Chereads / sistem the gamer / Chapter 912 - Bab 430 aku bukan pahlawan

Chapter 912 - Bab 430 aku bukan pahlawan

di markas pusat fenrir, seorang wanita dengan pakaian putih yg menunjukan belahan dadanya mendengarkan percakapan kami dengan bibir yg sesekali berkedut.

wanita ini bernama tsubaki amamiya kakak perempuan dari lindow amamiya yg merupakan kapten tim God Eater yg aku temui tadi.

wanita berambut merah bernama hibari yg duduk di meja komputer juga sesekali tertawa kecil mendengar percakapan kami.

"pria ini sangat lucu, apa dia benar benar tampan?" gumam hibari, tapi itu dengan cepat di selah oleh tsubaki. "jangan terlalu berharap, dia hanya pria mesum."

hibari segera terdiam mendengarkan nada kesal tsubaki.

setelah sakuya melaporkan apa yg terjadi pada amamiya, dia meminta untuk tidak memutuskan komunikasi dan berusaha mendapatkan sebanyak mungkin informasi dari ku.

***

di kursi penumpang, aku menyandarkan tubuhku sambil sesekali menjawab pertanyaan yg di ajukan oleh sakuya.

semua percakapan kami di dengar oleh semua orang yg menggunakan alat komunikasi di telinga mereka.

"God Ark yg di gunakan oleh anggota mu terlihat berbeda dari kami?" sesekali sakuya akan melirik saat mengajukan pertanyaan dan aku menjawab dengan santai sambil menutup mata ku. "God Ark kami terbuat dari nano teknologi yg berbeda dengan God Ark kalian yg terbuat dari aragami. dengan memakan aragami lain, God Ark kami secara bertahap menjadi lebih kuat dan lebih tajam. tidak akan pernah rusak dan siapapun bisa menggunakannya."

kejutan melintas di mata sakuya saat aku melirik ke arahnya. "aku bisa memberi mu satu selama kamu mau mencium ku."

"bermimpi..." geram sakuya dengan kesal dan aku tertawa kecil yg membuatnya semakin kesal.

"tapi hanya wanita cantik yg bisa menggunakan God Ark ini." tambah ku dan sakuya segera bertanya dengan nada penasaran. "kenapa?"

"karena aku hanya menerima ciuman dari wanita cantik."

"...." wajah sakuya memerah karena marah dan tangannya mengepal erat di setir kemudi.

"jangan marah, aku hanya bercanda dan tidak ada niat mengejar mu. aku tahu kamu sudah memiliki kekasih bernama lindow." aku segera menenangkan sakuya dan dia kembali bertanya. "dari mana kamu tahu, apa kamu menyelidiki ku?"

"jangan salah paham, aku hanya menyelidiki tentang kakak perempuannya yg bernama tsubaki amamiya. jadi aku juga harus tahu tentang calon adik ipar ku dan kekasihnya."

semua orang yg mendengarkan percakapan kami menunjukan expresi tercengang.

hibari yg ada di ruang komando tidak bisa menahan tertawanya yg membuat tsubaki mengeram kesal dan membentak hibari untuk diam.

"ehem... kenapa kamu menyukainya? dan dari mana kamu yakin bahwa dia juga akan menyukaimu?" sakuya kembali bertanya.

"cantik, dada yg montok, tahi lalat di wajahnya membuatnya terlihat sangat seksi. jika di kombinasikan dengan dalaman ungu dan piyama transparan, bahkan dewa akan bertekuk lutut di bawah selangkangannya. apa lagi aku yg hanya manusia biasa, mungkin darah ku akan habis karena terlalu banyak mimisan."

sakuya menutup mulutnya sambil memutar matanya dengan penuh keraguan.

hibari yg ada di ruang komando menatap tsubaki dari atas kebawah, tapi tsubaki sudah mengepalkan tangannya dengan erat sambil bergumam. 'dari mana dia tahu warna dalaman ku, pasti ada kamera tersembunyi di kamar ku.'

"dari mana sumber dana dan teknologi yg kamu dapatkan?" sakuya segera mengubah topik atas perintah tsubaki.

"dulu aku pria kaya dan saat mengetahui tentang sel Oracle aku mulai menelitinya dan berhasil menemukan sebuah kesimpulan."

"apa itu?"

"sel ini akan terus berkembang dan berevolusi yg artinya aragami tidak akan pernah habis dan akan selalu menjadi lebih kuat."

