*****
Keanu, Sena, Keenan dan ketiga teman terbaik dari Keanu, Robbi, Rizky dan Diki.. Mereka sedang berkumpul di angkringan tempat biasa mereka nongkrong bareng. Lebih tepatnya tempat sakral dari Keanu dan Keenan, karena mereka berdua memang senang sekali menghabiskan waktu saat mereka hanya berdua saja maupun saat bersama keluarganya.
"Yang jomblo tambah ngeness banget nih.."
Celetukan Diki sukses membuat Sena tersenyum malu. Sedangkan para The Boys, tawa mereka memenuhi tenda angkringan tempat mereka ngumpul sekarang.
"Makanya cari pacar sono lo di Bandung nanti.."
Yeahhh.. Diki akhirnya memilih kuliah di Bandung. Robbi lebih memilih untuk di Australia dan Rizky.. Dia satu universitas dengan Keenan dan Sena di Jakarta. Sekalipun tidak satu fakultas, mengingat Keenan dan Sena berada di Fakultas Teknik, sedangkan dirinya ada dijurusan manajemen bisnis. Keenan dan Sena entah mengapa seperti memiliki ikatan batin malah memilih jurusan yang sama, Teknik Arsitektur. Yang membuat saat itu juga Keanu beranggapan, jika Sena akan main belakang dengan Keenan sementara dirinya kuliah di Amerika.
"Anjing lo pada.. Emang kalian udah punya pacar juga?? Lo Ken.. Bukannya lo baru putus sama dedemit??"
Jlebb..
Keenan tersedak dengan es jeruknya sekarang. Ternyata jadi orang populer tuh ngga enak juga. Semua orang serasa mengetahui tentang kehidupan kita. Dan Diki yang pada dasarnya terlalu update dengan berita seperti itu, pastinya dia tidak akan ketinggalan infonya.
"Ehh.. Berarti Keenan jomblo juga ya?? Jangan-jangan Sena sama Keenan main belakang lagi.. Secara mereka kan satu fakultas.. Satu jurusan pulak.."
"Tapi kan dia udah punya Riris si adek cantik.. Masa iya mau ngembat adik ipar juga??"
PLAKKKK..
PLAKKKK..
Robbi akhirnya yang terkena tampolan dari Keenan yang berhasil mendarat di kepalanya, hasil dari mulutnya yang kurang aja menambahi bumbu-bumbu gosip yang tidak perlu.
Begitu juga dengan Diki yang juga bernasib sama seperti Robbi, terkena pukulan dikepalanya oleh Keenan.
"Auhhh.. Asshole.. Kampret lo.."
"Dasar Monyet.."
"Kalau monyet bisa seganteng gue.. Nanti kalian kalah saingan sama monyet.."
Double shit..
Keenan memang terlalu menyebalkan untuk bisa menimpali kata kasar yang mereka keluarkan.
"Yang sabar ya, Key.. Kuatin hati aja.. Percaya sama Sena, kalau dia bakal setia.."
Dan untuk kali ini, Rizky menjadi sok bijak. Secara dia juga akan mengalami hal yang sama seperti Keanu, LDR-an. Rizky yang kuliah di Jakarta, sedangkan pacar 3 bulannya itu akan kuliah di Jogja.
"Hahaha.. Kalian berdua harus LDR-an, ya.. Lo.. Lagi anget-angetnya malah udah ditinggal di Jogja.. Masih mending Key, seenggaknya dia udah setahun jalan.. Hahaha.."
"What is that supposed to mean???"
Kali ini Keanu yang angkat bicara. Dia agak kurang ngeh dengan kata-kata dari Diki.
"Masa perlu gue jelasin sih?? Kan malu ada Mbak OSIS.. Hehehe.."
"Apaan sih lo.. Gaje.."
PLAKKK
Dan sekali lagi, Diki kena tampol lagi yang kali ini dia dapatkan dari tangannya Keanu.
"Asem ya kalian berdua.. Lama-lama gue asuransiin kepala gue, kalau sewaktu-waktu ada cedera pas kalian nampol gue.."
