aku melewati beberapa hari di dalam pesawat yg menuju ke arah colton star sistem.
selain bermain kartu bersama, aku sesekali bertarung dengan delta dan beta di ruang simulasi latihan.
aku memberinya mereka serum regenerasi super untuk memperkuat fisik mereka.
Ames yg melihat ini mulai menunjukan minatnya dan aku juga segera memberinya serum evolusi dan serum regenerasi super.
kami sudah seperti suami istri yg sedang berbulan madu, walaupun belum sampai pada tingkat hubungan badan.
Ames selalu bersemangat saat mendengar cerita ku, dia bahkan melupakan tentang aesop.
saat waktu tidur, dia tanpa segan segan menyandarkan kepalanya di bahu ku dan menuntut cerita baru dari ku.
hanya dalam beberapa hari ini, sudah ada meja rias dan segala perlengkapan wanita berjejer di kamar ku.
semua ini adalah milik Ames, dia berkata akan meledakan kamar ini jika semua kebutuhannya tidak di sediakan.
tapi malam ini Ames terlihat sedikit berbeda.
wajahnya terlihat lebih cantik dan ada aura yg seakan merangsang ku untuk segera menerkam nya.
aku menatap Ames yg berbaring di lengan ku.
merapikan rambutnya yg sedikit menutupi wajahnya sambil berkata. "sampai mana cerita ku kemarin."
tangan lembut Ames perlahan membelai pipiku sebelum dia menjawab. "seberapa banyak aku mendengar, itu tidak ada habisnya."
"tapi aku segera menyadari sesuatu dari semua cerita yg kamu katakan."
"ohhh apa itu" aku sedikit tertarik dengan kesimpulan apa yg di dapat oleh Ames.
karena semua cerita yg aku ceritakan memiliki banyak hal hal yg di rahasiakan, jadi cerita terlihat agak berlubang dan Ames juga tahu hal itu tapi dia tidak menuntut tentang rahasia ku.
"aku tahu aku tidak butuh cerita atau rahasia mu, yg aku butuh kan adalah kamu."
aku terdiam dan kami berdua saling menatap untuk sesaat sebelum Ames berkata.
"saat ini pilihan mu hanya dua, aku di atas atau kamu di atas." Ames segera merobek semua pakaian tidur ku dan pakaian tidurnya.
"tentu saja pria sejati harus di atas."
"itu tergantung kemampuan mu" Ames Langsung mencium bibir ku dan berusaha baik ke atas tubuh ku tapi aku segera memulihkan status asli ku dan segera membalik ke adaan.
"kamu...." mata Ames terbuka lebar penuh kejutan saat merasakan energi melonjak dari tubuh ku.
tapi sebelum dua sempat melanjutkan kata katanya, wajah nya sedikit meringis saat senjata ku memasuki lubang vaginanya.
"itu sudah mencapai batas nya" desah Ames.
"kata orang, wanita dengan kaki panjang memiliki lorong yg lebih panjang." jawab ku dengan santai yg membuat alis Ames terangkat.
"siapa orang itu, aku akan membunuhnya." geram Ames dengan kesal.
"lakukan setelah hari ini berlalu." aku dengan paksa menekan senjata ku yg membuat Ames mengerang dengan kencang.
kedua kakinya mulai melingkar ke pinggang ku dan kedua tangannya meremas rambut kepala ku dengan erat.
segera getaran mulai terjadi.
pesawat tiba tiba berguncang, tapi alarm tidak berbunyi karena Pico sudah mengetahui apa yg sedang terjadi.
hanya ketiga pelayan yg terlihat panik dan bertanya pada Pico.
Pico tanpa segan segan menunjukan Vidio dari sumber gempa yg membuat mereka memerah dan Pico segera tertawa terbahak bahak.
setelah 24 jam lebih, getaran di pesawat akhirnya berhenti.
Ames terlihat berbaring lemah di pelukan ku dengan tubuh yg di penuhi oleh keringat.
bagian selangkangannya terus menerus mengeluarkan cairan putih, tapi dia tidak punya tenaga untuk membersihkannya.
"suatu hari identitas white star pasti akan terbongkar, apa kamu tidak takut di kejar oleh 3 peradaban utama."
"kamu akan tahu alasannya nanti."
Ames menatap ku dengan centil sambil sedikit menggigit bibirnya dengan wajah menggoda. "beri aku di atas kali ini"
"he he he tergantung kemampuan mu"
"jangan menggertak istrimu sendiri." Ames berkata dengan kesal dan segera naik ke atas tubuh ku.
"siapa yg sering menggertak." aku segera membalik posisi dengan mudah.
"tidak bisa kah kamu melupakan masa lalu."
