Chereads / Crow : Bully Target / Chapter 13 - Bab 13

Chapter 13 - Bab 13

[Rapat Dewan Kostah]

Dalam meja lonjong yang melingkar para eksekutif Kostah duduk mengitarinya.

Aoka yang membuka pembicaraan langsung menanyakan tentang penyelidikan di Railen International High School tanpa basa-basi.

"Jadi, bagaimana penyelidikan kalian berdua Arpent, Gema?" tanya Aoka serius.

Arpent kemudian berdiri lantas meminta izin untuk menjelaskannya. "Baiklah, perihal penyelidikan Railen 3 hari yang lalu. Kami berdua betul bertemu bahkan bertarung dengan anggota Crow."

Mendengar informasi tersebut beberapa eksekutif cukup terkejut. Mereka tidak menyangka kalau Railen memiliki hubungan kerjasama dengan Crow.

"Gila... Railen itu sekolah orang kaya, buat apa mereka merundung anak-anak lemah..." gumam Erga sedikit heran.

"Hei, kau pikir sekolah kita tidak diisi dengan bajingan-bajingan kaya?" balas Aoka ketus dengan wajah cuek dan merendahkan Erga.

Erga dibuat makin jengkel ketika melihat Aoka merendahkan dirinya. "Kau bajingan! kalau memakai bahasa gaul Railen itu disebut sekolah yang sudah another level bangsat!

Yang sekolah disana itu anak-anak dari para pengendali ekonomi dunia!"

"cukup! jangan terlalu dramatis Erga. Diam dan biarkan Arpent melanjutkan perkataannya," ucap Gyanmo dengan suara berat yang langsung membuat ruangan hening seketika.

Arpent tersenyum masam kemudian melanjutkan perkataanya lagi. "Gema dan aku bertarung dengan mereka. Jujur saja mereka tidaklah terlalu kuat, dan saat itu aku langsung mengorek informasi namun hasilnya benar-benar nihil.

Aku tidak bisa menyiksa mereka namun aku juga tidak bisa membiarkan mereka lepas. Maka dari itu aku menyerahkan 5 orang tersebut ke kantor polisi atas tuduhan pendistribusian narkotika." ekspresi Arpent secara tiba-tiba berubah menjadi sangat geram.

"Bajingan itu, aku melihatnya...! Saat polisi memborgol kedua tangannya salah satu dari mereka melirik ke arahku sambil tersenyum lebar dan berkata 'Kostah sama sekali bukanlah ancaman bagi Crow.' Ia berkata dengan gerak bibirnya tanpa suara."

Seluruh eksekutif Kostah menjadi geram dengan Crow. "Ini penghinaan!"

"Mereka sinting! 1 Tahun kita mengejar mereka namun mereka tidak menganggap kita?!"

Dari tempat duduknya Zagi berdiri secara mengejutkan. jaket hitam yang di letakkan di belakangnya ia ambil dan pamit untuk pergi.

"Sudah cukup, sekarang kita sudah tahu seperti apa eksistensi kita di mata Crow. Aku pergi."

Organisasi Kostah akan runtuh? Untuk apa Kostah dibuat?

----------------

Zagi 1 Tahun yang lalu.

Seorang Ketua OSIS dengan kharisma pemimpin ia adalah Zagi di Akademi Gundong.

Sekolah yang terkenal dengan pengajaran bahasa asingnya. Di Akademi ini murid-murid bisa belajar lebih dari 22 Bahasa asing, apalagi akademi ini akan mencarikan pekerjaan bagi lulusan-lulusan sekolah ini sesuai minat siswanya.

Apa? Kenapa yang dicarikan pekerjaan tidak terkhusus untuk lulusan terbaik?

Pertanyaan ini akan langsung di tertawai oleh Kepala Sekolah akademi ini jika kamu bertanya langsung padanya.

Jawabannya sederhana, semua lulusan Akademi ini adalah yang terbaik diantara yang terbaik.

Meskipun begitu, perundungan di dalam sekolah ini masih sering kali terjadi. Meskipun begitu perundungan yang mereka lakukan hanyalah dalam bentuk verbal.

Karena anak orang kaya tidak butuh uang hasil memalak. "Kekeke... Si tolol itu. Dia bilang dia les privat bahasa Jerman di dekat plaza mall."

"Hah? Gokil, si tolol ini kayaknya bego banget hahaha!"

Sinu merupakan nama dari salah satu perundung di Akademi Gundong yang terkenal dengan kejahatannya.

Dia melakukan perundungan di dalam kelas dan korbannya mendapat banyak celaan dan hinaan hingga akhirnya emosinya meledak.

Pukulan keras mendarat di wajah Shinu yang membuat wajahnya mendapatkan luka. Emosi yang meluap-luap terlihat dengan jelas di wajah korban. Tangannya mengepal kuat dan kembali melayangkan tinjunya ke wajah Shinu.