Diki menyesali dirinya yang duduk diantara The Twinny yang nyebelin, seperti Keenan dan Keanu. Jika dia sudah terbiasa bagaiaman sikap Keanu yang memang ngeselinnya tingkat Dewa langit ketujuh. Berbeda persepsinya terhadap Keenan. Dia kira, kembaran dari sahabatnya ini akan kalem bikin adem seperti yang biasanya terlihat. Tapi.. ngeselinnya seorang Keenan itu malah berlapis-lapis. Kaya wafer. Ehhh.. kog malah iklan.
Mereka saling bercanda tawa, karena memang ini waktu-waktu terakhir mereka bisa kumpul bareng seperti sekarang. Sementara yang lain masih suka saling meledek, Keanu dan Sena malah asik dengan dunianya sendiri.
"Mau makanan apalagi??"
Tanya Keanu kepada Sena yang malah mengambil es jeruknya.
Keanu hanya menjawil saja pipi dari Sena yang keliatan kurus. Sena benar-benar belajar keras agar bisa masuk ke universitas yang diinginkannya. Dia harus lewat jalur mandiri. Tahu sendiri kan Sena itu pinternya pas-pas an dan untung saja dia memiliki seorang Keanu yang mau membantunya belajar. Terlebih dirinya juga harus memikirkan Ujian Nasional.
Saat Keanu dan Sena lagi asik-asiknya.. Para The Boys lain yang memang tidak mempunyai pasangan maupun Rizky yang tidak membawa pacarnya serasa seperti kambing congek. Dia harus melihat pasangan yang malah tuker-tukeran minuman mereka.
"Sabodo teuing deh yang mau pisah.."
Robbi akhirnya memecah keromantisan yang tercipta antara Keanu dan Sena. Sewaras-warasnya dirinya dibanding dengan Rizky maupun Diki, dia tetap tidak akan kuat jika harus menghadapi romansa tersebut tepat didepan mata.
"Hadeehhh.. Sena malah cuma senyum-senyum mulu.. Dia kek nya udah ketularan stress nya si Key.."
Timpal Rizky. Dia juga kepengen seperti Key dan Sena, tapi Abel.. Pacarnya, dia lagi di Jogja untuk persiapan kuliahnya.
"Ya suka-suka Sena dong.. Hak asasinya Sena.."
Akhirnya Keanu membuka suara dan pada nyatanya untuk membela pacar tersayangnya.
"Tapi ati-ati ya, Sena.. Di Amerika nanti kan kebanyakan cewek seksi nan bahenol.. Jagain tuh si abang Key biar tetep stuck sama lo.."
"Tenang aja.. Dia udah gue iket kog.. Berani langgar..."
Sena melanjutkan kata-katanya dengan ekspresi seperti menggorok leher yang dihadapkan kepada Keanu.
"I.Kill.You.."
Ucap Sena dengan penuh penekanan disetiap katanya tanpa suara. Keanu meneguk ludahnya sebentar dan merangkul Sena sambil tertawa.
"Seriously??"
Sena menganggukkan kepalanya. Mengiyakan pertanyaan dari Keanu, jika dia benar-benar serius dengan ancamannya tadi. Keanu hanya mengekspresikan dirinya seperti ingin menggigit Sena yang malah tertawa dengan perlakuan dari pacarnya.
HAHAHAHA...
Keenan, Robbi, Rizky dan Diki juga ikut tertawa dengan suasana yang terjadi. Mereka ikut senang jika salah satu member bahagia.
"Ehhh.. Tapi kenapa si Ken akhir-akhir ini sering ikut kita ya??"
"Ehhmm.. Lo ngga punya geng atau temen??"
Robbi, Rizky dan Diki sudah menatap Keenan yang malah menampilkan muka sok polosnya.
"Dia mana ada temen.. Temennya kan pada kutu buku.. Kalau ngga, ya temennya emang buku semua.."
Keanu mendapat tonyoran dikepalanya oleh Keenan dan malah dibalas Keanu dengan memeletkan lidahnya kepada Keenan.
