Chereads / Angel’s Touch (+21) / Chapter 22 - Episode 21

Chapter 22 - Episode 21

Eros berdiri di sana di seberang kolam renang. Ada atap kaca di atas kolam renang itu. Banyak artis porno selebriti hingga wajah wajah yang tidak aku kenal ada di kolam ini. Mulai dari barat, Asia, semuanya di sana. Eros di dampingi dua wanita cantik di kiri dan kanannya. Ia tertawa licik

" aku tak menyangka kau akan datang sejauh ini, Taeho. Namun kau justru mengakhiri hidupmu"

Ucapnya keras ditengah keadaan hening itu.

" kita berdua sama Eros. Aku tidak pernah takut padamu"

Jawabku lantang. Ia makin tertawa licik

" mari kutunjukkan sesuatu"

Eros masuk ke dalam sebuah ruangan dengan pintu ganda. Semua wanita di ruangan itu terkejut. Mereka berbisik, bagaimana bisa ada dua Billy di sana. Aku ikut masuk ke dalam ruangan itu, di dampingi gadis-gadis lainnya

Ruangan agak gelap dengan lilin kecil menerangi hanya di beberapa sisi ruangan. Suasana mirip seperti gereja. Aku melihat gadis-gadis bugil berbaris rapi di kiri dan kananku. Ini sebuah Ritual. Aku melihat sebuah panggung di hadapan gadis-gadis itu dengan dua patung wanita di kiri dan kanan. 

" selamat datang Taeho, di kuil suciku"

Teriak Eros lantang. Kuil suci? Apa dia menganggap dirinya

" benar, aku Dewa dari gadis-gadis ini. Aku selangkah lagi untuk menjadi Dewa umat Manusia"

Ia membuka Tirai di belakangnya. Aku melihat Jessica. Ia berjalan menghampiri Eros. Rambutnya merah dan ia semakin cantik. Bahkan lebih cantik dari dahulu. Ia lalu merangkul Eros dengan mesra

" kau sangat menyedihkan Taeho. Datang ke rumahku sendirian, berharap bisa menghentikanku"

Teriaknya lagi. Aku melangkah maju tanpa takut sedikit pun.

" kau pikir pusaka-pusaka itu dapat menghentikanku, peniru?"

Tidak lama seorang wanita naik ke atas panggung. Bugil tanpa busana. Aku tercengang. Langkahku terhenti. Tubuhku seketika gemetar

" De…Wi!"

Lirihku terkejut. Ia menatapku dengan tatapan terkejut 

" Billy! Apa yang terjadi sebenarnya!"

Eros, ia menculik Minju ke tempat ini. Aku tahu ia menculiknya karena kebodohanku tapi aku tak menyangka ia membawa Minju ke AS hanya dalam hitungan menit. Eros bertepuk tangan dengan keras

" aku seorang Dewa, Taeho. Kau hanya manusia. Memindahkan wanita dari negeri jauh sekali pun adalah perkara mudah bagiku"

Sahutnya licik. Minju melihat cincin di jariku dan ia sadar aku adalah Billy yang ia kenal

" Billy!"

Ucapnya takut. Ia berjalan menjauh dari Eros

" cukup sudah! Saatnya mengingatkan siapa kau sebenarnya. Ajian Murka Dewa!"

"Duar!" 

Sebuah ledakan terjadi. Tameng energi melindungi Minju, Jessika dan gadis-gadis di ruangan itu. Namun aku terpelanting akibat ledakan itu. Dinding-dinding pun runtuh, cahaya matahari terlihat dari atap. Ajian itu membuat Villa menjadi porak-poranda. Aku seketika bangkit. Cincin itu terpatah

" Mas Taeho?! Apalagi ini?!"

Minju terkejut melihat apa yang terjadi. Cincin itu mulanya masih di jariku. Namun cincin itu terpatah dan terlepas sehingga wujudku kembali berubah menjadi Taeho. Semua orang berteriak. 

" inilah wujud peniru itu yang sebenarnya. Pria buruk rupa tak tahu malu bernama, Taeho!"

Minju menggeleng kepala. Ia seketika menangis. Ia kini tahu kalau Billy tak pernah ada. Ia terduduk dan menangis. Eros kembali membacakan mantra. Reruntuhan-reruntuhan bangunan menyatu kembali. Villa itu kembali seperti semula

Minju lalu maju. Eros memantrainya. Ia berjalan menghampiriku hingga akhirnya tiba dihadapanku. Ia angkat kedua tangannya dan saat itu juga ia mencekikku sekuat tenaga

" Arrrgghhh! Erggghhhg!"

