"Dengan kemenangan ini, Rid Archie mendapatkan 200 poin dan Masahiko Kotaro kehilangan 200 poin," ucap pengawas Elgin.
"Kamu tidak apa-apa, Kotaro ? Maaf ya, sepertinya aku berlebihan," ucapku yang menghampiri Kotaro.
"Tidak apa-apa, tuan Rid. Ini bukti betapa lemahnya saya karena tidak bisa menahan serangan anda," ucap Kotaro.
"Ya ampun kamu masih saja berbicara denganku menggunakan "tuan"," ucapku.
"Ma-maaf, kebiasaanku. Saya akan berhenti menggunakan kata "tuan" sedikit demi sedikit. Ngomong-ngomong tu- maksudnya Rid, tadi sebelum bertanding anda mengajukan taruhan kan ? karena saya kalah, saya akan menuruti permintaan anda," ucap Kotaro.
"Benar juga, hmm permintaan ku tidak berat kok. Aku cuma ingin kamu berhenti berbicara formal kepada kami. Bicara formalmu mungkin bagus jika diterapkan kepada orang yang lebih tua atau orang yang terhormat, tapi aku ingin kamu mengubah gaya bicaramu jika berbicara dengan kita. Gunakan bahasa santai saja seperti "aku" dan "kamu"," ucapku.
"Begitu ya. Baiklah, karena sa- maksudnya aku juga kalah di pertandingan ini, aku akan menuruti permintaanmu. Tapi maafkan sa- maksudnya aku jika belum bisa langsung berbicara dengan santai," ucap Kotaro.
"Tidak apa-apa, santai saja," ucapku.
Aku pun membantu Kotaro untuk berjalan menuju bangku penonton karena mengalami luka akibat seranganku.
"And- maksudnya kamu itu kuat sekali ya, Rid. Bahkan tanpa menggunakan sihir dan hanya satu serangan saja bisa mengalahkanku," ucap Kotaro.
"Tapi, seranganku yang barusan seharusnya tidak bisa langsung mengalahkanmu karena kamu tidak pingsan. Aku menang karena kamu menyerah. Kenapa kamu memilih menyerah ?," tanyaku.
"Sa- aku menyerah karena aku sadar setelah terkena seranganmu, Rid. Aku menderita luka yang lumayan yang membuatku sulit untuk melakukan serangan lagi. Setelah membentur dinding saja aku kesulitan untuk bangun kembali. Sepertinya ini kesalahanku karena tidak menggunakan sihir pertahanan terlebih dahulu. Jika aku menggunakan sihir pertahanan terlebih dahulu, setidaknya aku masih bisa melancarkan serangan setelah terkena seranganmu. Yah walaupun aku yakin kalau aku akan tetap kalah," ucap Kotaro.
"Kamu terlalu berlebihan menilaiku," ucapku.
"Kamu tanpa sihir saja sudah sekuat itu apalagi jika menggunakan sihir. Ngomong-ngomong, apa aku boleh menantangmu lagi di pertandingan harian ?," tanya Kotaro.
"Boleh saja, tapi kusarankan agar tidak menantangku setiap hari," ucapku.
"Hahaha tenang saja. Aku juga bukan orang bodoh yang memilih untuk menantangmu setiap hari," ucap Kotaro.
Akhirnya kami pun sampai di bangku penonton.
"Masahiko Kotaro, sebaiknya kamu pergi ke gedung tengah di lantai 2 untuk meminta pengawas disana untuk menyembuhkanmu karena seperti yang kubilang tadi, di arena pertandingan harian tidak ada pengawas penyembuh," ucap pengawas Elgin.
"Baiklah, tuan pengawas. Saya akan pergi kesana sebentar lagi. Saya mau istirahat sebentar," ucap Kotaro.
"Kamu menang lagi ya Rid, bahkan dengan 1 serangan lagi," ucap Charles.
"Itu benar, kira-kira siapa orang yang bisa menang melawanmu, Rid ?," ucap Noa.
"Kenapa kalian berdua tidak coba saja melawanku, siapa tau kalian berdua bisa menang," ucapku.
"Tidak-tidak, aku sadar diri akan kekuatanku dan aku yakin sekali kalau aku yang sekarang belum bisa untuk mengalahkanmu," ucap Noa.
