Di tempat latihan tahun kedua untuk kelas A.
Ini pertama kalinya kami menggunakan tempat latihan ini. Tempat ini terlihat sama dengan tempat latihan tahun pertama. Luas, interior, dan semua barang yang ada di tempat latihan ini juga sama seperti yang ada di tempat latihan tahun pertama.
Setelah cukup lama berlatih, aku pun memutuskan untuk beristirahat.
"Ah, aku lupa menanyakan apa hubungan nona Violetta dengan putri Amelia karena mereka terlihat sangat akrab ketika mengobrol kemarin. Selain itu, sihir yang mereka pakai juga berhubungan. Memang nona Violetta tidak menggunakan sihir saat berlatih tanding denganku, tapi aku yakin kalau sihir yang dominan dipakai oleh nona Violetta merupakan ~Flower Magic~, sedangkan putri Amelia menggunakan ~Rose Magic~. Tapi sepertinya tidak sopan apabila menanyakan suatu hal yang bersifat privasi. Jadi lebih baik aku abaikan saja pertanyaan ini apabila aku bertemu dengan nona Violetta lagi," pikirku.
Irene yang melihatku terdiam seperti sedang berpikir pun menghampiriku.
"Ada apa, Rid ?," tanya Irene.
"Tidak ada apa-apa kok," ucapku.
"Begitu ya," ucap Irene.
-
Pukul 3 sore.
Pembelajaran di akademi hari ini pun telah selesai.
"Rid, ayo kita pergi membeli makan di area pertokoan dan jalan-jalan sore keliling akademi sebelum kembali ke asrama. Sudah lama kita tidak melakukan itu setelah pulang belajar dari akademi kan ? karena kemarin kita semua memutuskan langsung pulang ke asrama dan sebelumnya akademi pun libur selama satu bulan," ucap Noa yang berada di depanku.
"Sepertinya untuk hari ini kita tidak bisa melakukan itu, Noa, karena aku dan yang lainnya harus ke ruangan Elevrad. Saat jam istirahat tadi aku bertemu dengan senior Nadine dan dia bilang seluruh anggota Elevrad harus kumpul setelah pulang," ucapku.
"Ya sudah, tidak apa-apa kalau begitu," ucap Noa.
"Maaf, Noa, mungkin besok jika tidak ada kegiatan Elevrad baru kita bisa melakukan itu lagi," ucapku.
"Santai saja, Rid. Kalau begitu aku mau kencan dengan Lillian saja. Aku pulang duluan ya," ucap Noa.
"Baiklah," ucapku.
Noa pun langsung pergi meninggalkan kelas. Lalu aku, Charles, Chloe dan Irene pun juga pergi meninggalkan kelas untuk menuju ruangan Elevrad. Saat meninggalkan kelas tadi, aku tidak melihat Enzo. Sepertinya dia sudah pergi duluan ke ruangan Elevrad. Akhir-akhir ini dia memang jarang berkumpul bersama kami.
-
Di ruangan Elevrad.
"Aku mengucapkan terima kasih karena kalian mau meluangkan waktu kalian untuk berkumpul di ruangan ini," ucap senior Florian.
"Santai saja, ketua. Jadi ada perlu apa kamu mengumpulkan kita di ruangan ini ? Apa kita sudah mau memulai untuk merencanakan turnamen dan festival akademi yang diselenggarakan tahun depan ?," tanya senior Darryl.
"Yah itu memang bagus jika kita mulai merencanakannya dari sekarang. Tapi saat ini kita kekurangan anggota untuk memulai merencanakan itu. Aku disini untuk membahas tentang kekurangan anggota itu. Murid tahun pertama kali ini sepertinya sudah mengenal tentang akademi ini dan tentu saja mereka pastinya juga sudah mengenal Elevrad. Sepertinya ini saatnya bagi kita untuk merekrut para murid berbakat dari tahun pertama," ucap senior Florian.
"Murid berbakat ya, itu berarti murid yang menempati peringkat 1 sampai peringkat 5 di ujian masuk akademi," ucapku.
"Itu benar, wakil ketua," ucap senior Florian.
"Tapi apakah tidak terlalu terburu-buru bagi kita untuk merekrut murid tahun pertama sebagai anggota Elevrad ?," tanya senior Darryl.
"Tidak. Setahun yang lalu, senior Vyn dan beberapa anggota Elevrad yang lain juga merekrut murid tahun pertama di awal tahun ajaran," ucap senior Florian.
"Itu benar, aku direkrut oleh senior Vyn setelah melakukan pertandingan melawan Charles di hari kedua kami belajar di akademi," ucapku.
