Chereads / Gairah Liar Kakak Tiriku / Chapter 16 - Chap 14 | Mencari Puspita

Chapter 16 - Chap 14 | Mencari Puspita

"Berenti, atau aku loncat!" Ucap puspita sambil meneteskan air mata

Rafa mengalah, ia meminggirkan mobil nya di pinggir jalan. Mana mungkin ia akan tetap melajukan kendaaan nya, bisa bisa puspita benar benar nekat dan akan loncat ke jalan raya yang penuh lalu lalang pengendara

Saat mobil rafa sudah menepi, dengan cepat puspita keluar sambil menangis dari mobil rafa. Bahkan, rafa pun sudah mengejar puspita yang berlari menghampiri taxi

"Puspita, tunggu kakak!" Teriak rafa sambil berlari mengejar sang adik

Blup!

Pintu taxi tertutup!

"Jalan pak!" Ucap puspita

Tok … tok … tok

"Dengerin kakak dulu!"

Brumm brumm!

Taxj itu pun mulai melaju meninggalkan rafa yang masih termenung di pinggir jalan raya itu, rafa merutuki diri nya berkali kali. Ia menyesal saat membentak sang adik seperti itu, ia kelepasan bisa berkata meninggi

"Arghhh, shit! Ini semua gara gara Bajingan itu!" Umpat rafa

Rafa pun berlari masuk ke dalam mobil, ia akan menyusul ke mana taxi puspita melaju tadi. Di perjalanan, ia mengambil ponsel milik nya dan berniat menghubungi puspita

Namun sayang, sudah berkali kali ia mencoba mengirim pesan dan menghubungi nomor sang adik. Tak ada satu pesan pun yang terbalas, dan tak ada juga satu panggilan pun yang di angkat oleh puspita

"Arghhh, sial!"

Rafa membanting kasar ponsel milik nya ke jok pengemudi di samping, ia mengemudikan mobil nya dengan kecepatan tinggi guna menyusul taxi puspita tadi

Namun sayang, taxi yang di naiki puspita sudah menghilang ntah kemana. Bahkan, rafa pun sampai bingung kenapa taxi itu menghilang sangat cepat

Ia tak kehilangan akal, rafa pun langsung mengemudi pulang ke arah rumah nya. Ia pikir, pasti puspita pulang dan akan langsung masuk ke dalam kamar nya.

***

Kediaman Adiwijaya | Pukul 13:00 WIB

Singkat cerita, kini rafa sudah sampai di rumah nya. Ia pun langsung masuk ke dalam dan menuju lantai dua untuk menemui puspita di kamar nya, saat berada di depan kamar puspita, rafa sudah mencoba beberapa kali mengetuk namun tak ada jawaban apa pun dari dalam

Tok … tok … tok

Tok … tok … tok

Tok … tok … tok

"Puspita, buka pintu nya! Kakak mau ngomong"

Hening, tak ada jawaban apa pun dari dalam. Merasa tak sabar, rafa pun mulai membuka pintu kamar itu dan ternyata kamar puspita tak di kunci

Ceklek!

Pintu terbuka!

"Puspita!" Ucap rafa

Kosong.

Hening.

Tak ada siapa pun di dalam, ternyata puspita tak berada di dalam kamar nya. Rafa sudah mencari ke kamar mandi, walj in closet namun tetap saja tak ada puspita

Rafa pun baru sadar, jika saat ini sudah pasti puspita tak pulang ke rumah itu. Ia pun kembali keluar dari kamar puspita dan berjalan menuju lantai bawah

"Bi, bi ijah!" Ucap rafa memanggil bi ijah

"Iya den, ada apa?" Tanya bi ijah dari dapur

"Puspita tadi pulang ke sini gak bi?" Tanya rafa

"Waduh, enggak den. Dari tadi non puspita belum pulang!" Jawab bi ijah

"Oh gitu ya, ya udah deh makasih bi!" Ucap rafa

Setelah berbincang pada bi ijah, rafa pun memutuskan untuk diam sejenak di ruang keluarga. Ia berfikir ke mana puspita saat ini pergi, atau mungkin ke luar? Atau ke mana ia tak tau

