Puspita pun sedikit kaget mendengar ucapan yang di lontarkan sang kakak, awal nya ia ingin sekali menjawab perkataan sang kakak, tapi mengingat omongan rafa ada benar nya membuat ia sadar dan diam saja
Kini, puspita pun masuk ke dalam rumah. Tak lupa pula, ia mengunci kembali pintu rumah itu. Setelah itu, ia pun mengambil bebeapa makanan yang di bawa oleh razan dan membawa makanan makanan itu masuk ke dalam kamar nya
Ting!
Suara notifikasi pesan masuk ke ponsel puspita, ia pun bergegas mengambil ponsel milik nya dan melihat siapa orang yang mengirim pesan pada nya
Mama : ("Sayang, papa sama mama udah di bali sekarang. Kita baru aja sampe hotel!")
Puspita : ("alhamdulillah kalo mama sama papa udah sampe, istirahat ya ma. Bilangin juga sama papa suruh istirahat, jangan sampe kecapean ya di sana! Have fun mama papa!")
—Send—
Setelah mengirim pesan pada sang mama, kini puspita pun menaruh kembali ponsel milik nya. Ia yang lapar pun melihat bingkisan ketoprak yang di bawa razan untuk nya
"Makan ketoprak aja deh, ambil sendok garpu sama piring ke dapur. Makan nya di kamar aja, ngeri juga sendirian makan di dapur!" Gumam puspita
Ia pun keluar dari kamar dan berjalan menuruni anak tangga satu persatu, saat akan sampai di ruang makan ia tak sengaja melihat rafa berada di depan kulkas
"Kak, ngapain?" Tanya puspita
"Minum!" Jawab rafa singkat
Setelah itu, tanpa melirik ke arah puspita rafa pun pergi meninggalkan puspita sendiri. Puspita merasa ada yang aneh dengan rafa, ia merasa rafa mulai menjauhi diri nya
"Ih, bikin kesel aja! Bukan nya tanya balik kek gue mau apa, malah nyelonong di tinggal gitu aja!" Umpat puspita
Puspita pun mengambil peralatan makan, setelah itu ia kembali berjalan menaiki anak tangga. Saat akan masuk ke dalam kamar, puspita pun tak sengaja melirik ke arah kamar rafa yang sedikit terbuka. Samar samar ia mendengar rafa sedang berbincang lewat sambungan telepon
"Aku baik baik aja kok di sini, jangan khawatir!"
Deg!
Mendengar rafa berkata seperti itu hati puspita mendadak sakit, ia kesal dengan rafa. Puspita kira rafa sudah memiliki kekasih, ia sangat kesal mendengar nya. Apalagi, ucapan rafa terdengar sangat manis
Puspita pun langsung masuk ke dalam kamar dengan raut wajah yang kesal, bahkan ia membanting pintu cukup kuat dan langsung mengunci pintu kamar nya
"Kalo emang udah punya cwe, ngapain ngelakuin itu sama gue! Nyesel gue ngasih apa yang selama ini gue jaga ke dia!" Gumam puspita
Puspita yang kesal itu pun langsung naik ke atas ranjang, ia membuka bungkusan ketoprak itu dan langsung memakan sampai benar benar habis. Setelah itu, ia memakan beberapa cemilan yang di bawakan oleh razan tadi sampai habis tak bersisa sedikit pun
Kini, puspita yang sedang kekenyangan pun membereskan sisa sisa makanan nya di atas kasur. Ia hanya tak ingin ada makanan yang berserakan dan akan memancing datang nya semut semut kecil
Puspita pun membuka pintu kamar nya, ia menyapu kamar nya dan membuang kotoran kotoran itu ke tempat sampah, setelah itu ia membawa kotak sampah itu ke lantai bawah dan membuang semua sampah itu
Saat sudah selesai, ia kembali ke kamar nya. Tanpa puspita sadari, ia tak mengunci pintu kamar nya seperti biasa. Puspita pun berjalan ke arah lemari milik nya, ia mengganti baju dengan hanya memakai tanktop putih tanpa bra dan juga celana pendek berwarna hitam
Ia sudah terbiasa tidur dengan menggunakan setelah seperti itu, apalagi tanpa mengenakan dalaman. Rasa nya sangat nyaman bagi diri nya, setelah itu puspita pun memutuskan untuk merebahkan diri di atas kasur empuk milik nya
***
Di sisi lain, kini papa dan mama puspita sedang berada di kamar hotel yang sangat mewah. Itu adalah salah satu hotel milik rafa, yang memang ia siapkan untuk sang papa dan sang mama bulan madu
Bahkan, pelayanan di hotel itu pun tak main main. Mereka semua mempersiapkan dengan sangat baik dan sangat berkelas, bahkan mama puspita pun terkagum kagum dengan semua bentuk pelayanan di hotel itu
"Sayang, kamu suka gak di hotel ini?" Tanya ardana
"Suka banget pa, pelayanan nya memuaskan, apalagi udara di sini benar benar sejuk banget, suasana yang indah. Ah pokok nya the best deh!" Jawab riani
"Kalo gitu, berarti malem ini kita bisa begitu dong!" Ucap ardana sambil mengedipkan sebelah mata nya
"Papa menel ih!" Jawab riani sambil tersenyum
Sungguh, saat mereka menikah kemarin. Mereka belum melakukan adegan panas malam pertama mereka, itu semua pun atas persetujuan mereka berdua. Mereka sudah berencana akan melakukan malam pertama mereka saat bulan madu
Dan sekarang, adalah waktu yang tepat untuk riani dan ardana melakukan adegan panas yang sudah mereka nanti nanti kan saat pernikahan itu
"Hmppptt"
Ardana langsung mendekat ke arah sang istri, ia langsung melumat bibir manis sang istri yang terlihat sangat menggoda. Bahkan, riani pun tak menolak. Ia bahkan membuka mulut nya, membiarkan sang suami bebas meng eksplor rongga mulut nya
"Shhhh … ahhhh!"
