Chereads / Peace Hunter / Chapter 180 - Chapter 180 : Pertandingan Perebutan Juara Ketiga

Chapter 180 - Chapter 180 : Pertandingan Perebutan Juara Ketiga

"Raja Albert ?!?!?!," ucap mereka terkejut.

Pria yang berada disamping Yang Mulia Ratu adalah Albert Estella San Fulgen, Raja kerajaan San Fulgen saat ini. Mereka yang melihat kehadiran Yang Mulia Ratu dan Raja Albert langsung membungkuk untuk memberi hormat.

"Sudah cukup formalitasnya, sekarang katakan kepadaku apa yang kalian berdua lakukan tadi ?," tanya Ratu Kayana.

"Tidak ada apa-apa, Yang Mulia Ratu. Hanya masalah kecil saja," ucap Duke James.

"Benarkah begitu ?," tanya Ratu Kayana.

Duke James pun mengangguk. Namun, komandan Asier langsung mengangkat tangannya.

"Izin untuk menjelaskan, Yang Mulia Ratu," ucap komandan Asier.

"Silahkan, komandan Asier," ucap Ratu Kayana.

"Sebelumnya tuan Duke James menanyakan kepada saya kenapa saya ada disini dan tidak menjaga wilayahnya. Saya bilang padanya kalau saya mengambil libur untuk menonton pertandingan turnamen akademi hari ini. Tapi beliau bilang kalau saya sia-sia saja mengambil libur untuk menonton pertandingan ini. Lalu beliau menyuruh saya untuk kembali ke San Angela dan menjaga wilayahnya. Dana saya bilang kalau beliau tidak berhak memerintah saya karena yang berhak memerintah saya adalah komandan Oliver dan keluarga kerajaan. Barulah setelah itu terjadi hal seperti Yang Mulia Ratu lihat," ucap komandan Asier.

"Begitu ya, aku memang sudah mendapatkan laporan kalau anda mengajukan libur hari ini, komandan. Komandan Oliver dan aku juga sudah menyetujuinya," ucap Ratu Kayana.

"Itu benar," ucap komandan Oliver.

"Dengan begitu, anda tidak berhak melarang seorang komandan yang mengajukan libur dan menyuruhnya kembali ke wilayahnya, Duke James," ucap Ratu Kayana.

"Maafkan saya, Yang Mulia Ratu. Saya tidak tahu kalau anda dan komandan Oliver sudah menyetujui pengajuan liburnya," ucap Duke James.

"Terimalah permintaan maaf Duke James, Kayana. Tidak baik jika kita terus mempermasalahkan masalahnya di tempat ini. Suasana di tempat ini mulai ramai karena kita yang menjadi pusat perhatian," ucap Raja Albert.

"Hmmm baiklah jika kamu berkata begitu. Aku terima permintaan maaf anda, Duke James. Tapi lain kali jika ada kejadian yang sama, anda harus mengkonfirmasi terlebih dahulu baru bertindak. Dan tindakan anda juga tidak boleh berlebihan. Anda juga, komandan Asier," ucap Ratu Kayana.

"Siap, Yang Mulia Ratu,' ucap komandan Asier dan Duke James.

"Lalu tuan Irwin, Duke Remy dan Duke Darwin, kalian bertiga seharusnya berusaha menghentikan komandan Asier dan Duke James. Aura yang dikeluarkan oleh mereka berdua membuat takut seluruh orang yang berada di akademi ini entah itu dari tamu ataupun dari murid. Jika aku tadi tidak datang untuk menghentikan mereka berdua, mereka pasti akan melakukan sesuatu yang lebih berbahaya. Jika itu terjadi, entah apa yang akan terjadi pada akademi ini dan mungkin bisa saja ada korban yang berjatuhan," ucap Ratu Kayana.

"Maafkan saya, Yang Mulia Ratu. Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi kesalahan saya apabila kejadian yang sama terulang lagi," ucap Duke Remy.