" kau akan mati di tangan wanita ini Taeho! Kau… argghgh! Ughhhh!"

Aku mendengar suasatu. Minju tiba-tiba berhenti mencekikku. Ia melihatku dengan penuh ketakutan. Ia menyingkir. Aku melihat tubuh Eros perlahan membusuk. Darah keluar dari mulutnya. Tidak lama asap-asap racun melahap tubuhnya

" tidaaaaak! Ada apa ini!"

Jessika menatapnya sinis. Ia seperti sadar dari mantra Eros. Ia  tertawa lepas.

" aku menang Eros! Kutukan Bidadari berlaku padamu"

Gadis-gadis itu berteriak ketakutan mereka semua melarikan diri. 

" tapi kenapa dia ti….dak?"

Lirih Eros ditengah tubuhnya yang membusuk. Jessika makin tertawa

" ia setia pada janjinya, Eros. Kau pernah bersumpah puluhan ribu tahun yang lalu dan kau mengingkarinya. Kau memantrai kami dan membunuh kami semua. Kau lupa pusaka ini masih dapat membunuhmu."

Meskipun hancur, pusaka itu memantulkan kesaktian Eros dan menggunakannya untuk melahapnya. Ajian ini tanpa nama. Memantulkan tenaga musuh dan menggunakannya untuk melahap musuh. Tubuh Eros seketika hancur menjadi debu. Pusaka itu utuh kembali. Tubuhku seketika kembali menjadi Billy

" kau….."

Bisik Minju sambil meneteskan air mata.

" Minju…"

Aku hendak memeluk Minju namun ia memundurkan tubuhnya

" menjauh dariku"

Jessika hendak menghampirinya. Minju menoleh dan ia juga menghindar darinya. 

" pergi kalian semua dari kehidupanku!"

Teriaknya geram.

" Minju"

Aku menghampirinya sekali lagi. 

" Pergi!"

Saat itu juga Jessika menangkap kami berdua. Aku lupa apa yang terjadi selanjutnya

Aku terbangun di rumah gubukku. Aku tidak tahu berapa hari berlalu. Aku melihat handphone di tanganku dan ternyata beberapa hari berlalu setelah kejadian itu. Eros sudah tewas karena ulahnya. Nyaris 100 ribu tahun dan akhirnya ia tewas di abad 21. Jessika memantraiku dan Minju saat di Amerika. Aku terbangun di rumahku, di atas kasurku sebagai Taeho.

Seluruh pusaka itu utuh. Aku keluar dari rumah gubukku dan orang yang pertama kali menyapaku adalah Yunah. Ia membuang muka dan menyingkir pergi. Ia tidak akan melayaniku lagi karena tidak ada Billy di sini. Ia berhenti berpura-pura dan menjadi dirinya sendiri. 

Aku berlari ke rumah Minju pagi itu juga. Kami bertemu di depan rumahnya. Kami sempat saling bertatapan. Ia hendak pergi. Ia tiba-tiba mendekat dan menatapku dengan wajah penuh air mata

" jadi selama ini, kamu Billy?"

Aku mengangguk. Aku mendekat namun ia segera memundurkan tubuhnya

" jadi benar kau mendekatiku karena nafsu? Apa kau tidak pernah menyukaiku?"

Aku menggeleng kepala. 

" sejak di rumah sakit itu aku menyukaimu Minju. Tapi….."

" tapi kau menipuku. Aku melayanimu bertahun-tahun. Aku berikan kau tubuhku. Cintaku. Dan ternyata, pria yang aku layani, tidak pernah ada?"

" atau mungkin lo ga terima karena dia ga ganteng?"

Saat itu juga Dokter Xinyu muncul.

" Dok…dokter? Kau tidak mengerti!"

Aku terkejut dengan kehadiran Xinyu. Ia segera merangkulku.

" bilang aja iya, aku bener kan?"

Minju membalik badan lalu pergi begitu saja dan masuk ke dalam rumahnya.

" Xinyu?"

Ia menoleh dan saat itu juga tersenyum. Jessika tidak lama muncul

" ini emang kedengaran mustahil. Tapi aku udah lama curiga kalau kamu dan Billy itu orang yang sama. Kejadian hari itu sempet mematahkan keraguanku. Ternyata aku bener"

Jessika tiba-tiba datang. Ia menoleh ke arah Jessika. Ternyata Jessika yang memberitahunya semuanya

" Minju pun tidak pernah menyukaimu, Taeho. Itu semua adalah pengaruh dari sihir. Sudah aku bilang sihir itu mutlak. Tidak memandang alim atau bejat. Dia juga dengan mudah terpedaya."

