Chereads / Gairah Liar Kakak Tiriku / Chapter 11 - Chap 9 | Malam Panas (21++)

Chapter 11 - Chap 9 | Malam Panas (21++)

Rafa mendekat, ia masuk ke dalam kamar sang adik yang masih tertidur pulas menggunakan tanktop dan celana pendek nya. Rafa yang mulai terbakar api gairah pun tak bisa menahan diri, ia naik ke atas ranjang sang adik dan menatap sejenak tubuh sexy sang adik

Setelah itu, rafa mulai mendekat. Ia mencium pipi, kening dan mulai turun ke bibir puspita. Puspita tak sadar, ia masih tertidur. Namun, saat rafa mulai meremas pelan gundukan sintal milik nya, puspita pun menggeliat pelan

"Ehuammm…"

"Shhhhh"

Melihat sang adik yang mual bangun, bukan nya berhenti rafa malah semakin meremas remas gundukan sintal itu. Sampai pada akhirnya puspita pun membuka kedua mata nya, dan melihat ke arah sang kakak dengan tatapan heran

"K-kakak! Kakak ngapain!" Ucap puspita

"Kakak gak tahan sayang, boleh ya!" Jawab rafa dengan tatapan sayu dan tutur kata yang sangat lembut

"T-tapi, shhhhhh…"

Belum sempat puspita melanjutkan ucapan nya, rafa sudah terlebih dulu membuka tanktop milik nya dan mengulum penuh gundukan sintal yang sudah menjadi candu nya itu

"Shhh … ahhhh! K-ak"

Puspita pun mengerang, sungguh walau pun sedikit nyeri namun rasa nikmat pun menghampiri diri nya. Ia pun meremas remas rambut rafa, sedangkan rafa masih sibuk mengulum gundukan sintal milik nya sambil sebelah tangan nya meremas gundukan sintal yang satu lagi

"Ahhhh … mppphhhh"

"Shhhhh … k-akk!"

"Hmpttttttt…"

Tanpa aba aba, rafa langsung mencium bibir puspita. Bahkan, puspita yang tadi nya sempat menolak pun luluh karena api gairah sudah ada di dalam diri nya saat ini. Ia membuka mulut nya, mempersilahkan rafa mengeksplor tiap inci rongga mulut nya itu

Mereka berpagutan cukup lama, bahkan sambil berciuman mesra kedua tangan rafa pun tak bisa diam. Rafa sambil meremas remas gundukan sintal itu, dan beralih ke lipatan bawah inti milik puspita

Dengan perlahan, rafa mulai membuka hotpants milik puspita. Hingga kini, puspita sudah tak mengenakan celana dan itu membuat rafa semakin menjadi jadi

"Ahhhh!"

Kini ciuman mereka semakin lama semakin liar dan erotis, bahkan kini rafa mulai memasukkan salah satu jari nya di inti milik puspita yang sudah lembab itu. Bisa di pastiian, bahwa kini puspita pun sudah terbakar api gairah yang sama bersama rafa

"Ahhh … ahhh … ahh! K-akak!"

"Yeahh baby, why"

"Mphhhh … ahhh … ahhh … ahhhh!"

Puspita terus saja mendesah, bahkan kinu dada nya membusung dan langsung di kulum oleh rafa sambil mengocok kocok jari nya di dalam inti sang adik yang mulai becek itu

"K-akk, a-aku m-mau keluar … ahhhh!"

Setelah berucap seperti itu, tubuh puspita pun bergetar hebat. Kini, ia sudah mendapatkan pelepasan pertama nya, bahkan rafa pun menyunggingkan senyum manis nya saat melihat sang adik terkulai lemas akibat diri nya

"Nikmat, heum?" Tanya rafa berbisik tepat di telinga sang adik

"Y-eah!" Jawab puspita

Walaupun puspita sempat kesal dengan sang kakak tiri nya ini, tapi ia pun tak dapat memungkiri bahwa ia pun menyayangi sang kakak lebih dari sekedar hubungan antara kakak dan adik tiri

Kini, puspita sudah terjebak gairah kakak tiri nya sendiri. Bahkan, ia tak tau jika sewaktu waktu sang mama dan sang papa akan mengetahui bagaimana kedua anak anak nya di belakang mereka

"Ke permainan inti, heum?" Bisik rafa sambil menyingkirkan rambut yang menutupi pipi chabi puspita

"Heum!" Jawab puspita

Kini, rafa pun mulai membuka tanktop puspita sehingga kini tubuh puspita sudah polos tepat di bawah kungkungan nya. Rafa pun mulai membuka satu persatu pakaian yang masih melekat di tubuh atletis nya, ia membuka dan melempar asal pakaian pakaian itu ke sembarang tempat

Glek!

