Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Just A Observed

🇮🇩KeyyM
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2k
Views
Synopsis
"Dunia ini?! " Isha yang tiba-tiba masuk ke dunia yang mirip dengan buku yang dibacanya, dan apakah dia bisa bertemu dengan Rahasia dunia itu?! Jangan lupa baca dan ikuti terus cerita ini. Trims-KeyM
VIEW MORE

Chapter 1 - Ep. 01 - Buku

Namaku Isha. Natya Isha. Terkadang beberapa orang salah pelafalan, yah. Mungkin terlalu rumit. Aku hanya seorang pengamat sekitar disaat sedang jenuh, memerhatikan dan terkadang mempelajari mereka sedikit menyenangkan untuk mengisi hari jenuh ku.

Aku masih bersekolah di bangku kelas 2 SMA, teman? Kurasa sedikit? Tidak, hanya satu orang yang bisa kuanggap teman. Yaitu, Anna. Anna Raz Cynthia. Belakangan ini aku sedang membaca sebuah cerita bergambar di web tidak cuman itu tetapi, aku juga membaca novel dan berbagai cerita.

Terkadang aku terbawa suasana olehnya dan hanyut seolah masuk kedalam cerita itu, ada salah satu cerita yang sangat kusukai dia berjudul " Rahasia Dunia " terdengar sedikit aneh, saat pertama melihat judulnya.

Aku pikir itu mungkin sebuah cerita yang terdapat fiksi seperti dongeng saja, ternyata saat aku iseng membacanya isinya sangat berbeda dengan yang aku pikirkan dan sangat berat untuk dipahami, setiap kata perkata kalimat per kalimat mempunyai makna yang luas dan besar.

Buku itu awalnya di baca oleh Anna setiap hari tidak, bahkan setiap detik dia selalu membawanya dan membacanya. Sedikit ekspresi yang bisa kulihat di wajahnya. Sehingga membuatku penasaran akan isi buku itu.

Saat itu aku bertanya pada Anna :

"Bukannya, itu... Buku yang selalu kau bawa... dan baca, Anna? "

"Iya... Aku sangat suka dengan buku ini. "

"Terkadang, aku melihatmu tersenyum kecil, dan terkadang diam termenung. Aku hanya tidak mengerti kok kamu bisa paham isi buku yang berat begitu? Akh.. Dan ada satu kalimat yang selalu menggangguku baru-baru ini karena membaca buku itu.. "

"Kalimat? Kalimat... itu mengatakan apa? "

"Jauh di pelosok sana musim gugur tiba, sang waktu pun mulai menua. Sebentar lagi akan tiba sang pemecah masalah yang akan menjadi rahasia dunia. Aku ga paham dengan itu.. Coba jelaskan?! Aku selalu penasaran akan artinya dan otakku tidak bisa berhenti memikirkannya. "

"Ada baiknya jika kamu yang mencari tahu sendiri, apa yang dimaksud dengan Musim gugur, sang waktu dan rahasia dunia ini. "

#

Tiba-tiba, sungguh tiba-tiba Anna pindah sekolah. Terakhir kali dia berbicara denganku tentang buku itu. Dia berkata

"Sang waktu sudah berjalan dan akan terus berjalan hingga menua. Isha kau anak yang penasaran dan sangat kuat, kau bahkan bisa melindungi lainnya. Jaga dan ingat itu isha. "

Otak ku berpikir keras memahami maknanya, dia berbicara seolah aku harus melindungi sesuatu.Aku pikir Anna membawa buku itu ternyata dia menyimpannnya di perpustakaan, buku yang sangat menarik.

Sekali lagi aku iseng membaca itu. Tiba-tiba secarik kertas jatuh dari dalam buku itu, ini tulis tangan dari siapa? Anna? dikertas itu tertulis :

"Di hulu laut terdapat badai yang kuat, di lapang luas daun-daun bertebaran seolah sudah saatnya pergi. Natya. Atau haruskah aku memanggilmu Isha. Tunggulah beberapa hari, tepat pada waktu kabut gelap menutupi matahari. Kamu akan menjelajahi dunia ini. Dunia yang selama ini kamu penasari. Bacalah dan ingatlah setiap kata per kata kalimat per kalimat dari buku itu. Kami menunggumu. Sang waktu dan 'Dia' akan melihat bagaimana cara kamu menjalaninya. Seseorang yang sangat kamu kenal akan datang dan membantu tunggulah. Saat itu.. "

"POTONGAN INI BERAKHIR?! DIMANA LANJUTANNYA, INI... SIAPA YANG MENULISNYA? ANNA? TAPI, MENGAPA? SANG WAKTU? DIA? OTAKKU MAU PECAH RASANYA INI BERAT TAPI AKU PAHAM AKAN ISINYA SEDIKIT. Akan lebih baik jika aku bertanya pada penjaga perpustakaan. Pasti beliau melihat orang yang menaruhnya kan? " -pikirku

"Permisi... Pak siapa yang menaruh kertas ini ya? "

"Kurang tau, dek. Isinya tentang apa, dek? "

"Ini. Silahkan bapak baca. " ujarku sambil memberi secarik kertas itu.