"hanya ada dua cara untuk mengatasi bencana ini, pertama memusnahkan semua sel Oracle yg artinya itu akan menyebabakan bencana kepunahan bagi umat manusia juga."

"yang kedua adalah membuat tempat aman bagi umat manusia yg tidak akan pernah bisa di jangkau oleh aragami."

"jadi aku memilih solusi yg kedua dan menyelamatkan sebanyak mungkin manusia yg terlantar di seluruh dunia."

"semua manusia terlantar di bebagai negara sudah aku selamatkan dan sisanya hanya tinggal di negara ini."

"..." sakuya terdiam beberapa saat sebelum bertanya kembali. "lalu bagaimana dengan orang orang yg ada di tempat perlindungan?"

"aku orang yg menghormati otoritas orang lain, jika pemimpin mereka merasa bawa orang orang ini membebani maka kami siap menampung mereka sebanyak mungkin. setelah semua orang yg ada di luar penampungan kami selamatkan, kami akan segera mengirim pemberitahuan pada semua negara. jika ada yg berniat untuk itu maka kami dengan senang hati akan menerimanya, sebanyak apapun itu."

"apa tempat itu akan lebih baik dari pada Aegis yg sedang kami bangun?" mendengar pertanyaan sakuya, aku menatap untuk beberapa saat sebelum berkata. "sekuat apapun Aegis yg kalian bangun, itu tetap akan hancur karena aragami akan terus berkembang dan berevolusi."

"lalu bagaimana dengan tempat mu?"

"bahkan jika bumi meledak, tempat ku akan selalu aman." jawabku membuat sakuya terdiam sejenak sebelum matanya melebar.

"maksud mu..." aku segera menunjuk ke atas dengan santai yg membuat sakuya terdiam.

suasana menjadi hening, bahkan Tsubaki hanya bisa membuka mulutnya tanpa berkata kata.

pemimpin fenrir yg ada di kantornya menopang dagunya sambil mengerutkan kening.

"pesawat yg kamu gunakan tidak memiliki sayap..." suara sakuya mulai terdengar tapi segera di potong oleh suara ku. "aku akan memberikannya satu pada mu jika tsubaki menjadi kekasih ku"

"kenapa kamu tidak tanyakan langsung padanya." sakuya kembali geram mendengar kata kata ku dan aku kembali tertawa kecil. "apa menurut mu dia akan membunuh ku jika aku menyelinap ke kamarnya di malam hari."

"tentu saja, apa itu masih perlu di tanyakan." nada suara sakuya semakin meninggi.

"aku harus mencobanya, apa dia masih akan membunuh ku jika aku sudah menghamilinya atau mungkin dia akan minta lebih banyak."

"kamu.... arrrggghhhhh" teriak sakuya dengan penuh amarah, tapi aku kembali berkata.

"apa menurut mu dia masih perawan?"

"keluar kamu... cepat pergi dari sini... pindah ke belakang.... kamu bajingan...." suara makian sakuya bergema di alat komunikasi semua orang yg mendengarkan mereka tersenyum canggung.

melihat ini kau segera keluar melalui jendela dan pindah kebelakang.

saat itu suara Alicia tiba tiba terdengar. "apa yg kamu lakukan."

"aku hanya penasaran, ternyata kamu benar benar tidak mengenakan penutup dada. apa itu tidak kedinginan, aku bisa menghangatkannya dengan telapak tangan ku."

"jauhkan tangan kotor mu bajingan."

"coba lihat apa kamu mengenakan celana dalam"

"bajingan, jauhkan tangan mu dari rok ku"

"wow hitam berenda"

segera suara perkelahian mulai terdengar.

"Robert, tolong jangan berbuat mesum" suara Lenka tiba tiba terdengar.

"bah... aku melihat mata mu sesekali melirik dada Alice."

"jangan memfitnah...." teriakan Lenka kembali terdengar.

"Robert lepaskan Alice..." kali ini suara kota

"jangan seperti itu, Alice terlihat sangat menikmatinya."

"aku tidak menikmatinya..." kali ini Alice kembali berteriak.

"benarkah, waktu kamu masih kecil aku selalu memeluk mu seperti ini dan kamu sangat menyukainya. kamu juga sering mengajakku bermain petak umpet bersama dan kamu berjanji akan menikahi ku jika besar nanti."