"Hahaha, aku juga berpikir kalau aku tidak bisa menang melawanmu saat ini," ucap Charles.
"Kalian terlalu pesimis. Jika menurut kalian aku ini lebih kuat dari kalian, bukankah itu bagus. Jika kalian melawanku dan kalah, kalian akan tahu kelemahan kalian dan itu akan membuat kalian semakin kuat. Yah memang sih kalau kalian kalah poin kalian akan dikurangi. Jadi ya setidaknya kalian melawan orang yang lebih kuat dari kalian 1x dalam seminggu lah untuk mendapatkan pengalaman dan sisanya kalian melawan orang yang menurut kalian bisa dikalahkan agar mendapatkan poin," ucapku.
"Hmmm benar juga ya," ucap Noa.
"Sepertinya aku terlalu cari aman dengan melewatkan lawan yang menurutku kuat. Padahal jika melawan lawan yang lebih kuat akan membuatku semakin kuat juga walaupun aku kalah. Seharusnya aku tidak boleh seperti ini. Aku merasa malu dengan Kotaro yang bisa langsung berhadapan dengan Rid," ucap Charles.
Charles diam sejenak, setelah itu dia berbicara.
"Kalau begitu, Rid. Aku ingin menantangmu untuk melakukan pertandingan harian besok," ucap Charles.
"Kamu serius, Charles ?," ucap Noa.
"Iya, aku tidak boleh begini. Jika aku hanya mencari lawan yang lebih lemah, aku tidak akan berkembang. Makanya aku ingin menantang lawan yang lebih kuat, aku tidak peduli jika akan kalah nantinya," ucap Charles.
"Itu bagus Charles, aku terima tantanganmu untuk besok," ucapku.
"Dan untuk pertandingan hari ini, Noa Sigisbert aku menantangmu untuk melakukan pertandingan harian," ucap Charles.
"Kamu ingin melawanku ? Aku memang tidak yakin akan menang melawan Rid. Tapi jika melawanmu, mungkin aku yakin akan menang. Apa kamu serius Charles ? Kamu mungkin bisa kalah loh ?," tanya Noa.
"Aku menantangmu karena kamu itu juga kuat Noa. Seperti yang kubilang barusan, aku ingin bertarung dengan orang yang kuat. Tapi jika dibandingkan dengan Rid, aku masih yakin kalau aku bisa menang jika melawanmu," ucap Charles.
Keduanya pun memanas.
"Kakak menantang Noa untuk bertanding ?," ucap Chloe
"Yang benar saja ?," ucap Enzo
"Sepertinya ini akan menjadi pertandingan yang menarik," ucapku.
-
Charles dan Noa sudah berada di arena. Pengawas Elgin pun juga ada disana.
"Kotaro, kamu tidak pergi ke gedung tengah ? segera sembuhkan lukamu," ucapku.
"Bagaimana mungkin sa- aku pergi ke gedung tengah disaat ada pertandingan menarik di depan mataku. Ini adalah pertandingan antara peringkat 3 dan peringkat 6 di ujian masuk, aku tidak boleh tidak melihatnya," ucap Kotaro.
"Hmmm yah karena di arena ini juga sedang sepi sepertinya tidak apa-apa jika aku yang melakukannya," ucapku.
"Apa maksudmu Rid ?," ucap Kotaro.
Aku mendekati Kotaro yang sedang duduk di bangku penonton dan memegang pundaknya.
~Heal~
Aku menyembuhkan Kotaro dengan sihir penyembuhanku dan luka di tubuhnya pun hilang
"Apa ?!?!," ucap Kotaro terkejut.
Enzo dan Chloe pun juga melihat ke arah kami berdua.
"Bagaimana bisa ?," ucap Enzo.
"Kamu juga bisa memakai sihir penyembuh, Rid ?," tanya Chloe.
"Yah harusnya setiap orang wajib memiliki sihir penyembuh untuk mengobati dirinya sendiri. Makanya aku juga belajar sihir penyembuh untuk jaga-jaga apabila aku terluka nantinya," ucapku.
"Sihir penyembuhan biasa biasanya memakan waktu yang cukup lama untuk menyembuhkan luka, mungkin sekitar 1-5 menit tergantung dari luka mereka. Tapi kamu bisa menyembuhkan luka Kotaro hanya dalam hitungan detik," ucap Chloe.
