Pertandingan antara Charles dan Noa pun masih berlanjut. Kali ini mereka saling menyerang dari jarak dekat. Noa menyerang Charles menggunakan tombak anginnya, namun Charles berhasil menghindar dan menahan beberapa serangan Noa. Charles pun juga begitu, dia menyerang Noa menggunakan pedang airnya namun Noa berhasil menghindar dan menahan beberapa serangan Charles.
~Spear Thrust~
Noa mencoba menusuk perut Charles dengan tombaknya. Charles segera menghindari serangan itu namun tidak sepenuhnya serangan itu dapat dia hindari. Pinggangnya mengenai tombak itu dan membuatnya terluka.
~Water Slash~
Charles pun berusaha menyerang balik dengan melakukan tebasan air. Noa dengan sigap langsung menghindari tebasan itu. Namun, pipinya terkena sedikit tebasan itu dan membuatnya terluka.
Walaupun mereka terluka karena terkena senjata, untungnya senjata yang diberikan akademi tidak dapat memberikan serangan fatal. Jika terkena tebasannya hanya memberikan luka yang tidak begitu dalam dan jika terkena tusukannya pun tusukannya tidak akan menusuk sampai dalam dan hanya mendaparkan sedikit luka tusukan. Memang senjata akademi tidak akan bisa membuat luka yang fatal, namun itu berbeda jika serangan yang dilakukan adalah dengan memakai sihir.
"Haahh haaahhh haahhh seperti yang diharapkan dari pangeran kerajaan. Kamu kuat sekali, Charles," ucap Noa yang mulai kelelahan.
"Haaahh haaaahh haaahhh kamu juga kuat sekali Noa," ucap Charles yang nampaknya juga sudah mulai kelelahan.
Mereka berdua pun mulai menyerang satu sama lain lagi.
~Wind Slash~
Noa mengeluarkan tebasan angin ke arah Charles.
~Water Slash~
Charles pun juga mengeluarkan tebasan air ke arah Noa. Kedua tebasan dari elemen yang berbeda itupun beradu.
Pengawas Elgin nampaknya sudah naik ke bangku penonton untuk mengawasi pertandingan mereka berdua dengan santai. Aku pun memutuskan untuk mendekatinya.
"Pertandingan antara mereka berdua sepertinya sudah mulai membuat arena menjadi rusak. Apakah di arena ini juga terdapat Artifact untuk memperbaiki kembali arena yang rusak ?," tanyaku kepada pengawas Elgin.
"Tentu saja, setiap arena sudah dilengkapi oleh Artifact tersebut. Tidak hanya di lantai ini, di lantai atas dan di gedung senior kalian pun juga ada," ucap pengawas Elgin.
"Begitu ya. Kalau untuk sensor bahaya, apakah di arena untuk pertandingan harian sudah disiapkan sensor bahaya seperti saat ujian masuk ?," tanyaku lagi.
"Sayangnya sensor bahaya tidak disiapkan untuk pertandingan harian," ucap pengawas Elgin.
"Lalu bagaimana jika ada murid yang melakukan serangan atau sihir yang berbahaya. Anda bilang kalau serangan yang berbahaya dilarang di ujian ini, lalu bagaimana anda tahu jika ada yang menggunakan serangan berbahaya tanpa sensor bahaya," ucapku.
"Biasanya kami disuruh untuk menilai setelah serangan itu dilancarkan. Jika serangan itu membuat murid yang terkenanya mengalami cedera parah, sekarat atau kematian, barulah kami memutuskan kalau serangan yang digunakan itu berbahaya. Dan akan memutuskan hukuman bagi sang pengguna serangan itu," ucap pengawas Elgin.
"Jadi kalian harus menunggu korban dulu ya, baru melakukan tindakan. Tidak ada pencegahan seperti yang dilakukan saat ujian masuk," ucapku.
