa orang, maka dari itu saya langsung bergegas menuju kesini. Saya tidak menyangka kalau kalian bertiga lah yang menyerang penjara San Sabaneta. Kalian bahkan sudah mengalahkan prajurit di luar dan menghancurkan beberapa bagian luar gedung penjara ini. Saya penasaran bagaimana keadaan di dalam gedung penjara ini namun sebelum saya memeriksa keadaan di dalam gedung penjara ini, saya akan mengalahkan kalian bertiga terlebih dahulu lalu membawa kalian bertiga ke hadapan Yang Mulia Ratu," ucap komandan Oliver sambil bersiap menyerang dengan pedangnya.

Raja Albert masih terdiam tanpa merespon perkataan komandan Oliver. Sementara itu, Duchess Harriet yang sedang menggendong Florian berjalan mendekat ke arah Raja Albert.

"Ada pengganggu yang menghalangi kita untuk kembali ke tempat tuan. Apa yang akan kita lakukan sekarang ?," tanya Duchess Harriet.

"Kalian berdua pergi duluan saja, biar aku yang menahan pengganggu tersebut," ucap Raja Albert.

"Baiklah. Ayo kita pergi," ucap Duchess Harriet.

"Iya," ucap Duchess Claret sambil menggendong komandan Marshall.

Duchess Harriet dan Duchess Claret pun langsung melesat pergi meninggalkan gedung penjara San Sabaneta.

"Saya tidak akan membiarkan kalian berdua pergi," ucap komandan Oliver.

Komandan Oliver lalu memasang kuda-kuda untuk menyerang Duchess Harriet dan Duchess Claret.

~Lightning Sword Art : Lightning Speed Slash~

Komandan Oliver lalu melesat dengan cepat menuju ke arah Duchess Harriet dan Duchess Claret untuk menyerang mereka berdua. Namun saat komandan Oliver hampir mendekati mereka berdua, tiba-tiba Raja Albert muncul di samping komandan Oliver dan langsung menyerang komandan Oliver dengan pedangnya. Komandan Oliver merespon serangan itu dengan cepat dan berhasil menahan serangan itu dengan pedangnya. Tetapi meskipun komandan Oliver berhasil menahan serangan itu dengan pedangnya, komandan Oliver langsung terpental ketika pedang dari Raja Albert menyentuh pedangnya itu. Komandan Oliver pun terpental hingga menabrak dinding bagian luar gedung penjara San Sabaneta. Komandan Oliver hanya menabrak dinding bagian luar itu tanpa menghancurkannya karena komandan Oliver tidak terpental cukup kuat untuk bisa menghancurkan dindng itu. Setelah menabrak dinding itu, komandan Oliver pun lalu mulai berdiri kembali.

"Saya tidak menyangka kalau anda bisa mengimbangi kecepatan saya, Raja Albert. Saya memang tahu kalau anda itu orang yang kuat, tetapi meskipun anda itu kuat, anda tidak pernah bisa mengimbangi kecepatan saya ketika kita berdua melakukan latih tanding. Sepertinya ada sesuatu yang berubah pada diri anda sejak anda pergi meninggalkan istana kerajaan secara diam-diam tanpa mengabari siapapun," ucap komandan Oliver.

Raja Albert masih terdiam tanpa merespon perkataan komandan Oliver.

"Sejak tadi anda hanya diam saja dan tidak merespon perkataan saya, Raja Albert. Sepertinya memang benar kalau ada yang berubah pada diri anda. Kalau begitu saya akan mencari tahunya sendiri," ucap komandan Oliver.

~Lightning Sword Art : Consecutive Lightning Speed Flash~

Komandan Oliver lalu melesat dengan cepat ke arah Raja Albert dan langsung menyerangnya dengan pedangnya. Namun Raja Albert dengan mudahnya berhasil menghindari serangan yang dilancarkan komandan Oliver. Meski begitu, komandan Oliver kembali melesat dengan cepat ke arah Raja Albert yang baru saja menghindari serangannya. Namun Raja Albert juga kembali dapat menghindari serangan itu dengan mudah. Komandan Oliver terus melesat kembali ke arah Raja Albert dan beliau terus melakukan itu sampai akhirnya beliau berhasil melukai beberapa bagian tubuh dari Raja Albert dengan serangan beruntunnya itu.

