3 Jam sebelumnya ...

Tadinya, Kinn duduk sambil menikmati teh di dek kedua bersama beberapa bodyguard-nya. Dia berdiskusi dengan mereka bagaimana baiknya membuat Porche masuk ke tempat Mossimo dengan aman, tetapi mendadak ada bodyguard penjaga di luar yang permisi masuk. "Tuan Kinn, ini ada surat yang datang untuk Anda," kata lelaki bernama Gun tersebut. Seketika, alis tebal Kinn pun mengernyit dalam.
"Surat?" tanya Kinn heran. Namun dia tetap menerima kotak tersebut.
"Iya, Tuan. Dari Tuan Vegas dan baru saja sampai," kata Gun itu meyakinkan.

Kinn pun segera membuka surat tersebut untuk dibaca. Awalnya, dia bingung, tetapi tidak lagi setelah membaca pesan tersebut.
📩 Kinn, ini aku, Vegas. Dan aku menulis surat ini untuk membalas pesan singkatmu.
Dugaan Porche benar adanya, Kinn. Walau awalnya hanya ponselnya yang diretas, tapi sekarang sistem rumah kita benar-benar sudah rusak. Hanya saja, aneh. Sebab peretas ini berbeda jenis, dan Arm sudah memastikan bahwa bukan Laura lagi yang melakukannya.
Kau tahu? Sekarang mungkin tak ada satu jalur telekomunikasi apapun yang tak disadap orang tersebut. Jadi, ini memang satu-satunya jalan aku memberitahumu.
Aku tahu kau tak ingin melibatkanku, Kinn. Tapi, tolong berhati-hatilah. Karena apapun tindakan Mossimo, dia benar-benar tidak punya jejak mengejarmu sudah beberapa tahun ini. Bahkan mungkin berhenti sejak masalah kalian terakhir kali.
Dan sudah kupastikan kalau kedatangannya ke Thailand kemarin untuk urusan lain, lebih-lebih soal Namsie. Bayi itu adalah hasil surogasi Mossimo, tapi belakangan kutemukan Mossimo juga punya puluhan bayi lain sebelum ini.
Aku tidak tahu apa tujuan Mossimo membuat surogasi sebanyak itu, tapi percayalah, Kinn ... bayi-bayi itu justru banyak yang terbunuh karena ulah istrinya sendiri, Laura. Jadi, anggaplah ini hanya masalah antara dia dan wanita itu. Kau dan Porche sebenarnya tidak masuk dalam urusan mereka samasekali. Ah, tapi soal Laura yang memancing Porche keluar itu mungkin baru bisa kau hitung.
Karena itu, kuharap kau tidak melakukan tindakan bodoh. Dan tak peduli semarah apapun kau pada Mossimo, jangan pernah benar-benar membunuhnya. Ini perangkap, Kinn. Justru, bagaimana pun caranya, kau harus membuat Mossimo bergabung denganmu nantinya.
Firasatku, Orang ini ingin kau percaya bahwa Mossimo lah yang melakukan semua kekacauan di rumah kita. Jadi, jika kau bertemu dengan Mossimo nanti, cukup bermain-mainlah. Buat dirimu seolah jatuh pada permainannya, dan tunggu kabar selanjutnya dariku.
Oh, ya. Rasanya mungkin agak rumit, tapi ada sesuatu yang perlu kupastikan, Kinn. Karena ini teka-teki yang tidak lengkap untukku, tapi pasti, kau dan Mossimo akan dibuat bertemu nantinya.
Entah kapan. Entah dimana. Yang pasti awasi saja Porche setiap saat. Dan waspada. Jangan tidur atau menutup matamu sebentar saja. Sadari masih ada seseorang yang sedang mengincar kita dengan tujuan yang belum kita tahu.
Namun bisa kupastikan satu hal:
Orang ini berbahaya, Kinn. Dia tahu soal kita dan Mossimo. Tahu yang benar-benar banyak, sampai bisa membuat kita nyaris hancur bersama seperti ini.
Terakhir, kugampari kau kalau tidak memberitahukan lokasimu lagi sebelum pergi. Aku sempat kesulitan mencari jejakmu hanya untuk mengirim pesan penting ini.
____ VEGAS
"Tuan Kinn?" panggil Gun berkali-kali. Namun, hanya panggilan terakhir lah yang Kinn dengar begitu jelas.

"Oh, ya, hm?" tanya Kinn sembari melipat kembali surat tersebut. Rautnya begitu resah seketika.
"Apa Anda baik-baik saja?" tanya Gun cemas. Sebab Kinn sendiri tidak sadar bahwa keningnya mengucurkan keringat, bahkan jari yang memegang surat gemetar. "Perlu saya ambilkan air? Anda sepertinya terlihat lelah."
"Tidak, tidak perlu," kata Kinn sembari mengibaskan tangannya. "Aku baik, sangat baik. Tapi, hmm ... bisa kau cek dimana Porche sekarang? Bila di luar bilang untuk segera masuk menemuiku."
"Baik," kata Gun. Lelaki itu pun segera pergi menyusul Porche yang tadi menggosok senjata di haluan kapal. Namun, saat dia sampai di tempat itu, hanya kosong.

