Hari dimulainya ujian ketiga pun tiba dan kini kami semua sedang berkumpul di tempat latihan kelas kami untuk mengadakan ujian tersebut. Kami semua masih menunggu kedatangan tuan Alan yang belum hadir untuk menguji kami.
Beberapa saat kemudian, tuan Alan pun akhirnya datang dengan ditemani oleh 6 staff lainnya. 4 dari 6 staff yang dibawanya adalah 4 staff yang sama dengan yang dibawa tuan Alan saat ujian pertama. Sedangkan 2 staff lainnya adalah staff baru yang belum pernah kulihat.
"Sepertinya ujian kali ini kita disuruh untuk melawan sesuatu lagi. Dengan adanya 6 staff lainnya itu sudah menjadi bukti kalau mereka akan membantu tuan Alan dalam membuat sesuatu," ucapku.
"Ya sepertinya kamu benar, Rid," ucap Charles.
"Selamat pagi, semuanya. Sepertinya kalian sudah siap untuk melaksanakan ujian ketiga kali ini. Kali ini, aku ditemani oleh keenam temanku untuk menyiapkan ujian kali ini. Pasti diantara kalian sudah dapat menebak ujian jenis apa yang akan kalian laksanakan kali ini dengan melihat aku yang membawa keenam temanku untuk membantu,"
"Sebelum kita mulai ujiannya, aku akan menjelaskan tentang ujian kali ini. Sebelum itu, seperti ujian sebelumnya, ujian ketiga ini pun juga akan dibagi menjadi 4 kali ujian dalam 4 hari. Hari Jum'at pun kalian akan diliburkan lagi dan masuk kembali di hari Senin depannya. Kalian boleh langsung pulang setelah menyelesaikan ujian. Tidak lupa juga kuingatkan kalau di Minggu ini pertandingan harian ditiadakan karena Minggu ini merupakan Minggu ujian,"
"Pada ujian ketiga ini, total poin yang bisa kalian dapatkan adalah 2000 poin. Pembagian poinnya sama seperti saat ujian pertama yaitu 200 poin di hari pertama, 300 poin di hari kedua, 500 poin di hari ketiga dan 1000 poin di hari keempat. Sama seperti ujian pertama juga, jika kalian gagal di ujian hari pertama atau kedua ataupun ketiga, kalian tidak bisa mengikuti ujian hari selanjutnya. Jadi lebih baik kalian hati-hati soal ini," ucap tuan Alan.
Sebagian murid-murid menjadi gelisah karena sistem ujian yang seperti ini.
"Jadi ini maksudnya saat tuan Alan bilang kalau ujian ini akan mirip dengan ujian pertama," ucap Charles.
"Iya, sistem ujiannya saja yang mirip tapi kita tidak akan melawan boneka kayu lagi seperti ujian pertama," ucapku.
"Aku penasaran apa yang akan kita lawan kali ini," ucap Charles.
"Dengan adanya 6 staff yang membantu tuan Alan. Sepertinya kita akan melawan sesuatu yang lebih sulit daripada ujian pertama," ucapku.
-
"Karena aku sudah menjelaskan tentang ujiannya, bagaimana kalau kita mulai ujiannya ?," tanya tuan Alan.
"Tunggu tuan Alan, bukankah penjelasan tentang ujian ini belum semuanya ? Bagaimana dengan penjelasan tentang apa yang akan kita lakukan di ujian ketiga ini ?," tanya salah satu murid.
"Kamu benar, maka dari itu aku akan langsung mulai ujiannya. Penjelasan tentang apa yang akan kalian lakukan di ujian ini akan aku jelaskan ketika ujiannya sudah dimulai. Nah, mari kita langsung mulai ujiannya. Rid, majulah," ucap tuan Alan.
"Aku lagi ? Kenapa selalu aku yang maju duluan ?," tanyaku.
"Kalau kamu tidak mau dipanggil lebih dulu, harusnya kamu tidak usah menempatkan namamu di peringkat satu. Sudah, maju saja," ucap tuan Alan.
"Baiklah," ucapku.
Aku pun maju ke tengah tempat latihan.
"Baiklah, untuk penjelasan tentang apa yang harus kalian lakukan di ujian kali ini adalah kalian harus mengalahkan sesuatu yang kami berlima ciptakan. Kalian pasti bertanya-tanya kenapa hanya kami berlima padahal ada 7 staf disini salah satunya aku. Karena 2 staff sisanya bertugas untuk memulihkan kalian apabila kalian terluka di ujian kali ini," ucap tuan Alan.
"Padahal di ujian sebelumnya setiap ada peserta yang terluka, mereka akan dibawa ke gedung tengah. Tapi kenapa sekarang tiba-tiba ada Staff lain yang datang untuk memulihkan kami jika terluka ? Apakah ujian kali ini sangat berbahaya ?," pikirku.
"Kalian harus mengalahkan sesuatu yang kami berlima ciptakan dalam waktu 2 menit. Lebih cepat lebih bagus dan kalau melebihi 2 menit maka kalian gagal. Apa kalian mengerti ?," tanya tuan Alan.
"Mengerti," ucap kami semua.
"Kalau begitu, mari kita mulai menciptakan sesuatu untuk ujian kali ini," ucap tuan Alan.
Mereka berlima termasuk tuan Alan mulai mengeluarkan sebuah Artifact dari kantung pakaian mereka.
~Wind Creation Magic~
~Water Creation Magic~
~Fire Creation Magic~
~Earth Creation Magic~
~Electic Creation Magic~
Mereka berlima mulai menciptakan sesuatu dari elemen yang berbeda-beda. Ada serigala, elang, banteng, ular besar dan singa. Makhluk-makhluk itu tercipta dengan elemen yang berbeda. Ada total 20 makhluk yang diciptakan oleh tuan Alan dan staff lainnya.
