Chereads / sistem the gamer / Chapter 908 - Bab 426 tidak perlu di mengerti

Chapter 908 - Bab 426 tidak perlu di mengerti

sebuah benda asing tiba tiba melompat dari laut dan dengan cepat menuju ke arah ku.

semua orang sangat terkejut dengan benda yg melayang di depan ku.

mereka sangat yakin bahwa pakaian selam yg compang camping itu adalah milik tim mereka.

di tambah tulang putih yg terlihat dari seragam yg robek, mereka yakin bahwa itu adalah salah satu teman mereka yg baru baru ini mati karena melakukan tugas.

tapi segera energi hijau membungkus mayat teman mereka dan sebuah lingkaran sihir misterius terbentuk di bawah kakinya.

hanya dalam beberapa detik tubuh daging mulai terbentuk secara perlahan dan akhirnya berubah menjadi wanita cantik dengan rambut putih yg segera membuka matanya.

"dimana ini? bukankah aku sudah mati?" kata wanita itu dengan panik sambil melihat ke sekitar sebelum tatapannya tertuju pada wanita yg ada di kedua tangan ku.

"kakak, kenapa kamu disini?" Mai yg masih tertegun tiba tiba tersadar oleh kata kata saudarinya. "tidak ada, aku hanya menikmati pemandangan laut." nada Mai yg acuh tak acuh seakan membenci saudarinya. "pergilah, kamu merusak pemandangan laut."

wanita itu masih menatap Mai dengan bingung, lalu ke arah ku dan ke arah teman temannya yg menunjukan expresi penuh kejutan.

dia kembali menatap ku untuk saat sebelum berkata. "apa kamu menghidupkan ku dari kematian."

"aku hanya ingin mempertemukan kalian berdua agar Mai bisa mengucapkan selamat tinggal sebelum aku membawanya pergi. tapi jika kamu tidak ingin hidup lagi, aku bisa mengirim mu kembali dan memberimu surat rujukan agar kamu bisa mendapatkan tempat spesial di alam kematian." jawab ku dengan santai yg membuat saudari mai sedikit menegang dengan senyum canggung.

Mai mencubit dada ku. "jangan buang buang tenaga mu, dia mungkin akan mati lagi saat melakukan tugas."

aku mengangkat bahu ku dan berkata dengan acuh tak acuh. "terserah pada mu."

"bisakah kamu menghidupkan teman ku yg mati bersama ku?' tanya saudari mai.

"tidak" tapi aku segera menolak dengan tegas. "kekuatan hidup ku hanya bisa untuk wanita, jika itu pria maka lupakan saja. biarkan saja dia membusuk di dasar laut. kesepian dan dingin tanpa kehangatan seorang wanita. ohhhh nasib pria yg malang..." tapi mai kembali mencubit dada ku lagi sambil berkata. "tidak perlu di lebih lebihkan, apa susahnya menghidupkan satu orang lagi."

aku segera mengangguk. "kamu benar"

Mai segera tersenyum sambil meringkuk lebih dalam sambil menggosokkan kepalnya.

aku kembali menatap ke laut dan segera sebuah kerangka dengan pakaian selam keluar dari laut lalu mengambang di depan ku.

sama seperti saudari mai, energi hijau menutup tubuhnya dengan lingkaran sihir di bawah kakinya dan dia hidup kembali.

"ye Sheng.." saudari mai bergegas memeluk ye Sheng yg sedang kebingungan.

"aki... apa yg terjadi...." ye Sheng benar benar terlihat kebingungan sambil menatap semua orang yg tampak terpana.

aki dengan cepat menjelaskan apa yg terjadi padanya dengan wajah yg masih berlinang air mata.

tapi aku mengabaikan semua itu dan segera berkata pada Beta dan delta. "waktu habis, kita berangkat."

mereka berdua mengangguk dan kami segera masuk ke dalam pesawat.

