Chereads / Life After Married / Chapter 7 - Menyusun rencana

Chapter 7 - Menyusun rencana

Happy reading!

"Lo udah balik dari luar kota belum Ra?" tanya Cia di telfon.

"Oh iya gue kan alesan ke luar kota," lirih Kiara.

"Udah Ci," jawab Kiara.

"Besok nonton yuk, gue mau ngajak Natasha juga tapi katanya dia udah nonton sama cowoknya," ucap Cia diiringi dengusan kesal.

"Makanya cari cowok Ci," ucap Kiara terkekeh kecil.

"Gue kan nemenin lo Ra, nanti kalau gue punya pacar lo jomblo sendiri," balas Cia.

"Gue malah udah punya suami," batin Kiara.

"Iya iya deh, yauda besok siangan aja kali ya," ucap Kiara mengingat lusa hari senin.

"Siap, besok gue jemput lo apa gimana?" tanya Cia, karena biasanya kalau mereka main ke luar pasti Cia dan Natasha menjemput Kiara.

"Eh nggak usah, buat kali ini biar gue aja yang jemput lo," ucap Kiara karena bagaimana pun juga sekarang ia satu rumah dengan Faldo.

"Berabe kalau ketahuan," batin Kiara.

"Oke deh."

Tut tut tut

Setelah itu, Kiara langsung memutuskan panggilan dari Cia.

Keesokan harinya.

"Kiara belum bangun bi?" tanya Faldo yang baru saja bangun, dan menuju dapur karena ingin mengambil minum.

"Udah dari tadi den, non Kiara tadi pagi-pagi udah berangkat jogging," jawab bi Rumi.

"Jogging bi?" tanya Faldo memastikan.

"Iya den," jawab bi Rumi nenganggukkan kepalanya.

Faldo pun langsung berlari cuci muka dan berganti baju.

"Den Faldo mau kemana den?" tanya bi Rumi kepada Faldo yang terlihat tergesa-gesa memakai sepatu.

"Mau jogging bi," jawab Faldo dan langsung berlari keluar rumah, berharap bisa menyusul Kiara.

Di sisi lain, Kiara berlari kecil dengan santai. Saat pagi seperti ini memang sangat ampun untuk menyegarkan pikiran.

"Kiara."

Tiba-tiba ada yang memanggil Kiara dari belakangnya, Kiara pun menoleh perlahan dan ternyata itu adalah Darel, kakak kelasnya dulu lebih tepatnya ketua osis saat Kiara masih kelas 10.

"Eh kak Darel," ucap Kiara terkejut.

"Gawat jangan-jangan rumah kak Darel ada di sekitar sini," batin Kiara yang sudah merasa panik sendiri.

"Kok lo bisa jogging di sini Ra?" tanya Darel karena setaunya, rumah Kiara jauh dari daerah tersebut.

"Oh itu gue lagi nginep di rumah saudara," jawab Kiara.

"Semoga aja nggak curiga," ucap Kiara dalam hati.

"Oalah rumah gue ada di deket sini, kapan-kapan kalau lagi main di rumah saudara lo sekalian mampir ya," ucap Darel dengan senyum ramah yang terpampang di wajahnya.

"Iya kak," balas Kiara tersenyum kecil.

"Ya udah gue duluan ya," ucap Darel dan dijawab anggukan kepala oleh Kiara. Setelah itu, Darel berlari meninggalkan Kiara.

Kiara pun menghela napas lega, mulai sekarang ia harus lebih waspada saat akan keluar.

"KIARA."

"Ini siapa lagi yang manggil gue," lirih Kiara. Ia trauma apabila bertemu dengan salah satu kenalannya lagi.

Namun, saat Kiara menoleh ternyata itu Faldo yang terlihat terengah-engah.

"Kirain siapa," ucap Kiara dalam hati dan menatap Faldo dengan malas. Ia masih sedikit kesal dengan kejadian kemarin.

"Ngapain?" tanya Kiara memasang wajah judes.

"Nyusulin istri jogging," jawab Faldo dengan senyum lebar.

"Ayo kita jogging bareng," lanjut Faldo sambil merangkul bahu Kiara.

"Orang gue udah mau pulang," ucap Kiara dan segera meninggalkan Faldo. Senyum Faldo pun luntur seketika.

"Sabar Faldo, lo pasti bisa," ucap Faldo menyemangati dirinya sendiri dan mulai berlari menyusul Kiara yang sudah jauh di depannya.

"Menurut logika gue yang udah melakukan riset, cewek kalau lagi ngambek terus malah dibujuk-bujuk atau digoda pasti malah tambah ngambek, jadi gue nggak boleh mohon mohon dulu sama Kiara," batin Faldo yang memikirkan begitu banyak teori.

"Gue emang cerdas," ucap Faldo menjentikkan jarinya.

Kiara sudah sampai terlebih dahulu di rumah, sementara Faldo sepertinya masih jauh. Ya bagaimana tidak? Sedari tadi Faldo hanya jalan santai sambil memikirkan banyak hal.