"Kalau aku dan Chloe diundang Amelia di hari pertama kami belajar di akademi. Yah meskipun kami baru bergabungnya setelah beberapa bulan kemudian," ucap Charles.
"Lihat, mereka yang mengatakannya sendiri, Darryl. Jadi kita tahun ini juga harus merekrut murid tahun pertama di awal tahun ajaran juga. Aku sudah mengumpulkan informasi tentang murid-murid tahun pertama yang berperingkat 1 sampai 5 di ujian masuk kemarin. Silahkan dilihat," ucap senior Florian.
Senior Florian membagikan sebuah kertas kepada seluruh anggota Elevrad yang berada di ruangan ini.
"Sepertinya senior Florian membuat laporan informasi ini sendiri. Dia benar-benar berinisiatif, tidak mengherankan kalau senior Vyn menjadikannya sebagai wakil ketua Elevrad tahun lalu dan kini menunjuknya sebagai ketua Elevrad yang baru untuk menggantikannya," pikirku.
Aku lalu melihat isi kertas itu dan mulai membacanya. 4 nama murid tahun pertama di kertas itu nampak asing bagiku. Tapi ada satu nama yang tidak asing.
"Elaina Stabile ? Stabile, bukankah itu nama keluarga komandan Oliver dan senior Marco ?," pikirku.
"Ternyata Elaina baru saja masuk dan menjadi murid akademi ini ya, aku tidak menyangkanya," ucap Chloe.
"Kamu kenal dengan murid tahun pertama yang mendapatkan peringkat 1 di ujian masuk itu, Chloe ?," tanyaku.
"Iya. Sesuai di kertas ini, namanya adalah Elaina Stabile. Kamu pernah bertemu dengan Komandan Oliver kan ? Elaina itu merupakan putri dari Komandan Oliver. Karena Komandan Oliver merupakan komandan tertinggi di kerajaan dan sering berada di istana kerajaan, Elaina sering berkunjung ke istana kerajaan untuk melihat ayahnya. Karena hal itu, aku lumayan akrab dengan Elaina," ucap Chloe.
"Begitu ya, ternyata mereka merupakan ayah dan putri," ucapku.
"Kamu juga pernah bertemu dengan senior Marco yang merupakan kakaknya kan, Rid ? Jika kakaknya dijuluki sebagai 'pangeran pedang' maka Elaina dijuluki sebagai 'putri pedang'. Tapi julukan itu bukanlah sesuatu yang berlebihan. Mungkin ini sedikit memalukan untuk diceritakan, tetapi saat aku belum menjadi murid di akademi ini, aku dan Chloe kadang suka berlatih tanding melawan Elaina. Tapi setiap kami berlatih tanding dengannya, kami selalu berakhir dengan kekalahan. Kemampuan berpedangnya benar-benar luar biasa," ucap Charles.
"Jika kamu bilang begitu, pasti dia benar-benar orang yang hebat," ucapku.
"Sesuai yang dikatakan oleh Charles, 'putri pedang' benar-benar merupakan murid yang berbakat. Kita harus merekrut 'putri pedang' agar mau bergabung dengan Elevrad, dan tentu saja kita juga harus merekrut 4 murid tahun pertama yang lainnya. Saat kakaknya yaitu senior Marco masih menjadi murid di akademi ini, dia tidak tertarik sedikitpun untuk menjadi anggota Elevrad, ada kemungkinan 'putri pedang' ini juga akan sama seperti senior Marco. Untuk itu, wakil ketua, aku ingin kamu yang merekrut 'putri pedang' agar dia mau bergabung dengan Elevrad," ucap senior Florian.
"Aku ?," tanyaku yang sedikit terkejut.
"Itu benar. Dengan popuralitas namamu yang sudah terkenal hingga seluruh kerajaan ini, mungkin merekrut 'putri pedang' akan sedikit lebih mudah," ucap senior Florian.
"Aku tidak yakin akan hal itu," ucapku.
"Yah pokoknya coba saja untuk merekrutnya terlebih dahulu," ucap senior Florian.
"Aku akan menemani Rid untuk merekrut 'putri pedang'," ucap Irene.
"Aku juga," ucap Charles.
"Kalau begitu aku juga," ucap Chloe.
"Aku izinkan apabila kalian ingin membantu wakil ketua. Lagipula Charles dan Chloe juga kenal dekat dengan 'putri pedang', jadi akan tambah mudah untuk merekrutnya. Jika kalian bertemu dengan 4 murid tahun pertama lainnya, tolong untuk merekrut mereka juga. Tapi jika tidak bertemu, tidak perlu untuk mencari mereka karena prioritas kalian saat ini untuk merekrut 'putri pedang'," ucap senior Florian.
