"Sixty Million Volts Thunder Dragon!" Melompat ke depan, Enel segera memukul genderang yang berada di bahunya dengan keras. Guntur ganas berbentuk naga keluar menuju targetnya.
Menghadapi naga petir lawan, Vermillion meletakkan lightsabernya lalu memfokuskan kekuatannya di kedua tangan, "Eight Span Mirror~" Seketika, dia berteleportasi tepat di sebelah Enel, kemudian menginjak kepalanya.
"Kamu mungkin cepat, tapi nyatanya tidak secepat aku. Pernakah kamu ditengdang dengan kecepatan cahaya?" Mengangkat kakinya, cahaya keemasan terfokus di kaki kanannya, kemudian tendangan mematikan mengenai kepala lawan sekali lagi.
Enel yang berhasil ditendang terbang mundur sambil mengernyit kesakitan, "Kamu benar-benar membuatku kesal, manusia!" Darah terciprat dari mulutnya.
Melihat reaksi Enel, Vermillion mengusap dagunya sambil mengangguk puas, 'Nampaknya cahaya mampu menyentuh kilat, menarik.'
Penduduk Skypiea dikejutkan oleh jatuhnya Enel, selain itu, dewa langit yang terkenal perkasa dibuat berdarah oleh lawannya!
"Two Hundred Million Volts Thunder God!" Mengerahkan seluruh kekuatannya, Enel yang berubah menjadi dewa petir raksasa bergegas. Sebagai dewa, dia perlu menghukum pria kurang ajar itu!
"Membosankan, mari akhiri pertarungan ini." Katanya sembari menyilangkan tangannya, "Jika aku tidak ingin menggunakanmu untuk melatih ilmu pedangku, mungkin aku sudah membunuhmu sejak lama."
"Yasakani no Magatama." Cahaya terkondensi di pusat lengannya, kemudian cahaya itu meledak menjadi ratusan bom cahaya berkecepatan tinggi.
*Boom!*
*Boom!*
*Boom!*
Ledakan dahsyat yang terus menerus menimpa tubuh dewa petir Enel. Enel yang dibombardir segera melemah dan kehilangan wujud dewa petirnya, meskipun begitu, bom cahaya tersebut masih tidak henti-hentinya menimpa tubuhnya.
Setelah beberapa saat, Vermillion membatalkan kemampuannya lalu mendarat dengan lembut di tanah. Melihat Enel yang tak lagi bernapas, Vermillion hanya bisa menggeleng, "Jika kamu tidak terlalu sombong, mungkin kamu masih hidup sekarang."
"Dengan kematian Enel, sekarang tidak ada lagi yang berani menghentikan kita di pulau ini." Merapikan pakaiannya, Vermillion terbang kembali menuju Hanging Gardens, mengabaikan para penduduk Skypiea yang bersujud ke arahnya.
"E-Enel berhasil dibunuh!" Aisa menyampaikan beritar tersebut kepada Wyper. Apa yang baru saja dilihatnya benar-benar membuatnya takut dan kagum.
"Apa?! Enel telah terbunuh?! Apakah ini benar?!" Wyper terkejut.
"Aku tidak lagi dapat merasakan detak jantung Enel. Adapun pria misterius yang melawannya terbang kembali ke benteng langit." Aisa mengangguk.
"Jadi begitu... Semuanya, Enel telah mati, mari kita kembali ke kampung halaman kita!" Wyper berteriak senang ke arah teman-temannya. Teman-teman Wyper ikut bersorak, kemudian mereka pergi menuju Shandia.
Kembali ke Hanging Gardens, Gan Fall bertanya, "Siapa Anda sebenarnya?" Meskipun dia tidak melihat dengan jelas pertarungan mereka, namun, mengingat Vermillion yang kembali dengan selamat, bahkan tanpa secuil luka-pun membuatnya yakin bahwa dia memenangkan pertarungan tersebut.
"Aku telah membunuhnya, bukankah ini berarti aku-lah yang menguasai Skypiea sekarang?" Vermillion tersenyum kecil.
Mendengar hal tersebut, Gan Fall terbelalak. Dia tidak pernah menyangka bahwa Enel yang perkasa terbunuh!
Ketika dia mendengar pria itu ingin menjadi penguasa baru Skypiea, dia khawatir pria itu ingin memerintah Skypiea menggunakan tangan besinya layaknya Enel.
Melihat Gan Fall yang tertegun, Vermillion hanya bisa menggeleng, kemudian berjalan menuju Scheherazade, Minamoto, dan Robin, "Yang lain telah pergi jalan-jalan, apakah kalian tidak ingin bergabung dengan mereka?" Ketika dia melawan Enel, dia memang melihat Drake dan lainnya asik berjalan-jalan di Skypiea.
"Scheherazade, Minamoto, pergilah jalan-jalan, aku akan mengajak Robin melihat Poneglyph." Mendapat anggukan Scheherazade dan Minamoto, Vermillion meraih tangan Robin lalu terbang menuju titik tertinggi pulau.
Setelah kekasihnya dan Robin pergi, Minamoto berkata kepada Gan Fall, "Namamu Gan Fall, kan? Apakah kamu masih ingin tinggal di Hanging Gardens kekasihku? Kita akan segera pergi."
Mendengar suara wanita tersebut, Gan Fall yang tersadar kembali segera melambaikan tangannya dan pergi menggunakan kuda kesayangannya. Pertama-tama, dia ingin melihat keadaan penduduk pulau.
"Mari pergi beberlanja." Scheherazade mengundang Minamoto.
"Baiklah." Minamoto mengangguk. Sebenarnya dia ingin menjaga Hanging Gardens, tapi karena ini permintaan Vermillion, dia harus mematuhinya.