Chapter 31 - Part 31

*****

"Kamu beneran mau lanjut ke Amerika??"

Keanu hanya termangu saja ketika Papanya Sena menanyakan hal yang belum pernah dia bahas sebelumnya dengan orangtua Sena.

Belum sempat Keanu menjawab, Pak Efendi sudah berbicara lagi yang membuat Keanu memilih mingkep saat itu juga.

"Sena yang cerita.. Akhir-akhir ini dia sering ribet sendiri belajar masak.. katanya sebelum kamu berangkat ke Amerika, dia pengen ngikat kamu pake masakan dia.. biar kamu ngga kecantol sama cewek bule.."

Sebenarnya Keanu ingin tertawa sekencang-kencangnya. Lucu juga bagaimana membayangkan Sena saat mengucapkan hal tersebut sambil bersungguh-sungguh belajar memasak. Dia cuma bisa tersenyum saja, berhubung dia sedang berhadapan dengan calon mertua.

Ya mudah-mudahan saja...

Mengingat insiden saat pertama kalinya ada kata putus diantara mereka, Keanu maupun Sena menjadi lebih terbuka satu sama lain. Sena juga jarang uring-uringan sekarang. Dan Keanu.. Dia lebih bersikap dewasa, sekalipun sifat bossy nya yang songongnya ngga ketulungan itu juga masih ngeselin.

"Dia udah terlanjur sayang sama kamu kayanya.."

Saya juga udah terlanjur sayang sama dia, Om..

Batin Keanu. Dia masih sadar diri, jika dirinya masih anak bau kencur yang ngga sepantasnya bilang cinta-cinta yang berlebihan dihadapan orangtua, terlebih orangtua dari orang yang berhasil masuk dalam hatinya.

"Kamu bisa main catur, kan?? Katanya Sena, kamu jago dalam hal apapun.."

"Ngga juga sih, Om.."

"Katanya kemarin kamu sempet ditawarin masuk pelatnas??"

"Kan saya tolak, Om.."

"Tapi bisa main catur, kan?? Manah aja kamu jago, masa iya cuma catur aja kamu ngga bisa??"

Papanya Sena sudah mengeluarkan bidak catur bersamaan dengan datangnya Sena membawa minuman serta kue yang pastinya buatan tangan Sena sendiri.

Khusus untuk Keanu, dia membuatkan jus jeruk. Setahu Sena, akhir-akhir ini Keanu lebih menyukai jus orange daripada strawberry. Sekalipun kalau ditawari jus strawberry juga ujung-ujungnya habis dalam sekejab.

Sejenak Keanu melirik Sena dan memberikan isyarat. Dengan polosnya Sena malah bingung dengan apa yang ingin Keanu katakan kepadanya. Tapi saat itu juga dia tahu maksud dari pacar tersayangnya itu.

"Ohh.. Kamu ngga bisa main catur?? Tapi masa sih?? Boong ya??"

Celetuk Sena yang berhasil membuat Pak Efendi menatap putrinya dan cowok ganteng dihadapannya itu.

"Calon menantu Papa ngga bisa main catur nih.. Lolos ngga kira-kira??"

Goda Sena yang membuat Keanu ingin membungkam mulut ember Sena.

"Buat apa punya menantu tapi ngga bisa main catur.. Mending cari yang lain.."

"Kalau gitu, Sena bantu calon menantu Papa yang satu ini ya?? Biar lolos seleksi.."

Pak Efendi hanya tersenyum saja melihat bagaimana ekspresi bodoh dari Keanu yang baru pertama kali ini dia lihat. Bisanya dia hanya melihat tampang Keanu yang memang sudah ganteng dari bibitnya ditambah dengan sifatnya yang mungkin bisa dikatakan 'Perfect' untuk cowok seumuran Keanu.

Sena pun langsung duduk bersebelahan dengan Keanu sambil menata bidak catur mambantu Papanya. Sedangkan Keanu, dia yang memang tidak tahu permainan tersebut mencoba memahami cara bermainnya. Dia memang jago dalam hal apapun, tapi tidak dengan catur. Dia hanya pernah melihat dari Kakeknya yang bermain bersama Kal-El. Sedangkan Papanya sendiri pun juga tidak bisa memainkannya.

Game pertama Sena kalah.. Sekalipun ngga kalah telak, tapi Papanya Sena terlihat membanggakan dirinya secara berlebihan mengingat dia melawan 2 orang anak muda yang salah satu anggotanya tidak bisa bermain catur.

Tapi untuk game berikutnya, Keanu sudah tahu cara bermainnya dan...

"Yeyyy.. Kita menang.. Yuhuuu"

Teriak Sena sambil bertos ria dengan Keanu yang bisa mengalahkan Papanya sekali coba.

Pak Efendi mencoba bersikap biasa saja sambil menikmati kopi yang sepertinya terlanjur dingin. Dia menyaksikan euforia Sena yang senang sekali bisa mengalahkan Papanya dan justru menambah kejelasan bahwa antara Keanu dan Sena sudah menyayangi satu sama lain.

"Ekhmm.. Katanya kalian mau jalan-jalan?? Ngga jadi??"

"Jadi dong.. Papa sih yang ngajakin Key main catur.. Yaudah.. Sena siap-siap dulu.."