"Baik, ketua," ucap kami berempat
"Kalian sebagai anggota Elevrad boleh memasuki gedung tahun angkatan yang berbeda dengan kalian. Kalian tinggal tunjukan saja bros Elevrad yang kalian punya untuk memasuki gedung tahun pertama apabila ingin mencari 'putri pedang' di gedung itu," ucap senior Florian.
"Benar juga. Setahun yang lalu, senior Vyn merekrutku di arena pertandingan gedung tahun pertama. Dia yang merupakan murid tahun keempat bisa memasuki gedung tahun pertama," ucapku.
"Senior Vyn bisa memasuki gedung tahun angkatan kalian tentu saja karena dia merupakan anggota Elevrad, apalagi dia merupakan ketua Elevrad saat itu. Kalian ikuti saja cara merekrut senior Vyn yang dia lakukan setahun yang lalu," ucap senior Florian.
Aku lalu mengingat cara merekrut senior Vyn setahun yang lalu saat merekrutku.
"Tidak, aku tidak akan mengikuti cara merekrutnya," ucapku.
-
Setelah berkumpul di ruangan Elevrad, kami berempat pun langsung pergi menuju gedung tahun pertama. Sesampainya di gedung tahun pertama, kehadiran kami langsung menjadi perhatian banyak murid tahun pertama di gedung itu.
"Bukankah itu Rid Archie ? murid yang dijuluki 'pahlawan' di surat kabar,"
"Bahkan ada pangeran Charles dan putri Chloe juga,"
"Tidak hanya itu, putri es bahkan juga bersama mereka,"
"Ada perlu apa mereka berempat datang kesini ? Bukankah murid tahun angkatan lain tidak boleh memasuki gedung tahun angkatan yang berbeda dengan angkatan mereka ?," ucap murid-murid itu.
Sepertinya akan sulit untuk mencari 'putri pedang' meskipun kami sedang berada di gedung tahun pertama, jadi aku memutuskan untuk bertanya dengan salah satu murid yang berada di sekitar kami.
"Permisi," ucapku.
"I-iya, a-ada perlu apa ?," tanya murid itu yang merupakan murid perempuan.
"Kami berempat dari Elevrad, kami ada perlu dengan Elaina Stabile sang 'putri pedang', apa kamu tahu dimana Elaina berada ?," tanyaku.
"N-nona Elaina ? Kalau tidak salah, dia berada di arena pertandingan di lantai kedua," ucap murid itu.
"Itu benar, aku tadi melihatnya pergi menuju arena pertandingan di lantai kedua," ucap murid lainnya yang berada di samping murid itu.
"Begitu ya. Terima kasih ya," ucapku.
"S-sama-sama," ucap murid itu.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, kami pun langsung pergi menuju arena pertandingan di lantai kedua. Lalu kami pun sampai di arena pertandingan itu, arena pertandingan itu saat ini cukup ramai didatangi oleh murid tahun pertama. Sudah cukup lama sejak kami terakhir kali datang ke arena pertandingan ini, suasananya membuat nostalgia. Para murid yang berada di arena pertandingan itu pun terkejut dengan kehadiran kami, sama seperti murid-murid yang berada di lantai satu gedung ini. Tapi kami tidak memperdulikan tentang murid-murid itu dan kami memilih untuk melihat ke arena karena saat ini sedang ada yang bertanding di arena itu.
"Itu dia Elaina," ucap Chloe menunjuk ke arah perempuan yang sedang bertanding di arena.
Perempuan itu cukup tinggi, mungkin tingginya sama seperti Irene. Dia mengenakan sebuah pedang untuk menyerang musuhnya dengan gerakan yang sangat indah.
"Sepertinya dia bertambah tinggi sejak terakhir kali kita bertemu," ucap Charles.
"Oya, siapa ini. Ternyata ada tamu yang tidak diundang datang ke arena pertandingan ini," ucap seseorang.
Orang itu lalu menghampiri kami dan ternyata orang itu merupakan tuan Elgin, pengawas arena pertandingan lantai 2 di gedung tahun pertama.
"Lama tidak bertemu, tuan Elgin, sepertinya anda nampak sehat-sehat saja," ucapku.
"Iya, aku sehat-sehat saja. Seperti biasa, kamu sopan sekali terhadapku, Rid, beda sekali dengan temanmu itu yang bernama Noa," ucap tuan Elgin.
"Hahaha. Daripada itu, baguslah kalau tuan Elgin sehat-sehat saja," ucapku.