"Yah begitulah, namun kami para pengawas juga berhak untuk langsung memberhentikan pertandingan apabila melihat peserta yang sudah tidak dapat bertanding lagi namun dia masih ngotot untuk tetap bertanding. Seperti lawanmu yang sebelumnya, dari lukanya saja aku sudah tahu kalau dia sudah tidak bisa melanjutkan pertandingan. Untungnya dia sadar akan keadaan tubuhnya sendiri dan memilih untuk menyerah, kalau dia memutuskan untuk lanjut maka aku yang akan langsung menyelesaikan pertandingan itu dan memutuskanmu sebagai pemenang," ucap pengawas Elgin.
"Begitu ya," ucapku.
Pengawas Elgin pun melihat ke belakang untuk melihat kondisi Kotaro, dia pun terkejut karena Kotaro sudah pulih sepenuhnya.
"Loh kok dia sudah pulih saja ," ucap pengawas Elgin yang terkejut.
"Ah tadi saat anda sedang fokus untuk mengawasi pertandingannya, Kotaro langsung pergi ke gedung tengah dan langsung di sembuhkan oleh pengawas disana. Setelah itu dia langsung kembali kesini," ucapku.
"Begitu ya, tapi kok kayaknya cepat sekali ya," ucap pengawas Elgin.
"Mungkin itu perasaan anda saja karena anda sejak tadi fokus ke pertandingan," ucapku.
"Sepertinya benar, mungkin itu perasaanku saja," ucap pengawas Elgin.
-
~Water Needle Slash~
Charles melancarkan tebasan yang berisikan ratusan jarum kecil lagi.
"Serangan jarum-jarum itu lagi," ucap Noa.
Noa mengarahkan satu tangannya ke depan.
~Wind Magic, Wind Blows~
Dia mengeluarkan sihir angin dari tangannya dan menghempaskan jarum-jarum itu dengan sihir anginnya.
"Lumayan Noa, aku pikir kamu akan menggunakan tombakmu lagi untuk menghalaunya," ucap Charles.
"Jika aku menggunakan tombakku lagi untuk menghalaunya, aku hanya akan terluka seperti sebelumnya," ucap Noa.
Noa pun bergerak maju menuju Charles.
"Heeee, kalau begitu bagaimana dengan ini," ucap Charles.
~Water Magic, Water Bubbles~
Charles menyerang Noa dengan gelembung-gelembung air miliknya.
"Bagaimana mungkin kamu bisa menghentikanku dengan gelembung-gelembung ini," ucap Noa.
Noa pun terus maju dan berniat untuk menghancurkan gelembung-gelembung itu. Dia pun menebas gelembung-gelembung itu namun tiba-tiba ledakan terjadi setelah dia menebas gelembung itu.
"Ap-," ucap Noa.
*DUARRR
Gelembung yang lainnya pun ikut pecah akibat ledakan itu dan mengakibatkan rentetan ledakan dari gelembung-gelembung yang pecah.
*DUAAARRR *DUAAARRR *DUAAARRRR *DUAAARRRR
Arena tempat Noa berdiri pun dikelilingi asap.
"Ya ampun, bagaimana bisa kamu gegabah untuk menghancurkan gelembung itu Noa ? Padahal kita sudah pernah melihat Rid menggunakan teknik ini dan kita pun juga sudah diajari teknik ini sama Rid," ucap Charles.
Asap pun mulai menghilang dan memperlihatkan Noa yang sedang berdiri sambil memegang bahu kanannya yang terluka.
"Haaahhh Haaaah Haahhh Manipulasi sihir dan mana ya ? Tidak kusangka kamu sudah bisa menggunakannya," ucap Noa.
"Benar, setelah melihat Chloe yang sudah bisa menggunakan teknik ini. Aku pun juga terus berlatih menggunakan teknik ini saat di asrama dan akhirnya aku berhasil menggunakannya. Tapi tidak kusangka kalau kamu berhasil bertahan dari serangan itu, Noa. Ya memang sihir ~Water Bomb~ yang kugunakan, tidak dapat membuat lawan langsung kalah sih," ucap Charles.