"masa depan ada karena masa lalu"
akhirnya pertarungan berguling guling akhirnya di mulai dan pesawat sekali lagi mulai bergetar hebat.
suara hantaman baja sesekali terdengar dan kerusakan dinding kapal juga mulai terlibat yg membuat ketiga pelayan ini menunjukan expresi negeri.
setelah dua hari, kami berdua akhirnya keluar dari kamar.
tentu saja karena pintu kamar tidak berfungsi, aku terpaksa menghancurkannya dengan tinju ku.
mereka bertiga terkejut melihat expresi Ames yg berseri seri.
sangat kontras dengan apa yg mereka dengar.
saat itu aku menatap rossellin sambil berkata dengan nada main main. "masih ingin menjadi penghangat tempat tidur."
rossellin dengan panik menggelengkan kepala nya. "ampun tuan, pelayan ini tahu kesalahannya."
aku mengangguk ringan. "ikut dengan ku, biarkan mereka berdua menjaga pesawat."
aku segera membawa rossellin dan Ames ke dunia mandiri.
***
melihat aesop sedang duduk santai sambil menikmati anggur dengan expresi khidmat, alis Ames segera terangkat.
melihat kedatangan Ames, aesop menunjukan expresi yg penuh semangat. "oohhh kamu akhirnya di sini."
"jadi selama ini kamu ada disini" nada Ames terdengar menahan sedikit keluhan, tapi aesop membalasnya dengan senyum ringan.
"tubuh fisik ku di sini, tapi Avatar ku bisa berkeliaran di alam semesta. itu sangat mirip dengan inhuman."
"bagaimana bisa?" Ames segera duduk di sebelah aesop dan dia segera menuangkan segelas anggur.
"ini adalah dunia mandiri yg ada di dalam diri Robert, kamu tidak perlu lagi keluar dari sini cukup gunakan kabin koneksi dan tubuh Avatar mu akan segera muncul di luar. kamu bahkan tidak pergi takut mati, karena kamu akan segera bangkit kembali."
mendengar itu Ames segera melihat ke arah rossellin. "dimana Robert?"
rossellin hanya menggelengkan kepala sambil mengangkat bahunya.
"jika kamu disini berarti kalian sudah saling mencintai, jadi kamu bisa masuk ke rumah nya." aesop menunjuk ke villa yg ada tidak jauh dari sana.
Ames tanpa pikir panjang bergegas ke rumah yg di tunjuk bersama rossellin.
"duduklah, sebentar lagi Robert akan turun." suara merdu ibu ku segera menyambut kedatangan Ames dan rossellin.
Ames sedikit terkejut melihat empat anak kecil yg menatapnya dengan wajah polos.
"mama...mama..." Rin kecil dengan lincah bergegas ke arah Ames dan memanjat ke atas tubuh Ames dari kakinya.
segera mata Ames melunak dan dia segera mengangkat Rin kecil dan memeluk nya dengan penuh kasih.
***
di rumah tamu semua orang berkumpul dan setelah mendengarkan penjelasan ku, Ames hanya bisa pasrah menerima nasibnya.
"apa aku bisa membawa semua orang di pulau naga terapung untuk tinggal di sini?" hal pertama yg dia cemaskan adalah semua anak buahnya yg ada di pulau naga terapung.
jika mereka bisa tinggal di sini dan menggunakan kabin koneksi untuk mengelola pulau naga terapung, itu akan menjadi hal yg luar biasa.
"tentu saja... kenapa kamu masih bertanya, tempat ini juga milik mu. tapi hanya wanita yg boleh tinggal di area inti ini, sisanya ada di latar belakang."
"kenapa guru ku ada di sini?" Ames menjadi penasaran dan aku segera tersenyum padanya. "tidak mungkin aku mengabaikan ayah mertua ku"
Ames kembali tertegun dan semua orang tertawa kecil melihat expresi Ames.
"jadi kamu menggunakan guru ku agar bisa mendapatkan ku" nada Ames sedikit meninggi tapi aku segera menggelengkan kepala ku.
"aku tidak berniat mendapat kan mu, aku hanya ingin melindungi mu"
"apa maksud mu?"
"aku bisa melihat masa depan dan aku tahu di masa depan akan ada kekacauan. beberapa orang akan menggunakan guru mu untuk bisa mengendalikan mu yg mengakibatkan kematian guru mu. saat itu kamu mulai mengamuk dan menghancurkan semua yg ada yg menyebabkan kamu di buru oleh semua orang. aku hanya tidak ingin hal ini terjadi."
"..." Ames terdiam, wajahnya langsung melunak, matanya menunjukan kelembutan dan penuh cinta.
"aku tidak berniat mengejar mu, karena akan susah menjelaskan pada mu bahwa aku sudah memiliki banyak istri. tapi semua sudah seperti ini, apa lagi yg bisa kukatakan."
Ames kembali tersenyum sambil menatap semua orang. "tidak ada yg salah memiliki banyak saudari, aku juga memiliki seorang ibu dan anak yg manis."
mereka semua akhirnya tersenyum bersama dan mulai saling mengobrol satu sama lain.
"Bu bagaimana yukime dan Elisabet?"
"mereka pindah dengan lancar ke latar belakang yg masih kosong, beberapa dari mereka juga bekerja di turtle island. semuanya sangat bahagia dan ingin mengucapkan terima kasihnya secara langsung pada mu"
"katakan saja aku sudah menerima ucapan terima kasih mereka."
ibu ku tersenyum lembut sebagai jawaban.