"Shit! Rumah nya" umpat rafa

Sangking pikiran nya sudah kalang kabut, rafa sampai lupa bahwa puspita mempunyai rumah sendiri. Ia pun langsung berjalan ke arah halaman rumah, ia memasuki mobil milik nya dan langsung berkendara menuju rumah puspita

Di jalan, ia terus terus mencoba menghubungi puspita. Namun sama saja, hasil nya tetap nihil. Puspita tak merespon satu pun pesan atau panggilan rafa, membuat rafa kesal sekaligus khawatir pada gadis itu

"Kenapa jadi gini sih, arghhh!"

Rafa kesal, ia menyesali perkataan nya yang membentak puspita tadi. Tak seharusnya ia seperti itu, ia kelepasan membentak gadis itu sampai sampai puspita menangis sesenggukan

Setelah menempuh jarak kurang lebih 20 menit dengan kecepatan tinggi, kini rafa sudah masuk ke dalam halaman rumah yang lumayan besar itu. Ia memberhentikan mobil nya dan langsung mengetuk pintu tersebut

Tok … tok … tok

Tak ada jawaban!

Tok … tok … tok

Ting tong! Ting tong!

Berkali kali ia mengetuk pintu, bahkan ia pun berkali kali memencet bel rumah itu. Tak ada jawaban apa apa, bahkan saat rafa mencoba membuka handle pintu itu, pintu itu terkunci rapat

"Permisi den, ada yang bisa saya bantu?" Ucap penjaga rumah itu

"Maaf, saya mau nanya. Apa pemilik rumah ini ada di dalam, saya kakak tiri nya!" Ucao rafa

"Maaf den, sebelumnya perkenalkan saya yang di suruh menjaga rumah ini. Setau saya, bu riani dan mba puspita sudah tak di sini lagi. Non puspita juga udah gak kesini lagi!" Jawab penjaga rumah itu

"Apa bapak serius, puspita tidak ada kesini?" Tanya rafa sekali lagi memastikan

"Iya den, saya serius!" Jawab penjaga rumah itu

"Ya sudah, kalau begitu terima kasih info nya pak. Saya pamit permisi dulu!" Ucap rafa berpamitan

Pria paruh baya itu pun mengangguk, setelah itu ia mulai meninggalkan rafa yang masih berdiri tak jauh dari mobil nya berada

"Di rumah nya gak ada, gak balik kerumah juga. Terus kamu di mana puspita!" Gumam rafa khawatir

Rafa pun masuk kembali ke rumah, kini perasaan nya mulai kalang kabut memikirkan sang adik yang pergi ntah ke mana. Namun, seketika otak cerdas nya mulai berputar dan menemukan ide cemerlang

"Bangs*t gue bodoh banget, gue kan bisa lacak pake tracking app yang gue pasang di hp dia. Kenapa gue jadi bodoh banget!" Umpat rafa merutuki dirinya sendiri

Kini, ia pun mengambil ponsel pintar nya itu. Ia mulai menggulirkan layar dan membuka app tracking di ponsel milik nya. Dan sekarang, ia mulai mengembangkan senyum kala mendapatkan lokasi tempat di mana puspita berada

"Ketemu!" Ucap rafa

Ia pun langsung mengendarai mobil nya untuk pergi dari rumah puspita, di bekali maps yang ada di tracking app itu ia mulai menyusul di mana puspita berada saat ini

***

"Pit, kenapa lo gak balik aja?" Tanya mita

"Gue numpang bentar di rumah lo, gue masih shock sama kejadian tadi!" Jawab puspita

"Pit, gue mau minta maaf ya sebelum nya. Karna gue yang gak kasih lo bangku tengah, jadi ada kejadian kayak gini!" Ucap mita menyesal