"Tentu saja karena aku tidak berkeinginan untuk kalah dalam melawanmu," ucap Noa.
~Accelerate~
~Speed Boost~
Noa melesat dengan cepat menuju Charles dan dalam sekejap langsung berada di hadapan Charles.
"Cepatnya," pikir Charles.
~Power Boost~
~Wind Spear, Thrust~
Noa meningkatkan kekuatannya dan mencoba menusuk Charles dengan tombaknya. Namun Charles menahan tusukan tombak itu menggunakan pedangnya. Kedua senjata mereka pun beradu namun kekuatan punya Noa lebih besar dan berhasil mendorong Charles beberapa meter ke belakang. Saat Charles terdorong ke belakang, Noa langsung menyerang Charles lagi tanpa menunggu waktu lama.
~Acceleerate~
~Wind Spear, Thrust~
Noa mencoba menusuk Charles kembali saat dia sedang terdorong. Charles yang tidak siap pun tidak sempat menggunakan pedangnya untuk menahan tusukan untuk dan akhirnya tusukan itu mengenai Charles.
"Arghhh," ucap Charles kesakitan.
Charles pun terlempar setelah terkena tusukan itu dan menabrak dinding arena.
"Ini belum selesai loh, Charles,"
~Wind Ballista~
Noa bersiap melempar tombaknya ke arah Charles yang sedang menempel di dinding arena. Setelah itu, Noa langsung melemparkan tombaknya ke arah Charles. Tombak itu sangat cepat dan bersiap untuk menghantam Charles yang sedang menempel di dinding. Namun Charles bukan hanya sekedar menempel di dinding, dia pun tahu apa yang harus dia lakukan untuk menahan ~Wind Ballista~ itu.
~Water Magic, Thick Water Wall~
Charles membuat sebuah dinding air yang tebal. Tombak angin itu pun menghantam dinding itu. Namun bukannya menghantam tembok air tersebut, tombak angin itu malah masuk ke dalam tembok tersebut.
"Apa yang terjadi ?," ucap Noa.
"Walaupun kelihatannya tembok ini tebal, tapi tembok ini tidak keras seperti perisai. Tembok ini seperti air yang lunak. Tujuanku membuat tembok ini agar tombak mu bisa masuk ke dalam tembok itu dan terjebak di dalamnya. Dengan begitu, kamu pun tidak mempunyai senjata untuk bertarung, Noa," ucap Charles.
~Speed Boost~
Kali ini giliran Charles yang bergerak cepat menuju Noa. Setelah hampir mendekati Noa, Charles pun mengambil ancang-ancang untuk menebas Noa.
~Water Slash~
Tebasan air pun dikeluarkan untuk menebas Noa.
~Wind Punch~
Namun Noa, menahan tebasan itu dengan pukulan anginnya. Pukulan dan tebasan itu pun beradu.
"Apaa ?," ucap Charles yang terkejut.
"Sepertinya kamu lupa ya Charles, kalau aku juga bisa bertarung tanpa menggunakan senjata," ucap Noa.
Saat pukulan Noa dan pedang Charles terus beradu. Noa pun menendang perut Charles yang tanpa pertahanan itu.
~Wind Kick~
"Arrrggh," ucap Charles yang kesakitan.
Charles pun terdorong beberapa meter ke belakang sambil memegang perutnya.
"Haaahh Haaahhh Haaahhh, ya ampun bagaimana bisa aku lupa tentang teknikmu yang ini padahal aku sudah pernah melihatnya di pertandingan saat ujian masuk. Jadi akhirnya kamu menggunakannya ya... Magic Martial Arts," ucap Charles.
Noa melapisi tangan dan kakinya dengan sihir angin. Namun ternyata bukan hanya tangan dan kakinya saja yang dilapisi sihir angin, melainkan seluruh tubuhnya dilapisi oleh sihir angin.
-Bersambung