"Bubar, yo.. Bubar..."
"Mumpung perangnya belum dimulai.."
Robbi, Rizky dan Diki sudah meninggalkan tempat duduknya sebelum menghabiskan sisa minuman mereka. Sedangkan Sena, dia tersenyum saja melihat bagaimana tingkah dari 2 orang yang serupa namun tak sama. Yang satu pacar tengilnya. Yang satu adalah kembaran dari pacarnya sekaligus partnernya dulu saat di OSIS.
****
"Cepet banget nganterin Sena??"
"Cepet salah.. Telat salah.. Mau lo apaan??"
Keenan masih setia duduk ditempatnya tadi sambil menunggu Keanu yang mengantar pulang Sena terlebih dahulu. Dia juga ingin menghabiskan waktu berdua dengan Keanu. Bagaimanapun juga sebelum ada Sena maupun orang lain dalam hidup mereka berdua, mereka selalu bersama.. Apapun yang terjadi.
Keanu pun langsung duduk berhadapan dengan kembarannya yang terkadang suka sok keren.. Tapi kadang super mellow. Seperti sekarang, Keenan pasti belum bisa melepas dirinya.
"Gue pengen nampol lo.."
"Eehhh.. Sembarangan lo ya sama anak orang.."
Mereka berdua masih setia menikmati secangkir kopi hitam yang ada. Menikmati suasana malam yang sekarang jarang mereka lakukan hanya berdua. Karena Keanu lebih sering bersama dengan Sena. Sedangkan Keenan, dia dalam proses memperbaiki hatinya. Putus dari Stella memang mudah. Tapi untuk kembali bersama Riris, dia harus mempersiapkan hatinya kembali.
"Udah sejauh apa hubungan kalian?"
Keanu menatap Keenan yang sibuk dengan ponselnya. Memang terdengar santai bahkan sepele, namun selama ini kembarannya itu selalu mengetahui apapun tentangnya. Dan setelah ada Sena, memang harus diakui.. Waktunya sedikit tersita untuk Sena. Bahkan sudah lama juga dia tidak pergi berdua dengan Keenan.
"Menurut lo gimana?? Udah sejauh mana hubungan kita??"
"Kog balik nanya.. Kan lo yang jalanin.."
"Dan lo serasa ngga percaya kalau gue bisa bahagiain anak orang.."
Keenan kembali menikmati kopinya sebelum menimpali pernyataan dari Keanu.
"Sebenernya emang iya, gue ngga percaya lo bakal jagain Sena.. Makanya gue tanya udah sejauh mana hubungan kalian.."
"Yang pasti kita masih dijalur yang positif.. Ngga seperti yang lo pikirin.. Gue berusaha jaga amanah Papa sama Mama.."
"Sounds great.."
"Tolong bantu Sena selama gue ngga ada disampingnya.."
"..."
"Kalau jagain Sena.. semua orang pasti akan jagain dia.. Dan dia pasti bisa jaga dirinya sendiri.. Tapi tolong bantu dia selama kuliah.. Bukan maksud remehin dia, tapi dia pasti akan sedikit kewalahan sama kuliahnya nanti.. Dia mungkin akan dengan mudah minta tolong sama lo.. Tapi gue cuma mau mastiin kalau lo mau bantuin dia, selagi gue ngga ada.."
Keanu hanya ingin memastikan cewek kesayangannya itu tidak merasa sendiri saat dirinya tidak ada. Katakan dirinya terlalu PD, tapi bagaimanapun juga.. antara dirinya dan Sena selalu melakukannya berdua. Mulai dari belajar, makan, sekolah.. Tapi beberapa hari kedepan sampai selanjutnya.. mereka akan terpisah dengan jarak dan waktu yang berbeda.
Keenan tersenyum mendengar permintaan dari Keanu. Jarang melihat Keanu dengan ekspresi seperti sekarang. Dan dia mau minta tolong untuk orang lain. Mungkin orang lain itu adalah Sena. Tapi mengetahui bagaimana sifat Keanu selama ini.. Semua orang tidak akan percaya. Keanu terlalu peduli dengan Sena. Dia sudah benar-benar memberikan hatinya untuk cewek yang mungkin sama absurd-nya dengan Keanu.