Jelasnya. Aku masih bingung 

" tapi bagaimana dengan Xinyu? Kenapa dia bisa ke telaga sedangkan Minju tidak?"

Jessika hanya tertawa

" kurasa Minju benar, kau hanya nafsu padanya. Xinyu juga sama. Alasan kenapa Xinyu dapat ke telaga karena kau membawanya sebagai Taeho. Kau menyelamatkan nyawanya sebagai dirimu sendiri. Ia menerima Taeho, bahkan saat pertama kalian bertemu. Ia percaya padamu. Cinta Minju pada Billy melebihi cinta Xinyu. Tapi Minju tidak pernah tahu siapa kau. Dia mencintai Billy, bukan Taeho. Kau tidak pernah menunjukkan dirimu dan ia tidak pernah suka ketika dirimu muncul. Cinta itu pun palsu. Dia bukan jodohmu Taeho. Jika sedikit saja ia tidak menerimamu, selamanya ia tidak akan menerimamu. Hubunganmu dan Minju hanya berdasarkan nafsu. Sama seperti hubungan manusia pada umumnya"

Aku makin terdiam. Aku masih bingung dengan diriku sendiri dan apa yang terjadi

" aku jujur setiap aku bilang aku cari jodoh bukan karena tampang. Tapi kalo bisa dapet cowok seganteng Billy, kenapa ga."

Celetuk Xinyu.

" seenggaknya sekarang aku tahu, siapa pria dibalik topeng itu."

Sahutnya lagi. Xinyu lalu mencumbuku saat itu juga. Jessika membawa kami kembali ke telaga mimpi. Jessika dan Xinyu di sana. Aku yang membawa Xinyu ke telaga ini sebagai Taeho karena keneranianku. Itu sebabnya aku gagal mengajak Minju. Aku terlalu takut. Ia tidak pernah tahu aku Billy. Xinyu juga mulanya tidak tahu. Namun aku dapat membawanya karena saat itu aku sangat ingin menyelamatkannya sebagai Taeho. Cintaku pada Minju hanya nafsu. Aku hendak membawanya ke telaga sebagai Billy hanya karena aku ingin ia kembali muda

" mulai hari ini, kamu mau aku panggil kamu mas?"

Ia membaringkan tubuhku dan menaiki kontolku dengan posisi WoT. Aku mendesah keras. Jessika tersenyum. Xinyu menggenjot kontolku keras dan aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat. Darah mengucur dari memeknya. Ia seperti kembali perawan. Kontolku berkedut dan aku ejakulasi hebat di dalam

Memeknya. Aku tidak bertahan lama. Xinyu tersenyum genit dan menggenjotku tanpa ampun

Aku terbangun di sebuah halte. Aku ejakulasi di dalam memek Xinyu dan aku tidak ingat apa yang terjadi. Aku bangkit dari Halte itu dan hendak berjalan pulang ke rumahku. 

" Mas Taeho?"

Aku bertemu Hani di pinggir jalan itu. Ia memandangku lalu tersenyum. Aku ikut tersenyum. Kami berpegangan tangan dan aku memberanikan diri memeluknya. Ia seketika malu. Ia menepis pelukanku dan segera lari. Kurasa tidak secepat itu. Aku melihat bayangan diriku sendiri. Wajah yang aku benci selama ini. Hanya Xinyu yang menerimaku apa adanya dan itu mengejutkan. Kurasa itu karena aku menyelamatkan nyawanya. Dan ia tahu selama ini akulah Billy

Aku kembali menjadi Billy yang asli. Meski aku hanya berubah saat aku menggunakan Cincin. Aku memutuskan agar Jessika tidak mengubah aku menjadi Billy seutuhnya karena aku terlihat masih ingin kembali menjadi Taeho. Ia mengatakan sebenarnya ada banyak wanita yang menyukai Taeho, namun tidak mau mengatakannya. Aku tidak tahu siapa mereka. Jessika memperlihatkan siapa wanita-wanita itu dan aku melihat Dokter Xinyu lalu Dina di tempat kerjanya.

" Dina?!"

Ucapku terkejut. Jessika mengangguk

" bahkan sebelum kau menemukanku, Dina menyukaiku Taeho. Wanita yang menjadi alasan kau menjadi Billy. Namun manusia sering bohong pada perasaannya. Ia tidak sadar terhadap perasaannya sendiri dan tak menerimanya. Dan aku tidak percaya pada dirimu sendiri. Andai kau lebih berani, cerita ini mungkin tidak pernah ada. Kini juga ada Dokter Xinyu yang menerimamu karena keberanianmu. Aku hanya berharap kau lebih berani seperti saat kau berani melawan Eros."