Saat Faldo sampai di rumah, ia langsung bergegas menuju kamarnya. Kiara yang saat itu sedang bersiap untuk mandi pun terheran-heran melihat Faldo.

"Oke rencana pertama," ucap Faldo meraih handphonenya dan langsung mencari akun instagram milik Kiara.

"Cari tau apa kesukaan Kiara," lanjut Faldo mulai stalking instagram Kiara.

Kiara tak banyak memposting foto, hanya ada 2 postingan dan highlight yang kebanyakan berisi foto Kiara bersama teman-temannya.

"Ah percuma nggak nemu apa-apa," ucap Faldo kesal. Ia malah beralih melihat-lihat followers Kiara.

"Ini ngapain cowok-cowok pada ngefollow istri gue, ganjen amat jadi cowok," kesal Faldo yang tiba-tiba melupakan rencana utamanya.

"Oke rencana kedua, tanya sama warga twitter lewat akun anon," ucap Faldo beralih membuka aplikasi twitter.

Faldo pun mengirimkan tweet yang bertuliskan, "Cewek kalau ngambek dibujuknya harus pake cara apa?" ya kurang lebih seperti itu. Tak lama kemudian, sudah banyak balasan dari tweetnya tersebut.

"Ajakin shopping? Tapi kayaknya Kiara bukan tipe cewek yang suka diajak shopping gitu," ucap Faldo menanggapi salah satu balasan dari tweetnya.

"Cium?" ucap Faldo membaca balasan yang lain lagi.

"GILA AJA YANG ADA GUE BABAK BELUR SAMA KIARA," lanjut Faldo yang langsung menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Yang lain yang lain," ucap Faldo beralih membaca balasan lainnya.

"Cewek biasanya suka makan, masakin makanan kesukaannya aja."

"Nah ini boleh juga nih bagus," ucap Faldo dengan senyum merekah di wajahnya.

"Tapi makanan kesukaan Kiara apa ya?" lanjut Faldo membuat wajahnya kembali murung.

"Arghh stress gue lama lama," ucap Faldo mengacak-acak rambutnya sendiri.

"OH GUE TAU," ucap Faldo dan menelfon salah satu kontak di handphonenya.

Pukul 13.20, Kiara sudah bersiap-siap berangkat menjemput Cia karena siang ini ia sudah ada janji ingin pergi nonton bioskop bersama temannya itu. Kiara mengemudikan mobilnya sendiri, sebenarnya ia memang sudah lama mempunyai SIM, hanya saja kalau kemana-mana harus mengemudi sendiri ia juga malas.

Karena mendengar suara mobil, Faldo mengintip ke luar dan ternyata ia melihat Kiara yang pergi dengan mengemudikan mobilnya sendiri.

"Yes ini kesempatan gue," ucap Faldo yang diam-diam tersenyum.

Jarak dari rumah Kiara yang baru menuju rumah Cia lebih dekat. Ya walaupun masih memakan waktu yang cukup lama, namun tidak sejauh dari rumahnya yang lama.

Beberapa menit kemudian, Kiara sudah sampai di rumah Cia.

"Loh Nat lo ikut juga? Katanya udah nonton sama cowok lo," tanya Kiara bingung saat tau ternyata Natasha juga ikut.

"Iya gue kan setia kawan jadi gue ikut kalian juga, gapapa deh nonton 2 kali," jawab Natasha tersenyum lebar.

Kiara hanya menanggapinya dengan senyuman kecil.

"Rasanya pacaran sama cowok kuliahan gimana Nat?" tanya Cia, ya Natasha berpacaran dengan laki-laki yang sudah beekuliah semester 4. Bahkan Kiara dan Cia pun heran bagaimana bisa Natasha menggaet seorang laki-laki kuliahan.

"Rasanya gimana ya? Ada manis-manisnya," jawab Natasha.

"Lo kira le mineral kali ada manis-manisnya," ucap Kiara dibalas dengan tawa kecil dari Natasha.

"Makanya kalau mau ngerasain ya cari cowok Ci," ucap Natasha kepada Cia. Cia hanya mendengus kesal menanggapi perkataan Natasha.

"Oh iya tumben lo cepet nyampenya Ra," ucap Cia melihat jam di tangannya.

"Iya kah? Perasaan sama aja," ucap Kiara berpura-pura. Padahal karena jaraknya saja yang tak begitu jauh. Cia yang mendengar hal tersebut pun hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

Kiara pun meminta agar Cia saja yang menyetir.

"Oh ya Ra lo jadi diikutin ke lomba renang sama si adek kelas itu?" tanya Cia, mengingat waktu itu Kiara ditawari oleh adek kelas.

"Enggak, gue tolak," jawab Kiara.

"Kenapa emang?"

"Gapapa si gue nggak pengen aja, biarin yang lain ikut berpartisipasi," jawab Kiara dibalas anggukan kepala oleh Cia dan Natasha.

To be continued....