"Ngga masalah sih buat gue.. Selagi lo ngga sampe kena D.O aja disana.."
"Kampret lo.."
Dan kali ini Keenan membiarkan Keanu berkata seperti itu terhadapnya. Mengapa semua mengkhawatirkan dirinya yang akan terkena drop out disana, seburuk itukah pemikiran mereka selama ini terhadapnya. Mereka kembali menikmati waktu sambil mengobrol hal-hal yang tidak jelas.
"Dan tolong.. Jangan sakitin Riris juga. Ngga ada tempat pelampiasannya, kalau lo sampe nyakitin dia.."
DDUUUKKKK..
Keenan memukulkan sendok bekas kopinya ke kepala Keanu. Awalnya Keanu ingin memprotes, tapi otaknya saat itu juga berpikir bahwa mungkin Keenan ingin berkata jika dirinya tidak perlu mengingatkannya akan hal seperti itu. Mengerti bahwa Keenan akan berusaha tidak melukai Riris kembali.
****
"KAK KEEEYYYYYYY.."
Dengan suara yang melengking, Aya memanggil Keanu yang padahal ada dihadapannya. Dia pun segera memeluk kakak tengilnya itu.
Keanu hanya menatap keluarganya ditambah dengan Riris yang ikut menatapnya lengkap dengan senyuman. Tumben gadis cilik yang tidak pernah akur ataupun berbaik hati terhadapnya ini mau memeluknya. Jangan katakan jika Aya bersikap seperti ini karena ada maunya.. seperti biasa.
"Kenapa sih, lo kudu kuliah di Amerika?? Kenapa ngga kaya Kak Ken atau Kak Sena yang kuliah di Jakarta.. kalau kaya gini kan, gue ngga temen buat diajak berantem.."
TUHHH KAN..
Keanu segera menjauhkan adiknya yang masih memeluknya. Dia itu hanya dijadikan tumbal oleh Aya. Sedangkan kesayangannya Aya tetap ada pada diri Keenan. Tidak akan pernah terganti. Hanya satu orang yang mampu mengalahkan posisi Keenan yang tidak lain dan tidak bukan adalah Papa mereka sendiri. Rafa.
Keanu melirik jam tangannya.
01.29..
Tidak terasa dirinya dan Keenan menghabiskan waktu sampai dinihari. Dan tidak masalah untuk dirinya jika dia keluar bersama Keenan. Yah, disini memang Keenan lah yang diberikan kepercayaan penuh oleh orangtua mereka. Selagi ada Keenan, semua beres.
"Ini tumben masih pada melek jam segini?? ada acara apaan??"
"Acara perpisahannya Kak Key, lah.. 2 hari lagi kan, kamu mau pergi.."
Jawab Deandra dengan senyumnya. Tidak terasa, jika dalam 2 hari lagi.. dirinya akan berpisah dengan anak tengilnya yang manjanya ngga ketulungan. Dibandingkan dengan yang lain, Keanu lah yang paling manja dengannya. Keenan dan Aya, pastilah mereka lebih dekta dengan Rafa. Sedangkan Kal-El, sekalipun dia juga dekat dengan anak keduanya itu, tapi dibandingkan dengan Keanu yang rewel.. pastilah kalah telak manjanya Kal-El terhadap dirinya. Dan Keanu.. Dia mewarisi setiap sifat yang dimiliki Rafa yang membuatnya tidak bisa terlalu dekat dengan papanya sekalipun juga tidak bisa dikatakan jauh untuk hubungan antara Keanu dan Rafa.
Keanu pun langsung mencari tempat duduk bersebelahan dengan Mamanya. Dia ingin bermanja-manja dengan Mamanya, sebelum dia dilepas ke Amerika seorang diri. Salahnya juga sih yang pengen sok-sok an kuliah jauh dari keluarga, tapi dia ingin membuktikan jika dia bisa menjadi seorang Keanu yang mandiri.