"aku....itu.....aku tidak ingat.... aku benar benar tidak ingat..." Alicia menjadi panik.

"ada apa dengan mu Alice, apa ada orang yg menghapus ingatan mu atau berusaha menanam ingatan yg salah pada mu."

"aku...aku...itu.....itu.....sakit...sakit.....tolong.... tolong... papa.... mama....." suara Alice.

"Alice..." suara cemas Lenka dan kota tiba tiba terdengar.

"tidak apa apa, aku di sini sekarang. aku sudah berjanji pada orang tua mu untuk menjaga mu." aku menggunakan energi spiritual ku untuk membersihkan alam bawah sadar Alice.

semua sugesti sugesti negatif perlahan di bersihkan.

lalu aku menanamkan sedikit ingatan samar tentang ku di dalam pikirannya.

perlahan Alice menjadi tenang, kedua tangannya memeluk ku dengan erat dan kemudian dia tertidur di pangkuan ku.

"apa yg terjadi pada Alice?" tanya Lenka dengan cemas.

"ada seseorang yg berusaha mencuci otak Alice, mengotori pikiran bawah sadarnya dengan berbagai sugesti negatif. orang ini pasti menggunakan trauma masa lalu Alice untuk melakukan cuci otak." jelasku pada mereka semua yg juga di dengar oleh semua orang.

"apa tujuan mereka melakukan semua ini?" Lenka kembali bertanya.

"tentu saja untuk mengendalikannya" aku mengeluarkan obat yg ada di saku Alice. "kamu bisa memeriksa obat apa ini" lalu aku melemparkan obat itu pada Lenka.

setelah hening sejenak, aku mulai berkata dengan nada melankolis. "seorang anak yg kehilangan orang tuanya, kekasih yg kehilangan cintanya, kelaparan, keputusasaan, tangis kesedihan terdengar setiap detik di seluruh penjuru dunia." aku mendesah sesaat sebelum berkata. "bahkan ada yg mengorbankan nyawa demi melindungi orang yg mereka cintai."

semua orang yg mendengarkan juga mulai terhanyut dalam kesedihan saat membayangkan kata kata ku.

"tapi apa benar semua itu di sebabkan oleh aragami?, jika manusia tidak mementingkan diri sendiri, egois dan serakah, bencana apapun pasti bisa di atasi."

"sifat manusia lebih mengerikan dari pada aragami yg paling buas, mereka bahkan tidak segan segan memanfaatkan penderitaan orang lain demi keuntungan mereka sendiri."

aku menatap Lenka yg tubuhnya bergetar dan expresinya di selimuti oleh kesedihan.

"jika tim ku tidak tiba, menurut mu apa yg akan terjadi pada kalian dan orang orang terlantar itu?" Lenka dan kota menundukkan kepalanya dengan wajah penuh penyesalan.

"namanya adalah Deus pita, mahluk ini tidak akan bisa di lukai oleh God Ark kalian. dia sangat cerdas yg kecerdasannya setara dengan orang dewasa. mahluk inilah yg telah membunuh orang tua Alice di depan matanya."

"tapi orang orang picik yg mencoba mencuci otak alice tidak akan pernah mengerti penderitaan kalian, yg ada di pikirannya adalah bagaimana mendapatkan keuntungan untuk diri mereka sendiri."

"menurutmu apa yg harus di lakukan jika kamu menemukan orang seperti ini?" mereka hanya terdiam untuk sesaat sebelum Lenka mengangkat kepalanya dan bertanya pada ku. "lalu apa yg akan kamu lakukan?"

"he he he" aku memberinya tawa jahat. "aku hanya akan menonton dari samping, selama itu tidak mengganggu ku maka aku tidak akan peduli. tujuan ku adalah menyelamatkan orang orang yg membutuhkan bantuan dan tempat tinggal. bahkan jika mereka ingin menghancurkan dunia, aku tidak akan peduli. melawan kejahatan adalah tugas pahlawan dan aku bukan pahlawan, aku hanya pria mesum dan bajingan yg merindukan belaian wanita cantik."

semua orang yg mendengarkan kata kata ku langsung terdiam, otak mereka kosong untuk sesaat.

pemimpin fenrir yg mendengarkan percakapan kami langsung tersenyum. 'menarik'

tapi tsubaki menghentakkan kakinya dengan kesal. "setelah banyak bicara dan kamu memberikan ending yg menjijikan. lelucon apa yg kamu mainkan di sini."