Riani mendesah, kala ardana meremas buah dada sintal milik nya. Sambil berpagutan mesra, ardana terus saja memainkan kedua tangan besar nya di atas gundukan sintal riani yang sangat menggoda
Setelah itu, ardana pun mulai melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh sexy sang istri. Saat sang istri sudah polos di hadapan nya, ia pun melepas pakaian milik nya hingga kini mereka sama sama polos
"Ssshhh … eughhmmm!!!"
Riani mendesah saat ardana tiba tiba melebarkan paha mulus nya, ardana langsung menjulurkan lidah hangat nya di inti sang istri. Membuat riani yang sudah lama tak merasakan hubungan intim pun menjadi sangat sangat merasakan kenikmatan itu
"Eughhmmm … ahhhh!"
Riani terus saja meremas remas rambut sang suami, di bawah sana ardana terus saja memainkan lidah nya semakin lama semakin liar sehingga membuat riani tak sanggup lagi menahan orgasme nya
"Shhh .. ahhhh s-ayangg!"
Slurppp!
Slurppp!
"Aaaahhhh…"
Ardana menghisap cairan yang keluar dari inti sang istri, ia bahkan tak merasa jijik sedikit pun. Bahkan, ia sangat sangat menyukai itu. Aroma inti sang istri yang sangat memabukkan bagi diri nya
"Kita mulai sayang!" Ucap ardana sambil mengocok kocok kejantanan milik nya yang sudah mengacung sedari tadi
Besar.
Panjang.
Berurat.
"Mphhhhh p-pelan pelan sayang"
"Shhhh … ahhh"
"Masih sempit sayang!"
Jleb!
"Ahhhhh … ahhhh!"
Akhirnya, dengan sekali hentakan saja kejantanan milik ardana sukses masuk ke inti riani yang sudah sangat basah itu. Awal nya, ardana tak langsung menggerakkan kejantanan nya, ia lebih memilih melakukan foreplay agar adegan panas mereka tak terasa hambar
"Euhmmm … geli sayang!"
Ntah mengapa, rasa nya ardana sangat terus menerus ingin memainkan gundukan sintal milik sang istri itu. Walaupun riani sudah tak muda, tapi baik wajah maupun bagian dalam tubuh nya masih sangat kencang dan terawat
Besar.
Padat.
Kenyal.
Itu lah yang dapat di deskripsi kan dari gundukan sintal riani, bahkan walaupun di usia 40 tahunan membuat riani terus saja merawat bagian tubuh nya yang kini sangat di sukai oleh ardana
"Kenyal sayang, enak banget! Ahhh"
"Mphhhh come on sayang! Aku udah gak tahan!"
Ardana masih sibuk menghisap sebelah gundukan sintal itu, sementara tangan nya ia gunakan untuk meremas gundukan sintal yang satu lagi
"Udah gak tahan heum?" Tanya ardana pada riani
"Come on sayang, dia udah kedut kedut!" Jawab riani
"Nakal sekali, heum!"
"Ahhh … ahhh .. yeahhh! Lebih cepet sayang"
Riani terus terusan mendesah kala ardana sudah mulai menggerakkan pinggul nya secara teratur, bahkan kini gerakan mereka semakin lama menjadi semakin liar
Mereka yang sudah sama sama berpengalaman pun bisa memuaskan satu sama lain, kini mereka melakukan banyak gaya di tempat yang berbeda beda
"Berbalik sayang, ahhh!"
