Chereads / My Harem The Kingdom / Chapter 2 - chapter 2

Chapter 2 - chapter 2

plop..

suara buku yang ditutup memenuhi ruangan yang hening

Boby akdira, baru saja selesai membaca sebuah buku yang terbilang cukup sudah tua. Yang ia dapat dari perpustakaan sang ibu, saat itu Boby tidak sengaja melihat buku tersebut di salah satu rak yang terletak paling ujung. Niat Boby ingin melewatinya saja, namun entah mengapa buku yang bersampul hitam serta memiliki warna emas di sudut sisinya mampu membuat Boby tergerak untuk mengambil buku tersebut

Butuh waktu satu Minggu bagi Boby untuk menghabiskan buku itu, karena memang buku yang terbilang cukup tebal

"Kesel banget gue liat orang orang di sekitar tokoh utama. Gadak yang bener semua, kek anj**. aagggrrrhhh! Kepengen juga sih sebenernya jadi tokoh utama nya, banyak di kelilingi cogan. Tapi ada juga yang bikin ga enak, tuh cogan pada ga tulus semua, bahkan kematian tokoh utamanya aja ga ada yang peduli"

Boby menunduk, seakan kalimat terakhir tertuju untuknya. Tak ambil pusing, Boby memutuskan untuk keluar rumah setelah sekian lama. Mungkin menghirup aroma jalanan yang berpolusi itu dapat mengurangi rasa sesak dan rasa sakitnya kesendirian yang ia rasakan

Perlu kalian ketahui, Boby itu tipe nolep akut. kerjaannya tidur, makan, baca novel sambil menghalu, ngebokep gay juga. Tenang kalo soal uang, Boby memiliki harta yang cukup lumayan banyak, peninggalan orang tuanya, tentu saja.

Boby seperti ini juga ada sebab, ia yang orientasi seksual yang sedikit berbeda dari orang² umumnya atau di sebut sebagai gay membuatnya sering di olok² dan di caci maki hanya karena mencintai seorang pria

Sejak saat itu, Boby mengurung diri didalam rumahnya dan menjadi nolep. Untuk orang tua, orang tua Boby telah lama meninggal karena mengalami kecelakaan lalu lintas hingga merenggut nyawa kedua orang tua Boby

.

.

Boby berniat berjalan jalan saja di area taman, namun baru memasuki ia sudah di suguhkan dengan gosip gosip murahan yang mengarah padanya

"Lihat gay itu, setelah sekian lama ga keliatan akhirnya muncul lagi. Ga tau bikin sakit mata apa kalo dia muncul?! menjijikan banget!"

"heh anjing, kalo mau ceritain orang, di depan orangnya langsung dong! Modal bacot doang sok sok an bilang jijik. mending elo urus aja make'up Lo yang tebal 5 inci itu!" teriak Boby sambil menatap sinis orang yang menggosipinya itu. sedangkan orang yang menceritai Boby, wajahnya sudah memerah karena malu di Katai begitu oleh boby. Mungkin juga malu, karena banyak orang yang tertawa mendengar perkataan Boby yang jika di pikir pikir benar adanya

Hilang mood Boby untuk jalan jalan ke taman, ia mutuskan untuk pergi dari sana menuju salah satu mini market langganannya selama ini

Ketika baru masuk, ia sudah di sambut ramah oleh sang kasir yang di kenal baik oleh Boby. Dan mungkin bisa di bilang, cinta pertama Boby

"Yo Boby! Sudah lama ya, gimana kabar Lo?" tanya sang kasir semangat ketika melihat siapa yang datang. Sebut saja Dimas Anggara, pemuda tampan yang mampu membuat hati seorang Boby bergetar karena rasa cinta yang timbul

"Baik, Lo?"

"Lo bisa lihat sendiri, gue baik banget. Btw Lo kemana aja selama ini? kok ga pernah kelihatan lagi?"

"Gue ga kemana mana kok, cuma di rumah doang. Males gerak, hehehe" Alasan Boby, mana mungkin ia mengatakan pada Dimas bahwa ia menyukainya dan di ketahui temannya hingga membuatnya di olok olok sampai tak ingin keluar rumah?

"Oh gitu, gue kirain Lo lagi ngalamin hal yang rumit, jadi niat gue mau bantu Lo. Gue khawatir banget, pas Lo ga keliatan lagi pas akhir bulan tiga, sekarang udah bulan enam. Berarti udah tiga bulan Lo ga ke sini" terang Dimas. ia khawatir, karena teman yang cukup asik untuknya menghilang tanpa kabar

"Hehe gue gapapa kok, ya udah gue mau belanja dulu" Dimas hanya mengangguk sebagai jawaban

Setelahnya Boby melesat dengan cepat, menghilang dari pandangan Dimas. Takut pemuda yang ia cinta dalam diam² itu semakin bertanya tanya kemana dirinya selama ini. Sebetulnya Boby cukup aneh melihat Dimas yang seperti tidak tau apa apa, apa ia tidak mendengar gosip itu? pikir Boby

Boby terus berjalan, dan memilah barang yang di perlukan dan membawanya ke kasir.

"Ini, totalnya lima ratus dua puluh enam ribu"

Boby memberikan kartunya, dan di sambut baik oleh Dimas yang senantiasa tersenyum ganteng ke arah Boby membuat Boby sedikit salting karena di senyumin terus

"Silahkan mampir lagi ya Bob, kalo ga ada uang mampir aja. Itung itung main ke sini"

"E-eh iya-iya" Boby buru buru pergi, ga bisa lama lama dia tuh di sana. Bisa bisa ia terkam Dimas saat itu juga karena ga kuat dengan senyumnya itu. Duh bikin sesak nafas aja si Dimas itu, gerutu Boby

"janji ya!" teriak Dimas, karena Boby yang sudah berada di luar mini market

Boby tak membalas, kalo ia membalas. Sudah di pastikan ia akan putar balik arah ke Dimas lagi, berakhir ia membuat malu dirinya sendiri karena di pastikan ia akan menerjang Dimas

Boby berjalan dengan santai mengarah pulang, di sepanjang jalan ia tersenyum bodoh mengingat senyum manis milik Dimas. Hatinya berbunga bunga, jika di ingat ingat senyum milik Dimaslah yang memikat hatinya di pertemuan pertama mereka

Boby masi melamun sambil terkekeh seperti orang gila, tak menyadari banyak orang yang berteriak ke arahnya

Ketika di tengah jalan, tubuh Boby tiba tiba terpental cukup jauh dari ia yang berdiri tadi. Boby sedikit linglung dengan keadaannya, hingga rasa sakit yang menjalar perlahan di seluruh tubuhnya serta genangan darah yang berada di bawahnya mampu membuat Boby sadar dari linglung nya

'Ya tuhan, gue ketabrak? Tuhan kalo gue beneran mati sekarang, tolong ampuni dosa hamba. Sebenernya gua ga rela mati sekarang, karena gue belum nikah, ya tuhan. Aduh badan gue sakit semua, gini ya rasanya ketika mau mati? Udah deh, gue pasrah aja' batin Boby

Setelahnya, kegelapan yang menyelimuti pemandangan Boby....