"Ini... kosong loh dek? Kok kamu suruh bapak baca? "

"kosong? Apa hanya aku yang bisa melihatnya? Yang bisa membacanya? Apa ini? "

"I-ini loh pak.. Ada tulisannya "Di hulu laut terdapat badai yang kuat, di lapang luas daun-daun bertebaran seol-"

"Dek... bapak ga liat apa-apa... maksud kamu apa? Mungkin kamu kecapean baca buku isi berat begini. Sini bapak simpan. "

"Akh.. Jangan pak. Saya pinjam bawa pulang aja gapapa ya, pak? "

" Tapi, sepertinya kamu lelah dek. "

"Engga, pak. Saya janji bakal jaga kesehatan lagi tapi, saya pinjem buku ini ya, pak. "

"Baiklah. Jaga baik-baik bukunya. Ingat itu punya perpustakaan. "

"Siapppp pak. "

***

"Tunggu waktunya Isha. Dia akan segera kembali. Orang yang kamu penasari, akan datang sebentar lagi.."

Sesaat tadi sebuah suara datang entah dari mana berkata seperti itu dan anehnya telingaku merespon dengan baik.

Saat aku berbalik tidak ada seorangpun yang seakan berbicara padaku, justru aku yang terlihat aneh dihadapam mereka dengan wajah kaget ku.

Aku tiba-tiba teringat dengan buku yang ada di tanganku, sehingga aku berpikir diluar logika. Apakah mungkin buku ini yang berbicara denganku? Aku lebih memilih untuk melupakan hal itu sejenak.

#

Pelajaran ke-3 dimulai, dan aku yang baru saja sadar akan jadwal pada jam itu adalah pelajaran bahasa Indonesia alias sastra, Seharusnya pelajaran saat ini adalah pelajaran sejarah. Tetapi, dikarenakan guru sejarah yang sakit dan tidak bisa hadir dilanjutkan dengan pelajaran sastra, akhirnya aku bisa memecahkan masalah ini.

Dari awal harusnya ku tanyakan saja dengan pak guru, setiap kata dan kalimat yang pak guru beri di pelajaran memiliki makna yang luas seperti biasa. Ada sebuah kalimat yang terlintas di otakku. Dan ku pikir itu sangat berkaitan dengan isi lanjutan dari secarik kertas tadi!

"Apa ini kebetulan atau memang ada yang mengaturnya agar aku paham.. Kalimat terakhir dari kertas itu berisi 'Seseorang orang yang aku kenal akan membantu ku, saat itu..' dan yang pak guru kata kan dalam pelajaran tadi berasal dari buku dan berkata 'langit yang bergemuruh disertai rintikan hujan yang sangat deras, dingin membuat suasana senyap dan tenang seolah ada suatu hal yang akan terjadi' adalah arti dari langit yang berkata bahwa hujan akan meredakan semua masalahmu yang banyak (pikirkan) , tenang dan lihatlah lebih seksama kedalam kau akan menemukan sesuatu yang akan terjadi(?). Bukannya begitu. WAH.. GILA OTAKKU SEMAKIN PANAS. Buku ini kenapa bisa mempunyai daya tarik yang begitu kuat? " - pikirku.

Lamunanku di kejutkan dengan suara bell pergantian pelajaran. Yah, sudah seharusnya pelajaran berikut nya adalah jam kosong dikarenakan guru sejarah tidak ada. Sekilas. Benar hanya sekilas, jelas aku melihat guru sastra itu menatapku.

Apakah dia tahu apa yang sedang kupikirkan? Aku berlari menuju pak guru yang sudah sampai di ujung pintu keluar kelas. Dan memanggil pak guru. Aneh. Beliau sepertinya tau apa yang ingin kutanyakan? Apakah benar dugaanku?

"Pak, saya ada sebuah pertanyaan dari kalimat yang saya baca di sebuah buku. Saya pikir

lebih baik bertanya pada bapak, karena kalimat itu berkaitan dengan apa yang bapak ajarkan. "

"Karena, sudah jam pelajaran lain. Kau masuk dulu pasti ada tugas yang di berikan guru sejarah kan. Jika sudah selesai, istirahat nanti temui bapak di depan kelas 3/MIPA dekat mesin minuman itu, tau kan. "

"Baik, pak. "

Justru jika pak guru berkata seperti itu dia pasti paham dengan sesuatu. Tapi, kenapa sekarang? Setelah Anna pergi? Anna, sebenarnya apa? pesan apa yang kamu coba tinggalkan untukku? Apakah kamu menyuruhku menjadi pemecah masalah itu?

Sekali lagi pikiranku menjadi sangat bingung dengan banyak hal yang terjadi baru-baru ini.

#

"Natya, bukannya itu buku yang selalu dibawa oleh Anna? Sekarang, kau yang meminjamnya? "

"E-eh... Iya.. Ini buku yang selalu dibawa oleh Anna. "

"Bukannya itu seperti buku sastra terlalu banyak kata yang kaku dan berat. Bahkan, beberapa orang saja yang membaca halaman pertama sudah menyerah dengan isinya. Sepertinya kalian satu frekuensi, ya. "

"Aku rasa juga begitu. Kalau begitu aku pergi dulu. "

"Bukannya dia itu seperti sok dekat sama guru-guru apalagi, dengan guru sastra. Ih... "

"Sepertinya semenjak tidak ada temannya Anna, dia selalu berteman dengan guru-guru dibanding kita, hah.. "

"BENAR!! Padahal kita sudah mencoba dekat dengan dia. Berlagak sekali! "

Terdengar samar-samar suara bisikan mereka ke telingaku, aku tidak mempermasalahkannya selagi itu tidak mengganggu dan merugikan ku.

Yang penting sekarang adalah pesan ini. Dan aku harus bertemu dengan pak guru!