setelah keluar dari portal, kami berkeliaran di alam semesta yg luas selama sebulan lebih.
Pico sama sekali tidak menemukan gelombang kuantum yg merupakan standar komunikasi alam semesta.
karena itu kami mengubah metode dengan mendeteksi sumber energi kuat yg merupakan bintang tetap.
biasanya di sekitar bintang tetap selalu ada planet planet kehidupan.
melompat dari satu bintang tetap ke satu bintang tetap lainnya dan akhirnya kami menemukan bintang tetap dengan api yg membara.
tentu saja itu adalah matahari yg merupakan bintang tetap galaksi Bima sakti.
kami semua berkumpul di ruang kontrol untuk menyaksikan gambar yg di dapat dari pantauan satelit bumi yg telah di retas oleh Pico.
bumi tampak gersang, kesengsaraan terjadi di mana mana, manusia terpaksa berlindung di sebuah kota perlindungan yg di lengkapi oleh benteng pelindung.
karena monster ganas yg tiba tiba muncul dan mulai menyerang manusia.
nama monster ini adalah aragami.
senjata api biasa hampir tidak bisa di gunakan untuk membunuh mereka.
hanya senjata khusus yg bisa membunuh aragami dan hanya orang orang dengan kecocokan gen dengan aragami yg bisa menggunakan senjata ini, karena senjata ini di buat dari aragami.
namanya adalah God Eater.
expresi sedih semua orang terlihat saat menyaksikan semua ini.
tapi aku tetap menunjukan sikap acuh tak acuh ku. "CK ck CK ck, nasib bumi ini benar benar malang. tidak ada yg bisa di lihat, sepertinya kita harus segera pergi."
"kapten..." seru Nono dengan nada tidak senang. "kamu tidak bisa mengabaikan mereka."
"aku hanya tentara bayaran galaksi yg bekerja jika mendapat imbalan. di lihat dari kondisi bumi saat ini, mereka tidak memiliki apa apa untuk membayar ku." jawab ku dengan acuh tak acuh.
"kapten...." Nono berteriak dengan penuh emosi. "aku salah menilai mu"
aku hanya mengangkat bahu ku. "siapa yg peduli dengan penilaian mu"
lalu menyandarkan tubuh ku di kursi kapten dan perlahan menutup mata ku.
Nono mengepalkan tangannya erat erat sambil menatap ku dengan penuh kebencian, lalu dia mengalihkan tatapannya pada Beta.
"Beta.....tidak bisakah kita membantu?" tanya Nono dan Beta mengangguk ringan. "master tidak pernah bilang kalian tidak boleh membantu, master hanya mengatakan dia tidak akan membantu."
Beta meletakan kedua tangannya di bahu ku dan mulai memberi pijitan lembut pada ku. "benarkan master."
"setidaknya biarkan Nono mengamuk dulu, mungkin akan ada pemandangan yg menyenangkan setelah itu. siapa tau dia tiba tiba berubah menjadi naga api betina, bukan kah itu tontonan yg menarik." jawab ku sambil menikmati pijatan Beta.
"Beta hanya tidak ingin Nono membenci mu karena ini" tapi aku memberikan pertanyaan sebagai jawaban. "apa kamu akan membenci ku"
"tentu saja tidak, Beta tidak akan pernah membenci master."
"maka tidak ada yg perlu di cemaskan." aku membelai tangan Beta dengan lembut. "bantu saja mereka membuat rencana dan delta akan ikut bersama mereka sebagai mentor. aku akan kembali ke kamar dulu, setelah satu jam aku ingin melihat rencana yg kalian buat."
"baik master" alih alih kembali ke kamar, aku segera log out untuk kembali ke dunia mandiri.
di sini aku mulai membuat senjata untuk mereka semua.
menunjukan kekuatan berlebihan apa lagi sihir, itu hanya akan membuat para pemimpin di bumi menjadi tamak dan berusaha untuk mendapatkan mereka yg akan membuat proses penyelamatan menjadi terhambat.
setelah satu jam, aku kembali ke ruang kendali.
"master, ini rencana yg aku buat." Beta tanpa basa basi mulai menjelaskan rencana yg dia buat pada ku.
rencana Beta sangat simpel, yaitu mengumpulkan orang orang yg terlantar di seluruh dunia dalam satu tempat, membuat benteng pertahanan yg kuat dan juga memperbaiki lingkungan hidup tempat mereka tinggal. baru setelah itu mereka fokus membunuh semua aragami di dunia ini.