Jessika lalu membangunkanku kembali ke dunia nyata.

Aku mendapat seluruh harta Eros. Hal pertama yang aku lakukan adalah tentu saja mengembali apa yang jadi hak Xinyu dan orang tuanya. Xinyu akhirnya mempunyai rumah sakitnya sendiri dan kembali ke dunia medis setelah sekian lama.

Xinyu mengetahui Dina, wanita yang dahulu menyukai Taeho. Meskipun sempat pasrah jika aku hendak mengajaknya menikah sebagai Taeho, Xinyu akhirnya membiarkan aku melanjutkan kisahku sendiri. Aku masih bingung harus apa dengan hidupku selanjutnya. Menjadi Billy atau menjadi Taeho? Aku akhirnya memilih diam. 

 Ayahnya pindah ke luar negeri setelah mendapat uang mereka kembali dan akhirnya tidak pernah kembali ke Korea lagi. Ia tidak pernah setuju dengan Billy, yang menjadi alasan kenapa aku tidak pernah dapat menikahi Xinyu sebagai Billy. Aku dan Xinyu akhirnya tetap menjalin hubungan berdua tanpa status meski ia lebih suka kami berhubungan sex ketika aku menjadi Billy

Aku hendak memenuhi janjiku ke teman kerjaku dahulu. Ia pemilik pusaka cermin. Aku ke rumahnya untuk memenuhi janjiku. Ia bersama Chaeyeon akan menjadi dua wanita pertama yang mengandung anak Billy. Namun ia menghilang begitu aku berusaha menghubunginya

Aku tidak lagi berhubungan dengan Suster Yunah dan Minji. Aku hampir tidak pernah bertemu dengan mereka lagi dan aku hanya datang ketika aku penasaran bagaimana kabarnya

Petualanganku belum berakhir. Eros mati di dunia ini namun tidak di dunia lain. Jessika mengunci diri di dalam telaga mimpi  dan mengusirku. Aku hanya ingin bertemu Minju lagi. Ia juga wanita yang tahu aku dan Billy adalah orang yang sama dan ia memilih pergi. 

Aku berdiri di depan rumah Minju. Saat itu sudah lima minggu sejak Insiden rumah Eros. Aku memberanikan diri masuk ke dalam rumahnya. Ia sudah sendiri sekarang. Ibunya baru saja meninggal. Aku melihatnya di dapur dan ketika ia menoleh, ia pun terdiam

" Mas…Taeho"

Ia lalu maju. Ia seperti mendadak tua. Ia  menghampiriku. Ia menundukkan wajahnya. Ia meraih cincin dari celanaku lalu memakaikannya di jariku. Aku pun berubah. Minju seketika tersenyum. Ia pun melukku

" Billy…. Sayangku. Kekasihku"

Minju tidak menerima kenyataan. Ia tidak ingin melijay Taeho. Aku lalu memeluknya. Aku masih ingin menemui dan tidur dengannya. Ia melanjutkan pekerjaannya dan menganggap seolah seolah tidak terjadi apa-apa. Kami kembali mesra. Ia membuka pakaiannya sendiri. 

Ia belum 45 tahun namun tubuhnya sudah terlihat tua. Ia mengalami penuaan dini. Aku memeluknya. Ia seolah terkejut dan segara membalas pelukanku. Aku masih bisa menyelamatkannya jika ia menerima Taeho. 

Aku tidak tahu apa itu mungkin. Jessika mengunci Telaga mimpi selamanya jadi aku tidak bisa kembali lagi. Kami kini berhadapan. Ia menatapku bingung. Dari semua tersenyum raut wajahnya berubah. Ia pun berbisik

" kau bukan Billy yang kukenal lagi. Kau Taeho. Billy ku sudah mati"

Ia mengambil tas dan saat itu juga ia pergi. Aku terdiam, aku tidak bisa apa-apa. Aku berangan apa benar kami tidak ditakdirkan bersama?  Aku memejamkan mata dan begitu aku membukanya, Jessika membawaku kembali ke telaga mimpi. Kurasa aku harus menerima jika hubungan kami adalah sekedar tipu daya belaka. Aku duduk bersama Jessika di telaga mimpi dan aku pun pasrah. Kurasa aku harus merelakan Minju.