"Iya gak apa apa! Jadiin pembelajaran aja mit!" Jawab puspita

#Flashback Satu Jam Sebelum Nya

Drrrttt …. Drrrtttt

Puspita Is Calling

"Hallo, pit! Ada apa nelpon, lo baik baik aja kan? Sekarang lo di mana?" Tanya mita yang khawatir dengan keadaan puspita

"Gue di dalem taxi sekarang, gue mau curhat sama lo tentang kakak tiri gue. Gue ke rumah lo sekarang boleh gak? Apa lo masih sama mereka?" Tanya puspita

"Oh enggak kok. Dari kejadian tadi, zilan anter gue balik. Ini gue udah mau sampe di rumah, kalo lo mau kerumah gue gak apa apa zilan juga langsung pulang kok!" Jawab mita

"Lo kenapa, kok kedengeran nya kayak nangis gitu, lo baik baik aja kan?" Tanya mita

"Nanti gue cerita, yang jelas sekarang gue otw ke rumah lo!" Jawab puspita

"Iya udah, gue juga paling 10 menitan lagi sampe rumah lo. Tunggu gue ya!" Ucap puspita

"Okey, hati hati di jalan ya!" Jawab mita

Tuut … tuut … tuut

Panggilan terputus!

#Flashback off

"Pit, sebenernya lo kenapa? Mau cerita apa?" Tanya mita

"Sebenernya gue lagi berantem sama kakak tiri gue!" Jawab puspita

"Hah, kak bisa sih! Gimana cerita nya?" Tanya mita

"Iya dia marahin gue gara gara tadi, gue kan kesel ya gue nangis lah. Gue ngancem pas di mobil tadi, gue bilang kali gak berhentiin mobil nya gue nekat bakal loncat. Dan ternyata, dia berenti!" Jawab puspita berbohong. Mana mungkin ia akan mengatakan yang sejujur nya

"Ih lo ini ada ada aja deh, terus gimana? Lo gak mau pulang ke rumah, kalo nyokap lo tau lo kabur gimana coba!" Ucap mita

"Iya mangkanya sekarang gue bingung harus gimana, udah ah gue di sini dulu aja. Gue capek banget, lo liat nih mata gue sembeb kayak gini ngantuk banget bawaan nya. Gue numpang tidur bentar deh!" Ucap puspita langsung merebahkan diri nya di atas kasur

"Ye elah bocah maen asal tidur aja, ya udah deh tidur lah! Gue mau duduk di depan dulu, sambil telponan sama zilan" sahut mita

Mita pun meninggalkan puspita tidur di kamar nya, puspita sudah sangat sering tidur dan bahkan sering juga menginap di rumah mita. Karena memang mita di rumah sendirian, kedua orang tua nya sibuk bekerja

Mita pun berjalan ke arah sofa depan, tepat nya sofa yang berada di ruang tamu. Ia berniat akan menghubungi sang pacar, zilan. Namun, saat ia baru saja mendaratkan bokong nya di sofa terdengar suara bell dari depan rumah

Ting tong!

Ting tong!

"Lah, siapa pula yang bertamu ke rumah gue!" Gumam mita

Namun, ia pun berjalan ke arah pintu. Tanpa melihat ke kaca jendela siapa yang bertamu, mita pun langsung membukakan pintu, dan betapa terkejut nya ia saat melihat siapa orang yang ada di hadapan nya itu

"Permisi, ini rumah temen puspita?" Tanya rafa

–Rafa– yeah! Itu adalah rafa, ia mengetahui di mana lokasi tracking app ponsel puspita, dan rafa pun kini sudah berada tepat di depan pintu utama rumah mita

