Tahun 970 Era Suci
Benua Acropora, Kerajaan Sneferu dan Ibukotanya,Syiria, terletak di wilayah Scotia, menuju sisi timur tanah ini.
Di sini di negeri-negeri inilah seorang ibu dan anak hidup sederhana tetapi bahagia di rumah yang kecil. Sang ibu adalah wanita yang cantik dan menarik, dan putranya juga terlihat imut dan menawan.
Suatu hari di musim panas yang cerah.
"Hai ibu, kenapa mata dan rambut kita hitam, tidak ada orang sekitar yang memiliki rambut hitam"
Bocah lelaki itu melihat ibunya. Memang tidak ada yang berambut hitam di sekitar mereka dan karena itu mereka di anggap keanehan.
"Kau benar Oda, memang tidak ada karena kita datang dari negri yang jauh"
"Apakah disana banyak yang seperti kita ibu?"
"iyaa, ayahmu juga seperti kita"
"Berarti disana kampung halaman kita ya bu"
"Iyaa disana adalah kampung halaman kita"
"Aku mau pergi kesana ibu, maukah ibu membawa ku kesana"
"Iyaa oda suatu saat ibu akan membawamu kesana"
"Janji ya ibu harus berjanji"
"Iyaa oda ibu berjanji"
Oda Fujiwara sangat ingin melihat keluarga besarnya di kampung halaman dan juga ingin punya teman sebaya sepertinya.
Dua tahun setelah itu tepatnya tahun 972 era suci awal musim semi.
Hiduplah seorang anak yatim yang tinggal di gubuk kumuh kering dan dingin.
"hah..hah"
Bocah itu terengah-engah, pipi dan wajahnya memerah, kain kotor yang ia dikenakan basah kuyup oleh keringat, jelas sekali bahwa ia sedang demam. anak kecil itu sendirian dan tidak ada yang merawatnya.
Ditambah ia berbaring di lantai yang tak beralaskan apapun, ia merasa bahwa memang tinggal di kamar itu untuk sementara waktu namun kesadarannya hanya samar samar seperti 2 kesadaran orang sedang memperebutkan 1 tubuh.
Sesuatu yang ia rasa tidak benar, yaitu ingatannya ia merasa ingatannya sangat kacau hingga ia tidak bisa melakukan apapun, tetapi anak itu tetap memaksakan dengan menepuk dahi nya dan mencoba bangun akan tetapi anak itu kembali terbaring di lantai yang dingin.
"Ah... ahhh... t-tangan... tangan seorang anak, tunggu itu aku?"
Ia mengangkat kepala dan mencoba duduk dan mmelihat tangan nya berbeda dari sebelumnya, ingatan yang terlintas di benaknya begitu realistis dan ia menyadari bahwa ia mengambil alih tubuh seorang anak bernama Oda Fujiwara
"apa yang aku pikirkan, Rio"
Himpunan ingatan ganda sangat membuat kepala anak itu menjadi sakit, ia melihat tubuh dan lengan di tubuhnya seperti anak kekurangan gizi dan jarang makan dan juga ia melihat rambut hitam yang tertutup kotoran.
Tentu saja itu wajar karena ingatan terakhir dia menjadi yatim piatu..
"serius??"
Itu sangat tidak higenis, pakaian yang ia pakai compang-camping, kaku dan terbuat dari rami, ia bahkan tidak ingat kapan mencuci mereka. Tentu saja ia tidak menggunakan kaos kaki ataupun sepatu, walaupun begitu ia sangat bersyukur bahwa masih ada yang ia kenakan.
"...fiuh"
Anak itu menghela nafas dalam dalam, berusaha menenangkan diri dan mengatur pikirannya, di dalam pikirannya ia berfikir ia adalah Oda Fujiwara seorang anak tinggal di ibukota syiria berusia 6 tahun dan Rio seorang pria jepang berusia 25 tahun.
"Dalam ingatan ku, aku dibawa oleh dewa... kurasa?
Anak itu masih berdiam diri dan mencoba untuk mengerti semua ini, dia memikirkan segala kemungkinan untuk bertahan hidup ditambah lagi perut yang keroncongan membuatnya sangat kelaparan.
Ayah Oda sudah meninggal saat dia masih kecil dan Ibunya terbunuh saat ia masih kecil, ia ingat saat ibunya di bunuh oleh prajurit kerajaan ia sangat kesal saat mengingat itu, ia berjanji akan membalaskan dendam suatu saat nanti.
Ingatan di kehidupan sebelumnya juga masih ia ingat Yuna sang pujaan hati pergi menikah dengan orang lain sungguh ingatan yang menyedihkan.
Tiba tiba pintu gubuk terbuka, Oda mencoba mengangkat tubuhnya yang kelelahan pergi menuju cahaya, saat dia sampai ke depan pintu ia melihat beberapa pria dewasa.
"Hmm? Oda kamu masih bangun ku kira kamu sudah mati" ujar salah satu pria itu
"Bos,Oda sudah bangun"
"Ha? ku kira kau sudah mati karena demam kemarin, padahal aku berniat membuangmu hari ini kau sangat beruntung anak kecil" ujar pria besar yang di sebut bos.
