"aku ingin ikut bersama kamu Arka." ucap Kimmy dengan mata berkaca-kaca. Arka yang melihatnya paham dengan perasaan Kimmy, Kimmy juga pasti sangat khawatir karena dulu dia dan Alesha sangat dekat ketika di rumah.
"kamu tidak bisa ikut bersama aku Kimmy, Isabella juga sedang menuju ke rumah sakit, aku tidak mau Isabella melihat kita bersama." ucap Arka menolak.
"tapi aku ingin melihat keadaan Alesha." ucap Kimmy lagi.
"aku akan memberi tahu kamu nanti kabar tentang Alesha." ucap Arka.
Kimmy hanya diam, dia tidak punya pilihan lain selain menuruti kata Arka. Dia juga belum siap jika dirinya, dan Isabella bertemu di waktu yang tidak tepat. Setelah beberapa menit perjalanan tadi Arka sudah sampai di rumah sakit setelah mengantar Kimmy pulang, Arka melihat Isabella berada di depan pintu ruang rawat Alesha.
"bagaimana keadaan Alesha Isabella?" tanya Arka ketika dia sudah berdiri saling berhadapan dengan Isabella.
"Dokter masih memeriksanya." jawab Isabella.
Mereka berdua terus menunggu di depan ruang rawat Alesha. Sudah sejam lebih mereka masih setia menunggu. Sebelumnya satu orang suster keluar untuk meminta tanda tangan keluarga pasien. Kedua orang tua Alesha sedang tidak berada di Indonesia, dan Arka sebelumnya sudah bertanggungjawab atas kehidupan Alesha di Indonesia. Sekarang Arka yang menandatangani
kertas yang di berikan oleh suster tadi, Arka sempat menanyakan Alesha pada suster.
Suster menjawab keadaan pasien cukup parah dan akan dilakukan operasi. arka dan Isabella sangat terkejut, mereka hanya bisa berdoa tentang keselamatan Alesha. Mereka berdua menunggu sambil berdoa untuk Alesha, semoga operasinya berjalan dengan lancar. Arka dan Isabella sangat cemas saat ini, beberapa menit mereka setia menunggu akhirnya Dokter keluar juga dari ruangan operasi Alesha.
"bagaimana keadaannya Dokter?" tanya Arka dan Isabella bersamaan ketika Dokter keluar dari ruangan.
"pasien masih dalam keadaan koma, mungkin butuh waktu dua sampai tiga hari pasien akan kembali sadar." jawab Dokter setengah baya.
"anda keluarga pasien?" tanya Dokter pada Arka, dan Isabella.
"Iya betul, Dok." jawab Arka.
"mohon keluarga pasien ikut ke ruangan saya." ucap Dokter.
Arka dan Isabella saling memandang, dan kemudian Arka menyetujui untuk mengikuti Dokter setengah baya itu. Tiba di ruangan Dokter langsung mempersilahkan Arka untuk duduk lebih dulu, kemudian Dokter menjelaskan keadaan Alesha lebih detail pada Arka.
Sebelumnya Dokter memberikan map yang tidak di ketahui Arka apa isinya. Begitu Arka membuka dia melihat gambar scan kaki. Arka tahu itu hasil rontgen kaki Alesha, belum sempat Arka bertanya, Dokter sudah menjelaskan lebih dulu.
Kecelakaan tadi mengakibatkan kaki kiri Alesha lumpuh, itu di sebabkan terkena body mobil depan yang menghimpit kaki Alesha cukup keras, dan terjadilah patah tulang, Dokter juga memberi tahu bahwa itu hanya sementara, dan Alesha sewaktu-waktu akan kembali berjalan seperti semula.
Alesha sudah berada di ruang inap setelah beberapa menit yang lalu suster sudah memindahkan ke ruangannya. Arka masuk ke ruangan Alesha dengan wajah sangat sedih, Isabella yang duduk di dekat brankar Alesha menatap heran pada Arka.
"ada apa Arka?" tanya Isabella.
Arka tidak menjawab pertanyaan Isabella, dia hanya memberikan map yang diberikan oleh Dokter tadi padanya, Isabella pun mengambil map tersebut, dan membukanya. Dia melihat hasil scan atau rontgen tulang kaki yang patah.