"Yah mungkin itu hanya kebetulan kalau aku bisa menyembuhkan lebih cepat," ucapku.
-
Kembali ke arena.
"Apa kalian berdua sudah siap ?," tanya pengawas Elgin
"Siap," jawab Charles dan Noa.
"Kalau begitu, pertandingan dimulai!!," ucap pengawas Elgin.
Pengawas Elgin pun langsung menepi ke pinggir arena.
"Untuk melawanmu sepertinya aku harus serius sejak awal," ucap Noa.
~Wind Magic, Apply Magic Weapon, Wind Spear~
Noa mengangkat tombaknya dan bersiap-siap untuk melempar.
"Teknik itu kan," ucap Charles.
"Rasakan ini, ~Wind Ballista~," ucap Noa.
Noa melempar tombak yang di aliri sihir angin kepada Charles.
"~Wind Ballista~ ya, serangan itu memang sangat kuat tapi aku akan menahan serangan itu," ucap Charles.
~Water Magic, Create Magic Weapon, Water Shield~
Charles membuat perisai air di tangan kirinya untuk menahan ~Wind Ballista~ milik Noa.
Tombak angin itu pun bersiap untuk menerjang Charles.
"Majulah," ucap Charles.
"Menahannya bukan hal yang baik loh Charles. Memang ~Wind Ballista~ mempunyai efek ledakan jika bersentuhan dengan objek yang diterjangnya. Tapi jika hanya itu saja mungkin tidak akan bisa menembus perisaimu. Jadi aku menambahkan sihir ~Wind Blast~ pada ~Wind Ballista~ itu, jadinya efek ledakannya akan lebih kuat dari ~Wind Ballista~ biasa," ucap Noa.
"Apa katamu ?," ucap Charles.
Tombak angin itu pun menerjang perisai Charles dan terjadi ledakan yang lumayan hebat.
*DUARRRRRRRRR
Debu asap pun bermunculan di tempat Charles berdiri.
"Kembalilah, tombakku," ucap Noa.
Tombak yang Noa lemparkan kepada Charles pun kembali kepadanya. Sementara itu, debu asap masih berkumpul di tempat Charles berdiri.
"Teknik yang diajarkan Rid berguna juga, kalau tidak salah namanya Forging Magic," ucap Noa.
"Ya ampun, tidak kusangka kalau kamu sudah bisa menggunakan teknik yang Rid ajarkan," ucap Charles.
Debu asap di tempatnya berdiri pun hilang dan kini terlihat kondisi Charles yang sudah terluka dan perisai air di tangan kirinya pun sudah hancur.
"Tadi itu hampir saja, Untung aku masih sempat menggunakan sihir pertahanan sebelum tombak itu meledak. Jika tidak, mungkin aku sudah kalah," ucap Charles.
"Tidak kusangka kalau kamu masih bisa bertahan, Charles," ucap Noa.
"Forging Magic ya ? Teknik yang diajarkan Rid memang berguna. Tapi bukan kamu saja yang sudah bisa menggunakan teknik itu," ucap Charles.
~Water Magic, Apply Magic Weapon, Water Sword~
Charles memegang pedang airnya dari ujung pedangnya sampai bagian bawah pedangnya.
~Water Needle Slash~
Charles menebas pedangnya ke arah Noa, tapi bukannya sebuah tebasan air yang muncul melainkan puluhan atau bahkan ratusan jarum kecil yang menuju ke arah Noa.
"Apa ?," ucap Noa terkejut.
Namun Noa dengan sigap memutar tombaknya untuk menahan ratusan jarum yang diarahkan kepadanya. Namun tidak semuanya berhasil Noa tahan, ada beberapa jarum yang lewat dan mengenai tubuh Noa dan membuatnya terluka. Setelah beberapa saat, serangan jarum itu pun berhenti.
"Haaaaah, haaaaahhh, haaahhhh. Kamu hebat juga, Charles," ucap Noa yang nampaknya kelelahan setelah menahan banyak jarum.
"Kamu pun juga, Noa," ucap Charles.
"Mereka itu, sepertinya mereka berdua sedang pamer kalau sudah bisa menggunakan teknik Forging Magic," ucapku yang menonton mereka dari bangku penonton.
-Bersambung