Chereads / Peace Hunter / Chapter 157 - Chapter 157 : Kualifikasi Turnamen Akademi

Chapter 157 - Chapter 157 : Kualifikasi Turnamen Akademi

Hari senin, di tempat latihan kelas A tahun pertama.

"Seperti yang kalian tau, Minggu depan turnamen akademi sudah akan dimulai. Para anggota Elevrad pun juga sudah mulai menyiapkan dan membereskan area turnamen. Tidak hanya itu, mereka juga sedang mempersiapkan festival akademi seperti yang kalian lihat di jalanan sekitar akademi sudah mulai dibangun booth-booth untuk makanan dan lainnya. Dekorasi pun sudah mulai dipasang di seluruh akademi,"

"Yah kita abaikan soal festival terlebih dahulu, mari kita bahas tentang turnamen akademi. Turnamen ini tidak bersifat wajib dan hanya murid yang bersedia dan terpilih saja yang dapat mengikutinya. Apa ada dari kalian di kelas ini yang mau mengikuti turnamen akademi ?," tanya tuan Alan.

Para murid yang mau mengikuti turnamen akademi pun mengangkat tangan. Ada juga beberapa murid yang tidak mengangkat tangan pertanda mereka tidak mau mengikuti turnamen akademi.

"Yang mau ikut turnamen dari kelas ini lumayan banyak juga tapi kalian semua tidak bisa mengikuti turnamen yang akan diselenggarakan di gedung tengah," ucap tuan Alan.

"Kenapa, tuan ?," tanya salah satu murid.

"Karena turnamen yang akan diadakan di gedung tengah hanya memiliki slot 32 peserta untuk turnamen antar murid perempuan dan untuk turnamen antar murid laki-laki,"

"Mungkin Rid dan yang lainnya yang merupakan anggota Elevrad sudah tau tentang format turnamen ini karena mereka adalah anggota Elevrad tapi biar aku jelaskan format turnamen ini kepada kalian yang belum mengetahuinya,"

"Format turnamen setiap tahunnya berbeda-beda. Untuk turnamen tahun ini, turnamen dipisah menjadi 2 yaitu turnamen khusus murid perempuan dan turnamen khusus murid laki-laki. Keduanya mempunyai slot peserta sebanyak 32 peserta yang mana 32 peserta itu terbagi dari 4 tahun angkatan yang berarti tiap tahun angkatannya hanya dipilih 8 murid saja yang dapat mengikutinya,"

"Kalian pasti bertanya-tanya kan bagaimana cara memilih 8 murid sedangkan yang mau mengikuti turnamen itu sangatlah banyak. Jawabannya adalah melalui kualifikasi," ucap tuan Alan.

"Kualifikasi ?," tanya murid-murid lainnya.

"Benar, seminggu sebelum turnamen akademi diadakan, akan diadakan kualifikasi untuk memilih para murid yang akan bertanding di turnamen itu. Karena turnamen akademi akan dilaksanakan minggu depan sedangkan kualifikasi diadakannya minggu sebelumnya, berarti minggu ini lah kualifikasi akan diadakan,"

"Coba angkat tangan kalian lagi untuk kalian yang mau mengikuti turnamen. Aku akan mencatat nama kalian yang mau mengikuti turnamen lalu setelah itu kalian akan melakukan kualifikasi bersama tahun pertama lainnya," ucap tuan Alan.

Setelah itu, kami yang mau mengikuti turnamen mulai mengangkat tangan kami lagi. Tuan Alan lalu mencatat nama kami di sebuah kertas.

-

Beberapa saat kemudian.

"Kalau begitu aku akan memegang daftar nama ini lalu menyerahkannya ke kepala akademi. Aku juga akan menunggu pengajar lainnya apakah mereka sudah membuat daftar murid mereka yang mau mengikuti turnamen atau belum. Karena prosesnya lumayan lama, sepertinya kualifikasi akan dimulai saat siang nanti. Untuk sekarang kalian bebas untuk mau latihan disini, mengikuti pertandingan harian selagi belum ditutup atau membantu persiapan festival, yang penting nanti siang kalian kembali lagi ke tempat latihan ini ya. Kalau begitu aku pergi dulu," ucap tuan Alan.