"Kalian harus mengalahkan semua makhluk-makhluk ini dalam waktu 2 menit. Perlu diingat karena lawan kalian adalah makhluk ciptaan yang terbuat dari elemen, berhati-hatilah ketika menggunakan elemen tertentu ketika ingin melawan mereka. Contohnya jika kalian menggunakan elemen api dan ingin mengalahkan singa yang terbuat dari elemen listrik, kalian pasti tahu apa yang akan terjadi selanjutnya," ucap tuan Alan.
"Jadi begitu ya, karena makhluk-makhluk terbuat dari elemen, mereka juga dapat menciptakan reaksi elemen ketika bersinggungan dengan elemen lain," pikirku.
Aku dah murid lainnya pun paham dengan apa yang dikatakan tuan Alan.
"Kalau begitu langsung kita mulai saja ujiannya. Ujian ketiga untuk hari pertama dimulai!," ucap tuan Alan.
-
Begitu tuan Alan berkata kalau ujiannya telah dimulai. Makhluk-makhluk itu langsung menyerangku dengan cepat. Ada yang berusaha ingin menggigitku, mencakarku ataupun menandukku. Tapi aku dapat menghindari semua serangan mereka. Selain serangan jarak dekat, semua makhluk itu dapat menyerang dengan serangan jarak jauh. Contohnya elang-elang itu yang bisa menembakkan bulu-bulunya itu yang mengandung sihir elemen yang berbeda-beda dan juga makhluk lainnya yang bisa menembakkan serangan sihir elemen dari mulutnya. Aku jadi mengerti kenapa tuan Alan juga membawa staff lainnya yang bisa memulihkan murid-murid yang terluka pada ujian kali ini. Serangan yang dilancarkan makhluk-makhluk itu sangat cepat dan berbeda dibandingkan saat kami melawan boneka di ujian pertama, padahal ini baru hari pertama. Aku tidak akan terkejut apabila ada beberapa murid yang gagal di ujian hari pertama ini.
Lalu aku mulai mengalahkan makhluk-makhluk itu dengan teknik pedangku. Aku menghancurkan mereka tanpa menggunakan sihir elemen apapun. Sebenarnya aku bisa saja mengalahkan mereka sekaligus saat ujian baru dimulai tapi aku penasaran bagaimana makhluk-makhluk ini akan menyerang jadinya aku tidak melakukan itu. Ini juga dapat membantu teman-temanku yang lain untuk mengetahui pola serangan mereka. Untuk itu, mereka harus berterima kasih padaku nanti.
~Sword Art : Half Moon Slash~
Aku menghabisi beberapa makhluk yang tersisa dengan teknik pedangku itu, dan mereka semua pun langsung musnah. Aku pun berhasil mengalahkan mereka semua dalam waktu kurang dari 2 menit.
"Selamat, Rid. Kamu berhasil menyelesaikan ujian di hari pertama ini. Kamu bisa mundur terlebih dahulu," ucap tuan Alan.
Lalu aku pun mundur ke sisi lapangan sesuai perintah tuan Alan.
"Selanjutnya Irene, silahkan maju," ucap tuan Alan.
Irene pun maju ke tengah tempat latihan.
"Ujian, dimulai!," ucap tuan Alan.
Makhluk-makhluk itu pun langsung mencoba menyerang Irene namun Irene langsung menggunakan sihirnya untuk mengalahkan makhluk-makhluk itu.
~Ice Magic : Full Frost~
Irene pun membekukan lantai di tengah tempat latihan itu. Semua makhluk-makhluk yang menginjak lantai itu pun membeku dan perlahan-lahan retak dan hancur. Sementara itu, makhluk yang terbang seperti Elang masih berusaha menyerang Irene tapi Irene dengan cepat menembakkan sihir es dari jari tangannya. Elang-elang yang terkena sihir es Irene pun langsung hancur dan musnah. Irene pun telah menyelesaikan ujian hari pertama itu.
"C-cepat sekali,"
"Bahkan tidak ada 20 detik dia bisa menyelesaikan ujian hari pertama ini,"
"Dia bahkan lebih cepat dari Rid," ucap murid-murid yang terkejut melihat aksi Irene.
"Selamat, Irene. Kamu juga berhasil menyelesaikan ujian hari pertama ini. Selanjutnya....," ucap tuan Alan.
-
Lalu Charles, Chloe, Enzo dan Noa pun berhasil menyelesaikan ujian hari pertama ini. Kotaro, Leandra, Lily dan Julie juga berhasil menyelesaikan ujian hari pertama ini. Ujian hari pertama pun berakhir.
Beberapa murid yang berhasil menyelesaikan ujian ini ada yang terluka dan kelelahan. Mereka langsung diatasi oleh kedua staff yang berperan untuk memulihkan mereka.
"Selamat bagi kalian yang sudah menyelesaikan ujian hari pertama ini. Kalian boleh langsung pulang atau tetap latihan disini untuk mempersiapkan ujian hari kedua besok,"
"Untuk kalian yang gagal di ujian hari pertama ini, aku minta maaf tapi kalian tidak boleh mengikuti ujian hari kedua dan hari-hari selanjutnya. Hari pertama saja sudah ada yang gagal, aku penasaran di ujian hari selanjutnya ada berapa banyak yang akan gagal lagi," ucap tuan Alan.
Sesuai perkataan tuan Alan, di ujian hari pertama ini, di kelas kami ada murid yang gagal menyelesaikan ujian. Murid yang gagal dalam menyelesaikan ujian di hari pertama ini berjumlah 5 orang, yang berarti hanya 35 murid yang akan mengikuti ujian hari kedua.
-Bersambung