"kakak.. terima kasih..." seru aki tapi mai melambaikan tangannya dengan nada mengusir.

Nono yg melihat kepergian ku menjadi gelisah dan dia segera memberikan alat penyimpan data pada pria tua berkepala botak lalu berlari ke arah ku sambil berteriak marah. "tunggu pria mesum...."

"Superman... kamu belum menerima jawaban ku.." zero juga bergegas mengejar ku yg masuk ke dalam pesawat.

saat mereka berdua masuk, pintu Palka segera tertutup dan pesawat terbang ke langit lalu menghilang dari pandangan semua orang dalam hitungan detik.

***

"Pico, buka gerbang paralel. mari kita lihat dunia mana yg akan kita tuju"

"baik master"

karena kerusakan pesawat luar angkasa yg belum pulih total, aku segera mengganti pesawat luar angkasa saat berada jauh dari bumi.

Athena class, heavy Cruiser yg aku beri nama Athena one.

segera energi biru di tembakan dari meriam utama yg langsung membentuk portal dan Athena one langsung masuk ke dalam portal.

Pico segera melaporkan waktu yg di butuhkan untuk keluar dari lorong portal.

sambil menunggu waktu aku menyandarkan tubuh ku di kursi kapten dan segera membalik arah kursi kebelakang untuk melihat kru baru yg sedang berdiri di belakang ku.

"ada apa dengan Nono ini? apa kamu tidak cemas dengan keselamatan kekasih gelap mu itu?" tanya ku dengan senyum main main yg membuatnya sedikit kesal.

"itu bukan urusan mu" balas Nono sambil menatap tajam pada ku dan aku segera menatap Beta sambil berkata. "kenapa aku merasa wanita berambut merah selalu memiliki tempramen yg galak, apa menurut mu ada api di dalam kepala mereka."

"ini mungkin gen bawaan, sama seperti Beta yg lembut, mulus, menggoda, menggairahkan, seksi, penuh kasih dan penyayang." Beta menjawab dengan lugas sambil sesekali memeras dadanya dan memberi tatapan centil pada ku.

"menggoda kapten kapal akan menerima hukuman berat." balas ku dengan tegas, tapi Beta mengangguk dengan penuh semangat.

"Beta siap menerima hukuman master, lakukan sebanyak yg master inginkan."

"ehem... jangan membuat yg lain salah paham." aku kembali menatap semua orang.

"pertama, Beta akan memberi kalian serum untuk memberi kalian kemampuan regenerasi dan juga untuk mengoptimalkan gen di tubuh kalian."

"kedua, aku akan memberikan sistem yg akan berguna untuk meningkatkan kekuatan kalian."

"ketiga, Beta dan delta adalah mentor kalian. mereka berdua bisa membingbing kalian dalam mengenal fungsi sistem yg akan aku berikan dan juga sebagai partner latihan."

"keempat, kalian harus mendengarkan perintah ku dan jika tidak ada aku maka kalian harus mendengarkan perintah Beta atau delta."

"kelima, semua kebutuhan dasar kalian bisa di ambil melalui sistem yg akan aku berikan. tapi aku tidak akan memberikan dildo pada kalian, gunakan tangan kalian sendiri atau kalian bisa mencari ku."

Nono segera memelototi ku, Mai tersenyum main main dan hanya zero yg masih terlihat datar.

aku tersenyum melihat expresi mereka semua. "ok, aku hanya beranda. kalian bisa meminta dildo pada ku jika kalian membutuhkannya."

"siapa yg membutuhkan benda seperti itu." teriak Nono dengan kesal yg membuat yg lain tertawa.

"kenapa kalian tertawa?" tanya Nono sambil menatap semua orang.

saat itu mai segera berkata "aku hanya tidak mengerti, kenapa kamu sangat peduli dengan dildo. kapten mengatakan itu hanya untuk mengolok olok kita, tapi sepertinya kamu sangat tertarik dengan benda ini atau jangan jangan..." Mai memberi Nono senyum main main yg langsung membuat pipinya memerah.

