Happy reading!
Kiara pun berjalan menuju kamarnya. Ia membuka handphonenya dan melihat banyak notifikasi chat dari Cia dan Natasha. Kiara baru ingat bahwa ia belum memberi kabar untuk Cia dan Natasha.
"Mampus gue kasih alesan apa nih," ucap Kiara bingung sendiri. Apa lagi ia sangat jarang tidak masuk sekolah. Bahkan jika ia sakit ia akan tetap memaksa untuk masuk sekolah walau pun nanti di sekolah akan mendekam di uks.
"Oh gue tau," ucap Kiara dan akhirnya ia menelfon Cia.
"Halo Ci-"
"HALO RA LO KEMANA KOK NGGAK SEKOLAH? LO SAKIT? APA GIMANA? KOK NGGAK NGABARIN?" tanya Cia memotong perkataan Kiara. Kiara reflek menjauhkan handphonenya dari telinganya. Kiara meringis kecil mendengar Cia menyodorkan begitu banyak pertanyaan.
"Gue gapapa Cia, gue ikut papa ke luar kota," jawab Kiara yang tentunya ia berbohong. Mana mungkin ia berkata jujur bahwa sedang merawat suaminya yang sakit.
"Gue kira lo kenapa-napa, lagian nggak bilang-bilang," ucap Cia dengan nada kesal.
"Gue lupa sorry ya ini juga mendadak banget," ucap Kiara meringis kecil.
"Ya udah have fun ya Ra, lo senin berangkat kan tapi?" tanya Cia mungkin karena senin sudah akan dimulai acara pekan olahraga.
"Iya," ucap Kiara.
"Oke deh bye Ra."
Tut tut tut
Belum sempat Kiara membalas perkataan Cia, Cia sudah terlebih dahulu memutuskan panggilannya.
Kiara termenung, ia tengah sibuk memikirkan sesuatu. Setelah cukup lama merenung, Kiara mengirim pesan kepada seseorang dan akhirnya ia memutuskan untuk tidur siang.
Pukul 16.40, Kiara terbangun karena ada panggilan masuk di handphonenya. Kiara mengambil handphonenya dan menjawab panggilan tersebut.
"Halo," ucap Kiara dengan suara lesu karena baru saja bangun tidur.
"Halo? Ra? Lo tidur?" tanya orang di seberang yang ternyata adalah Faldo. Kiara menepuk dahinya baru sadar bahwa yang menelfonnya adalah Faldo.
"Baru bangun, kenapa?" tanya Kiara sembari mendudukkan dirinya.
"Gue laper," jawab Faldo. Kiara baru sadar bahwa Faldo tadi hanya sarapan, wajar saja jika lapar. Dirinya pun sudah merasa lapar.
"Mau makan apa?" tanya Kiara sembari menguap kecil.
"Sate, sate domba Pak Dul, lo tau kan yang ada di dep-"
"Iya iya," ucap Kiara memotong perkataan Faldo dan memutuskan panggilan secara sepihak.
"Masih sakit aja mau makan yang aneh-aneh," ucap Kiara dan bangkit dari tempat tidur. Ia melakukan peregangan sedikit dan hendak menyuruh pak Yose untuk membeli sate domba.
Sambil menunggu, Kiara memutuskan untuk pergi mandi. Selang beberapa menit, pak Yose sudah pulang dengan membawa 4 porsi sate domba. Tentu saja, Kiara membelikan untuk bi Rumi dan pak Yose.
Kiara pun menyiapkan sate tersebut di piring.
Me
Satenya udah dateng, gue aja yang ke atas lo nggak usah turun.
Setelah mengirim pesan tersebut kepada Faldo, Kiara tak menunggu balasannya tapi langsung berjalan menuju kamar Faldo dengan membawa satu porsi sate domba. Kiara menghindari alasan yang dibuat Faldo seperti tadi pagi.
Tok tok tok
Setelah mengetuk pintu kamar Faldo, Kiara langsung masuk ke kamar Faldo. Ia melihat bahwa Faldo sepertinya tengah tertidur.
"Kenapa kalau gue ke kamar Faldo pasti orangnya lagi tidur," ucap Kiara lirih dan meletakkan nampan makanan di atas meja dekat tempat tidur Faldo.