Tuan Alan pun pergi meninggalkan tempat latihan.

-

Siang harinya, pukul 2 siang.

Kami pun berkumpul kembali di tempat latihan kelas A tahun pertama.

"Untuk murid laki-laki yang mau mengikuti turnamen di kelas ini ada 10 orang, sedangkan untuk murid perempuan yang mau mengikuti turnamen ada 9 orang. Dari total 19 orang ini, adakah dari kalian yang berubah pikiran dan tidak jadi untuk ikut ?," tanya tuan Alan.

Tidak ada dari para murid yang bersuara yang berarti tidak ada yang berubah pikiran.

"Tidak ada yang berubah pikiran ya, baiklah kalau begitu. Untuk sekarang kita akan menunggu murid kelas lain yang akan ikut turnamen juga. Sebentar lagi mereka akan kesini," ucap tuan Alan.

"Murid kelas lain akan kesini ?,"

"Untuk apa mereka kesini ?," tanya para murid.

"Kalian bertanya untuk apa ? tentu saja untuk mengikuti kualifikasi turnamen," ucap tuan Alan.

Tidak lama kemudian, para murid dari kelas lain dan pengajar mereka masing-masing pun tiba di tempat latihan kelas A. Jumlah mereka tidak banyak, sepertinya tidak semua dari mereka yang hadir dan hanya murid-murid yang mau mengikuti turnamen saja yang hadir. Lalu para pengajar dari kelas lain pun menghampiri tuan Alan.

"Nih Alan, daftar murid yang mau mengikuti turnamen dari kelasku," ucap salah satu pengajar yang merupakan wanita.

Pengajar yang lainnya pun juga menyerahkan daftar nama murid mereka yang mau mengikuti ujian. Tuan Alan pun menerima daftar nama itu lalu membacanya.

"Kelas B untuk murid laki-laki berjumlah 6 orang, murid perempuan berjumlah 4 orang. Kelas C untuk murid laki-laki berjumlah 3 orang, murid perempuan berjumlah 5 orang. Kelas D untuk murid laki-laki berjumlah 4 orang, murid perempuan berjumlah 5 orang dan kelas E untuk murid laki-laki berjumlah 2 orang dan murid perempuan berjumlah 3 orang," ucap tuan Alan.

"Sedikit sekali jumlah mereka yang ikut dari kelas lain. Sepertinya mereka yakin kalau mereka tidak dapat ikut turnamen karena slot pesertanya cuma 8 orang di tiap angkatan. Mereka tidak mau membuang waktu dan tenaga untuk mengikuti kualifikasi yang belum tentu dapat mereka menangkan," pikirku.

"Berarti total yang ikut kualifikasi berjumlah 25 orang untuk murid laki-laki dan 26 orang untuk murid perempuan. Kalau begitu kita langsung mulai saja kualifikasi turnamennya,"

"Untuk kualifikasinya, semua murid laki-laki dan semua murid perempuan akan bertarung sekaligus sampai hanya tersisa 8 murid saja yang masih bertahan," ucap tuan Alan.

"Bertarung sekaligus ?,"

"Kualifikasinya akan seperti battle royale ?," tanya para murid.

"Ya kira-kira seperti itu. Untuk mempersingkat waktu, mari kita langsung mulai kualifikasinya dari murid laki-laki terlebih dahulu. Untuk murid laki-laki yang mau mengikuti turnamen, silahkan maju," ucap tuan Alan.

Para murid laki-laki yang mau mengikuti turnamen pun maju ke tengah tempat latihan salah satunya aku.

"Beri jarak antara kalian dengan murid lainnya agar tidak terlalu dekat," ucap tuan Alan.

Lalu kami pun mulai memberi jarak antara murid lainnya.

"Bagus seperti itu. Apa kalian sudah siap untuk melakukan kualifikasinya ?," tanya tuan Alan.

Para murid yang berada di tengah tempat latihan pun dalam posisi siap dan siaga. Mereka terlihat mewaspadai murid-murid yang berada di depan, samping dan belakang mereka meskipun sudah diberi jarak yang lumayan.

