Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

SEBUT SAJA, AKU TAKDIRMU BY

🇮🇩Salsabilla_mel
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.5k
Views
Synopsis
"Ikuti saja alurNya, kembali atau dengan yang lain adalah jawabannya, Hum". ucap Hubby dengan penuh penyesalan. Harapan-Penantian adalah Kebodohan yang pernah Humaira lakukan, tanpa sengaja semua itu menjadikan bara api yang menyeka setiap ulu hati. Setelah itu, Humaira tegesa-gesa menatap matanya, penuh dengan kesadaran diri dan pasrah akan jalan takdir. "By, takdir apa yang sebenarnya kamu jawab?". tanya Humaira sambil menyeka air mata. Tak sanggup dengan apa yang Tuhan kehendaki, perihal takdir Humaira dan Hubby mencoba menyingkap waktu, menjauhi rindu dan tak layak untuk bertemu. Enam tahun berlalu- Humaira tiba-tiba menerima pesan singkat dari seorang laki-laki. "Assalamualaikum Humaira. Bolehkah aku bertanya denganmu? Jika kamu masih sendiri, bolehkah aku ke rumahmu untuk menepati setiap janji-janjiku dulu dan ijinkan aku datang untuk melamarmu? Tapi, jika kamu sudah menemukan seseorang, aku turut berbahagia atas kebahagiaanmu" Sebuah pesan yang tak disangka-sangka oleh Humaira, dan membuat hatinya mulai berdebar-debar, sesak nafas dan tanpa disadari ada sebuah kebahagiaan yang tersulut dengan senyuman.
VIEW MORE

Chapter 1 - Introduced myself and love friend

Masa remaja bukan masa yang sulit dengan istilah mencintai atau dicintai. Masa remaja seakan-akan menjadi ajang untuk mencari kebahagiaan dan keromantisan tersendiri. Beribu-ribu remaja mulai berlomba-lomba mencari pasangan terbaiknya, bukan malah asik mencari kesibukan pembelajaran untuk masa depannya.

Namaku, Humaira Alzana Salwa. Lahir diantara kota perbukitan dan perairan. Menyukai setiap tantangan dalam kehidupan. Mencari teman adalah kewajiban. Humaira adalah wanita kecil, berbody ramping, dengan balutan hijab yang menjulur diarea dada, remaja cantik yang suka menyibukkan diri dan lebih mementingkan apa itu masa depan daripada masa percintaan.

Humaira, menyukai yang namanya pertemanan daripada pertengkaran, meskipun dia bukan sosok pendiam.

Naura Al Sani, Sahabat Humaira yang tak kalah pendiam dari dia. Orangnya cerdas, cantik meskipun banyak lelaki yang mengidam-idamkan sosoknya daripada Humaira yang selalu membuat benteng Takeshi untuk manusia-manusia Adam yang sengaja mengetuk benteng tersebut.

Humaira dan Naura layaknya dua senyawa yang berbeda lalu disatukan oleh semesta, senyawa yang pertama suka ngelawak, cerewetnya kebangetan, manisnya tak beraturan. senyawa kedua pendiam didepan orang-sebaliknya didepan Humaira, cantiknya ngalahin Miss universe, IQnya rata-rata mengalahkan profesor sedunia.

Mereka adalah Remaja cantik yang sengaja dipertemukan dengan gampangnya dan menjadi sahabat untuk selamanya. tepatnya di sekolah "SMA SURABAYA 01"

(Bel sekolah berbunyi)

Humaira dan Naura mulai memasuki masa-masa SMA dengan lincahnya mereka menapaki setiap langkah untuk pergi ke sebuah kelas yang mereka sebut dengan "Angel classroom".

tempat dimana, semuanya terlihat nyaman, aman dan tentram. banyak wanita cantik yang menjadikan kelas ini sangat popular diantara kelas lain.

Dinding ber-cat putih menyelimuti setiap ruangan, ada bingkai kaligrafi yang sangat indah sekitar empat jenis dengan lafadz yang berbeda-beda.

Meja-kursi, tertata berjejeran seperti disidang pengadilan sangat rapi, debu-debu pun terbang sampai tak kasat mata.

aroma kelas dengan tumpukan buku-buku baru yang menyulutkan emosi untuk mengambilnya.

(Ibu guru memasuki Angel classroom)

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh, Selamat pagi dan selamat datang untuk siswi-siswi semuanya, selamat mengemban ilmu di sekolah ini. Ibu Guru harap kalian bisa menjadi penerus bangsa dan agama di masa milenial ini," sapa Ibu Guru Syaidah.

"Waalaikumussalam warahmahtullahi wabarokatuh, Selamat pagi juga Bu...," jawab siswi-siswi serentak.

Humaira dan Naura, menduduki meja paling depan dengan alasan mereka suka dan menyukai hal tersebut. mereka saling mengenalkan diri didepan siswi lainnya.

Bu Syaidah mulai mengabsen nama-nama siswi di kelas itu, "Humaira, coba perkenalan diri kamu dengan bahasa yang baik ya," Humaira menjawab, "Siap Bu."

Humaira berdiri dan dia siap memperkenalkan dirinya, tanpa ragu dan malu-malu, Humaira langsung mendapatkan tepukan tangan dari siswi lainnya.

"Perkenalkan namaku, Humaira Alzana Salwa, tempat tinggal saya, di kota kecil di Surabaya, cita-cita saya adalah menjadi orang yang selalu baik hati dan suka tanpa berbasa-basi, jadi jika kalian berkenan untuk berteman dengan saya jangan sampai sakit hati, Okay!!!"

sahut Bu Syaidah, "Wah, terimakasih Humaira." lanjut memperkenalkan "Selanjutnya, Naura."

Naura mulai berdiri dengan cantiknya, semua siswi terpesona akan senyum manis dibibirnya dengan malu-malu dan tertunduk diam membisu, dengan terbata-bata Naura mulai berbicara. "Terimakasih Bu, disini saya ingin memperkenalkan diri saya yang biasa saja, Nama saya Naura Alsani, rumah saya tidak jauh dari Humaira, saya berteman baik dengan dia dan untuk yang lainnya, semoga kita juga bisa berteman baik sama seperti saya dan Humaira, terimakasih."

Setiap Siswi memperkenalkan dirinya masing-masing dengan tingkah laku yang berbeda-beda.

"Terimakasih untuk semuanya, kali ini, ibu akan membagikan buku-buku baru yang akan menemani pembelajaran kita di satu tahun terakhir ini, jadi jaga baik-baik dan jangan sampai ada yang hilang atau rusak ya," wacana Bu Syaidah.

"Siap Bu," jawab serentak.

Suasana sekolah yang benar-benar Humaira rasakan, senang, nyaman, dan baik adalah vibe positive yang membuatnya senang memilih sekolah disini.