"I-iya, k-kakak tiri nya puspita ya?" Tanya mita terbata bata

"Iya, gue mau nanya puspita. Dia lagi apa di dalem?" Tanya rafa

"Ah, p-puspita ya. Puspita nya gak ada di sini!" Jawab mita berbohong

"Jangan coba coba bohongin gue, gue tau puspita di dalem. Mending lo kasih tau ke gue, atau gue bakal masuk ke dalem sendirian!" Ucap rafa dengan tatapan datar dan dingin nya

"Aduh mampus gue, mana udah janji gak bakal bilang bilang kalo puspita di sini!" Batin mita

"I-iya puspita di dalem, tapi dia lagi tidur. Gue gak mau ganggu dia!" Jawab mita

"Gue boleh masuk, gue bakal bawa dia pulang. Gak enak, nanti ketauan nyokap malah bikin bokap sama nyokap khawatir!" Jawab rafa

"Ada bener nya sih apa yang di bilang kakak tiri nya puspita, tapi kalo puspita marah sama gue gimana ya!" Batin mita

"Udah, gak usah takut. Gue bakal bawa dia balik ke rumah, gue permisi masuk ke dalem. Bisa tunjukin di mana kamar tempat puspita tidur?" Tanya rafa

"Ya udah deh, silahkan masuk! Gue kasih tau kamar nya!" Jawab mita

Kini, mereka pun masuk ke dalam. Mita berjalan di depan, menunjukkan arah kamar nya berada. Saat berada tepat di depan pintu kamar, mita pun membuka pintu itu dan terlihat puspita tidur sangat lelap

"Gue bawa puspita balik ya, thanks udah jagain puspita di sini!" Ucap rafa

Rafa pun menggendong puspita, bahkan sangking lelap nya puspita tidur ia sampai tak sadar saat ini sedang berada dalam gendongan sang kakak tiri nya itu

Kini, mita yang berada di dalam kamar pun menyusul rafa sambil membawa mini bag dan juga ponsel puspita yang tertinggal

"Kak, ini tas sama hp puspita!" Ucap mita sambil menyodorkan kedua barang itu

"Oh ya, thanks! Gue pamit balik dulu" ucap rafa

Mita pun mengangguk, ia membiarkan sang sahabat pulang dengan kakak tiri nya. Walaupun mita takut puspita akan marah pada nya nanti, tapi ia lebih khawatir jika mama atau papa puspita mengkhawatir kan puspita

Di sisi lain, kini rafa membawa puspita kembali ke rumah. Di perjalanan, ia menatap lekat ke wajah cantik sang adik yang terlihat sembab habis menangis itu

"Kasian dia, nyesel banget gue udah bentak bentak dia kayak tadi!" Gumam rafa

Kini, dengan kecepatan sedang. Rafa mengemudi di tengah lalu lintas yang tak begitu ramai kendaraan. Setelah menempuh jarak kurang lebih 30 menit, kini mobil milik rafa sudah memasuki halaman kediaman adiwijaya

Rafa turun dari mobil, sambil menggendong puspita tentu nya. Mereka berjalan ke lantai atas, tepat nya ke dalam kamar puspita. Di sana, rafa membaringkan tubuh puspita dan menaruh barang barang nya di atas nakas

Cup!

Rafa mencium kening sang adik, setelah itu ia pun membiarkan sang adik untuk tidur dan beristirahat terlebih dahulu. Tanpa meninggalkan puspita, rafa duduk di sofa yang berada tak jauh dari ranjang puspita

Ia menatap nanar ke arah sang adik, sungguh rasa nya sangat Sakit bila mengingat betapa kasar nya rafa saat membentak puspita seperti itu sampai sampai membuat puspita salah paham seperti itu

"Pasti dia bakal mikir yang enggak enggak tentang gue, dia salah paham! Gue gak bermaksud seperti itu dan semua itu murni karna kelepasan aja!" Batin rafa

Tok … tok … tok

Tiba tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar, tak ingin suara ketukan itu membuat puspita terbangun. Rafa pun dengan cepat berjalan ke arah pintu dan melihat siapa yang mengetuk