"Siap, tuan," ucap para murid.

"Kalau begitu, kualifikasi dimulai," ucap tuan Alan.

Semua murid yang mengikuti kualifikasi pun mulai saling menyerang satu sama lain. Tapi kemudian ada salah satu murid yang berteriak di tengah kualifikasi itu.

"Hei bodoh, kita jangan langsung menyerang satu sama lain dulu. Halangan terbesar kita untuk dapat mengikuti turnamen adalah murid-murid kuat yang ada di kelas A. Kita harus bekerja sama untuk mengalahkan mereka terlebih dahulu lalu baru kita melanjutkan menyerang satu sama lain," ucap murid yang berteriak itu.

Aku tidak mengenalinya sepertinya dia dari kelas lain. Mendengar hal itu, murid yang lainnya pun berhenti untuk saling menyerang satu sama lain. Mereka lalu menoleh ke arah murid kelas A salah satunya aku. Setelah itu, mereka pun mulai menyerang kami yang merupakan murid kelas A. 4 orang dari mereka pun bergerak ke arahku untuk menyerangku.

"Tumbanglah kau, Rid,"

"Kau adalah halangan terbesar untuk kami," ucap mereka.

Sebelum serangan mereka akan mengenaiku, aku juga bersiap untuk melancarkan serangan ke mereka.

"Aku bersyukur kalau kalian datang kepadaku sekaligus, karena aku juga harus mengurangi peserta kualifikasi ini agar tersisa 8 orang," ucapku.

~Flame Sword Art : Great Flame Slash~

-

Beberapa menit kemudian, kualifikasi untuk para murid pria tahun pertama pun telah selesai. 8 Murid yang bertahan di kualifikasi tersebut berhak untuk mengikuti turnamen puncak yang akan diselenggarakan di lantai teratas gedung tengah. Aku, Charles, Enzo dan Noa lolos kualifikasi ditemani dengan 3 orang yang merupakan murid kelas A yang bernama Glenn, Troy dan Ciaran. Dan ada juga 1 murid kelas B yang berhasil lolos kualifikasi. Kotaro tidak ikut kualifikasi karena dia tidak yakin akan bisa mengikuti turnamen ini.

Lalu setelah itu, kualifikasi untuk murid perempuan pun dimulai dan beberapa menit setelahnya kualifikasinya pun dinyatakan selesai. Irene, Chloe, Julie, Lotta dan Lucy berhasil lolos kualifikasi dan berhak mengikuti turnamen mewakili kelas A, sedangkan 3 sisanya berasal dari kelas B yang mana Lillian termasuk dalam 3 murid dari kelas B yang lolos itu. Leandra dan Lily tidak ikut kualifikasi karena mereka memutuskan untuk tidak mau ikut turnamen. Jika berhasil lolos ke turnamen, mereka takut dicemooh oleh banyak orang karena banyak orang yang akan menonton turnamen akademi termasuk para bangsawan. Yah aku tidak bisa memaksa apabila mereka tidak mau ikut.

"8 peserta dari tahun pertama yang akan mengikuti turnamen antara murid pria dan murid perempuan sudah ditentukan. Nama kalian ini akan langsung didaftarkan sebagai peserta turnamen. Kalian tinggal menunggu bagan pertandingannya saja dan melihat siapa yang akan menjadi lawan kalian di turnamen nanti. Karena turnamen masih akan diselenggarakan satu minggu lagi, kalian masih ada waktu untuk bersiap dan berlatih agar semakin kuat saat turnamen nanti. Apa ada yang mau kalian tanyakan lagi soal turnamen ini ?," tanya tuan Alan.

Para murid tidak ada yang bersuara pertanda tidak ada yang ingin bertanya.

"Tidak ada ya ? kalau kalian ingin bertanya, kalian bisa bertanya kepadaku untuk murid kelas A dan pengajar kalian masing-masing untuk murid dari kelas lain. Karena sekarang sudah tidak ada yang bertanya, maka aku akhiri kualifikasi turnamen ini. Dengan ini, kualifikasi turnamen aku anggap telah selesai," ucap tuan Alan.

-Bersambung