Setelah berhasil melukai beberapa bagian tubuh dari Raja Albert, komandan Oliver lalu melancarkan serangan terakhir dari serangan beruntun tersebut. Serangan itu tepat mengenai kepala dari Raja Albert dan berhasil melukai wajahnya. Kacamata yang dia kenakan pun juga terpotong karena serangan itu. Kacamata yang dia kenakan itu adalah kacamata yang sama dengan yang dikenakan oleh Duke Remy. Kacamata itu lalu jatuh ke bawah dan hancur. Setelah kacamata itu terlepas dari matanya, terlihat Raja Albert memiliki bola mata yang berwarna hitam pekat, sama seperti yang dimiliki oleh ras Iblis. Komandan Oliver yang sedang melihat kedua mata Raja Albert nampak sedikit terkejut.

"Saya tadi memang berkata kalau ada sesuatu yang berubah dengan anda, mengingat anda bisa mengimbangi kecepatan saya dan perilaku anda pun juga nampak aneh. Tetapi, saya tidak menyangka kalau anda telah berubah menjadi iblis. Siapa yang telah merubah anda menjadi iblis, Raja Albert ?!," tanya komandan Oliver dengan raut wajah yang nampak marah.

Raja Albert kembali hanya diam dan tidak merespon perkataan dari komandan Oliver.

"Saya tidak tahu bagaimana reaksi dari Yang Mulia Ratu nanti begitu mengetahui kalau anda telah berubah menjadi iblis. Sepertinya tidak hanya anda saja yang sudah berubah menjadi iblis, nona Harriet dan nona Claret pastinya juga sudah berubah menjadi iblis. Melihat kalian bertiga yang sudah berubah menjadi iblis, sepertinya dugaan kalau dalang utama yang merencanakan pembunuhan terhadap Yang Mulia Ratu dan seluruh keluarga San Lucia itu ternyata adalah benar. Kelihatannya baik Marquess Marcelo, tuan Darwin dan tuan James telah dijebak oleh dalang utama itu. Dalang utama itu menjebak mereka dengan membuat mereka bertiga lah yang menjadi dalang utama dalam rencana pembunuhan Yang Mulia Ratu dan seluruh keluarga San Lucia,"

"Saya tidak bisa diam saja ketika melihat kalian bertiga ada disini. Kalian bertiga yang sudah berubah menjadi iblis, pastinya memiliki informasi tentang dalang utama rencana pembunuhan itu. Saya akan mengorek informasi itu setelah mengalahkan kalian. Memang saat ini nona Harriet dan nona Claret telah berhasil melarikan diri dari tempat ini, tetapi di jalur pelarian diri mereka itu terdapat para bawahanku yang telah menunggu mereka. Saya yakin mereka bisabmengalahkan nona Harriet dan nona Claret, sedangkan yang akan mengalahkan anda adalah saya sendiri, Raja Albert," ucap komandan Oliver.

Raja Albert hanya diam saja tanpa merespon perkataan komandan Oliver. Setelah itu, komandan Oliver lalu bersiap untuk menyerang kembali.

~Lightning Sword Art : Great Lightning Thrust~

Komandan Oliver melancarkan serangan tusukan yang sangat dahsyat dari jarak jauh ke arah Raja Albert. Namun, Raja Albert berhasil menghindari serangan itu dengan mudah. Raja Albert lalu melesat ke arah komandan Oliver dengan cepat dan langsung menyerang komandan Oliver dengan pedangnya. Komandan Oliver pun dapat dengan mudah menghindari serangan itu dan membiarkan serangan itu hanya menghantam jalan yang berada di depan gedung penjara San Sabaneta. Jalan itu pun langsung retak dan hancur setelah terkena serangan pedang dari Raja Albert. Terlihat tidak ada Mana atau energi sihir yang mengalir di pedang itu. Raja Albert hanya menggunakan kekuatan fisiknya ketika menyerang menggunakan pedang itu.