Tuan Irwin dan Duke Darwin pun juga ikut meminta maaf.

"Ya sudah, aku juga minta maaf karena terkesan marah. Kalau begitu, lebih baik sekarang kita segera menuju tempat pertandingan karena situasi di tempat ini mulai ramai," ucap Ratu Kayana.

Yang Mulia Ratu pun berjalan menuju tempat pertandingan disusul oleh para Duke dan para Duchess. Sementara tuan Irwin dan komandan Asier masih berada di lobi akademi dan melanjutkan obrolan mereka.

Ketika rombongan Yang Mulia Ratu dan para Duke sampai di depan pintu gedung tengah, mereka disambut oleh senior Sophie dan senior Florian.

"Selamat datang di San Fulgen Akademiya, Yang Mulia Ratu, Raja Albert, para Duke dan Duchess, komandan Oliver dan para prajurit lainnya. Mari kami antar menuju area turnamen," ucap senior Florian dan senior Sophie.

"Terima kasih atas sambutannya, kalian berdua. Ngomong-ngomong, aku baru sadar kalau kalian berdua yang ditugaskan untuk menyambut kami. Biasanya tetap Vyn yang menyambut kami di jam segini," ucap Ratu Kayana.

"Ah soal itu, memang seharusnya ketua sendiri yang menyambut para tamu jika masih dibawah jam 8 pagi. Tetapi untuk hari ini, ketua memutuskan untuk tidak menyambut para tamu. Dia ingin fokus pada pertandingan finalnya nanti," ucap senior Sophie.

"Begitu ya," ucap Ratu Kayana.

Lalu mereka semua pun berjalan memasuki gedung tengah dengan diantar oleh senior Sophie dan senior Florian.

-

Beberapa jam kemudian.

Waktu pun menunjukkan pukul 10.00, pertandingan perebutan juara ketiga dan babak final pun segera dimulai.

"Selamat pagi, semuanya. Hari ini adalah hari dimulainya pertandingan perebutan juara ketiga dan babak final turnamen akademi San Fulgen. Sebelum memulai pertandingan, saya mewakili akademi ingin mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia Ratu, Raja Albert dan ketiga Duke dan Duchess yang sudah menyempatkan waktunya untuk hadir menonton pertandingan ini," ucap tuan Alan.

Tuan Alan pun membungkuk sambil memberi hormat ke arah Yang Mulia Ratu yang berada di bangku penonton.

"Dan lagi, saya ingin memberitahukan kalau urutan pertandingan di hari ini akan berbeda dengan yang sebelumnya. Sebelumnya pertandingan dimulai dengan pertandingan khusus murid laki-laki terlebih dahulu baru selanjutnya murid perempuan. Di perebutan juara ketiga, urutannya masih sama seperti pertandingan sebelumnya yaitu dimulai dari pertandingan khusus murid laki-laki terlebih dahulu. Namun untuk pertandingan finalnya, pertandingan akan dimulai dengan pertandingan final khusus murid perempuan terlebih dahulu baru kemudian pertandingan final khusus murid laki-laki. Itu saja penjelasan yang dapat saya sampaikan. Tidak perlu berlama-lama langsung kita mulai pertandingannya dengan dimulai dari pertandingan perebutan juara ketiga khusus murid laki-laki terlebih dahulu," ucap tuan Alan.

Bagan pertandingan pun diperlihatkan. Pertandingan perebutan juara ketiga khusus murid laki-laki ini adalah pertandingan antara senior Darryl melawan murid tahun keempat yang dikalahkan senior Vyn di semifinal. Mereka berdua pun mulai memasuki arena turnamen dan bersiap untuk bertanding.