Pak Efendi cuma bisa geleng-geleng kepalanya melihat tingkah putri semata wayangnya itu. Sedangkan Keanu.. Dia hanya bisa menghela nafas saja. To be honest, dia juga rada ketar-ketir soal Papanya Sena yang mau cari menantu lain yang bisa main catur. Secara dirinya dan Sena akan LDR-an paling tidak 6 tahun saat dia menempuh pendidikan sampai S2 nya. Itupun dengan catatan, dirinya ngga pake acara males-malesan seperti saat dia sekolah di SMP atau SMA. Sepertinya, ujian cinta antara dirinya dan Sena baru akan dimulai beberapa waktu kedepan.

****

*Flashback ON

"Aku sengaja ngga nemuin kamu ataupun berusaha untuk menghubungimu beberapa hari ini, agar kita ngga semakin terpancing sama emosi yang kita rasain. Tapi belum cukupkah waktu yang kuberikan untukmu berpikir dan membuatku mengiyakan keputusanmu itu??"

Demi Tuhan, Key..

lo ngomong apaan sih??

Kenapa jadi melow kek gini??

Kemana sifat egois sama songong itu dari seorang Key??

"Jawab Sena.. Perlukah kita benar-benar putus??"

Dengan diamnya Sena, membuat Keanu semakin yakin jika Sena memang ingin putus dari dirinya. Tapi sedetik itu juga, saat dirinya mencoba menatap Sena.. cewek dihadapannya itu malah menangis.

"Don't reveal that.. Still by my side.. Bahkan saat aku bilang putus, jangan pernah sekali-kali buat mengiyakan kemauan aku yang satu itu.. Karena aku pasti bakal nyesel udah pernah minta hal itu dari kamu.."

Ucap Sena sambil sesenggukan. Masa bodoh jika orang lain yang ada di Caffe melihatnya dengan tatapan aneh. Tapi mau bagaimana lagi. Dia harus jujur dengan dirinya sendiri dan itu berarti dia tidak mau melepaskan Keanu begitu saja.

Keanu sendiri tidak menyangka Sena akan menangis. Tapi melihat Sena mengatakan hal itu kepadanya, hatinya menjadi lega kembali. Setidaknya dia tidak jadi untuk kehilangan Sena.

"Thank you.. cause your hope and i will to do for you.. Promise.."

Keanu mengucapkannya dengan senyum yang membuat Sena mau tidak mau juga ikut tersenyum. Sekali lagi, mereka berhasil melewati masalah yang menerpa hubungan mereka yang kali ini sedikit mengoyak keteguhan mereka akan hati masing-masing. Tapi mereka juga sadar, jika suata saat nanti.. masalah yang jauh lebih parah pasti akan hadir kembali dan mereka harus bersiap dengan itu semua.

*Flashback OFF

****

"Yah.. Kurang sepuluh hari lagi kamu bakalan pergi.."

"Kan aku pasti balik pas liburan.."

"Tapi kan ngga bisa ketemu tiap hari kaya sekarang??"

"Emang ngga bosen ketemuan mulu???"

Sena hanya menggelengkan kepalanya dan Keanu membalasnya dengan mengusap puncak kepalanya.

Sekarang Keanu dan Sena sedang duduk santai di taman dengan gaya males-malesan sambil menatap langit yang begitu cerah hari ini. Untung mereka masih kebagian tempat dibawah pohon. Coba kalau mereka sedikit lagi terlambat.. Jangan harap dapet tempat duduk seenak tempat mereka sekarang.

"Padahal aku pengen punya CC pas kuliah.. Tapi couple-ku malah pilih jauh-jauhan.."

Ucap Sena sambil menghela nafas panjang. Dia sampai sekarang memang masih belum menerima sepenuhnya, merelakan Keanu kuliah jauh-jauh, bahkan sampai di Amerika sana yang selisih waktunya bisa sampai 11 jam. Tapi mau bagaimana lagi.. Dia harus tetap mendukung impian cowok kesayangannya yang ada disebelahnya sekarang.

"Makanya sepuluh hari ini kita manfaatin buat jalan-jalan.."

"Emang persiapannya udah semua?? udah packing-packing??"

"Ya kan persiapannya bisa sekalian jalan.."

Sena langsung memencet hidung bangir Keanu yang sukses membuat sang empunya tertawa penuh semangat. Keanu sangat menikmati waktu-waktu kebersamaannya dengan Sena, terlebih mendekati hari dimana dia harus berangkat ke negara impiannya untuk melanjutkan sekolahnya.

Sedangkan Sena..

Dia juga mencoba menikmatinya. Dia tidak ingin menyia-nyiakan setiap momen bersama Keanu yang serasa dikejar oleh waktu. Bisa dipastikan dia akan kangen dengan cowok jahil yang menjadi kesayangannya sekarang. Dia masih saja teringat saat pertama kali dia bertemu dengan Keanu, bertatapan secara langsung. Momen yang justru mau tidak mau membuatnya terus berdekatan dengan Keanu dan membuatnya baper sebaper-bapernya.

Ohhh.. For God's Sake..

Harus Sena akui, jika Keanu adalah satu-satunya cowok yang berhasil menahklukan hatinya sebegitu parahnya seperti sekarang.

Apa Keanu menggunakan kekuatan magic untuk menguasai hatinya??

Jika iya.. dirinya benar-benar terperangkap dalam kekuatan sihirnya Keanu hingga dirinya bisa begitu mencintai cowok songongnya itu.

Ohhh.. Cowok tengilnya itu ternyata sukses besar dalam memenangkan hatinya dan sampai kapanpun dia bisa menjamin jika dirinya tidak akan mungkin terlepas dari cowok tersayangnya itu dengan mudah.

****