"Ada perlu apa kalian berempat datang kesini ?," tanya tuan Elgin.
"Kami kesini untuk bertemu dengan 'putri pedang'. Kami ingin merekrutnya sebagai anggota Elevrad," ucapku.
"Benar juga, kamu sekarang merupakan wakil ketua Elevrad ya. Jadi sekarang kamu ya yang mendapatkan tugas untuk merekrut murid tahun pertama untuk bergabung dengan Elevrad. Aku kagum kepadamu karena kamu datang ke arena ini secara baik-baik, beda sekali dengan Vyn setahun yang lalu dimana dia malah membuat heboh saat datang kesini," ucap tuan Elgin.
"Hahaha, tenang saja, tuan. Aku tidak akan mengikuti cara yang dilakukan senior Vyn tahun lalu," ucapku.
"Baguslah kalau begitu. Duduklah dulu di bangku penonton yang masih kosong karena saat ini 'putri pedang' sedang melakukan pertandingan harian. Yah meskipun kelihatannya sebentar lagi pertandingannya sudah selesai," ucap tuan Elgin.
Seperti perkataan tuan Elgin, pertandingannya pun selesai beberapa saat setelah tuan Elgin mengatakan itu. 'Putri Pedang' berhasil mengalahkan lawannya.
"Aku mau mengumumkan hasil pertandingannya dulu, kalian tunggu saja disini. Jika 'putri pedang' sudah keluar dari arena, kalian boleh menemuinya," ucap tuan Elgin.
"Baik, tuan," ucapku.
Lalu tuan Elgin pun mengumumkan hasil pertandingan itu dimana 'putri pedang' berhasil memenangkan pertandingan itu. Lalu 'putri pedang' pun meninggalkan arena dan kami langsung menghampirinya.
"Elaina," ucap Chloe.
Elaina pun menoleh setelah dipanggil oleh Chloe.
"Putri Chloe ?," ucap Elaina yang sedikit terkejut.
"Sudah lama tidak bertemu ya," ucap Chloe.
"Iya, lama tidak bertemu, putri Chloe," ucap Elaina.
"Apa kabarmu, Elaina ?," tanya Charles.
"Bahkan pangeran Charles juga datang kesini. Ah, kabar saya sehat-sehat saja, pangeran," ucap Elaina.
"Seperti biasa kamu masih bersikap formal terhadap kami, padahal hubungan kita kan dekat," ucap Charles.
"Saya lebih nyaman seperti ini, pangeran. Ah, karena pangeran Charles dan putri Chloe saat ini merupakan senior saya, berarti saya harus memanggil kalian berdua dengan 'senior pangeran Charles' dan 'senior putri Chloe," ucap Elaina.
"Terlalu panjang, kamu boleh memanggil kami dengan hanya 'senior' saja. Tidak usah memakai sebutan 'pangeran' dan 'putri' lagi," ucap Chloe.
"Baiklah, akan saya usahakan," ucap Elaina.
"Ah, ngomong-ngomong, aku juga membawa kedua temanku kemari. Nama dia adalah Rid Archie dan yang disebelahnya bernama Irene Emerald San Lucia," ucap Chloe.
"Perkenalkan, nama saya Elaina Stabile. Ngomong-ngomong, saya sudah tahu siapa mereka. Senior Irene yang merupakan putri es, semua orang di kerajaan ini tentu tahu siapa dia. Lalu, senior Rid, orang yang muncul di surat kabar beberapa waktu lalu dan dijuluki sebagai 'pahlawan' karena menggagalkan penyerangan yang dilakukan sekelompok manusia dan Demi-Human di akademi ini," ucap Elaina.
"Jadi kamu sudah tahu siapa mereka ya," ucap Chloe.
"Iya. Ngomong-ngomong, ada perlu apa put- maksudnya senior Chloe datang menemui saya ? Pastinya bukan tanpa alasan kan kalian berempat datang menemui saya ?," tanya Elaina.
"Itu benar, kami berempat kesini datang menemuimu untuk merekrutmu sebagai anggota Elevrad," ucap Chloe.
"Elevrad ya. Baiklah, saya akan menerimanya," ucap Elaina.
"Eh, semudah itu ?," tanya Chloe.
"Tapi saya ada satu syarat," ucap Elaina.
"Apa itu syaratnya ?," tanya Chloe.
Lalu, Elaina melihat ke arahku.
"Senior Rid, bertandinglah denganku di pertandingan harian. Jika kamu menang, maka aku akan langsung bergabung menjadi anggota Elevrad," ucap Elaina.
-Bersambung