-

Lalu sekitar 20 menit kemudian, pertandingan antara mereka pun telah selesai. Senior Darryl berhasil memenangkan pertandingan itu dengan cukup bersusah payah dan berhasil mendapatkan juara ketiga turnamen khusus laki-laki. Beberapa staf pun mulai datang ke arena dan membawa murid tahun keempat yang dikalahkan senior Darryl menuju ruang perawatan. Senior Darryl pun juga diajak menuju ruang perawatan karena dia juga mengalami luka yang cukup parah. Setelah itu, karena arena turnamen masih dipenuhi oleh lautan pasir yang dibuat oleh senior Darryl, pertandingan selanjutnya pun ditunda selama beberapa menit.

-

Di ruang tunggu peserta.

"Darryl mendapatkan juara ketiga ya, itu berarti yang akan mendapatkan juara 1 sampai 3 di turnamen akademi khusus murid laki-laki dan perempuan adalah para anggota Elevrad. Karena kita semua yang tersisa disini adalah anggota Elevrad semua. Tidak peduli siapa yang menang dan yang kalah, anggota Elevrad lah yang akan mendapatkan juara 1 sampai 3," ucap senior Gretta.

"Kamu sepertinya tidak terlalu terbebani di pertandingan akhir ini ya, senior Gretta. Karena kamu masih bersikap seperti biasa sedangkan yang lainnya nampak diam dan tidak berbicara. Mereka fokus dengan buku yang mereka baca," ucapku sambil memperhatikan sekeliling.

Senior Vyn, senior Alisha, senior Nadine dan Irene terlihat sedang fokus membaca buku yang sepertinya itu adalah buku tentang sebuah teknik atau sihir.

"Yah jika dibilang terbebani tentu saja aku terbebani. Tapi jika terlalu dipikirkan nanti aku tidak fokus jadinya aku bersikap santai aja. Kamu juga begitu kan, Rid ? Padahal ketua yang akan melawanmu di final terlihat sedang mempersiapkan diri untuk melawanmu nanti dengan membaca buku itu tapi kamu terlihat seperti tidak mempersiapkan diri," ucap senior Gretta.

"Aku sudah mempersiapkan diri kok semalam dan tadi pagi. Dan kurasa itu sudah cukup," ucapku.

"Percaya diri sekali," ucap senior Gretta.

Lalu dari layar proyeksi yang ada di ruang tunggu peserta, terlihat tuan Alan sudah berada di arena.

"Karena arena turnamen sudah kembali seperti semula, mari kita langsung lanjut ke pertandingan perebutan juara ketiga selanjutnya," ucap tuan Alan.

Bagan pertandingan pun diperlihatkan. Irene dan senior Nadine melihat ke proyeksi, setelah itu mereka berdua langsung berjalan menuju arena pertandingan.

"Semangat, kalian berdua," ucap senior Gretta.

"Semangat, Irene," ucapku.

Irene tidak berkata apapun tapi dia mengangguk setelah aku mengatakan itu.

"Sepertinya mereka berdua berusaha untuk fokus. Yah apapun itu, ini adalah pertandingan yang menarik. Karena ini adalah pertandingan antara anggota keluarga San Lucia," ucap senior Gretta.

-

Kembali ke arena turnamen.

"Seperti yang kalian lihat di bagan pada proyeksi yang ditampilkan, peserta yang akan bertanding di pertandingan perebutan juara ketiga kali ini adalah Irene Emerald San Lucia dari tahun pertama melawan Nadine Emerald dari tahun kedua. Mari kita sambut kedua peserta ini," ucap tuan Alan.

Para penonton pun mulai bertepuk tangan dan bersorak menyambut Irene dan senior Nadine.

Lalu mereka berdua pun memasuki arena turnamen dan mulai saling berhadapan.

"Ngomong-ngomong, ini adalah pertama kali kita bertanding di akademi ini ya, Irene," ucap senior Nadine.

"Iya, kamu benar," ucap Irene.

"Di pertandingan ini, aku tidak akan menahan diri, Irene. Aku akan mengalahkanmu dan meraih juara ketiga di turnamen ini," ucap senior Nadine.

"Seharusnya aku yang mengatakan itu, Nadine," ucap Irene.

-Bersambung