"itu tidak akan berhasil." aku segera menepis rencana Beta.
"aragami bukan sesuatu yg bisa kalian musnahkan begitu saja kecuali kalian menghancurkan dunia ini. gen aragami sudah menyebar ke segala penjuru dunia, air, tumbuhan dan bahkan manusia juga sudah memiliki gen aragami. jika kita membuat penawar yg bisa memusnahkan gen aragami, maka itu juga akan memusnahkan semua mahluk yg ada di bumi."
"di samping itu kita perlu memberi mereka persediaan makanan yg cukup besar untuk bertahan hidup. makanan benar benar di kontrol ketat oleh para dewan dan membangun pertanian membutuhkan waktu yg lama."
"bahkan jika masalah makanan dapat di atasi, kalian masih akan menghadapi keserakahan manusia."
"jika para dewan tertinggi di berbagi negara tahu tentang benteng perlindungan yg kalian bangun lebih baik dan lebih makmur dari mereka, maka mereka akan berusaha merebutnya dengan segala cara."
"kalian tidak hanya akan menghadapai tekanan dari aragami tapi juga para dewan tertinggi dunia."
"mereka bisa memanfaatkan sifat naif kalian dan mengancam untuk menyerang tempat perlindungan yg telah kalian bangun."
"hasil akhir adalah kalian akan menjadi bidak catur mereka dan di kendalikan oleh mereka."
"...." semua orang terdiam setelah mendengar perkataan ku.
dalam keheningan, suara langkah kaki Mai yg sedang mendekati ku terdengar.
perlahan dia duduk di pangkuan ku sambil menyadarkan kepalanya di dada ku.
jari jari nya yg lembut mulai meraba raba dada ku dan perlahan dia mulai membuka mulutnya. "aku yakin kapten pasti akan membantu kami."
"tentu saja." aku mencubit hidung Mai dan dia tersenyum centil sebagai balasan. "solusi paling cocok adalah melakukan migrasi menggunakan pesawat kolonial."
"aku sudah menyiapkan pesawat macross tipe kolonial yg bisa menampung semua penduduk bumi dengan sistem penunjang hidup yg lengkap. ada tanah pertanian, ternak dan semua siklus rantai makanan yg mampu memasok konsumsi semua orang."
"jadi kalian hanya perlu membawa orang orang yg terlantar dari seluruh dunia ke dalam dan membangun sistem pemerintahan untuk mengatur mereka. membagi pekerjaan bagi mereka dan lain lain."
"kapten ingin kami membangun negara baru?" tanya mai.
"bisa di bilang seperti itu, karena hanya ini solusi yg cocok untuk mereka. selamatkan yg mau di selamatkan, tinggalkan mereka yg mengabaikan bantuan."
"evolusi aragami akan terus berlanjut dan monster semakin lama akan semakin kuat. bertahan di bumi hanya akan membawa banyak penderitaan bagi semua orang."
setelah hening sejenak, mereka semua mengangguk setuju dengan rencana ku dan aku segera menyerahkan gelang tebal yg merupakan ciri khas bagi para god Eater pada mereka.
di dalam gelang tersebut ada senjata dengan nano teknologi yg bisa berubah menjadi pedang, perisai dan senapan energi yg mirip dengan para god Eater.
hanya delta yg memiliki dua gelang di tangannya yg bisa mengeluarkan senjata tipe glove cakar dan meriam energi yg bisa di tembakan dari telapak tangannya.
mereka hanya boleh menggunakan sihir slime suit untuk pakaian mereka dan sisanya hanya bisa mengandalkan keahlian bertarung dan senjata mereka.
ini juga berguna untuk melatih insting bertarung mereka.
Mai, Nono dan zero belum mengetahui tentang dunia mandiri dan aku tidak memberi mereka poin pengalaman untuk menaikan level mereka.
tujuannya adalah untuk membiarkan mereka merasakan bagaimana meningkatkan kekuatan mereka secara bertahap yg juga akan membangun karakter mereka menjadi pejuang yg kuat.
aku juga mengeluarkan pesawat macross tipe kolonial yg aku beri nama Beta kolonial ship yg membuat beta tersenyum bahagia.
Beta kolonial ship di biarkan melayang di dekat atmosfir bumi dalam mode siluman dan kami semua bergegas ke bumi dengan Athena one untuk memulai operasi penyelamatan.
target utama kami adalah tempat tempat di luar kota perlindungan di mana banyak warga terlantar yg sangat membutuhkan perlindungan dan makanan.