"Hanya dengan kekuatan fisiknya saja sudah bisa memberikan kerusakan seperti itu. Aku harus berhati-hati agar tidak terkena serangannya," pikir komandan Oliver.

Komandan Oliver lalu kembali menyerang Raja Albert dan Raja Albert pun juga kembali menyerang komandan Oliver. Mereka berdua pun saling beradu pedang dan serangan. Mereka beradu serangan cukup lama sampai ketika Raja Albert melancarkan sebuah serangan ke arah komandan Oliver, komandan Oliver memilih untuk menghindari serangan itu dibandingkan menahannya dengan pedangnya.

~Lightning Magic : Lightning Movement - Threefold~

Komandan Oliver menghindari serangan itu dengan sangat cepat dan langsung menyerang Raja Albert sehingga berhasil melukainya.

"Dengan kecepatan ini, anda tidak akan bisa mengimbangi saya, Raja Albert," ucap komandan Oliver.

Raja Albert yang baru saja terkena serangan pun berusaha menyerang balik komandan Oliver, tetapi komandan Oliver kembali menghindari serangan itu dengan mudah. Setelah menghindari serangan itu, komandan Oliver pun langsung menusuk Raja Albert tepat di perut bagian kirinya. Tetapi tusukan yang dilakukan Raja Albert tidaklah dalam karena tidak berhasil menembus hingga ke belakang tubuhnya.

"Seperti yang diharapkan dari kulit iblis, kulit bagian dalam mereka keras sekali. Sepertinya aku harus menambahkan sedikit Mana lagi pada pedangku agar bisa menembusnya," pikir komandan Oliver.

Setelah itu, Raja Albert pun berusaha menyerang komandan Oliver kembali, tetapi komandan Oliver kembali berhasil menghindari serangan itu dengan mudah. Komandan Oliver lalu kembali menyerang Raja Albert dan hal itu terjadi terus menerus selama beberapa menit ke depan.

Setelah terus menerus menyerang Raja Albert hingga berhasil membuat tubuhnya penuh luka, Komandan Oliver pun berniat melancarkan serangan pamungkasnya.

"Mari kita akhiri ini, Raja Albert," ucap komandan Oliver.

~Lightning Sword Art : Lightning Strike Impact~

Komandan Oliver lalu menusuk Raja Albert tepat di tengah dadanya. Tusukan itu pun menembus tubuh Raja Albert hingga ke belakang dadanya. Tusukan itu juga membuat tubuh Raja Albert terkena sengatan listrik yang berasal dari pedang milik komandan Oliver. Komandan Oliver terus menguatkan serangan yang dilancarkannya, sementara tubuh Raja Albert secara perlahan mulai hangus dan luka bakar pun mulai muncul di beberapa bagian tubuhnya. Setelah serangan yang dilancarkannya terasa sudah cukup, Komandan Oliver pun menghentikan serangannya itu dengan mencabut pedang yang menusuk dada Raja Albert. Raja Albert pun masih berdiri dengan banyak luka bakar pada tubuhnya. Beliau terlihat tidak bergerak sama sekali setelah terkena serangan itu. Setelah melihat Raja Albert sudah tidak bergerak lagi, komandan Oliver pun langsung menaruh pedangnya di pinggangnya.

"Saya sudah mengatur agar serangan barusan tidak membuat anda terbunuh karena Yang Mulia Ratu ingin agar anda dibawa hidup-hidup. Oleh karena itu, saya hanya membuat anda tidak sadarkan diri saja. Karena anda sudah tidak sadarkan diri, tolong tunggulah sebentar disini. Saya ingin melihat keadaan di dalam terlebih dahulu," ucap komandan Oliver sambil melihat ke arah Raja Albert.