Kiara menjulurkan tangannya menyentuh dahi Faldo, ia ingin mengecek demamnya sudah turun atau belum. Namun tiba-tiba Faldo membuka matanya membuat Kiara terkejut dan segera menarik tangannya dari dahi Faldo.
"Demamnya belum turun juga, abis ini minum obat lagi," ucap Kiara dan berjalan keluar dari kamar Faldo.
Baru saja menutup pintu kamar Faldo, Kiara kembali membuka pintu kamar Faldo. Faldo pun mengalihkan pandangannya ke Kiara yang menyembulkan kepalanya.
"Lo nggak mau ke dokter?" tanya Kiara.
"Nggak usah, bentar lagi juga sembuh lagian lebih enak dirawat istri sendiri," jawab Faldo dengan nada menggoda membuat Kiara mendengus kesal dan segera pergi. Faldo terkekeh kecil dan mulai memakan sate dombanya.
Kiara juga memakan satenya di meja makan sendiri.
"Nggak dimana-mana selalu makan sendiri," lirih Kiara tersenyum miris.
Beberapa menit kemudian setelah Kiara selesai makan, ia segera membawakan obat untuk Faldo.
"Ini minum obat," ucap Kiara menyerahkan obat kepada Faldo dan ia menaruh air putih di atas meja.
"Iya nanti gue minum," ucap Faldo meletakkan obat tersebut di atas meja.
"Sekarang," ucap Kiara dengan nada mengintimidasi. Karena ia tau jika nanti-nanti pasti tidak akan diminum.
Faldo pun menurut dan langsung meminum semua obatnya. Kiara tersenyum senang dan membawa kembali piring gelas yang sudah kosong.
Baru juga Kiara mendaratkan dirinya di atas kasur, tiba-tiba ia mendapatkan panggilan masuk dari Faldo.
Kiara menghela napasnya sejenak, tak tau sudah berapa kali ia naik turun tangga.
"Kenapa?" tanya Kiara to the point.
"Gue bosen," jawab Faldo membuat Kiara mengernyitkan dahinya bingung.
"Terus?"
"Temenin gue nonton film," jawab Faldo.
"Tonton aja sendiri, ngapain harus ditemenin," ucap Kiara menolak.
"Kalau sendiri nggak seru nggak ada yang bisa diajak ngobrol," balas Faldo.
"Iya udah bentar," ucap Kiara yang akhirnya pun menurut.
Tut tut tut
Kiara memutuskan panggilan dari Faldo dan ia mengambil beberapa cemilan sebelum pergi ke kamar Faldo.
Tok tok tok
Setelah mengetuk pintu, Kiara langsung masuk ke dalam kamar Faldo. Kiara merasa dicurangi karena di kamar Faldo terdapat televisi sedangkan di kamarnya tidak ada.
"Mentang-mentang di kamarnya ada televisi segede gaban," ucap Kiara menggerutu dalam hati.
Kiara mendudukkan dirinya di sofa yang tak jauh dari tempat tidur Faldo.
"Itu cemilan buat gue?" tanya Faldo menunjuk cemilan yang dibawa Kiara.
"Enggak ya enak aja lo masih sakit. Ini semua buat gue," jawab Kiara dan hanya dibalas senyuman paksa dari Faldo.
"Lo mau nonton apa si?" tanya Kiara, ia harus berjaga-jaga apabila Faldo memutar film yang aneh-aneh.
"Rapunzel," jawab Faldo dan mulai memplay filmnya.
Kiara menjadi terheran-heran sendiri, ia kira Faldo akan memutar film horor atau action.
"Itu si Rapunzel rambutnya kenapa dipotong sependek itu, minimal potong layer lah," ucap Kiara saat film sudah hampkr mencapai akhir.
"Ya kan Flynn bukan tukang potong rambut," balas Faldo.
"Flynn tuh siapa?" tanya Kiara bingung.
"Itu cowoknya, lo nggak merhatiin ya," ucap Faldo sembari menepuk dahinya sendiri melihat kelakuan Kiara.
"Oh mana gue tau, dari tadi nggak ada nyebutin nama," ucap Kiara beralasan.
"Nah ini adegan krusialnya Ra," ucap Faldo saat ada adegan pernikahan Rapunzel.
"Ra? Kiara," ucap Faldo memanggil-manggil Kiara namun tidak ada jawaban. Faldo pun melirik ke sofa ternyata Kiara tertidur. Faldo melihat jam, dan ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 21.50, pantas saja.
To be continued...