"aku tidak menggunakan benda ini." bantah Nono dengan kesal dan di balas oleh Mai. "aku tidak mengatakan kamu menggunakan benda ini"

"kamu...."

"ok ok jangan berkelahi" aku segera menengahi perkelahian mereka. "ini untuk mu" aku melemparkan dildo pada nya dan Nono segera menangkapnya. "terima kasih kapten."

semua orang langsung menatap barang yg ada di tangan Nono dengan senyum misterius.

Nono yg melihat ini juga terdiam sesaat sebelum matanya melebar melihat benda yg ada di tangan. "kamu bajingan, dasar mesum...." Nono segera melemparkan dildo di tangannya pada ku.

tapi aku menangkapnya dan langsung melarikan diri keluar dari ruang kendali.

Nono dengan wajah berapi api segera mengejar ku seperti seekor singa.

semua orang hanya bisa menyaksikan Nono yg berusaha menangkap ku tapi sayangnya itu tidak mudah bagi Nono untuk melakukannya.

tapi di saat putus asa, dia melihat kesempatan dan langsung menggunakan seluruh kekuatannya untuk melompat ke arah ku.

tentu saja aku tidak menghindar dan dengan senyum lembut merentangkan tangan ku.

Nono yg merasa ada yg salah berusaha untuk memutar tubuhnya, tapi sayang nya itu tidak mudah di lakukan dan akhirnya Nono mendarat di pelukan ku dengan bibir kami yg saling bertemu.

detik berlalu, hingga menit berlalu tapi Nono hanya bisa membatu di dalam pelukan ku.

kedua tangannya yg mengait leherku dan mencengkram sangat erat.

lidahnya hanya mengikuti permainan lidahku.

"ternyata..." suara Mai tiba tiba membangunkan Nono dan dia segera mendorongku untuk menjauh dari pelukan ku.

"ini hanya kecelakaan, kapten pasti sengaja melakukannya, dia sudah merencanakan semuanya." jelas Nono dengan panik tapi semua orang hanya menggelengkan kepalanya dengan expresi kecewa.

"kami tidak buta..." kata Mai

"mmm, maki ternyata wanita mesum." tambah zero masih dengan wajah datarnya.

"dia pasti sangat ingin tidur dengan master, kita harus menjaga master dengan ketat." kata Beta pada delta dengan wajah serius.

"ya, kita harus waspada pada wanita mesum ini. dia sangat pandai berpura pura." balas delta dengan tegas.

lalu mereka segera pergi meninggalkan kami berdua.

"kalian..." Nono terlihat sedih, tapi dia segera menatapku dengan kesal. "ini salah mu..."

aku kembali menariknya ke dalam pelukan ku dan segera menciumnya.

"kenapa...." melihat Nono masih mengoceh, aku kembali mencium bibirnya.

"hentikan..." dan sekali lagi ciuman ganas menimpa bibirnya.

tapi kali ini ciuman berlangsung sangat lama dan saat aku melepaskan ciuman ku, Nono hanya menatap ku tanpa mengeluarkan ocehan apapun.

aku tersenyum ringan dan perlahan membelai rambutnya sambil kembali mendekatkan bibir ku.

kali ini kedua tangan Nono membelai pipi ku seakan menyambut ciuman yg akan aku berikan.

setelah beberapa menit berlalu, Nono segera membenamkan wajahnya di dada ku sambil memelukku dengan erat.

"aku tidak mengerti?" bisik Nono.

"tidak perlu untuk di mengerti, cukup nikmati saja."

"...." kami diam beberapa saat sebelum Nono mengangkat kepalanya dan mencium bibirku sekali lagi. "aku akan menemui Beta untuk mendapatkan serum."

"baiklah, persiapkan diri mu dengan baik."

"mm" Nono mengangguk ringan sebelum bergegas menemui Beta.