Puspita terdiam, ia pun mendadak susah menelan saliva nya saat melihat tubuh atletis sang kakak tiri nya itu, apalagi melihat keperkasaan sang kakak yang sudah menjulang tinggi dengan urat urat yang menonjol

"K-kak!"

Puspita terbata bata, api gairah nya meronta ronta saat melihat keperkasaan yang besar itu mengacung tegak tepat di depan wajah nya

Melihat keperkasaan rafa yang sudah mengacung seperti itu, di tambah puspita pun dapat melihat perut sispax dan otot otot rafa yang membuat rafa terlihat sexy

Nafas puspita mendadak tercekat, benar benar berubah menjadi panas. Bahkan, dada nya gemetar. Dan tanpa sadar, telapak tangan nya mengusap bagian permukaan ranjang kemudian meremas sprei nya dengan kuat.

Sekali lagi puspita tercekat, pandangan wajah tampan sang kakak tiri nya ini mampu membuat nya susah meneguk air liur nya sendiri. Pandangan nya terkunci pada manik mata rafa yang memandang nya dengan tatapan menggoda

Melihat tubuh proporsional dan berotot itu membuat puspita terpesona, puspita tak bisa berpikir jernih. Bukan hanya nafas puspita saja yang bergetar bergemuruh, tetapi tubuh nya pun ikut gemetar

"Hemppptt…" puspita terbelalak seketika tubuh nya membeku dengan sentuhan itu

Puspita mengerang rendah ketika rafa mulai menghisap lidah nya, lalu dengan cepat berpindah ke bagian bawah bibir nya. Bahkan, ciuman rafa yang dari lembut berubah menjadi ciuman yang sangat agresif dan liar

"Shhhh … k-akk!" Puspita pun memekik dan berusaha melakukan perlawanan. Namun sekali lagi, rafa sudah kesetanan oleh hasrat dan gairah yang telah di bangkit kan oleh puspita

"Ahhh … k-akkk!" Dan akhirnya, puspita pun menyerah. Serangan tiba tiba yang di lakukan rafa membuat nya lemah tak berdaya. Apalagi lumatan dan pagutan liar di bibir nya, semua itu mencambuk gairah puspita

"Sekarang … kita nikmatin permainan inti ini sayang!" Ucapan rafa sukses membuat puspita menelan ludah, sekali lagi ia terdiam dan memperhatikan apa yang sedang di lakukan rafa

Kini, rafa pun mulai memposisikan diri nya. Ia duduk tepat di depan kedua paha mulus sang adik, setelah itu ia mulai membuka lebar kedua paha puspita dan mengarahkan kejantanan milik nya di inti milik sang adik

"Oughhhhh … ahhh!" Puspita mengerang kala rafa menggesek gesekkan kejantanan nya di inti puspita yang sudah sangat becek itu

"Shhh … k-akk!"

"Sabar sayang, gak sabar heum?" Ucap rafa

Jleb!

"Ahhhh…!"

Dengan sekali hentakan saja, kejantanan milik rafa sudah terbenam tanpa sisa di inti milik puspita. Karena inti puspita sudah sangat becek, sehingga memudahkan kejantanan rafa masuk sampai dalam

"Shhhh …. Ahhh!"

"Masih sakit, heum?"

"Sedikiit!"

"Hmpptttt!"

"Oughhhhmmm …. K-akkkk!"

Untuk menetralisir sakit yang ada di inti puspita, kini rafa pun mencoba membangkit kan kembali gairah puspita agar ia tak lagi merasakan sakit, dan akan berganti menjadi rasa nikmat

Plokkk … plokkk … plokkk

Suara decitan ranjang, bahkan suara penyatuan tubuh mereka terdengar sangat erotis. Bahkan, kini puspita pun sudah bisa bergerak dan tentu nya itu di penuh bimbingan sang kakak tiri, rafa.

"Di atas baby!"

Rafa pun mencabut kejantatan milik nya, ia mengubah posisi menjadi tiduran. Sementara puspita, kini ia dengan arahan rafa pun bangkit dan menaiki tubuh rafa. Puspita membuka paha nya lebar lebar, setelah itu ia pun mengarahkan kejantanan milik rafa untuk masuk ke inti milik nya

Bleshh!

"Ahhhh…"

Puspita mendesah, sungguh milik nya terasa sangat sesak dalam posisi seperti ini. Di tambah, ukuran kejantanan milik rafa yang sangat besar membuat puspita terus terusan mendesah keenakan

"Ahhh … ahhh … ahhh"

Plokkk … plokkk … plokkk

"Ahh … yess come on baby!"