Setelah melihat ke arah Raja Albert yang sudah tidak sadarkan diri, komandan Oliver pun berbalik dan berjalan menuju pintu masuk gedung penjara San Sabaneta. Namun, baru beberapa langkah berjalan, komandan Oliver merasakan kalau Raja Albert masih bisa bergerak. Komandan Oliver dengan cepat langsung berbalik lagi untuk melihat Raja Albert. Namun saat beliau sudah berbalik, Raja Albert sudah berada tepat di depan matanya. Raja Albert lalu langsung memukul komandan Oliver tepat di perutnya dengan menggunakan tangan kanannya yang sudah dipenuhi aura sihir berwarna hitam. Komandan Oliver pun langsung mengeluarkan banyak darah dari mulutnya setelah terkenal pukulan itu. Beliau pun terpental ke arah pintu masuk gedung penjara San Sabaneta dan menghantam dinding-dinding yang berada di dalam gedung itu sampai hancur. Debu asap pun langsung menyelimuti bagian dalam gedung itu karena hancurnya tembok-tembok itu.

Sementara itu, setelah berhenti terpental akibat terkena pukulan dari Raja Albert, komandan Oliver pun mulai bangkit secara perlahan. Beliau bangkit sambil mengelap mulut dan dagunya yang terkena darah yang berasal dari mulutnya itu.

"Aku tidak menyangka kalau beliau masih bisa bergerak setelah terkena serangan itu, padahal aku sudah memperhitungkan serangan itu dan juga ketahanan tubuhnya yang sudah berubah menjadi iblis. Sepertinya perhitunganku telah salah,"

"Lalu serangan yang dilancarkan oleh beliau itu benar-benar dahsyat. Satu serangan itu saja berhasil melukaiku hingga seperti ini. Sepertinya serangan itu menggunakan ~Dark Magic~, kalau begitu luka ini tidak akan dapat disembuhkan dengan sihir penyembuhan biasa," ucap komandan Oliver sambil memegang melihat perutnya yang sedang terluka.

Komandan Oliver lalu mengibaskan pedangnya untuk menghilangkan debu asap yang memenuhi bagian dalam gedung itu. Setelah debu asap itu hilang, terlihat banyak orang yang sudah terkapar dengan kondisi bersimbah darah di dalam gedung itu. Komandan Oliver yang melihat ke arah orang-orang itu nampak sedikit terkejut.

"Benar-benar kondisi yang memprihatinkan. Selain di luar gedung ini, mereka bertiga juga membantai orang-orang yang berada di dalam gedung ini. Aku akan meminta mereka bertanggung jawab karena melakukan hal ini," ucap komandan Oliver.

Komandan Oliver lalu kembali memegang pedangnya dan langsung melesat menuju luar gedung penjara San Sabaneta. Namun ketika komandan Oliver sudah berada dekat dengan pintu masuk gedung itu, komandan Oliver terkejut ketika melihat Raja Albert tengah mengangkat pedangnya ke atas dengan menggunakan kedua tangannya. Di pedangnya itu, terlihat aura berwarna hitam yang sangat pekat.

"Sepertinya akan ada serangan berbahaya yang akan datang," ucap komandan Oliver.

Setelah itu, Raja Albert langsung mengayunkan pedang itu ke arah pintu masuk gedung penjara San Sabaneta, tempat komandan Oliver berada. Dari ayunan pedang itu, muncul sebuah tebasan ~Dark Magic~ yang sangat besar. Ukuran tebasan itu sama dengan ukuran gedung penjara San Sabaneta dari pintu masuk hingga atap gedung itu. Tebasan itu pun melesat dengan cepat ke arah gedung penjara San Sabaneta. Tebasan yang melesat dengan cepat itu pun berhasil mengenai gedung itu. Tebasan itu lalu menghancurkan dan membelah gedung itu menjadi dua bagian.

-Bersambung