Buk!

Shinu terdorong mundur oleh Jehan. "Huft... Huffft!! Kenapa... Kenapa kau selalu mengganggu diriku?! Mengapa?! Apa salahku padamu?!" teriaknya dengan lantang. Namun sayang Shinu secara tiba-tiba melakukan tindakan agresif.

Ia berbalik menyerang Jehan dengan tinju uppercut yang sangat cepat dari bawah dagu Jehan. Bukk!

Pukulan keras itu membuat gigi Jehan hancur seketika.

Melihat mulut Jehan yang mengeluarkan banyak darah murid-murid yang tadinya tertawa jadi terlihat ketakutan dan langsung membawanya ke UKS.

Keributan pertama di Akademi Gundong yang cukup menggemparkan semua murid dan guru. Kedua orang tua dari kedua belah pihak sudah berunding dan mencapai kesepakatan untuk berdamai dan masalah tidak di perpanjang.

Zagi mengamati mereka semua dari lantai 3 tempat di mana ruang OSIS berada. "Keributan bodoh... Sungguh memalukan memiliki murid yang seorang pembuat onar." begitulah apa yang di pikirkan oleh Zagi.

Namun titik balik dari semua itu terjadi secara tiba-tiba. Dalam 5 hari kemudian Shinu di temukan terbaring di sebuah gang tanpa busana sama sekali dan dalam keadaan tak sadarkan diri.

Orang tua Shinu menuduh kalau ini adalah perbuatan Jehan, namun dengan tegas orang tua Jehan menyangkalnya karena sesuai dengan kesepakatan semua perkara antara Jehan dan Shinu tidak akan di lanjutkan lagi.

Dengan nada tinggi dan telunjuk menunjuk kearah Jehan kalau ini adalah perbuatannya. "Saya tidak percaya! Meskipun saya tahu bahwa merundung merupakan kesalahan anak saya Shinu, akan tetapi dia sudah mendapat hukuman setimpal! Saya sudah memotong uang jajannya dan jika dia menyentuh Jehan maka dia akan di usir dari rumah!"

Ibu dari Shinu sangat marah dan emosi mengatakan semua itu. Namun Jehan hanya menunduk saja tak berani menatap sama sekali.

Ayah dari Jehan pun membela anaknya dan mengatakan kalau Jehan tidak bisa bertarung. Jika memang ia bisa bela diri sejak awal ia tidak mungkin dirundung. "— Lagipula sejak awal. Masalah ini disebabkan oleh Shinu bukan? Dia adalah pembully, pasti banyak juga yang dendam pada anak anda. Tolong jangan asal tuduh," ucap Ayah Jehan dengan bijak.

Kepala Sekolah juga mencoba untuk menengahi dan menciptakan kondisi kondusif agar dirinya tidak dirasa condong ke sebelah pihak.

Dengan nada santun Kepala Sekolah menengahi keributan di ruangannya itu. "Tenang... Tenang... Wali murid sekalian. pertama-tama, disini tuduhan dari orang-tua Shinu sangat tidak mendasar sama sekali. Jika anda melanjutkan terus seperti ini akan jadi masalah nantinya karena anda melakukan pencemaran nama baik. Tolong bijak sekali lagi."

Ibu dari Jehan tersenyum lebar dan sangat puas dengan ucapan Kepala Sekolah. Wanita itupun berkata, "Huh... Bagus sekali tindakan anda nyonya... Saya pastikan polisi akan datang meringkus anda!"

Mendengar ancaman tersebut. Ibu dari Shinu hanya bisa melotot dan menggertakkan gigi menahan amarahnya. Merasa akan kalah dengan perdebatan ini namun tiba-tiba seseorang datang.

Ia adalah Zagi yang datang masuk kedalam ruang Kepala Sekolah dengan pakaian yang tidak rapih dan dasi yang kendur ke bawah.

Sangat terlihat jelas bahwa dirinya habis terlibat perkelahian. "Mohon maaf semuanya saya datang dengan sangat tidak sopan. Perkenalkan nama saya Zagi dan saya merupakan ketua Osis di sekolah ini.

Dan tujuan saya kesini adalah untuk meminta kepala sekolah untuk mendrop out Jehan," ucap Zagi dengan badan tegap dan nada bicara yang tegas tanpa keraguan.

Mata semua orang di ruangan itu terbelalak terkejut dengan maksud kedatangan Zagi. "A-Apa?!"

Ibu Jehan mempertanyakan alasan Jehan harus di drop out. "A-Apa yang kamu maksud!? Mendrop out Jehan? Memang apa salah dirinya?!"

Zagi kemudian menjawab, "Alasannya sederhana. Jehan terkait dengan sebuah kelompok pendistribusi barang ilegal."

Bersambung....