"Oughhhmmmm …. Ahhh ahhh!"

Plak!

"Ouchhhh …."

Rafa menampar pantat sintal milik puspita, ia sangat gemas dengan setiap inci tubuh sang adik yang sangat sexy itu. Bahkan, kini ia terus meremas remas gundukan sintal milik puspita yang bergerak gerak ke atas dan ke bawah karena pergerakan puspita

"Mphhh … k-akk, aku mau keluar lagi!"

"Keluarin sayang, kakak suka kok! Shhhh .. ahhh, punya kamu masih sempit banget. Junior kakak serasa di urut urut di dalem sana, shitt! Ini nikmat banget!" Ucap rafa

Mereka terus saja berdesahan satu sama lain, bahkan kini suara mereka lebih dominan. Dan tak berselang lama, tubuh puspita pun bergetar hebat. Itu sudah berkali kali puspita melakukan pelepasan nya yang sangat nikmat bagi diri nya

"Shhhh … aku cape kak!" Ucap puspita yang sudah mulai lemas dengan posisi yang masih berada di atas tubuh rafa

"Kita udahin ya, peluk kakak sekarang!" Ucap rafa

Puspita pun mengangguk, kini mereka berpelukan erat dengan tubuh yang masih menyatu. Tak berselang lama, rafa pun mulai memegang kendali. Ia menggerakkan bokong nya secara cepat dan sangat cepat

Plokk … plokkk … plokkk

"Ahhh ahhh ahhh! K-akkk, ahhhh …."

"Bentar lagi sayang, bentar lagi! Ahh shit, nikmat banget anj*ng!"

"A-ahhhh … ahhh …. Oughhh!"

"Oughhh themmm! Ahhh … ahhh!"

Kini, rafa pun mengubah kembali gaya bercinta mereka. Dengan gaya doggystyle, rafa kembali menggerakkan bokong nya secara cepat sambil meremas remas gundukan sintal milik puspita

"Ahhhh themmm! Oughhh shit!"

"Ahhh … ahhh!"

Rafa terus saja meracau, sementara puspita ia pun memegang kedua lengan rafa sambil terus terusan mendesah erotis.

"K-ak aku mau keluarr!"

"Shhhhh … ahhh! Oughhhh"

Dan akhirnya, setelah bermain dua jam lebih lama nya. Kini baik rafa maupun puspita sudah mendapatkan pelepasan mereka masing masing, dan tentu nya rafa melepaskan benih cinta nya di punggung puspita

Setelah bercinta dua jam lebih lama nya, kini mereka tiduran di atas ranjang besar di kamar puspita. Puspita yang merasa sangat lelah dan badan yang remuk pun langsung memejamkan mata nya

"I love you!" Bisik rafa

Puspita tak mendengar, ia yang kelelahan langsung tidur tanpa memikirkan akan membersihkan pelun dan juga sisa sisa cairan percintaan mereka barusan

Sementara rafa, ia pun melakukan hal yang sama. Bahkan, ia tak perduli jika tubuh nya bau oleh sisa cairan cinta nya. Ia pun akan ikut tidur menyusul puspita, rafa tidur sambil memeluk puspita dengan sangat erat

Namun sayang, saat ia baru saja akan terlelap. Rafa mendengar suara ponsel milik puspita yang berdering.

Di tengah malam seperti ini? Siapa yang menghubungi gadis itu?

Tadi nya, rafa pikir mungkin itu teman puspita saja. Tapi, terdengar suara ponsel untuk yang ke dua kali nya. Rafa yang penasaran pun langsung mengambil ponsel yang berada tepat di samping nakas tempat tidur

Rafa menekan tombol power, di sana ia melihat satu panggilan tak terjawab dan ada dua pesan masuk ke ponsel puspita

Razan Misscall…

Razan : ("Pit, maaf ganggu. Lo udah tidur belum ya, ada yang mau gue omongin nih!")

Razan : ("Biasa nya lo tidur malem pit, udah tidur ya? Ya udah deh besok aja gue ngomong nya. Goodnight ya, nice dream!")

Rafa kesal saat melihat nama kontak 'razan' dengan poto profil yang sama saat ia melihat pria yang datang berkunjung tadi, rafa yang kesal pun tanpa basa basi langsung memblokir nomor razan di ponsel milik puspita itu

Bahkan, ia tak perduli jika nanti puspita tau bahwa diri nya lah yang sudah lancang mengambil ponsel puspita dan meng otak atik hal yang seharusnya menjadi privasi

"Nih laki gatel juga, minta kena hajar. Tengah malem chating cwe, nelpon cwe gak ada otak apa gimana!" Rutuk rafa dalam hati

BERSAMBUNG…..