"Key pasti bakal kangen sama wanginya Mama.."
Ucap Keanu sambil bersandar di bahu sebelah kiri milik Deandra setelah mencium pipi dari wanita yang paling penting dalam hidupnya.
"Kamu itu ya.. bisa-bisanya buat Papa cemburu.."
Timpal Rafa yang ada di sebelah kanan Deandra. Dia tahu, jika anaknya ini sangatlah bergantung dengan sosok dari Deandra.
"Apaan sih kalian?? Bapak sama anak kog sama aja.."
Deandra tidak menyangka, jika hidupnya kini dikelilingi para pria yang begitu haus akan kasih sayangnya. Sebenarnya para prianya semuanya sama saja. Begitu ingin mendapatkan perhatiannya secara lebih.
"Duhhh... Mama beruntung banget sih bisa dipeluk-peluk gitu sama cowok keren.. Kan Riris jadi pengen.."
Riris memang memanggil Deandra dengan sebutan Mama dan Rafa pun juga dipanggilnya Papa. Karena dia memang sudah dekat dengan keluarga tersebut. Terlebih memang sejak kecil, Papinya lebih suka menitipkannya ke Deandra daripada ke Omanya.
"Kalau pengen dipeluk, suruh aja Kak Ken.. Ngga usah ngiri sama kami.."
Keenan segera menatap tajam ke arah Keanu yang sepertinya tidak peduli akan hal tersebut. Sedangkan yang lain hanya tersenyum saja. Mereka sudah tahu bagaimana hubungan antara Keenan dan Riris yang memang sedikit tidak jelas. Yang terpenting bukanlah masalah besar untuk mereka.
"Kal-El.. Mending lo kesini deh.. Gusur posisinya Papa sekarang.. Kan cuma kita berdua yang deket sama Mama.."
"Stop, Kal-El.. sebelum kalian dekat dengan Mama, siapa yang dekat dengan Mama kalau bukan Papa?? Kalau bukan dekat dengan Papa, mana mungkin kalian ada disini sekarang.."
PLAKKK..
Deandra segera memukul bahu Rafa yang bicaranya mulai nglantur.
"Why??? What's wrong?? Mereka udah pada gedhe kan??"
"Iya kog, Ma.. dipelajaran biologi ada pernah kog bahas gituan.."
Aya pun mengangguk membenarkan pernyataan dari Kal-El.
"Sama.. Aya pernah baca buku biologinya Kak Ken. Dan, disitu..."
"Stop.. Kalian pasti pada udah ngantuk kan, karena nungguin Kak Ken sama Kak Key tadi??"
Kal-El dan Aya menggelengkan kepalanya dengan imut yang membuat Deandra menghela nafas pasrah. Pasrah memiliki anak seperti mereka. Tidak mungkin dia akan menampol mereka seperti yang dilakukannya kepada Rafa.
"Jadi anak baik-baik ya, Kak??"
Keanu hanya menganggukan kepalanya saja. Dia masih bersandar dibahu Deandra. Sedangkan para penghuni rumah lainnya sudah terlelap di kursi masing-masing tanpa mau berpindah. Mungkin karena sudah terlalu mengantuk dan sebentar lagi juga mendekati waktu subuh.
"Disana nanti, kamu bakalan sendiri.. Ngga ada Kak Ken.. Are you ready, son??"
"Ready.."
"Dan Mama bangga sama kamu.. Kamu benar-benar menjaga Sena... Mama percaya itu.."
"Mama sok tau.. Emang Mama tau gimana gaya pacaran aku sama Sena?? Mau belum tau kan aku udah ngapain aja sama Sena??"
Kalau anak lain, bakal senang jika orangtuanya berpikir yang baik-baik akan dirinya. Maka tidak dengan Keanu. Yah, seperti sekarang. Dia seperti menguji Mamanya yang mencoba menilai gaya pacarannya bersama Sena.