"ini milik Alesha.?" tanya Isabella.
Arka mengangguk mengiyakan, Isabella yang tadinya berdiri kini kembali duduk sambil menatap gambar di tangannya, dia tidak habis pikir musibah ini menimpa Alesha.
Arka dan Isabella menatap kaki kiri Alesha yang dipenuhi perban. Dokter sempat mengatakan itu hanya lumpuh sementara, dan Alesha bisa kembali berjalan, hanya saja waktu yang cukup lama untuk memulihkannya, di tambah Alesha harus rajin terapi.
"Mengapa Alesha berada di luar saat jam kantor?" tanya Arka pada Isabella yang sudah duduk di sofa yang tersedia di sana.
"Alesha hari ini tidak masuk kantor." jawab Isabella.
Arka menatap Isabella, "apa yang terjadi kenapa, Alesha tidak tidak masuk kantor hari ini?" tanya Arka heran tidak biasanya Alesha mogok bekerja.
"aku tidak tahu, katanya dia hanya ingin beristirahat hari ini." kata Isabella lagi.
Arka kembali sibuk dengan pikirannya, kenapa Alesha tiba-tiba tidak masuk kantor bersamaan dengan hari dia tidak masuk kantor, atau hanya kebetulan saja.
"Sumpah demi apa, dia ngajakin lo balikan?" teriak Dias tidak percaya ketika Kimmy baru saja menceritakan tentang kejadian tadi siang.
Kimmy menutup telinganya, dia tidak sanggup mendengar suara sahabatnya yang cempreng, telinganya terasa sakit saat mendengar suara Dias.
"terus lo jawab apa Kim?" tanya Dias penasaran.
"aku belum jawab apa-apa Dias." jawab Kimmy.
"kok gak jawab apa-apa sih?" tanya Dias heran.
"habisnya aku kaget Dias, aku sibuk mikir kenapa Arka tiba-tiba mengajak aku rujuk." jawab Kimmy, dia memang tadinya sibuk memikirkan tentang itu.
"Kan Arka sudah jelasin kalau dia mau menebus semua kesalahannya, dan berniat merawat anak kalian bersama." ujar Dias.
"tapi aku masih trauma Dias." ucap Kimmy jujur.
"Gue ngerti apa yang lo rasain Kim, jawaban iya atau gak itu semua tergantung dari lo, karena lo yang akan ngerasainnya, dan ngejalaninnya. Gue sendiri gak bisa bantu apa-apa, gue cuma bisa doain yang terbaik buat sahabat gue ini." ujar Dias mencolek pipi chubby milik Kimmy, dan mereka berdua pun saling berpelukan.
"terima kasih Dias." ucap Kimmy, dia sangat bersyukur bisa mengenal Dias dan mempunyai sahabat seperti Dias.
Arka hari ini tidak masuk kantor lagi, dia sekarang berada di rumah sakit untuk menjaga Alesha. Arka juga sudah memerintahkan Isabella untuk menghandle pekerjaan kantor, dan di bantu beberapa karyawan kantor. Dia juga tidak lupa memberi kabar tentang keadaan Alesha pada Kimmy sekarang. Saat membaca pesan Kimmy
masuk, Arka langsung saja menelpon anak buahnya untuk memerintah menjemput Kimmy, karena Arka tidak mau Kimmy bepergian menggunakan taksi.
Arka sudah mulai khawatir, takut Kimmy mengalami hal serupa dengan Alesha, apalagi Kimmy sedang mengandung anaknya. Sekitar setengah jam lamanya, akhirnya Kimmy sampai juga di rumah sakit, dan langsung menuju ruang inap Alesha.
Ketika pintu ruang inap Alesha terbuka, Kimmy langsung tertuju pada Alesha yang terbaring mengenaskan di atas brankar Alesha tanpa mempedulikan keberadaan Arka yang juga berada di dalam ruangan yang sama, Kimmy langsung menurunkan bokongnya duduk di kursi dekat Alesha.
Air mata Kimmy seketika jatuh dengan sendirinya, Kimmy tidak kuasa melihat keadaan Alesha yang sekarang, perban yang melingkar tebal di kaki Alesha membuat Kimmy mengerti apa yang sedang terjadi pada kaki Alesha.