Tidak ada Porche di mana pun. Bahkan Faye dan Rey yang bertugas mengawasi mereka di jarak yang paling dekat. Lebih-lebih sofa itu masihlah hangat, kudapan pun masih ada di meja, tetapi senjata Porche sudah tak ada.
Ah! Porche pasti kabur lagi dengan senjata itu! Sial! Bisa-bisanya semua orang di sini lengah!
"AH SHITTY SHITT DUMBASS!" maki Gun untuk dirinya sendiri. Dia tidak sempat memarahi beberapa bodyguard yang menjaga jalur masuk haluan. Sebab memberitahu Kinn jelas lebih penting sekarang. "TUAN KINN!"
BRAKH!
Namun, sebelum Gun memberitahukan kabar tersebut, Kinn sudah memaki di depan ponselnya yang telah retak hancur.

"PORCHEEEEEE!! ARRRGGGHHH!!" teriak Kinn frustasi. Sang mafia yang tadinya berdiri, kini menjambak rambutnya sendiri sambil mendudukan dirinya ke sofa kembali. Dia berusaha tenang. Berusaha bernafas sebaik mungkin, dan kemudian membayangkan Porche digiring anjing-anjing Laura ke dalam pesta dansa gelapnya.
BRAKH!
Kinn pun menggebrak meja. Sungguhan frustasi untuk pertama kalinya, tetapi dia menyambar ponsel bodyguard terdekat untuk menghubungi ulang nomor telepon asing yang tadi dipergunakan Vegas mendadak.
"Halo, Vegas?" kata Kinn dengan langkah mondar-mandirnya. "Ya, maaf. Aku tadi tidak menyimak ucapanmu selanjutnya. Bisa kau ulangi lagi?" tanyanya.

Vegas yang sudah paham watak sang sepupu pun mengulangi tanpa mengeluh. "Jadi, aku sudah di Pallermo sekarang, menyusulmu. Karena memang ada yang harus kuberitahukan padamu secara langsung."
"...."
"Harus langsung, Kinn. Jadi tidak ada tapi-tapi. Kau tunggulah sebentar dan jangan susul Porche dahulu. Aku sekarang dalam perjalanan menggunakan mobil ke tempatmu," kata Vegas menegaskan. "Tapi berhentilah panik, oke? Seseorang sudah kukirimkan untuk Porche begitu aku melihatnya bersamamu Domenico tadi."
Meski dadanya sudah bergejolak gila, Kinn pun tetap mengangguk percaya. "Oke," katanya. Karena Vegas adalah saudaranya. Dan Kinn belum pernah dikecewakan lelaki itu selama ini. "Kutunggu, Vegas. Tapi cepat. Aku pasti akan menggamparimu balik jika Porche kenapa-napa di sana."

"Oke, fine," kata Vegas tanpa takut sedikit pun. "Tapi sebelum itu, bisa jangan buang sia-sia waktumu? Beritahu siapapun untuk menyiapkan drone besar untukku. Isi dengan "Red-Phoenix 221" kalau perlu. Aku butuh. Dan juga 2 helikopter dengan senjata lengkap di dalam. Nanti kujelaskan lagi jika sudah sampai."
Tanpa mengucapkan apapun lagi, Vegas langsung mematikan sambungannya waktu itu. Dan sebagaimana Kinn yang sudah percaya, dia pun segera meneriaki Gun dan yang lain untuk melakukan persiapan rencana Vegas sesingkat mungkin.
"BERGERAK!!"
(*) RedPhoenix 221: jenis bom di dalam drone di bab kemarin ditembak Kinn dari aba-aba Vegas. Keluarga Theerapanyakul menyebut senjata-senjata penting mereka dengan sebutan khsusus agar kerahasiaan lebih aman saat digunakan dalam misi.
Bersambung ....
Sampai sini, hmmm ... sudah terkuak kalau musuh sebenarnya bukan Mossimo. So, kita akan memasuki "Phase-3" mulai Bab 45 nanti.
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
______________________________________
Rangkuman Ulang:
Phase 1: Bab 1-30:
Awal Hingga Pernikahan
Phase 2: Bab 31-44
Konflik Hingga Penyatuan
Phase 3: Bab 44-(...)
Penyatuan Hingga Hukuman
______________________________________
Dan yang kusebut "Penyatuan" selama Bab 31-44 adalah: "Atas informasi Vegas, Kinn justru akan mengajak Mossimo bekerja sama untuk menghancurkan musuh sebenarnya dalam FF ini."
Well, pastinya diiringi drama cinta Laura ke Porche juga diantara rumah tangga mereka. 🗿😆
Siapkah kalian memasuki
"Phase 3"? Mari kita kuak misteri satu per satu dan bertemu dengan Villain sebenarnya ini 💀
[Bonus buat pembaca yang ketinggalan liat detail cover terbaru FF ini]