"Tanpa kamu bilang.. Mama tau kog.. Kalian itu bagian dari Mama sama Papa.. apapun tentang kalian, Mama akan tau.. Apapun itu.."
"Love you, Ma.."
"Love you too.."
Keanu malah mengalungkan lengannya memeluk bahu Deandra. Dia pasti akan sangat rindu dengan situasi seperti sekarang. Sekalipun dia tetap akan sering pulang, jika waktunya memungkinkan.. tapi tetap saja rasanya beda dengan dirinya yang selalu ada disini bersama dengan keluarganya dan orang-orang terdekat lainnya.
Deandra mengusap rambut Keanu yang lembut. Rambut yang serupa dengan laki-laki yang ada disebelah kanannya yang tengah terlelap. Tidak menyangka, jika anak lelakinya ini dengan begitu cepat sudah menentukan jalan hidupnya dan ditambah dengan sekarang Keanu yang juga memiliki Sena.. membuatnya semakin yakin, jika Keanu sudah bertambah dewasa meskipun masih sering bersikap manja terhadapnya.
Dan seperti kebiasaan dari Keanu..
Dia sangat mudah tertidur. Apalagi jika diusap rambutnya, seperti yang dilakukan Deandra. Dari dulu sampai sekarang, tidak pernah berubah. Deandra pun tersenyum sebelum akhirnya ikut tertidur juga.
****
"Baik-baik ya.. Jangan nakal.. Tungguin aku.. Kalau ada apa-apa, bilang.."
Sena hanya menganggukan kepalanya saja sambil tersenyum. Dia mendapatkan giliran paling terakhir, setelah Keanu berpamitan dengan keluarganya yang juga masih kumpul di sekitar menunggu keberangkatan dari Keanu.
Dan untuk pertama kalinya, Keanu mencium kening Sena didepan umum. Biasanya dia dan Sena cuma sebatas gandengan tangan didepan umum. Ditambah lagi sekarang, dengan tanpa ragu Keanu memeluk Sena dengan erat. Sena pun hanya bisa mengepuk-ngepuk punggung lebar milik kekasihnya ini. Dia pasti akan kangen dengan semua yang ada pada diri Keanu.
"Ehhmmm.."
Rafa pun pura-pura berdehem. Kalau seperti ini bisa dipastikan, jika Sena memang pasti adalah menantu masa depannya. Keanu itu paling susah untuk digoyahkan, termasuk masalah hati.
"Kalian merusak imannya anak-anak.."
Tambah Keenan setelah Keanu mau melepas pelukannya terhadap Sena. Sedangkan Sena, dia hanya nyengir saja.. Karena dia pun juga ikut terbawa suasana.
"Bye, semua.. Jangan terlalu kangen sama aku.. Kalau kangen, tinggal telepon atau video call.."
"Ngga akan.."
Jawab Keenan dengan cepat dan Keanu pun tersenyum. Dia tahu, jika nantinya Keenan lah yang akan sering menghubunginya.
"Take care, Key.."
Sena memberikan senyumnya yang dibalas dengan senyuman pula oleh Keanu.
Keanu pun memasuki gate setelah adanya pengumuman jika pesawatnya yang akan ditumpanginya segera berangkat. Kenapa rasanya jadi berat seperti ini. Padahal ini adalah mimpinya dan sebentar lagi mimpi itu akan menjadi nyata. Dia memang sudah beberapa kali ke luar negeri, tapi hanya untuk liburan dan itupun bersama keluarganya. Beda dengan perjalanannya kali ini.. Dia akan belajar.. Bukan sekedar ilmu pengetahuan, tapi lebih dari itu. Dia akan belajar untuk lebih mandiri, bisa diandalkan dan pastinya lebih dewasa. Meskipun dengan adanya Sena dalam hidupnya sekarang pun sudah cukup untuk mendewasakan sikap dan pemikirannya.
Sekali lagi, Keanu menoleh ke belakang dan memberikan senyumnya. Dan dia bisa melihat senyuman dari Mama, Papa, Keenan, Kal-El, Aya.. Dan pastinya Sena..
Miss you..
Love you..
****