Ardana pun membalik tubuh riani, kini mereka melakukan adegan panas dengan gaya doggystyle. Yang jelas, ardana sangat puas dengan macam macam gaya saat berhubungan badan bersama riani
Terlebih, tubuh riani yang sangat sexy dengan dada yang sintal dan pantat yang bohay, membuat ardana tak bisa berpaling ke wanita lain
"Shhhh ahhhh, sayanggg a-aku mau keluarr"
"Keluarin sayang, keluarin! Ahhh i like it. Come on babe, come come come!"
Plakkk!
Sambil menggerakkan pinggul nya, ardana menampar pantat riani, bahkan kamar yang sunyi itu sekarang jadi kamar yang penuh dengan desahan desahan erotis mereka berdua
Byurrrr!
"Ahhhhh!"
Sudah berkali kali riani melakukan pelepasan nya, sungguh ia sangat terpukau dengan permainan panas ardana. Selain lama di atas ranjang, ardana mampu memuaskan hasrat riani yang sudah sangat lama terpendam
Kini, riani sudah sangat lemas. Bahkan, ia tak mampu berdiri atau pun berjongkok seperti gaya yang mereka main kan sebelum nya. Ardana yang paham pun langsung mengubah posisi mereka
Kini, ardana mengukung tubuh sang istri. Sambil berpagutan mesra, ardana terus memompa kejantanan milik nya di bawah sana, semakin lama gerakan ardana semakin cepat karena itu adalah tanda bahwa ia akan mencapai titik kenikmatan nya
"Oughhhh …. Sayangg, bentar lagii a-aku keluar!"
"A-aku mau keluar sayang … ahhh ahhh faster sayang fasterr!"
Plokkk … plokk … plokkk
"Sshhhh … ahhh … ahhh!"
"Ahhhhh … huhhh!"
Akhirnya, setelah bercinta dua jam lebih lama nya. Kini, ardana sukses melepas benih benih cinta nya di rahim sang istri. Mereka pun berpelukan mesra dengan peluh dan sisa sisa percintaan mereka yang masih melekat di tubuh masing masing
***
Kediaman Keluarga Ardana | Pukul 11:30 Malam
Saat orang orang sudah ber istirahat di kamar masing masing, kini rafa keluar dari kamar nya. Ia yang merasa lapar pun berjalan turun ke lantai bawah, di lantai bawah ia melihat ke arah meja makan dan membuka wadah makanan yang sudah di siapkan bi ijah
Rafa yang memang terbiasa makan malam malam seperti itu pun langsung duduk, ia mengambil piring dan menuangkan nasi ke atas piring itu.
Rafa makan sendirian di tengah malam itu, biasanya malam malam seperti ini ia akan makan di temani sang papa yang lembur karena urusan pekerjaan. Tapi sekarang ia mengerti, karena sang papa sudah mendapatkan pasangan hidup nya yang baru
Bahkan, rafa pun tak mengapa. Ia senang jika sang papa bahagia, kini saat ia sudah selesai makan ia pun akan kembali ke kamar nya untuk ber istirahat. Namun, saat ia sudah berada di lantai atas dan akan berjalan ke arah kamar, ia melihat pintu kamar puspita sedikit terbuka
Rafa penasaran, ia pikir puspita belum tidur. Ia pun akan mengecek sedang apa sang adik di dalam kamar nya, walaupun rafa kesal karena tadi ada seorang pria yang datang dan mengobrol sangat akrab dengan puspita
Karena hal itu lah rafa cuek dan sinis pada puspita, ia hanya kesal kenapa puspita berani dekat dengan pria selain diri nya yang sudah sangat intim walaupun hubungan mereka kakak dan adik tiri
Ceklek!
Rafa semakin membuka lebar pintu kamar puspita, tadi nya ia hanya akan mengintip saja sedang apa adik tiri nya itu di dalam kamar. Tapi, melihat puspita tertidur dengan wajah yang cantik dan tubuh yang sangat sexy, membuat libido rafa sebagai pria yang normal pun bangkit kembali
Glek!
"Seksi banget anji*g! Apa dia kalo tidur kayak gini terus!" Batin rafa
Rafa terpaku, ia termenung melamun melirik ke arah puspita yang sedang tertidur. Sungguh, adik tiri nya sangat menggoda keimanan rafa, ia semakin tak kuat menahan gejolak api gairah yang semakin lama semakin ingin membakar diri nya
"Bangs*t! Gue gak tahan!" Gumam rafa
BERSAMBUNG…..