Mereka adalah kelompok bernama Blackjack mereka adalah kelompok penjahat yang sangat berpengaruh di lingkungan yang kumuh ini, mereka menghasilkan banyak uang dari hasil melanggar hukum dan peraturan seperti mencuri, memeras, menculik, perdangan gelap, dan pemalsuan barang dagangan.
Bagi orang-orang seperti mereka seorang anak yatim adalah pion yang sangat dibutuhkan dan sekali pakai digunakan, anak yatim biasanya membantu dalam pelarian untuk di jadikan umpan sekaligus kambing hitam agar mereka bisa lari, dan sering kali di aniaya oleh penjahat untuk menghilangkan stress mereka, makanan sehari hari Oda selama bersama mereka adalah ketakutan yang selalu menyelimuti.
Singkatnya Oda adalah budak mereka.
Tetapi untuk hidup di dunia yang sangat busuk ini ia harus menerima itu.
"Mari kita bersenang-senang malam ini, tolong tuangkan minumannya" ujar bosnya
"Baikklah saya akan membawakan minuman nya" ujar Sera
Sera adalah pelacur kesayangan bos penjahat dia juga sangat baik kepada Oda.
"Oda ini ada 3 koin tembaga silahkan pergi makan dengan uang ini" ujar sera sambil tersenyum
"eh, iya terimakasih" ujar Oda dengan canggung.
Oda pun makan dengan uang yang diberikan oleh Sera, ia makan hanya dengan Roti kering dan kaldu biasa itu lebih baik dibandingkan dengan tidak makan sama sekali.
keesokan hari nya Oda pergi berkeliling tempat itu dan ia bertemu dengan beberapa orang aneh.
"Hei, apakah kamu mengenal orang ini" orang itu berkata sambil menunjukan sebuah foto.
Oda sangat mengenal orang itu karena itu adalah bos dari penjahat yang tinggal bersamanya, awalnya Oda tidak ingin memberi tahu dimana tempat bos nya berada tetapi ia juga ingin terbebas dari kekangan dari bos nya.
"Orang itu berada disana di gubuk kecil itu" ucap Oda.
"Kalau begitu terima kasih, ini ada imbalan sedikit untuk mu" ucap orang tersebut.
Tidak lama kemudian para bawahan penjahat itu di tangkap dan dibawa oleh orang orang yang bertanya padanya tadi. Dan oda pun merasa lega karena terbebas oleh kekangan para penjahat itu.
Namun ternyata sang bos masih ada karena dia sembunyi dengan menggunakan sihir. Bos merasa bahwa Oda lah yang membocorkan markas mereka dan langsung menusuk oda dengan pisau.
"Beraninya kau memberitahu markas ku, kau harus membayar dengan nyawa mu anak kecil" ucap bos dengan nada marah.
Oda yang sudah tertusuk lemas dan pasrah dengan keadaan, tiba tiba ia mendengar sebuah suara yang mengatakan dia bisa membantunya untuk mengalahkan bos itu. Suara itu mengatakan akan mengambil alih tubuh Oda untuk mengalahkan bos itu oda yang sudah lemas hilang kesadaran dan tidak tahu apa yang terjadi saat ia terbangun ia tergeletak dan di depannya ada bos nya yang tewas berlumuran darah.
"Apakah aku membunuhnya" oda berkata dengan bingung
"Lapor, saya sudah mengalahkan dia"
"Siapa yang berbicara siapa" ucap Oda sambil melihat ke sekeliling
"Saya adalah skill anda tuan, apakah anda lupa?"
Oda mencoba mengingat kembali dan ia ingat memang ada dan bisa ia beri nama.
"Aku ingin memberi mu nama menjadi Lucy"
"Diterima, nama di masukkan kedalam data mengubah menjadi Lucy, berhasil"
Setelah itu Oda menanyakan berbagai macam kegunaan skill yang dia miliki, ternyata dia bisa kebal terhadap serangan api dan es, selain itu ia juga mempunyai pemulihan yang cepat, sehingga lukanya tadi sudah hilang. Ia juga mempunya penenun skill yang membuatnya bisa mengkombinasikan skill atau membuat skill baru dengan imajinasinya sendiri, dan skill ultimate nya adalah multitype skill ini akan membuat dia bisa jadi raja iblis dan pahlawan atau roh suci secara bersamaan. dan ketahanan sihir seperti ketahanan sihir gelap, ketahanan sihir suci dan macam macam lagi.
Setelah itu Oda pun berpetualang di dalam hutan dan berlatih untuk menjadi kuat dengan bantuan Lucy dia yakin bisa pergi ke kampung halaman nya sekaligus membalaskan dendamnya dahulu.
"Aku akan membalaskan kematian kedua orang tua ku lihat saja nanti" ucap Oda dengan penuh semangat.
Ia pun pergi dari desa yang kumuh itu.
Akan kah Oda berhasil bertahan hidup dan mewujudkan mimpinya.