"Permisi den, bi ijah liat aden sudah pulang sambil gendong non puspita. Ada apa den? Apa non puspita sakit. Kalo non sakit bibi bisa buatin bubur biar mendingan!" Ucap bi ijah

"Enggak apa apa kok bi, bibi gak usah khawatir ya. Puspita gak sakit, cuma tadi dia ketiduran pas main sama kawan nya. Mangkanya aku susul bawa ke rumah, dari pada dia tidur di tempat umum trus di apa apa in sama orang!" Jawab rafa

"Oh begitu, ya sudah kalo non gak apa apa den. Bi ijah udah masak loh, kalo den rafa sama non mau makan nanti bisa langsung ke bawah den!" Ucap bi ijah

"Iya bi, terima kasih ya sekali lagi!" Jawab rafa

"Sama sama den, ya udah kalo gitu bi ijah balik ke dapur lagi ya, permisi!" Ucap bi ijah sambil berpamitan pada rafa

Begitu lah sikap bi ijah, ia sangat perhatian pada seisi rumah itu. Bahkan, bu ijah sudah menganggap rafa sebagai anak nya sendiri karena ia sudah sangat lama bekerja pada keluarga adiwijaya

Bukan hanya setahun atau dua tahun, bi ijah sudah bekerja di keluarga itu dari rafa balita sampai se dewasa ini. Maka dari itu, bi ijah sudah mereka anggap seperti keluarga mereka sendiri

Rafa kembali ke dalam kamar, ia kembali duduk di atas sofa sambil memegang ponsel yang berdenting tanda sebuah pesan masuk

Ting!

Message from Mama

Mama : ("kak, puspita udah pulang belum. Jangan lupa makan ya, puspita punya penyakit asam lambung kak! Jangan biarin adek nya telat makan ya. Kamu juga jangan sampe telat makan, mama gak mau loh anak anak mama sampe sakit sedangkan mama sama papa lagi jauh dari kalian!")

Rafa : ("iya ma, puspita udah pulang kok udah ada di kamar. Nanti aku suruh dia makan ma tenang aja, mama sama papa sehat sehat aja di sana nikmatin bulan madu kalian. Puspita biar aku yang jaga!")

– Send –

Pesan terkirim!

Setelah mengirim pesan itu, kini rafa pun menaruh kembali ponsel milik nya ke saku celana nya. Ia pun menyender ke sofa sambil bersedekap dada, tanpa di rasa rafa yang lelah pun mulai memejamkan mata dan tertidur di dalam kamar puspita

Menit telah berlalu, kini siang sudah berganti petang. Puspita yang tertidur pulas mulai membuka kedua mata nya, ia mengerjap beberapa kali sambil melihat keadaan sekitar yang nampak tak asing bagi dirinya

Saat sudah benar benar sadar dan tau bahwa kini ia berada di dalam kamar nya, puspita langsung terduduk. Ia menatap ke arah sekitar, dan netra nya di kejutkan dengan rafa yang sedang tertidur pulas di atas sofa

"G-gue udah di rumah? K-kok bisa sih! Bukan nya gue tadi tidur di rumah mita. Terus, ini kenapa dia tidur di dalem kamar gue!" Batin puspita

Puspita yang keheranan pun mengambil ponsel milik nya yang nampak di atas nakas, ia mengirim pesan pada mita dan berharap sahabat nya itu menjelaskan dan cepat membalas

Puspita mengirim pesan pada mita, ia bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada nya dan mengapa ia bisa sampai berada di rumah kini, namun mita tak kunjung membalas pesan puspita sehingga membuat puspita mendesah kasar

Hingga, karena fokus nya masih ke ponsel. Ia sampai tak melihat rafa sudah bangun dan kini rafa tepat berada di hadapan nya

"Hubungin siapa?" Tanya rafa

"Astaga!" Ucap puspita kaget

BERSAMBUNG…..